Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi

4.4 Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi

  Usahatani Wortel

  Efisiensi faktor produksi pada usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu dapat diketahui dengan menghitung rasio NPM suatu faktor produksi dengan harga masing-masing faktor produksi NPMxPx. perhitungan yang digunakan untuk analisis efisiensi alokatif faktor-faktor produksi mencantumkan nilai koefisien regresi yang berasal dari fungsi produksi Cobb- Douglas. Berdasarkan hasil analisis fungsi produksi Cobb-Douglas, diketahui bahwa tidak semua variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model berpengaruh secara nyata terhadap produksi wortel, hanya terdapat tiga variabel yang berpengaruh nyata terhadap produksi wortel yaitu faktor benih, pestisida dan tenaga kerja. Hasil perhitungan efisiensi dapat dilihat pada Tabel 19.

  Tabel 19. Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi

  Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

  Variabel bix

  NPMx NPMxPx

  Sumber : Data primer yang telah diolah, 2012.

  1. Efisiensi Alokatif Benih

  Dari hasil analisis diketahui NPMxPx penggunaan benih sebesar 3,94 dimana angka tersebut lebih besar dari 1, sehingga penggunaan tenaga kerja di daerah penelitian belum efisien. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan benih sebanyak 8,89 kgha di daerah penelitian belum efisien. Mahalnya benih wortel membuat petani menggunakan benih wortel seminimal mungkin agar biaya sarana produksi yang dikeluarkan sedikit. Pengetahuan petani tentang budidaya wortel terutama dalam penggunaan benih mengakibatkan penggunaan benih belum efisien, mengingat rata-rata pendidikan petani responden lulusan SD. Agar Dari hasil analisis diketahui NPMxPx penggunaan benih sebesar 3,94 dimana angka tersebut lebih besar dari 1, sehingga penggunaan tenaga kerja di daerah penelitian belum efisien. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan benih sebanyak 8,89 kgha di daerah penelitian belum efisien. Mahalnya benih wortel membuat petani menggunakan benih wortel seminimal mungkin agar biaya sarana produksi yang dikeluarkan sedikit. Pengetahuan petani tentang budidaya wortel terutama dalam penggunaan benih mengakibatkan penggunaan benih belum efisien, mengingat rata-rata pendidikan petani responden lulusan SD. Agar

  2. Efisiensi Alokatif Pestisida

  Dari hasil analisis diketahui NPMxPx penggunaan pestisida sebesar 0,93 dimana angka tersebut lebih kecil dari 1, sehingga penggunaan pestisida di daerah penelitian tidak efisien. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pestisida sebesar 42,6 kg dalam 1 hektar di daerah penelitian tidak efisien. Penggunaan pestisida di daerah penelitian sangat intensif dan tidak sesuai takaran atau dosis. Dalam 1 musim tanam penyemprotan dilakukan antar 6 - 12 kali. Petani berkeyakinan bahwa jika tidak dilakukan penyemprotan pestisida hasil produksi wortel tidak bagus, apalagi pada musim penghujan. Ditinjau dari penggunaan pestisida yang intensif dan tidak sesuai dengan takaran, mengakibatkan penggunaan pestisida di daerah penelitian tidak efisien. Agar penggunaan pestisida dapat optimal maka perlu dilakukan pengurangan penggunaan pestisida, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani wortel. Dari pengurangan penggunaan pestisida optimal mencapai 39,84 kg.

  3. Efisiensi Alokatif Tenaga Kerja

  Dari hasil analisis diketahui NPMxPx penggunaan tenaga kerja sebesar 2,17 dimana angka tersebut lebih besar dari 1, sehingga penggunaan tenaga kerja di daerah penelitian belum efisien. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja sebanyak 280,27 HOK dalam proses produksi usahatani mulai dari pengolahan lahan sampai panen dengan luasan lahan 1 hektar di daerah penelitian belum efisien. Agar penggunaan tenaga kerja dapat optimal maka perlu dilakukan penambahan penggunaan tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani wortel. Di daerah penelititan yang membutuhkan tenaga kerja paling banyak yaitu pada proses penjarangan dan penyaingan. Banyak lahan yang tanaman wortelnya sangat dekat, sehingga pertumbuhannya kurang maksimal karena terjadi persaingan antar tanaman wortel dalam perebutan unsur hara. Sebagian lahan ada tanaman rumput, sehingga pertumbuhan wortel tidak terganggu, akibatnya produksi wortel yang dihasilkan tidak bagus. Dari penambahan tersebut penggunaan tenaga kerja optimal mencapai 607,19 HOK.

  Hasil perhitungan analisis efisiensi alokatif faktor produksi pestisida dan tenaga kerja untuk usahatani wortel dapat dilihat pada lampiran 16 .