Pengertian Grey Literatur Jenis Dokumen Grey Literature

11 Kebutuhan informasi terjadi karena adanya tugas, atau informasi digunakan untuk mengambil suatu keputusan. 3. Social motives Kebutuhan informasi terjadi karena adanya permintaan informasi dari orang lain. Berdasarkan uraian di atas, jenis kebutuhan informasi itu didasari atas kebutuhan diri sendiri, seperti adanya keingintahuan, pendidikan, tugas, pekerjaan dan lainnya.

2.3 Grey Literatur

2.3.1 Pengertian Grey Literatur

Grey literature adalah bahan pustaka yang tidak tersedia di deretan buku untuk dijual non-commercial printed materials; fisik luar cover, pencetakan dan penjilidan sederhana; dibuat untuk keperluan khusus atau untuk kalangan terbatas, misalnya prosiding, disertasi, bibliografi, laporan dan sebagainya C.P. Anger yang di kutip oleh Adi, 2008:65 Menurut Hirtle yang di kutip oleh Mason 2000:1 menyatakan grey literature adalah : The quasi-printed reports, unpublished but circulated papers, unpublished proceedings of conferences, printed programs from conferences, and the other non-unique material which seems to constitute the bulk of our modern manuscript collection . Pendapat Hirtle di atas dapat diartikan bahwa grey literature adalah laporan dalam bentuk tercetak, tidak dipublikasikan namun dalam bentuk kertas beredar seperti prosiding suatu konferensi, program tercetak dari konferensi dan bahan non-unik lainnya yang digunakan untuk menyusun koleksi manuskrip modern. Sedangkan menurut Virginia Institut of Marine Science VIMS 2003:1, pengertian grey literature adalah This term refers to papers, reports, technical notes or other documents produced and published by governmental agencies, academic institutions and other groups that are not distributed or indexed by commercial publishers. Selain pendapat di atas, Reitz 2004:68 dalam Dictionary for Library and Information Science mendefenisikan grey literature sebagai Printed works such as reports, preprints, internal documents, Ph.D. dissertations, master’s theses, and conference proceedings, not readily available through regular market channels because they were never commercially published or listed or were poorly distributed .

2.3.2 Jenis Dokumen Grey Literature

Pada umumnya dokumen grey literature tidak dapat dipinjamkan dan hanya boleh di baca di tempat saja. Skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian dan pidato 12 pengukuhan merupakan beberapa contoh dokumen grey literature. Rompas yang di kutip oleh Huda 2007:19 menggolongkan literatur abu-abu grey literature ke dalam : Karya tulis ilmiah, yang dapat berupa penelitian, survey dan evaluasi, karya persyaratan akademisi dapat berupa skripsi, tesis dan disertasi ; buku pedoman dan petunjuk yang dibuat mengiringi sebuah produk barang baru berupa alat, metode atau suatu peraturan dan undang – undang, laporan – laporan penelitian, liputan peristiwa, organisasiinstansi, perkembangan bidang ilmu tertentu dan sebagainya, bibliografi, katalog dan daftar. Dari segi informasi yang terkandung, literature kelabu grey literatur merupakan informasi yang dipilih dan orisinil, objektif dan mutakhir. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:55 disebutkan bahwa : Literatur abu-abu grey literature meliputi semua karya ilmiah dan non ilmiah yang dihasilkan oleh suatu perguruan tinggi. Literatur abu-abu ini wajib disimpan di perpustakaan dengan keputusan dari Rektor. Literatur abu-abu grey literature yang dimaksud adalah : 1. Skripsi, tesis, disertasi. 2. Makalah seminar, simposium, konferensi, dan sebagainya. 3. Laporan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 4. Laporan lain-lain, pidato pengukuhan, dan sebagainya. 5. Artikel yang dipublikasikan oleh media massa 6. Publikasi internal kampus 7. Majalah atau bulletin kampus

2.4 Sumber Informasi Elektronik