Pengertian Berpikir Kritis. Berpikir Kritis.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
essensial untuk kehidupan, pekerjaan dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya.
Untuk meningkatkan berpikir kritis maka diperlukan suatu rangsangan atau stimulus agar seorang mampu untuk berpikir kritis, dalam hal ini diperlukan
suatu masalah atau tes untuk mengetahui sejauh mana seseorang mampu untuk berpikir kritis. Langkah dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
adalah: a.
Meningkatkan daya analisis. Dalam diskusi kelompok carilah solusi yang baik untuk suatu permasalahan, kemudian diskusikan akibat terburuk yang
mungkin terjadi.
22
b. Meningkatkan kemampuan berpendapat. Pendapat bisa berupa hal yang
positif, bisa juga hal yang negatif. Pendapat positif digunakan untuk menyatakan keadaan sesuatu secara tegas sedangkan pendapat yang negatif
digunakan untuk menerangkan secara tegas tentang tidak adanya sesuatu sifat pada suatu hal.
23
c. Mengembangkan kemampuan observasi mengamati.
d. Meningkatkan rasa ingin tahu dan bertanya.
e. Dengan berdiskusi dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, siswa
dapat melibatkan dirinya secara aktif dalam diskusi pada saat menyampaikan
22
Zaleha Izhab Hassoubah, Developing Creative dan Critical Thinking Skills Cara Berfikir Kreatif dan Kritis, terj. Bambang Suryadi, Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia, 2004, 98
23
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, 57
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
informasi yang relevan atau pada saat mereka mencari informasi dari berbagai sumber.
24
Upaya lain yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa antara lain, dengan menggunakan metode pembelajaran
yang mampu mendorong siswa untuk aktif bertanya, mengemukakan gagasan, mengujicobakan suatu materi, melakukan dialog, diskusi, atau curah
pendapat. Dalam penelitian ini dengan menggunakan pembelajaran kontekstual melalui penerapan pembelajaran berbasis proyek, membuat siswa
lebih leluasa dalam mengemukakan pendapatnya atas hal yang terjadi di lingkungannya.
25
.