Sulang silima Sistem Kekerabatan

36 d. Begu Laus, yaitu sejenis roh yang menyakiti orang yang datang dari tempat lain secara lintas dan dapat membuat orang menjadi sakit secara tiba-tiba. Biasanya begulaus adalah roh orang yang meninggal dunia secara mendadak. Kepercayaan-kepercayaan di atas pada saat ini sudah jarang dilaksanakan oleh masyarakat Pakpak khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Suak Simsim sejak masuknya agama di daerah tersebut. Masyarakat Pakpak di daerah ini sebagian besar sudah menganut agama yang tetap yaitu agama yang sudah diakui oleh pemerintah. Sebagian besar masyarakat yang ada di daerah ini beragama Islam, Kristen dan sebagian kecilnya beragama Katolik.

2.5 Sistem Kekerabatan

10 Sulang silima adalah lima kelompok kekerabatan yang terdiri dari kulakula, dengan sebeltek situaananak yang paling tua, dengan sebeltek Masyarakat Pakpak sejak dahulu kala sudah ada suatu ikatan yang mengatur tata krama dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari yang dilaksanakan dan ditaati oleh masyarakat itu sendiri. Sistem tersebut selalu ada dan diterapkan dalam upacara-upacara adat termasuk juga dalam upacara adat kematian kerja njahat. Sistem tersebut yaitu:

2.5.1 Sulang silima

10 Lihat juga skripsi Erni Banjarnahor, Tangis Beru Si Jahe Di Desa Sukaramai, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat: Kontiunitas dan Perubahan Penyajian, Kajian Tekstual dan Musikal. Hal: 37 37 siditengah atau anak tengah dan dengan sebeltek siampun-ampunanak yang paling kecil, serta anak berru. Sulang silima dalam masyarakat Pakpak adalah kelompok besar dalam kekerabatan masyarakat Pakpak. Sulang silima ini berkaitan dengan pembagian sulangjambar dari daging-daging tertentu dari seekor hewan seperti kerbau, lembu atau babi yang disembelih dalam konteks upacara adat masyarakat Pakpak. Pembagian dagingjambar ini disesuaikan dengan hubungan kekerabatannya dengan pihak kesukuten atau yang melaksanakan upacara. Dalam adat masyarakat Pakpak, kelima kelompok tersebut masing-masing mempunyai tugas dan tanggungjawab yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain dalam acara adat. a. Kula kula Kula-kula meupakan salah satu unsur yang paling penting dalam sistem kekerabatan pada masyarakat Pakpak. Kula-kula adalah kelompokpihak pemberi istri dalam sistem kekerabatan masyarakat Pakpak dan merupakan kelompok yang sangat dihormati dan dianggap sebagai pemberi berkat oleh masyarakat. Dengan demikian, kula-kula juga disebut dengan istilah Debata Ni Idah Tuhan yang dilihat. Oleh karena itu, pihak kula-kula ini haruslah dihormati. Sikap menentang kula-kula sangat tidak dianjurkan dalam kebudayaan Pakpak. Dalam acara-acara adat, kelompok kula-kula diwajibkan untuk hadir, termasuk juga dalam adat kematian dan mendapat peran yang penting. 38 b. Dengan sebelteksenina Dengan sebelteksenina adalah mereka yang mempunyai hubungan tali persaudaraan yang mempunyai marga yang sama. Mereka adalah orang-orang yang satu kata dalam permusyawaratan adat. Selain itu, dalam sebuah upacara adat ada kelompok yang dianggap dekat dengan dengan sebeltek, yaitu senina. Dalam sebuah acara adat, senina dan seluruh keluarganya akan ikut serta dan mendukung acara tersebut. Secara umum, hubungan senina ini dapat disebabkan karena adanya hubungan pertalian darah, sesubklensemarga, memiliki ibu yang bersaudara, memiliki istri yang bersaudara, memiliki suami yang bersaudara. c. Anak beru Anak beru artinya anak perempuan yang disebut dengan kelompok pengambil anak dara dalam sebuah acara adat, anak beru lah yang bertanggung jawab atas acara adat tersebut. Tugas anak beru adalah sebagai pekerja, penganggung jawab dan pembawa acara pada sebuah acara adat. Sedangkan situaan adalah anak paling tua, siditengah adalah anak tengah dan siampun-ampun adalah anak yang paling kecil. Mereka adalah pihak yang mempunyai ikatan persaudaraan yang terdapat dalam sebuah ikatan keluarga. Kelima kelompok diatas mempunyai pembagian sulang jambar yang berbeda, yaitu sebagai berikut: 1. Kula-kula pihak pemberi istri dari keluarga yang berpesta akan mendapat sulang per-punca naidep. 39 2. Situaan orang tertua yang menjadi tuan rumah sebuah pesta akan mendapat sulang perisang-isang. 3. Siditengah keluarga besar dari keturunan anak tengah akan mendapat sulangper-tulantengah. 4. Siampun-ampun keturunan paling bungsu dalam satu keluarga akan mendapat sulang per-ekur-ekur. 5. Anak beru pihak yang mengambil anak gadis dari keluarga yang berpesta akan mendapat sulang perbetekken atau takal peggu. Biasanya penerimaan perjambaren anak beru disertai dengan takal peggu. Yang artinya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar terhadap berjalannya pesta. Anak beru lah yang bertugas menyiapkan makanan serta menghidangkan selama pesta berlangsung. 11 Terdapat juga sebagian kecil suku lain seperti suku Batak Toba, Karo, Nias dan Jawa yang datang ke daerah Kecamatan Suak Simsim, tetapi setelah tinggal beberapa lama disana, masyarakat dari suku-suku tersebut diatas sudah

2.6 Bahasa