POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA

BAB V POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA

A. Hakikat Politik Luar Negeri Indonesia

Politik luar negeri adalah strategi dan taktik yang digunakan oleh suatu negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Dalam arti luas, politik luar negeri merupakan pola perilaku yang digunakan oleh suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain. Politik luar negeri berhubungan dengan proses pembuatan keputusan untuk mengikuti pemilihan tertentu. Menurut buku Rencana Strategi pelaksanaan politik Luar negeri Republik Indonesia (1984-1988), politik luar negeri diartikan sebagai ―suatu kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka hubungannya dengan negara dunia internasional dalam usaha untuk mencapai tujuan nasional‖. Melalui politik luar negeri pemerintah memproyeksi kepentingan nasionalnya ke dalam masyarakat antar bangsa‖.

Dasar hukum pelaksanaan politik luar negeri Republik Indonesia tergambarkan secara jelas di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea I dan alinea IV. Alinea I menyatakan bahwa .… kemerdekaan Dasar hukum pelaksanaan politik luar negeri Republik Indonesia tergambarkan secara jelas di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea I dan alinea IV. Alinea I menyatakan bahwa .… kemerdekaan

Selanjutnya pada alinea IV dinyatakan bahwa ―dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perda maian abadi dan keadilan sosial‖ . Dari dua kutipan di atas, jelaslah bahwa politik luar negeri RI mempunyai landasan atau dasar hukum yang sangat kuat, karena diatur di dalam Pembukaan UUD 1945. Selain dalam pembukaan terdapat juga dalam beberapa pasal contohnya pasal 11 ayat 1, 2,3; pasal 13 ayat 1,2,3 dan lain- lain.

Politik Luar Negeri atau Kebijakan Luar Negeri tidak terlepas dari berbagai perkembangan keadaan nasional dan internasional, bahkan Politik Luar Negeri (Polugri) merupakan cerminan dari kebijakan dalam negeri yang diambil oleh Pemerintah. Demikian pula dengan Polugri Indonesia yang tidak terlepas dari pengaruh banyak faktor, antara lain posisi geografis Indonesia yang terletak pada posisi silang antara dua benua dan dua samuera, potensi sumber daya alam serta faktor demografi atau penduduk di Indonesia, serta berbagai perkembangan yang terjadi di dunia internasional. Di samping itu, dalam Politik Luar Negeri atau Kebijakan Luar Negeri tidak terlepas dari berbagai perkembangan keadaan nasional dan internasional, bahkan Politik Luar Negeri (Polugri) merupakan cerminan dari kebijakan dalam negeri yang diambil oleh Pemerintah. Demikian pula dengan Polugri Indonesia yang tidak terlepas dari pengaruh banyak faktor, antara lain posisi geografis Indonesia yang terletak pada posisi silang antara dua benua dan dua samuera, potensi sumber daya alam serta faktor demografi atau penduduk di Indonesia, serta berbagai perkembangan yang terjadi di dunia internasional. Di samping itu, dalam

Kebijakan luar negeri Indonesia adalah politik luar negeri bebas aktif. Artinya, Polugri yang kita anut bukan menjadikan Indonesia netral terhadap suatu permasalahan melainkan suatu Polugri yang bebas menentukan sikap dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional serta tidak mengikatkan diri hanya pada satu kekuatan dunia.

Politik Luar Negeri Indonesia dilaksanakan berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 khususnya alinea II dan IV menegaskan bahwa Negara Indonesia sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat berhak menentukan nasibnya sendiri serta berhak mengatur hubungan kerja sama dengan Negara lain. Pengertian Politik Luar Negeri Indonesia terdapat dalam UU No. 37 tahun 1999 Pasal 1 ayat (2) tentang hubungan luar negeri yang menjelaskan bahwa Politik Luar Negeri Indonesia adalah ―Kebijakan, sikap, dan langkah pemerintah RI yang diambil dalam melakukan hubungan dengan Negara lain. Organisasi Internasional dan subyek hukum Internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah Internasional guna mencapai tujuan Nasional‖.

Bebas berarti ―Bebas menentukan sikap dan pandangan terhadap masalah-masalah Internasional dan

terlepas dari kekuatan raksasa dunia‖. Aktif berarti ―Ikut memberikan sumbangan baik dalam bentuk pemikiran maupun menyelesaikan bebagai konflik dan permasalahan dunia‖. Aktif menunjukkan adanya kewajiban pemerintah menunaikan instruksi UUD 1945 untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial‖.

Pelaksanaan politik bebas aktif yang dianut Indonesia di wujudkan dalam berbagai macam kegiatan internasional. Selain itu Indonesia juga aktif dalam dalam berbagai peristiwa penting dunia seperti penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi , perjanjian kerja sama, perundingan antarnegara, dan kegiatan internasional lainnya.

Berikut beberapa peranan penting Indonesia dalam hubungan internasional.

a. Indonesia menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (K A A) pada tanggal 24 april 1955 di Bandung pada tanggal 22-23 april 2005 di Jakarta.

b. Indonesia memprakarsai berdirinya Gerakan Non- Blok (GNB) pada tahun 1961. Gerakan ini bertujuan meredakan perang dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur guna mewujudkan perdamaian dunia.

c. Indonesia memprakarsai berdirinya perhimpunan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. (ASEAN).

d. Indonesia aktif membantu penyelesaian konflik di kampuchea, Bosnia, Filiina, dan negara-negara lainnya yang mengalami konflik dan perang saudara. Selain berparan dalam beberapa kegiatan

internasional, Indonesia juga tetap terus memperjuangkan terwujudnya perdamaian dunia. Contohnya dalam kasus nuklir Iran. Kasus tersebut menimbulkan ketegangan antara Amerika Serikat (AS) yang ingin mengakhiri program nuklir Iran dengan Iran sendiri yang tetap ingin mengembangkan nuklirnya. Ketegangan antara dua negara ini di khawatirkan bisa menimbulkan perang seperti yang terjadi di Irak.

Adanya ketegangan antara AS dengan Iran tidak

As, Indonesia tetap menjalin hubangan kerjasama di bidang ekonomi dan pertahanan , khususnya guna menanggulangi ancaman terorisme dunia. Begitu pun dengan Iran. Dengan salah satu negara kaya minyak tersebut, Indonesia tetap melakuakan hubungan kerja sama.

2. Dasar pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia antara lain:

a. Menjalankan politik damai

b. Sahabat dengan segala bangsa

c. Saling menghormati dan tidak mencampuri urusan dalam negara lain

d. Terus berusaha ikut mewujudkan keadilan sosial Internasional dengan berpedoman pada Piagam PBB.

3. Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia Sejak tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia menjadi

sebuah negara merdeka dan berdaulat. Artinya, indonesia terbebas dari barbagai tekanan dan campur tangan negara lain. Tidak hanya itu, kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia juga telah memberi wewenang sepenuhnya bagi

Walaupun demikian, politik luar negeri Indonesia harus tetap mempunyai tujuan yang jelas.

Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia yang bebas dan aktif menurut Drs. Muh. Hatta adalah:

a. Mempertahankan kemerdekaan Bangsa dan menjaga keselamatan Negara

b. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk memperbesar kemakmuran rakyat apabila barang tersebut belum bias doproduksi di dalam negeri

c. Meningkatkan perdamaian Internasional karena hanya daam keadaan damai, Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat

d. Meningkatkan kemakmuran segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam Pancasila sebagai dasar falsafah Negara RI.

Berikut tujuan-tujuan yang di capai oleh politik luar negrari indonesia.

a. Membentuk negara Indonesia yang demokratis , nersatu, dan berdaulat dari Sabang sampai Merauke a. Membentuk negara Indonesia yang demokratis , nersatu, dan berdaulat dari Sabang sampai Merauke

c. Membentuk persahabatan dan kerjasama dengan negara-negara didunia terutama dengan negara- negara Asia dan Afrika dalam membentuk suatu tatanan dunia baru yang bebas dari imprealisme dan kolonialisme. Pada tanggal 2 September 1948, pemerintah

Indonesia menyampaikan pedoman dan prinsip pokok yang menjadi dasar politik luar negeri Indonesia di hadapan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat. Berikut pedoman dan prinsip pokok tersebut.

a. Negara ndonesia menjalankan politik damai

b. Negara Indonesia berusaha bersahabat ndengan segala bangsa atas dasar saling saling menghargai dan tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing-masing negara.

c. Negara Indonesia memperkuat sendi-sendi hukum hukum internasional dan organisasi internasional untuk menjamin perdamaian dunia yang abadi.

d. Negara Indonesia berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional.

e. Negara Indonesia membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional denagn berpedoman pada piagam PBB.

f. Negara Indonesia dalam lingkungan PBB berusaha menyokong perjuangan kemerdekaan bangsa- bangsa yang masih terjajah. Sebab tanpa kemerdekaan

tersebut,

persaudaraan dan

perdamaian internasional tidak akan terwujud.

Berdasarkan tujuan dan pedoman serta prinsip pokok politik luar negeri tersebut, Indonesia menentukan politik luar negerinya yaitu politik bebas aktif.

Peta politik dunia saat ini berkembang dengan cepat. Setiap detik kita disajikan oleh tayangan dramatis peperangan antar kelompok di berbagai penjuru dunia. Bukan hanya gejolak militer berdarah di wilayah Timur Tengah, perkembangan politik dunia juga meliputi hubungan bilateral dan internasional dalam berbagi segi kehidupan. Lalu, dimanakah posisi Indonesia? Apa saja kebijakan politik luar negeri yang telah dijalankan oleh

Ketidakseimbangan hubungan antar negara-negara berkembang dengan negara-negara maju adalah akibat globalisasi. Ini terjadi diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain: perdagangan, keuangan, HAM, dan berbagai masalah kejahatan lintas batas, terorisme, pencurian uang, korupsi, penyelundupan orang, TKI di luar negeri dan migrasi internasional baik untuk tujuan ekonomi maupun politik yang pada akhirnya akan mengakibatkan ketidak seimbangan hubungan antara negara-negara berkembang dengan negara-negara maju.

Berbagai permasalahan banyak sekali di hadapi Indonesia, seperti belum optimalnya peran Indonesia pada tingkat sub regional Asia Tenggara dan krisis ekonomi sejak tahun 1997, masalah lintas batas dengan Malaysia, Singapura, Timor Leste dan tentang TKI di luar negeri. Permasalahan-permasalahan tersebut menuntut Indonesia agar lebih proaktif dalam menangani persoalan ini dan harus lebih berhati-hati agar supaya bisa diselesaikan dengan cara yang baik dan bijak.

B. Kebijakan Politik Luar Negeri

Sasaran yang hendak dicapai dalam pemantapan Sasaran yang hendak dicapai dalam pemantapan

Arah kebijakan dari pemantapan politik luar negeri dan peningkatan kerja sama internasional adalah :

1. Meningkatkan kualitas diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional.

2. Melanjutkan komitmen Indonesia terhadap pembentukan identitas dan pemantapan integrasi regional khususnya ASEAN.

3. Memelihara kebersamaan melalui kerja sama internasional, bilateraf, dan multilateral maupun kerja sama regional lainnya.

4. Meningkatkan dukungan dan peran masyarakat internasional dan tercapainya tujuan pembangunan nasional.

5. Meningkatkan koordinasi dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri sesuai dengan Undang- Undang.

C. Kerjasama Bidang Politik

Arah kebijakan dalam kemantapan politik luar negeri dan peningkatan kerja sama internasional dijabarkan dalam program-program pembangunan sebagai berikut.

1. Program Pemantapan Politik Luar Negeri dan Diplomasi Indonesia Tujuan program ini adalah meningkatkan kapasitas

dan kinerja politik luar negeri dalam membenkan kontribusi bagi proses demokratisasi, stabilitas politik dan persatuan nasional dan lebih memperkuat kinerja diplomasi Indonesia.

2. Program Peningkatan Kerja Sama Internasional Bertujuan memanfaatkan secara lebih optimal

berbagai potensi positif yang ada pada forum-forum kerja sama internasional terutama melalui kerja sama ASEAN, APEC, kerja sama multilateral lainnya dan antara negara- negara yang memiliki kepentingan yang sejalan dengan Indoensia.

Kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah : Kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah :

b. Penyusunan kerangka kerja yang lebih terarah dan tindak lanjut terciptanya pembentukan ASEAN.

c. Pemantapan kerja sama internasional dibidang ekonomi, perdagangan, sosial dan budaya serta pencapaian tujuan pembangunan sosial ekonomi.

d. Fasilitasjaringan diplomasi kebudayaan dan pendidikan

e. Fasilitas untuk memperluas jaringan peningkatan pemanfaatan Sister City antara kota-kota dan provinsi di Indonesia maupun di manca negara yang sudah berkembang dan maju.

3. Program Penegasan Komitmen Perdamaian Dunia Bertujuan untuk menegaskan komitmen Indonesia

terhadap pelaksanaan dan perumusan aturan-aturan serta hukum internasional, mempertahankan pentingnya prinsip- prinsip multilateralisme dalam hubungan internasional, terhadap pelaksanaan dan perumusan aturan-aturan serta hukum internasional, mempertahankan pentingnya prinsip- prinsip multilateralisme dalam hubungan internasional,

a. Peningkatan komitmen dan peningkatan peran

dalam upaya reformasi dan revitalisasi PBB.

b. Promosi dan peningkatan peran aktif di forum internasional untuk segera diselesaikannya masalah Palestina secara adil melalui PBB dan pengakhiran pendudukan Israel sebagai bagian dari upaya ikut menciptakan perdamaian dunia.

c. Peningkatan upaya penanggulangan kejahatan lintas negara seperti terorisme, pencucian uang, kejahatan narkotika, penyelundupan, perdagangan manusia melalui kerja sama bilateral, regional dan multilateral.

d. Partisipasi dalam menciptakan perdamaian dunia.

D. Peran Indonesia bagi Dunia

Global village itulah yang bisa menggambarkan interaksi antar bangsa di dunia saat ini. Global village dapat diartikan sebagai menyatunya Negara-negara di dunia dalam satu system internasional, dimana satu Negara Global village itulah yang bisa menggambarkan interaksi antar bangsa di dunia saat ini. Global village dapat diartikan sebagai menyatunya Negara-negara di dunia dalam satu system internasional, dimana satu Negara

1. Indonesia sebagai Anggota Perserikatan Bangsa- Bangsa (PPB)

Pada tanggal 28 september 1966, Indonesia secara resmi kembali menjadi anggota PBB. hal ini disambut baik oleh pihak PBB kemudian Adam Malik dipilih sebagai ketua Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.

2. Normalisasi Hubungan dengan Malaysia Hubungan Indonesia dengan Malaysia pernah renggang. Pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni diadakan perundingan Bangkok,yang isinya :

a. Rakyat sabah dan serawak diberi kesempatan menegaskan kembali keputusan yang telah diambil mengenai kedudukan mereka dalam Federasi Malaysia.

b. Pemerintah kedua belah pihak menyetujui pemulihan hubungan diplomatik.

c. Tindakan permusuhan antar kedua belah pihak akan dihentikan. Secara resmi pemulihan hubungan Indonesia dengan Malaysia berlangsung di

3. Peranan Indonesia dalam ASEAN ASEAN merupakan perhimpunan bangsa-bangsa

di Asia Tenggara (Perbara). Tujuan Berdirinya ASEAN :

a. Mempererat kemajuan ekonomi,sosial,dan budaya di kawasan Asia Tenggara.

b. Meningkatkan kerja sama antar bangsa untuk saling membantu satu sama lain.

c. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.

d. Bekerja sama dalam upaya peningkatan pendayagunaan

pertanian, industri,perluasan perdagangan komoniti internasional, perbaikan sarana distribusi dan komunikasi, dan peningkatan taraf hidup rakyat.

4. Peran Serta Indonesia Sebagai Salah Satu Negara Pendiri Gerakan Non Blok Gerakan non blok lahir sekitar tahun 1960-an. Blok

Barat yang menganut liberalism dalam pengaruh Amerika Serikat dan Blok Timur yang menganut komunis dalam pengaruh uni soviet.

Penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi pertama gerakan non blok di Beograd, Yugoslavia. Indonesia Penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi pertama gerakan non blok di Beograd, Yugoslavia. Indonesia

5. Peran Serta Indonesia dalam organisasi Internasional APEC Organisasi APEC merupakan forum kerja sama

bidang ekonomi antara negara-negara dikawasan Asia dan Pasifik. APEC dibentuk di Canberra, Australia pada bulan Desember 1989. Indonesia sebagai anggota APEC ikut berperan aktif dalam organisasi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa politik luar negeri Indonesia telah diterapkan dalam upaya mencapai tujuan negara yang sesuai dengan pembukaan UUD 1945.