Rancang Bangun Alat Pengupas Buah Durian Sistem Press Manual

LAMPIRAN

Gambar 1. Flowchart Penelitian
Mulai

Merancang
bentuk alat

Menggambar dan
menentukan dimensi alat

Memilih bahan

Diukur bahan yang
akan digunakan

Dipotong bahan yang
digunakan sesuai dengan

Merangkai alat


Pengelasan

Digerinda permukaan
yang kasar

Pengecatan

b

a

Universitas Sumatera Utara

b

a

Pengujian alat

Layak?


Pengukuran parameter

Data

Analisis data

Selesai

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA


Amanto, H. dan Haryanto, 1999.Ilmu Bahan. Bumi Aksara, Jakarta.
Daywin, F. J., dkk., 2008. Mesin-Mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Graha
Ilmu, Jakarta.
Daryanto, 1984. Dasar-Dasar Teknik Mesin. Bumi Aksara, Jakarta.
Darun, 2002. Ekonomi Teknik. Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian USI,
Medan.
Giatman, 2006. Analis Ekonomi. ITB, Bandung.
Hardjosentono, dkk., 2000. Sistem Mekanisme Pertania. Anggota IKAPI, Jakarta.
Kastaman, R., 2006. Analisi Kelayakan Ekonomi Suatu Investasi. Tasikmalaya.
Mangungwidjaja dan Sailah, 2005. Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian. Bumi
Aksara, Jakarta.
Setiadi, 1996. Bertanam Durian. Bumi Aksara, Jakarta.
Setyohadi, 2006. Agroindustri, Hasil Tanaman Perkebunan. Jurusan THP, FP USU,
Medan.
Shin, G. C. and Curtis R. W., 1978. Working in Agricultural Mechanics. Mc GrawHill Inc, The United States of America.
Soeharno, 2007. Teori Mikroekonomi. Andi Offset, Yogyakarta.
Sukirno, 1999. Alat dan Mesin Pertanian. Penebar Swadaya Jakarta.
Sunarjono, H., 1999. Aneka Permasalahan Durian dan Pemecahannya. Penebar
Swadaya, Jakarta.

Surdia, T. dan Saito, S., 2005. Pengetahuan Bahan Teknik. Pradnya Paramita, Jakarta.
Syukri, S., 1999. Kimia Dasar 3. ITB, Bandung.
Untung, O., 2004. Durian untuk Kebun Komersial dan Hobi. Penebar Swadaya
Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Utomo, B., 2009. Efektivitas dan Efisiensi Sistem Press Manual. Kanisius,
Yogyakarta.
Waldiyono, 2008. Ekonomi Teknik (Konsep, Teori dan Aplikasi). Pustaka Pelajar,
Jakarta.
Yudistira, H., 2007. Dasar-Dasar Teknik Bercocok Tanam. Agromedia Pustaka,
Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

Laboratorium Keteknikan Pertanian Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Bahan dan Alat Penelitian
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah durian,
baja siku, plat besi, baut dan mur, mata tuas dari bahan stainless steel, sedangkan alatalat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis, mesin las, mesin bor,
gunting plat, mesin gerinda, gergaji besi, palu, tang, mesin tekuk las, kunci pas dan
ring.
Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi literature
(kepustakaan), melakukan eksperimen dan melakukan pengamatan tentang alat
pengupas buah durian ini. Kemudian dilakukan perancangan bentuk dan pembuatan
komponen-komponen alat. Setelah itu, dilakukan pengujian alat dan pengamatan
parameter.
Komponen Alat
Alat pengupas buah durian ini mempunyai beberapa komponen penting yaitu:
1.

Rangka Alat

Universitas Sumatera Utara


Rangka alat ini berfungsi sebagai penyokong komponen-komponen alat lainnya,
yang terbuat dari besi.
2.

Mata Pisau
Mata pisau dibuat runcing. Mata pisau terbuat dari stainless steel.

3.

Tuas Penekan Mata Pisau
Tuas penekan mata pisau ini berfungsi untuk menggerakkan mata pisau menuju
buah durian yang akan dikupas buahnya.

4.

Pegas
Berfungsi untuk mengembalikan posisi tuas penekan dan ring mata pisau ke
posisi semula.


5.

Alas Alat
Alas alat terbuat dari polimer yaitu Politetrafluoroetilen (PTFE) atau dalam
bahasa sehari-hari disebut dengan Teflon. Berguna sebagai alas alat.

Persiapan Penelitian
Sebelum dilakukan penelitian ini dilakukan, terlebih dahhulu dilakukan
persiapan untuk penelitian yaitu merancang bentuk dan ukuran alat, dan
mempersiapkan bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang akan digunakan dalam
penelitian.
a.

Pembuatan alat
Adapun langkah-langkah dalam membuat alat pengupas buah durian ini yaitu:

1.

Merancang bentuk alat pengupas buah durian.


2.

Menggambar serta menentukan ukuran alat pengupas buah durian.

Universitas Sumatera Utara

3.

Memilih bahan yang akan digunakan untuk membuat alt pengupas buah durian.

4.

Melakukan pengukuran terhadap bahan-bahan yang akan digunakan sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan pada gambar teknik alat.

5.

Memotong bahan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

6.


Melakukan pengelasan dan pengeboran untuk pemasangan kerangka alat.

7.

Menggerinda permukaan yang terlihat kasar karena bekas pengelasan.

8.

Merangkai komponen-komponen alat pengupas buah durian.

9.

Membentuk mata pisau berbentuk runcing dari bahan stainless steel.

10. Memasang mata pisau pada tuas penekan mata pisau.
b. Persiapan bahan
1.

Menyiapkan buah durian yang akan dikupas.


2.

Memotong tangkai durian.

3.

Bahan siap dikupas

Prosedur Penelitian
1.

Menyiapkan bahan yang akan dikupas.

2.

Menimbang berat bahan sebelum dikupas.

3.


Memotong tangkai buah durian untuk mempermudah pengupasan.

4.

Meletakkan bahan pada alas alat.

5.

Mengatur posisi mata pisau agar sejajar dengan bahan.

6.

Melakukan pengupasan dengan menekan tuas penekan mata pisau.

7.

Menghitung waktu pengupasan.

8.

Menimbang berat bahan setelah dikupas.

Universitas Sumatera Utara

9.

Melakukan pengamatan parameter.

Parameter yang Diamati
Kapasitas Efektif Alat
Kapasitas efektif alat dilakukan dengan menghitung banyaknya durian yang
dikupas (kg) tiap satuan waktu yang dibutuhkan selama proses pengupasan (jam). Hal
ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (!).
Analisis Ekonomi
1.

Biaya Pengupasan Buah Durian
Perhitungan biaya pengupasan buah durian dilakukan dengan cara menjumlahkan
biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap, atau lebih dikenal
biaya pokok. Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (2).
a.

Biaya tetap
Menurut Darun (2002), biaya tetap terdiri dari :
1.

Biaya Penyusutan (metoda garis lurus). Hali ini dapat dihitung
berdasarkan persamaan (3).

2.

Biaya bunga modal atau asuransi. Hali ini dapat dihitung berdasarkan
persamaan (4).

3.

Biaya Pajak. Diperkirakan bahwa biaya pajak adalah 1% per tahun dari
nilai awalnya.

4.

Biaya Gudang/Gedung. Biaya gudan atau gedung diperkirakan berkisar
antara 0,5-1%, rata-rata diperhitungkan 1 % dari nilai awal (P) per tahun.

Universitas Sumatera Utara

b.

Biaya tidak tetap
Biaya tidak tetap terdiri dari :

- Biaya perbaiki alat.
Biaya perbaikan alat ini dapat dihitung dengan persamaan (5).
- Biaya Operator
Biaya operator tergantung pada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji
bulanan atau gaji per tahun dibagi dengan total jam kerja.
1.

Break Event Point
Manfaat perhitungan titip impas (break event point) adalah untuk mengetahui
batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang
dikelola masih layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang
diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tanpa adanya
keuntungan. Untuk menentukan produksi titik impas (BEP), maka dapat
dihitung berdasarkan persamaan (6).

2.

Net Present Value
Net present value adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu alat
layak atau tidak untuk diusahakan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan
persamaan (7).
Dengan criteria :
a. NPV>0, berati usaha menguntungkan, layak untuk dilaksanakan dan
dikembangkan.

Universitas Sumatera Utara

b. NPV< 0, berarti sampai dengan t tahun investasi proyek tidak menguntungkan
dan tidak layak untuk dikembangkan serta dilaksanakan.
c. NPV=0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan.
3.

Internal Rate of Return
Untuk mengetahui kemampuan untuk dapat memperoleh kembali investasi
yang sudah dikeluarkan dapat dihitung dengan menggunakan IRR. Hal ini
dapat dihitung berdasarkan persamaan (8).

Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN

Alat Pengupas Buah Durian
Alat pengupas buah durian adalah alat yang dirancang untuk mengupas atau
membelah buah durian setelah dipanen. Bahan-bahan teknik yang digunakan dalam
pernacangan alat yang diusahakan kokoh dan mampu mendukung kinerja alat, namun
juga diusahakan mudah diperoleh untuk menjaga kesinambungan bahan apabila ada
usaha memproduksi dalam jumlah besar. Pemilihan bahan yang berkualitas dan
murah juga mempengaruhi biaya produksi alat.
Alat pengupas buah durian ini terdiri dari 5 bagian utama, yaitu:
1. Rangka alat
2. Pegas
3. Mata pisau
4. Tuas mata pisau
5. Alat penjepit bergigi
Alat pengupas buah durian adalah alat yang dirancang untuk mengupas buah
durian secara manual. Alat ini mempunyai diameter tinggi 13,5 cm, lebar 12 cm dan
pegas 26,5 cm.
Prinsip Kerja Alat Pengupas Durian
Alat pengupas durian buah durian ini bekerja dengan prinsip menggerakkan
tuas penekan mata pisau pada durian. Setelah alat dipastikan dalam keadaan siap
pakai, bahan baku berupa durian diletakkan diatas alas alat sejajar dengan arah mata

Universitas Sumatera Utara

pisau. Tuas penekan mata pisau digerakkan dengan cara ditekan secara manual
menuju bahan. Pada saat tuas penekan ditekan, alat penjepit bergigi diputar sampai
buah durian terkupas/terbelah.
Proses Pengupas
Proses pengupas buah durian dengan cara meletakkan bahan baku berupa
buah durian pada bagian penjepit bergigi. Kemudian mata pisau di letakkan sejajar
dengan ujung ruas pada buah durian. Setelah itu ruas penekan di tekan secara manual
menuju bahan. Setelah di tekan pada buah durian maka buah durian tersebut akan
terkupas secara sempurna. Hasil pengupasan buah durian tersebut mencakup setiap
ruas buah durian. Data hasil pemecahan dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini,
Tabel 1. Hasil pengupasan
Ulangan
Jumlah Bahan
I
1
II
1
III
1
IV
1
V
1
Rataan
1

Waktu Pengupasan (detik)
5.97
5.56
5.50
5.68
5.72
5.69

Pada tabel 1 hasil pengupasan di dapat rataan dalam pengupasan 1 buah
durian memiliki waktu pengupasan selama 5.69 detik/buah.
Kapasitas Efektif Alat
Kapasitas efektif alat didefenisikan sebagai kemampuan alat dan mesin dalam
menghasilkan suatu produk (kg) persatuan waktu (jam). Dalam hal ini kapasitas
efektif alat dihitung dari perbandingan antara banyaknya buah durian yang dikupas
(kg) dengan waktu yang dibutuhkan selama proses pengupasan. Dalam hal ini

Universitas Sumatera Utara

kapasitas efektif alat diperoleh dengan membagi banyaknya jumlah buah durian yang
terkupas terhadap waktu yang dibutuhkan selama pengupasan. Kapasitas efektif alat
dapat dilihat dari Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Kapasitas alat
Ulangan
Jumlah bahan
I
II
III
IV
V
Rataan

1
1
1
1
1
1

Waktu Pengupasan (detik)
5.97
5.56
5.50
5.68
5.72
5.69

Kapasitas Efektif
Alat (buah/jam)
603.015
647.482
654.545
634.175
629.371
633.718

Pada penelitian ini, lama waktu pengisian dihitung mulai dari mata pisau
sudah sejajar dengan ujung buah durian dan kemudian ditekan tuas penekan sampai
buah durian terkupas/terbelah.
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh waktu yang dibutuhkan untuk
mengupas kulit durian pada percobaan I selama 5.97 detik. Lama waktu yang
dibutuhkan untuk percobaan II yaitu 5.56 detik. Lama waktu yang dibutuhkan untuk
percobaan III yaitu 5.50 detik. Lama waktu yang dibutuhkan untuk percobaan IV
yaitu 5.68 detik. Dan untuk percobaan V dibutuhkan waktu selama 5.72 detik. Dari
hasil ini diperoleh rataan waktu untuk mengupas kulit durian adalah 5.69 detik. Maka
diperoleh kapasitas efektif alat sebesar 633.718 kg/jam.
Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus
dikeluarkan saat di produksi menggunakan alat ini. Dengan analisis ekonomi dapat
diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat

Universitas Sumatera Utara

diperhitungkan. Umunya setiap investasi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Namun ada juga investasi yang bukan bertujuan untuk keuntungan, misalnya
investasi dalam bidang sosial kemasyarakatan atau investasi untuk kebutuhan
lingkungan, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Dari analisis ekonomi yang dilakukan
(Lampiran 4) diperoleh biaya untuk mengupas buah durian adalah sebesar Rp 619,2
kg/hari.
Break Even Point
Analisis titik impas umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat
produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai
sendiri (self financial, dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing).
Dalam analisis ini keuntungan awal dianggap nol. Manfaat perhitungan titik impas
(break even point) adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus
dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak untuk dijalankan. Pada
kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional
tanpa adanya keuntungan. Bila pendapatan dari produksi berada disebelah kiri titik
impas maka kegiatan usaha akan menderita kerugian, sebaliknya bila disebelah kanan
titik impas akan memperoleh keuntungan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan
(Lampiran 5), alat pengupas buah durian ini akan mencapai break even point pada
nilai kg. Hal ini berarti alat ini akan mencapai titik impas apabila telah mengupas
buah durian sebanyak 14704,37 kg.

Universitas Sumatera Utara

Net Present Value
Net present value adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu alat
layak atau tidak untuk diusahakan. Dalam menginvestasikan modal dalam
penambahan alat pada suatu usaha maka net present value ini dapat dijadikan salah
satu alternatif dalam analisis financial. Dari percobaan dan data yang diperoleh
(Lampiran 6) pada penelitian ini dapat diketahui besarnya nilai NPV 6% dari alat ini
adalah sebesar Rp 113,749, 581.19. hal ini berarti usaha ini layak untuk dijalankan
karena nilainya lebih besar atau pun sama dengan nol. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Darun (2000) yang menyatakan bahwa kriteria NPV yaitu:
-

NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan

-

NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak menguntungkan

-

NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan.

Internal Rate Of Return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan
lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Dalam
menginvestasikan sampai dimana kelayakana usaha itu dapat dilaksanakan. Maka
hasil yang didapat dari perhitungan ini adalah sebesar 45,59 % (Lampiran 7). Artinya
kita dapat menaikkan bunga sampai pada keuntungan 51,396 %, jika lebih dari itu
maka akan mengalami kerugian. Usaha ini masih layak dijalankan apabila bunga
pinjaman bank tidak melebihi 45,59 %, jika bunga pinjaman di bank melebihi angka
tersebut maka usaha ini tidak layak di usahakan. Semakin tinggi bunga pinjaman di
bank maka keuntungaan yang diperoleh dari usaha ini semakin kecil.

Universitas Sumatera Utara

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1.

Alat pengupas buah durian ini terdiri dari, rangka alat yang meliputi pegas,
mata pisau, tuas mata pisau, alat penjepit bergigi.

2.

Alat pengupas buah durian ini memiliki panjang 35 cm, lebar 40 cm dan tinggi
100 cm.

3.

Alat ini akan mencapai titik break even point jika telah mengupas buah durian
sebanyak 14704,37 kg/tahun.

4.

Nilai NPV alat ini dengan suku bunga 6 % adalah Rp. 113,749,581.19 yang
berarti usaha ini layak untuk dijalankan.

5.

Nilai internal rate of return (IRR) pada alat ini adalah sebesar 45,59 %.

6.

Kapasitas efektif alat ini adalah 633.781 kg/jam.

Saran
1.

Perlu dilakukan modifikasi mata pisau agar dapat digunakan untuk komiditi
yang lain. Misalkan buah cempedak atau buah nangka.

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA

Durian
Sejarah Durian
Sejarah tentang tanaman durian,seumur dengan sejarah tentang manusia.
Sedangkan awal penemuan ahli di atas, diduga hanya kebetulan saja. Tahun yang
tepat sulit disebutkan, tetapi seabad yang lalu sudah banyak yang memperbincangkan
waktu ditemukan tempo dulu, tanaman aneh tersebut memang masih tumbuh liar dan
terpencar-pencar di hutan raya “Malesia”, yang sekarang ini meliputi daerah
Malaysia, Indonesia dan Kalimantan. Para ahli menafsirkan dari daerah asal tersebut
durian menyebar ke seluruh Indonesia, lantas melalui Muangthai menyebar ke Birma,
India dan Pakistan. Adanya penyebaran sampai sejauh itu, karena akjibat pola
kehidupan masyarakat saat itu tidak menetap. Mereka merambah daerah hutan yang
satu menuju daerah hutan yang lain. Setiap daerah yang selesai dihuninya
ditinggalkan begitu saja,tumbuhlah tanaman durian bersamaan dengan tumbuhnya
semak belukar disekitar situ. Rupanya kebiasaan mereka dulu untuk membuang apa
saja di sembarang tempat, membuat biji-biji durian juga berceceran dimana-mana.
Tidak Cuma disekitar tempat tinggalnya saja, tetapi disepanjang jalan yang dilalui
ketika ia mencari buah ini. Dengan begitu, biji-biji tersebut tumbuh secara alami dan
berkembang biak secara alami pula. Tidak beraturan tempatnya, juga tidak beraturan
tumbuhnya.

Universitas Sumatera Utara

Botani Tanaman Durian
Durian juga merupakan komoditi yng tergolong pepohonan. Tanaman durian
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom

: Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Dilleniide

Ordo

: Malvales

Famili

: Bombacaceae

Species

: Durio Zibethius Murr

Jenis-Jenis Durian
1.

Durian Ajimah
Duri-durinya besar dan jarang. Kulitnya tipis dan berwarna hijau agak
keabuan. Dagingnya tebal danberwarna kuning muda dan kering dengan
teksturnya berserat. Rasanya manis sedikit kepahitan. Pongge buah besar, tetapi
biji-bijinya kecil. Kebanyakaan buahnya tumbuh dengan sempurna. Walaupun
berukuran kecil, tetapi jika dibuka isi daging nya sangat padat. Ukuran buah
tergolong sedang, karena rata-rata dengan berat 1,5 sampai 3 kg/ buah.

Universitas Sumatera Utara

2.

Durian Bokor
Berasal dari Sukahaji, Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Buahnya besar
dan berat mencapai 3,9 kg/buah. Bentuk buah bulat panjang berwarna hijau
sedikit kekuning-kuningan. Kulitnya bertebalan sedang 3 sampai 5 mm.
Durinya berbentuk kerucut, besar-besar dan tersusun jarang. Dagingnya
memiliki ketebalan yang sedang, berwarna kuning muda dengan tekstur halus
dan tidak berserat. Rasanya manis dengan aroma harum. Jumlah pongge/buah
+15-20 dengan jumlah biji 10-20. Produktivitasnya cukup baik, bisa
menghasilkan 150-200 per pohon. Tahan dengan penyakit busuk akar, tetapi
peka terhadap hama penggerek.

3.

Durian Bubur
Buah ini berasal dari Semarang, didaerah Brongkol. Bentuk buahnya
bulat panjang dengan duri runcing serta tersusun rapat. Kulit buah berwarna
kuning sedikit kehijau-hijauan dan berjuring lima. Belimbingan dan juringnya
jelas terlihat. Daging buah padat, tebal dan pongge yang berjumlah 1 hingga 5.
Teksturnya kering dan kesat, rasanya manis dengan aroma harum. Ukuran
buahnya lumayan besar, dengan berat per buah antara 4 hingga 5 kg, sedangkan
bijinya kecil-kecil. Produktivitas tanaman ini cukup tinggi, per pohon
menghasilkan 300-400 buah /tahun.

4.

Durian Hepe
Namanya berkaitan dengan keadaan biji buah yang kempes. Durian ini
ditemukan di daerah Jonggol, Bogor. Buah berbentuk bulat telur dengan
berwarna hijau kecoklatan. Kulit tebal dengan duri runcing dan rapat.

Universitas Sumatera Utara

Keistimewaannya daging yang tebal dengan rasa manis pahit. Daging berwarna
krem berserat dan kering. Bobotnya 1-2 kg/buah. Produksi per pohonnya 300400 buah.
5.

Durian Kamun
Merupakan durian yang populer di Banjarnegara. Keistimewaannya
yaitu bijinya kempes. Daging buahnya berlemak, kering dan warna kuning
tembaga. Rasanya manis legit dengan aroma harum. Berat rata-rata 2,5 kg.
Produktivitas 300-400 buah.

6.

Durian Kendil
Durian yang berasal dari brongkol,Semarang. Nmanya dikaitkan dengan
bentuk yang bulat seperti periuk. Kulit buahnya mudah untuk dibelah. Buahnya
terdiri dari lima juring, disetiap juring berisi daging yang menyatu sehingga
terlihat penuh dan padat. Berat buah + 3,5 kg, produktivitas rata-rata 570 buah.

7.

Durian Lambau
Jenis durian ini ditemukan di Purworejo, Jawa Tengah. Durinya sedang
berbentuk seperti kerucut dan tersusun dengan rapat. Ponggenya besar,
dagingny tebal, kasar, kering dan berwarna kuning. Rasanya manis dengan
aromanya yang menyengat dan tajam. Biji buahnya kecil-kecil, dengan
produktivitas rendah. Setiap pohon hanya menghasilkan 30 buah.

8.

Durian Lutung
Jenis durian ini ditemukan di Kendal. Bentuknya hampir sama dengan
buah-buah durian lainnya tetapi kulit berwarna keabu-abuan dengan duri besar-

Universitas Sumatera Utara

besar, tersusun rapat dan kokoh. Kelebihan durian ini bijinya kempes. Produsi
100 buah/tahun.
9.

Durian Monthong
Tanaman durian monthong adalah tanaman genjah. Mampu berproduksi
diumur 4-5 tahun setelah ditanam. Produksi buahnya banyak,bobot buan
mencapai 6 kg. Dagingnya tebal, rasa manis legit dengan aroma harum.

10.

Durian Parung
Saat ini durian parung bisa ditemukan di daerah Darmaga, Bogor dan
Cilandak Barat, Jakarta selatan. Buah berbentuk bulat memanjang berwarna
hijau keabuan. Daging tebal, berwarna kuning, berserat dan tidak kering.
Rasanya manis dan biji berukuran kecil.

11.

Durian Matahari
Durian ini dari Cimahpar, Bogor. Daging kering, tebal dan kuning
cerah. Tekstur daging lembut dan rasanya manis. Keunggulannya adalah tahan
ham penyakit.

12.

Durian Sukarno
Durian ini diberi nama sama dengan Presiden kita pertama berasal dari
Bengkulu. Daging buahnya tebal, biji kecil-kecil, warna buah putih kekuningkuningan dengan rasa yang manis.

13.

Durian Lay
Durian ini ditemukan di Kalimantn Timur dan Kalimantan tengah.
Dagingnya berwarna kuning tua dan rasa manis sedang serta beraroma
lembut.

Universitas Sumatera Utara

14.

Durian Tanpa Sekat
Durian unik berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dikatakan
unik dikrenakan tak ada sekat yang memisahkan isi buah. Isi buah 10% lebih
banyak dari durian.

15.

Durian Botak
Durian ini terlihat seperti kelapa karena tidak mempunyai duri. Durian
ini juga dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Berwarna kuning dengan rasa
gurih dan legit. Tekstur kering dan kulit yng tipis.

16.

Durian Sunan
Berasal dari Boyolali, Jawa Tengah. Daging berwarna krem, tebal dan
kering berlemak, berserat halus dengan aroma yang tajam dan rasa manis, duri
kulitnya rapat dan panjang-panjang.

17.

Durian Chanee
Seperti durian monthong, berasal dari Thailand. Durian ini baru akan
berbuah sesudah 4 hingga 5 tahun setelah ditanam. Warna daging kuning
keemasan dengan rasa manis dan lembut

(Untung, 2004).
Waktu Panen
Pada umumnya durian local akan berbuah pada umur 8 – 10 tahun,
kemudian durian genjah seperti mnthong dan chanee akan berbuah pada umur 4 – 5
tahun sejak tanam, masa panen ini berlaku dengan catatan bibit menggunakan
sambung pucuk atau okulasi, pada umunya buah durian akan mengalami tingkat

Universitas Sumatera Utara

kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Untuk jenis monthong waktu
petik yang tepat adalah 125 – 135 hari. Lalu jenis chanee 110 – 160 hari setelah
bunga mekar.
Pemetikan buah/ panen bila hendak di konsumsi langsung bisa dilakukan
setelah matang 100% ( buah akan jatuh sendiri ). Bila panen bertujuan untuk
komersial dengan pengangkutan jarak jauh (ekspor). Pemetikan sebaiknya dilakukan
pada tingkat kematangan 80% akan diperoleh 100 hari sejak bunga mekar, durian
pada tingkat kematangan ini dapat disimpan 2 – 3 minggu. Alat yang digunakan
untuk memetik buah durian dapat menggunakan pisau atau galah yang berpisau.
Yang dipotong adalah tangkai buah yang dekat pangkal batang, kemudian buah
jangan sampai jatuh agar tidak merusak tekstur/bentuk buah durian.
Manfaat Durian
Durian merupakan makanan sehat yang baik untuk tubuh jika dimakan tanpa
berlebihan. Di dalam daging buah durian mengandung banyak sekali zat gizi,
diantaranya adalah karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium (Ca), fosfor (P), asam
folat, magnesium (Mg), potasium/kalium (K), zat besi (Fe), zinc, mangaan (Mn),
tembaga (Cu), karoten, vitamin C, thiamin, niacin dan riboflavin (Yudistira, 2007).
Durian juga mengandung gula yang cukup banyak dengan sifatnya yang
panas sehingga penderita diabetes dan ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi buah
durian. Fosfor dan zat besi yang terdapat dalam buah durian ternyata 10 kali lebih
banyak daripada buah pisang. Kandungan gizi tiap 100 gram buah durian adalah 67

Universitas Sumatera Utara

gram air, 2,5 gram lemak, 28,3 gram karbohidrat, 1,4 gram serat, 2,5 gram protein
dan menghasilkan energy sebesar kurang lebih 250 kJ (Sunarjono,1999).
Banyak kegunaan durian untuk kesehatan, selain mengandung vitaminvitamin di atas, kegunaan lain durian adalah :
1.

Ekstrak kulit dan buah dapat digunakan untuk mengobati bengkak dan penyakit
kulit.

2.

Bertentangan dengan kepercayaan populer, durian justru membantu menurunkan
kadar kolestrol dalam darah.

3.

Durian juga berfungsi sebagai pembersih darah.

4.

Durian mengandung banyak asam amino tripofan, yang gunanya untuk
mengurangi rasa gelisah, depresi dan mengobati insomnia.

5.

Makan durian juga menimbulkan rasa bahagia karena buah ini meningkatkan
kadar serotonin dalam otak.

6.

Durian mengandung banyak protein lembut yang memungkinkan untuk
dikonsumsi oleh mereka yang ingin membentuk otot.

7.

Durian juga adalah afrodisiak kelas wahid.

8.

Juga direkomendasikan sebagai lemak mentah.

9.

Dapat mengatasi anemia, karena durian kaya akan asam folat dan zat besi.

10. Mengatasi sembelit karena durian banyak mengandung sembelit. Selain itu kulit
durian yang dilumatkan dan dioleskan ke perut dapat memudahkan buang air
besar.
11. Menghambat penuaan dini karena mengandung vitamin C sebagai anti oksidan.

Universitas Sumatera Utara

12. Meningkatkan tekanan darah yang rendah karena mengandung zat besi dan
sifatnya yang panas.
13. Mengatsi bengkak.
14. Mengobati penyakit ruam pada kulit (kurap).
15. Baik untuk kesehatan tulang dan persendian karena mengandung kalsium,
potassium dan berbagai vitamin B.
16. Kandungan mangaan dapat menjaga kestabilan kadar gula dalam darah.
17. Kulit durian yang dibakar lalu dijadikan abu, airnya dapat melancarkan haid juga
bersifat abortif.
18. Buahnya dapat sebagai obat penyakit kuning.
19. Meningkatkan nafsu makan karena mengandung niasin dan thiamin.
20. Riboflavin (vitamin B2) dapat mengatasi migraine.
21. Memelihara kesehatan tiroid karena kandungan tembaganya.
22. Dapat mengurangi stres dan depresi karena kandungan piridoksin (B6)
23. Baik untuk kesehatan gigi karena mengandung fosfor (P)
24. Kulit buah dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk.
25. Akar dan air seduhan daun durian dapat sebagai antipiretik.
Walau punya banyak fungsi, bukan berarti kita harus mengkonsumsi buah ini
dalam jumlah yang berlebih. Semua ada takarannya. Wanita hamil dan orang yang
menderita

hipertensi

tidak

dianjurkan

untuk

makan

durian.

Sebenarnya

mengkonsumsi 100 gram durian pun sudah cukup. Sebab, dalam 100 gram itu saja
sudah relatif banyak gizi yang kita peroleh (Setiadi, 1996).

Universitas Sumatera Utara

Pengolahan Makanan
Dalam proses pengolahan hasil pertanian dan perkebunan menjadi produk
olahan bahan jadi (final product) dan bahan setengah jadi (semifinal product). Untuk
bahan industri pangan dan non pangan secara garis besr dapat digambarkan sebagai
berikut:

Bahan Mentah

Alat peralatan dan mesinmesin.
Pengolahan secara fisik,
kimiawi, mikrobiologi
dan biokimia

Hasil Olahan

Gambar 1. Proses pengolahan bahan mentah menjadi produk olahan
(Setyohadi, 2006).
Tujuan Penggunaan Alat Mesin Pertanian
Mekanisasi pertanian adalah bagian penting dari industri pertanian saat ini.
Menurut Shin and Curtis (1978), hal ini disebabkan karena nilai efisiensi produksi
dan kualitas proses pengolahan bergantung pada mekanisasi. Teknologi dari yang
sederhana sampai canggih mempunyai peranan sangat penting dalam transformasi
suatu bahan mentah atau baku menjadi suatu produk dengan nilai tambah lebih tinggi.
Dalam kegiatan agribisnis dan agroindustri, teknologi (pertanian) diperlukan sejak
penyiapan lahan, penyediaan pupuk, produksi, pemanenan, penanganan pasca panen,
pengolahan hasil, pengemasan serta distribusi dan pengangkutan sampai pemasaran.
Hal ini penting yang patut dicermati pada krgiatan agroindustri adalah teknologi yang
menjadi

kendala

utama.

Oleh

sebab

itu

dan

pengembangan

(Mangungwidjaja dan Sailah, 2005).

Universitas Sumatera Utara

Yang dimaksud dengan sistem mekanisme pertanian selektif adalah usaha
memperkenalkan, mengembangkan, dan membina pemakaian jenis atau kelompok
jenis alat dan mesin pertanian yang serasiatau sesuai dengan keadaan wilayah
setempat. Oleh karena itu, ditinjau dari segi tingkat teknologinya, mekanisasi
pertanian dibedakan atas pertanian sederhana, mekanisasi pertanian madya dan
mekanisasi pertanian mutakhir (Hardjosentono, dkk., 2000).
Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu yang
membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis dan dapat diterima. Diharapkan
perubahan suatu sistem akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum, tujuan mekanisasi pertanian
adalah:
a. Meningkatkan efisiensi tenaga manusia
b. Mengurangi kerusakan produksi pertanian
c. Menurunkan ongkos produksi
d. Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi.
e. Meningkatkan taraf hidup petani
f. Memungkinkan pertumnbuhan ekonomi subsistem (tipe pertanian kebutuhan
keluarga) menjadi tipe pertanian komeril.
Tujuan tersebut diatas dapat dicapai apabila penggunaan dan pemilihan alat mesin
pertanian tepat dan benar, tetapi apabila pemilihan dan penggunaannya tidak tepat hal
sebaliknya akan terjadi.

Universitas Sumatera Utara

Komponen Alat
Pegas
Pegas atau per berfungsi untuk mengembalikan tuas penekan kembali ke
posisi semula setelah tuas ditekan untuk mengupas durian.
Mata Pisau
Mata pisau berfungsi untuk mengupas kulit durian. Pengupasan yang baik
harus menggunakan mata pisau yang runcing. Hal ini dapat mempercepat pengupasan
bahan dan membutuhkan tenaga yang lebih kecil. Pisau yang digunakan dalam
penelitian ini berbentuk runcing dan memiliki gerigi di setiap sisinya.
Tuas Mata Pisau
Tuas adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah
efek atau hasil dari suatu gaya. Hal ini di mungkinkan terjadi dengan adanya sebuah
batang ungkit dengan titik tumpu (fulcrum), titik gaya (force), dan titik beban (load)
yang divariasikan letaknya. Dalam alat ini tuas berfungsi untuk menekan mata pisau
menuju bahan. Pengoperasian tuas penekan mata pisau ini secara manual
menggunakan tenaga manusia (Utomo, 2009).
Logam yang Digunakan
Baja Tahan Karat (Stainless Steel)
Logam yang digunakan merupakan logam baja tahan karat (stainless steel).
Baja tahan karat yang mempunyai seratus lebih jelas yang berbeda-beda. Akan tetapi,
seluruh baja itu mempunyai satu sifat karena kandungan kromium yang membuatnya

Universitas Sumatera Utara

tahan terhadap karat. Baja tahan karat dapat dibagi kedalam tiga kelompok dasar,
yakni:
1.

Baja Tahan Karat Ferit
Baja ini mengandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04 % C) dan sebagian
besar dilarutkan dalam besi. Sementara itu, unsur lainnya yaitu kromium sekitar
13 % - 12 % dan tambahan kromium tergantung pada tingkat ketahanan karat
yang diperlukan.

2.

Baja Tahan Karat Austenit
Baja tahan karat austenit mengandung nikel dan kromium yang amat tinggi, nikel
akan membuat temperatur transformasinya rendah, sedangkan kromium akan
membuat kecepatan pendinginan kritisnya rendah.

3.

Baja Tahan Karat Martensit
Baja tahan karat martensit mengandung sejumlah besar unsur karbon. Baja yang
mengandung 0,1 % C, 13 % Cr dan 0,5 % Mn ini dapat di dinginkan untuk
memperbaiki kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan.
(Amanto dan Haryanto, 1999).

Besi
Besi adalah logam transisi yang paling banyak dipakai karena relatif
melimpah di alam dan mudah diolah. Besi murni tidak begitu kuat, tetapi bila
dicampur dengan logam lain dan karbon di dapat baja yang sangat keras. Baja besi
biasanya mengandung hermatite (Fe2O3) yang di kotori oleh pasir (SiO2) sekitar 10 %
serta sedikit senyawa sulfur, pospor, aluminium dan mangan (Syukri, 1999).

Universitas Sumatera Utara

Politetrafluoroetilen
Sifat mekaniknya hampir sama seperti polietilen bermassa jenis tinggi.
Temperatur deformasi termal pada 4,6 kgf/cm2 adalah 120o C dapat digunakan untuk
waktu lebih lama pada 90o sampai 260o. Ketahanan panasnya sekitar 288o.
Kristalinitasnya hilang bila melewati 300 o, dan kekuatan tariknya berkurang sangat
cepat. Perubahan volume karena suhu dapat diamati. Mengenai sifat kimianya, zat
hanya diserang secara bertahap oleh logam alkali dan gas flour yang tinggi
konsentrasinya, tetapi tidak pernah diserang oleh asam sulfat panas dan sda kaostik
panas berkonsentrasi tinggi karena merupakan resinterkuat. Karena tak larut dalam
pelarut maka kemampuan pemrosesannya jelek. Ketahanan melar dan ketahanan
abrasi tak selalu menguntungkan (Surdia dan Saito, 2005).
Mekanisme Pembuatan Alat
Dalam pekerjaan bengkel alat dan mesin, benda kerja yang akan dijadikan
dalam bentuk tertentu sehingga menjadi barang siap pakai dalam kehidupan seharihari, dilakukan proses pengerjaaan dengan mesin-mesin perkakas, antara lain mesin
bubut, mesin bor, mesin gergaji, mesin frais, mesin skrap, mesin asah, mesin gerinda
dan mesin yang lainnya (Daryanto, 1984).
Prinsip Kerja Alat Pengupas Kulit Durian
Alat pengupas kulit durianini bekerja dengan prinsip menggerakkan tuas
penekan mata pisau pada durian. Setelah alat dipastikan dalam keadaan siap pakai,
bahan baku berupa durian di atas alas alat sejajar dengan arah mata pisau. Tuas
penekan mata pisau digerakkan dengan cara ditekan secara manual menuju bahan .

Universitas Sumatera Utara

Kapasitas Kerja Alat dan Mesin Pertanian
Menurut Daryanto, dkk (2008), kapasitas kerja suatu alat atau mesin
didefenisikan sebagai kemampuan alat dan mesin dalam menghasilkan suatu produk
contohnya ha, kg, lt persatuan waktu (jam). Dari suatu kapasitas kerja dapat
dikonversikan menjadi suatu produk per kW per jam, bila alat/mesin itu
menggunakan daya penggerak motor. Jaddi satuan kapasitas kerja menjadi
Ha.jam/kW, Lt.jam/kW. Persamaan matematisnya dapat ditulis sebagai berikut:

Kapasitas Alat =

Produk yang dihasilkan
Waktu

........................ …………… (1)

Analisis Ekonomi
Biaya Pemakaian Alat
Pengukuran biaya pemakaian alat dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya
yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya pokok).
Biaya Pokok = [

BT
x

+ BTT] C ..................................................... …………… (2)

Dimana:
BT

= total biaya tetap (Rp/tahun)

BTT

= total biaya tidak tetap (Rp/tahun)

X

= total jam kerja pertahun (jam/tahun)

C

= kapasitas alat (jam/satuan produksi)

Biaya Tetap
Biaya tetap terdiri dari :
1. Biaya penyusutan (metode garis lurus)

Universitas Sumatera Utara

D=

P−S
n

..................................................................................... (3)

2. Biaya bunga modal dan asuransi, perhitungannya digabungkan besarnya:
I=

i(P)(n+1)
2n

......................................................... …………… (4)

3. Dinegara Indonesia belum ada ketentuan besar pajak secara khusus untuk
mesin-mesin dan peralatan pertanian, bahwa beberapa literatur menganjurkan
bahwa biaya pajak alsin pertanian di perkirakan sebesar 2 % pertahun dari
nilai awalnya.
4. Biaya gudang atau gedung diperkirakan berkisar antara 0,5 – 1%, rata-rata
diperhitungkan 1 % nilai awal (P) pertahun.
Biaya tidak tetap
Biaya tidak tetap
1. Biaya perbaikan untuk motor listrik sebagai sumber tenaga penggerak. Biaya
perbaikan ini dapat dihitung dengan persamaan:
Biaya reperasi =

1,2% (P−S)
1000 jam

...................................................... (5)

2. Biaya karyawan/operator yaitu biaya untuk gaji operator. Biaya ini tergantung
kepada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan atau gaji pertahun
dengan total jam kerjanya (Darun, 2002).
Break Even Point (BEP)
Break Even Point (analisi titik impas) umumnya berhubungan dengan proses
penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar usaha yang dapat dilakukan dapat

Universitas Sumatera Utara

membiayai sendiri (self financing). Selanjutnya dapat berkembang sendiri (self
growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
Analisi titik impas juga digunakan untuk :
1. Perhitungan biaya dan pendapatan untuk setiap alternatif kegiatan usaha
2. Rencana pengembangan pemasaran untuk menetapkan tambahan investasi
untuk peralatan produksi
3. Tingkat

produksi dan penjualan yang

menghasilkan ekuivalensi

(kesamaan) dari dua alternatif usulan investasi
(Waldiyono, 2008)
Manfaat perhitungan titik impas ( break even point) adalah untuk mengetahui
batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usha yang dikelola
masih layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup
untuk menutupi biaya operasional tanpa ada keuntungan.
Untuk mengetahui produksi titik ( BEP) maka dapat digunakan rumus sebagai
berikut :
N=

F
(R−V)

........................................................................................... (6)

Dimana:
N

= Jumlah produksi minimal untuk mencapai titik impas (Kg)

F

= Biaya tetap pertahun (Rp)

R

= Penerimaan dari tiap unit produksi (harga jual) (Rp)

V

= Biaya tidak tetap per unit produksi (Rp)

(Darun, 2002).

Universitas Sumatera Utara

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada output yang
dihasilkan. Dimana semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin banyak
bahan yang digunakan dan biaya yang digunakan akan semakin besar juga.
Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada banyak sedikitnya
produk yang akan dihasilkan (Soeharno, 2007).
Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah selisih antara present value dari investasi
nilai sekarang dari penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Identifikasi
masalah kelayakan financial dianalisis dengan menggunakan metode analisis
finansial dengan kriteria investasi. Net present value adalah kriteria yang digunakan
untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan. Perhitungan net
present value merupakan net benevit yang telah didiskon dengan discount factor.
Secara singkat dapat dirumuskan:
CIF - COF≥0 ………….............................................................. ………….. (7)
Dimana :
CIF = cash inflow
COF = sach outflow
Sementara itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan
bertindak sebagai tingkat bunga modal perhitungan :
Penerimaan (CIF) = pendapatan x (P/A,n) + nilai akhir x ( P/F, i,n)
Pengeluaran (COF) = investasi + pembiayaan ( P/A,i,n)
Kriteria NPV yaitu :

Universitas Sumatera Utara

-

NPV> 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan

-

NPV