Capaian Kinerja Organisasi
A.5. Penggunaan Sumber Daya
A.5.1. Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah Sumber Daya Manusia / Pegawai Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan salatiga, hingga akhir tahun 2017, tercatat ada 557 pegawai yang terdiri dari 479 tenaga PNS/Non PNS dan 6 tenaga Mitra serta 72 tenaga Out Sourcing. Distribusi pegawai menurut jenis ketenagaan dan pendidikan dan golongan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.26. Distribusi Pegawai Menurut Jenis Ketenagaan RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2017
NON
Jumlah
Out
Tabel 3.26. Lanjutan .....
Jumlah
NO Jenis Tenaga
PNS
NON
Mitra Out sourcing Non PNS TOTAL
1 1 2 0 0 2 a Psikolog
1 1 1 b S-1 Psikologi
3 Keperawatan
0 0 175 a S-1 Profesi Ners
25 25 25 c D-III
4 Tenaga Kesehatan Non Keperawatan
9 9 18 18 - S-2 Farmasi
a Tenaga Farmasi
1 1 1 - S-1 Profesi Apoteker
2 2 2 - Akademi Farmasi
6 3 9 9 - Asisten Apoteker (SMF)
b S-2 Kesehatan Masyarakat
c Sarjana Kesehatan Masyarakat
8 2 10 10 - D-III Gizi
d Tenaga Gizi
7 1 8 8 - D-III Boga
1 1 1 - SPAG
e D-III Kesehatan Lingkungan
f D-III Perekam Medik
4 2 6 6 - D-IV Fisioterapi
g Tenaga Fisioterapis
1 1 1 - D-III Fisioterapi
10 3 13 13 - D-IV Radiologi
h Tenaga Radiologi / Radiografer
2 2 2 - D-III Radiografer
i Laboratorium Kesehatan :
10 2 12 12 - Akademi Analis Kesehatan
8 2 10 10 Kesehatan - Sekolah Menengah Analis
j Akademi Teknik Elektromedik
Tabel 3.26. Lanjutan .....
Jumlah
NO Jenis Tenaga
Mitra Out TOTAL
Non PNS
sourcing
1 2 3 4 5 6 7 8 q SLTP
17 12 29 29 r SD
6 Tenaga Lainnya 0 0 0 0 72 72
a Satuan Pengaman (Satpam) 25 25 b Kebersihan (Cleaning Service)
Pada tabel 3.26. di atas tampak bahwa SDM RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga cukup beragam, namun demikian khusus untuk tenaga medis, masih kurang terutama bila dikaitkan dengan Kriteria Klasifikasi Rumah Sakit Paru (pada Kelas A) --- Permenkes No. 340/Menkes/PER/III/2010---, yaitu : Dokter Spesialis Paru, Dokter Sub Spesialis Paru, Dokter Spesialis Radioterapi, Dokter Spesialis Jantung, Dokter Spesialis Patologi Anatomi, Dokter Spesialis Bedah Thoraks. Disamping itu juga kurang pada tenaga yang lain, yaitu Apoteker dan Perawat Anestesi.
Dalam rangka mendukung upaya peningkatan pelayanan telah dilakukan penambahan tenaga medis melalui Dokter Mitra, sebanyak 5 (lima) tenaga ahli spesialis, yaitu Spesialis Syaraf, Spesialis THT, Spesialis Bedah, Spesialis Mata dan Spesialis Rehabilitasi Medik. Selanjutnya untuk memenuhi persyaratan pelayanan Radiologi telah dilakukan pemanfaatan tenaga fisikawan medik (1 orang) melalui MoU dengan RSUD Kota Salatiga.
Penambahan tenaga lainnya dilakukan melalui Out Sourcing, yang terdiri dari 25 tenaga Satuan Pengaman (Security) dan 47 tenaga Kebersihan
Gambaran mutasi SDM di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga pada tahun 2017, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.27. Perkembangan Jumlah SDM RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Menurut Posisi pada Bulan Januari dan Bulan Desember 2017
A.5.2. Sumber Daya Sarpras dan Peralatan Pendukung Pelayanan
A.5.2.1. Sarana dan Prasarana Luas tanah yang dikelola Rumah Sakit Paru Salatiga seluas 137.460,00 M 2
dan kesiapan fasilitas gedung yang dimiliki RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga,
Tabel 3.28. Lanjutan ....
Luas No.
Bangunan M 2 8 Gedung Dahlia 1
Nama Bangunan
550,00 9 Gedung Dahlia 2
550,00 10 Gedung Melati 1
803,68 11 Gedung Melati 2
803,68 12 Gedung Mawar 1
480,00 13 Gedung Mawar 2
480,00 Gedung Paviliun Cendana
14 1260,00 ( 3 Lantai : Poliklinik Eksekutif, Ruang Rawat Inap)
15 Grha ASA (Lantai 1 : Klinik TB / HIV) 371,9 16 Grha ASA (Lantai 2 : PPK, ULP, PPHP)
332,5 17 Gedung Tindakan
173,50 18 Gedung ICU/HCU
1.008,95 19 Gedung Laboratorium Mikrobiologi
270,00 20 Gedung dr. Sedijanto (Bag Adm Umum, Bid. Keperawatan & Seksi Diklit)
593,00 21 IPSRS
171,20 22 Gudang IPSRS
54,00 23 Gedung Gizi
372,90 24 Gudang Logistik & Farmasi - Lantai 1
420,00 25 Gudang Arsip & Farmasi - Lantai 2
54,00 26 Gedung Garasi
202,90 27 Gedung Kamar Mayat
154,40 28 Gedung Pelayanan Administrasi Keuangan & loket Pembayaran
283,00 29 Gedung Pertemuan Grha Widya Djoko Sedijarto (R. Komite Medik)
185,00 30 Gedung Gudang Inventaris
237,40 31 Rumah Dinas Type 148
148,00 32 Rumah Dinas Type 70 / Instalasi Humas dan Pelayanan Pelanggan
70,00 33 Rumah Dinas Type 45
45,00 34 Rumah Dinas Type 45
Tabel 3.28. Lanjutan ....
Luas No.
Bangunan M 2 48 Gedung Masjid
Nama Bangunan
151,30 49 Gedung Garasi – KANTIN
221,00 50 Gedung Rawat Jalan TB-MDR
45,00 51 Gedung Perawatan TB-MDR
Selanjutnya gambaran jumlah dan nilai nominal dari Barang Milik Negara (BMN) pada RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, tahun 2017, seperti di bawah ini:
a. BMN Intrakomtable
162.892.732.863,- Penambahan
Posisi Awal (1 Januari 2017) : Rp.
171.564.120.626,- Pengurangan
: Rp.
21.095.271.811,- Posisi Akhir (31 Desember 2017)
b. BMN Ekstrakomtable
94.819.978,- Penambahan
Posisi Awal (1 Januari 2017) : Rp.
0,- Pengurangan
: Rp.
0,- Posisi Akhir (31 Desember 2017)
c. BMN Gabungan Intra dan Ektra
162.987.552.841,- Penambahan
Posisi Awal (1 Januari 2017) : Rp.
171.564.120.626,- Pengurangan
: Rp.
21.095.271.811,- Posisi Akhir (31 Desember 2017)
: Rp.
: Rp.
Berdasarkan Laporan Posisi Barang Milik Negara RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Neraca sampai dengan 31 Desember 2017, tercatat sebesar Rp. 252.998.592.243,- (Nilai Persediaan, Akumulasi Penyusutan, tanpa nilai Ekstrakomtable). Adapun hambatan / kendala dalam pengelolaan BMN RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, sebagai berikut : Masih ada bangunan / gedung yang belum punya IMB; Daftar Barang Ruangan (DBR) masih belum sesuai dengan kondisi fisik di
lapangan / ruangan, hal ini dikarenakan masih belum tertibnya dalam penatausahaan BMN dan koordinasi antara pengelola ruangan dengan pengelola BMN masih perlu ditingkatkan.
A.5.2.2. Peralatan Pendukung Pelayanan Peralatan pendukung pelaksanaan tugas pokok Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga adalah seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.29. Peralatan Pendukung Pelayanan, 2017
No Pelayanan Jenis Peralatan
1. Laboratorium
· Chemistry Analyzer
· Timbangan Analitik
· Bio Safety Cabinet
· Urine Analyzer
· Centryfuge PLC
· Water Bath
· Centryfuse
· Centrifuge 3G
· Blood Gas Analyzer
· Deep Feezer
· Fotometer
· Autoclave
· Hematology Analyzer
· Gen Expert
· Electrolite Analyzer
Tabel 3.29. Lanjutan .....
No Pelayanan
Jenis Peralatan
3. Rehabilitasi Medik
· SWD
· Shoulder Wheel
· IR Standing dan Portable
· Static Bicycle
· Electrical Stimulation
· Spirometri
· Ultrasound Therapy
· Micro Wave Diathermy
· Traction
· Paraffin Bath
· Treadmill (M & Electrical)
4. Lain-Lain a. Medis
· Ventilator
· Meja Operasi
· Broncoscopy
· Autoclave
· Suction Pump
· Patient Monitor
· Mesin Anastesi
· Lampu Operasi
· Sterilisator Ruangan
· Auto Sealler
· DC Shock
· ECG
· Nebulizer
· Emergency Kit
· Central Monitor
· Dental Unit
· Alergy Test Kit
· Syringe Pump
· Infuse Pump
· Blood Warmer
· Blanket Warmer
· Biosavety Cabinet Level 2B
· Vena Detektor
· Instrumen Bedah Laparatomy
· Major Surgery Set
· Instrumen Bedah Hernia & Appendix for Children
· Ent Treatment Unit
· Instrumen Bedah Ginjal
· Lampu Operasi Portable
· Meja Mayo
· Instrumen Bedah Basic
· Autoclave High Temperatur
· Mesin Electrocauter ( 1 unit )
· Sprayer Gun ( 1 unit )
· Scrub Station ( 2 unit )
· Electro Couter
· Mayor Surgery Set Dewasa
· BOR Orthopedi
· Mayor Surgery Set Thorax
· Autoclave Low Temperatur
Tabel 3.29. Lanjutan .....
No Pelayanan Jenis Peralatan
· Rollpack CM
· Griddle with Stand
· Rice Cooker 3 Deck
· Ducting
· Kwalie Range
· Heater Trolley
· Au Bain Marrie
· Upright Chiller 4 Door
· UPS Laboratorium
· UPS Radiologi
· Mesin Antrian
A.5.3. Sumber Daya Keuangan Penggunaan sumber daya keuangan RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga pada tahun 2017, sebagai berikut :
A.5.3.1. Penggunaan Anggaran Penggunaan anggaran sesuai pagu dan anggaran lain yang terkait di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, pada tahun 2017 berikut Realisasi anggaran belanja menurut jenis sumber anggaran dan realisasi anggaran per program, seperti pada tabel-tabel di bawah ini : Tabel 3.30. Resume Realisasi Anggaran Belanja
Menurut Jenis Sumber Anggaran RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2017
% ANGGARAN RM
KEGIATAN
DANA DALAM
REALISASI S.D
1 BELANJA GAJI
98,83 233.059.197 2 BELANJA BARANG
93,93 257.160.675 3 BELANJA TUPOKSI
95,57 266.093.491 4 BELANJA MODAL
90,64 1.703.946.320 TOTAL BELANJA RM
2.008.208.342,- yang bersal dari nilai HPS sebesar Rp. 24.192.576.088,- dengan nilai SPK / Kontrak sebesar Rp. 22.184.367.746,-. (rincian efisiensi dapat dilihat pada tabel lampiran).
Capaian pendapatan RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga pada tahun 2017 sebesar 99,77%, dengan dukungan dari masing-masing pusat pendapatan yang cukup signifikan di atas 100,00% kecuali Pelayanan Rawat Jalan (53 ,07%), Pelayanan Laboratorium (72,42%) dan Pelayanan Gizi (61,56%). Gambaran lebih lengkap capaian pendapatan tersebut, seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.31. Capaian Pendapatan RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2017
No Instalasi
Capaian 2017 Capaian (%) A. Pendapatan Jasa Layanan Umum
Target 2017
1 Pelayanan Rawat Jalan
5.326.288.772 53,07 2 Pelayanan Rawat Inap
26.959.816.351 30.243.489.210 112,18 3 Pelayanan Penunjang Medik Non
7.832.596.513 104,31 BPJS
1.651.055.625 122,33 b. Pelayanan Laboratorium
a. Tindakan Medik
937.662.340 72,42 c. Pelayanan Radiologi
908.287.500 161,37 d. Pelayanan Rehab Medik
92.640.600 118,70 e. Farmasi
4.098.628.448 102,75 f. Gizi
B Pendapatan BLU lainnya
Capaian pendapatan tidak mencapai target dikarenakan : Dari seluruh pasien RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga adalah 80% pasien
A.6. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Gambaran hasil analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja, sebagai berikut :
1. IKU pada Sasaran Strategis Terwujudnya Peningkatan Kepuasan Stake Holder, sebagai berikut :
a. Capaian untuk IKU Tingkat Kepuasan Pasien Per Tahun masih di bawah target yang ditetapkan, hal ini terjadi karena :
1) Kurang sesuainya biaya yang dibayarkan dengan yang ditetapkan pada unit kerja Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi dan Instalasi Rawat Jalan;
2) Petugas kurang adil dan lambat pada unit kerja Instalasi Radiologi, Instalasi Laboratorium;
3) Jadwal tidak tepat pada unit kerja Instalasi Rawat Jalan;
4) Pelayanan lambat, prosedur sulit dan petugas kurang disiplin pada unit kerja Instalasi Farmasi RS;
5) Pelayanan kurang jelas dan pasti, kurang mampu memberikan pelayanan, kurang disiplin, adil, sopan, ramah pada Instalasi Radiologi;
6) Biaya kurang wajar dan kurang sesuai yang dibayarkan dengan ditetapkan;
7) Persyaratan pelayanan kurang sesuai dengan jenis layanan, petugas kurang jelas, kurang disiplin, kurang bertanggungjawab, kurang mampu melayani dan kurang sopan pada unit kerja Instalasi
Disamping itu, adanya 2 (dua) unsur pada aspek keuangan yang memiliki skor kecil yaitu Imbalan atas Aktiva Tetap (return on asset) mendapat skor 0 dan Imbalan Ekuitas (return on equity) mendapat skor 0,4. Capaian dengan skor kecil tersebut disebabkan, sebagai berikut :
1) Imbalan atas Aktiva Tetap (return on asset), dikarenakan Imbalan atas Aktiva Tetap (Return On Aset/ROA) memiliki skor 0, dikarenakan hasil perhitungan hanya 0,80%, hal ini disebabkan surplus defisit pos keuntungan/kerugian yang kecil dibandingkan dengan jumlah Aset Tetap yang Tinggi karena mengalami Kenaikan yang sangat signifikan yakni sebesar Rp.150.468.848.815,-. Kenaikan ini tidak hanya dikarenakan adanya belanja investasi untuk aktiva tetap tetapi adanya revaluasi nilai aset tetap berupa Tanah, Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dilakukan oleh KPKNL pada akhir tahun 2017, dimana nilai yang paling tinggi adalah kenaikan nilai Tanah meningkat sebesar Rp.163.176.565.000,- sedangkan untuk nilai Gedung dan Bangunan serta Jalan, Irigasi & Jaringan mengalami penurunan nilai disesuaikan dengan kondisi terkhir hasil penilaian Tim Revaluasi.
2) Imbalan Ekuitas (return on equity), Imbalan Ekuitas (return on equity/ROE) memiliki skor 0.4 dikarenakan hasil perhitungan hanya 0,72%,
dan defisit pos keuntungan/kerugian yang kecil dibandingkan dengan Ekuitas dikurangi surplus tahun berjalan yang mengalami kenaikan yang sangat signifikan karena berkaitan langsung dengan meningkatnya
hal
ini
disebabkan
surplus
c. IKU Jumlah Supervisi Residen Per Tahun, kunjungan supervisi pembimbing akademik dari FK UNS untuk residen paru di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga sudah terlaksana sesuai target;
d. IKU Jumlah Publikasi Penelitian Tingkat Nasional telah tercapai 100% karena setiap peserta didik Pasca Sarjana dari RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga telah membuat jurnal yang dipublikasikan pada jurnal perguruan tinggi / tingkat nasional.
3. IKU pada Sasaran Strategis Terwujudnya Integrasi Layanan, Pendidikan dan Penelitian, sebagai berikut : Capaian IKU Tingkat Kepuasan Peserta Didik dan Jumlah Supervisi Residen Per Tahun, di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, telah dilaksanakan MoU dengan Institusi Pendidikan Kesehatan di Salatiga dan sekitarnya (Fakultas Ilmu Kesehatan - UKSW Salatiga), Stikes Ngudi Waluya Ungaran, Poltekkes Semarang, Poltekkes Surakarta, Stikes Widya Husada Surakarta, Stikes Hakli Semarang, dll .
4. IKU pada Sasaran Strategis Terwujudnya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan, sebagai berikut : Pencapaian IKU Kepuasan Peserta Didik dan Jumlah Supervisi Residen Per Tahun, di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, telah dilaksanakan MoU dengan Institusi Pendidikan Kesehatan di Salatiga dan sekitarnya (Fakultas Ilmu Kesehatan - UKSW Salatiga), Stikes Ngudi Waluya Ungaran, Poltekkes Semarang, Poltekkes Surakarta, Stikes Widya Husada Surakarta, Stikes Hakli Semarang, dll.
5. IKU pada Sasaran Strategis Terwujudnya Pelayanan Spesialistik Terpadu
Kesehatan se Jawa Tengah (Kab. Grobogan, Kab Semarang, Kab / Kota Magelang, Kab. Pati, Kab. Demak, Kab. Kudus, Kab. Boyolali, Kota Salatiga).
7. IKU pada Sasaran Strategis Terwujudnya Sistem Rujukan yang Terpadu, sebagai berikut :
a. IKU Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional, target tercapai, dengan upaya sosialisasi dan optimalisasi fungsi Case Manager dalam
penggunaan obat Fornas;
b. IKU Angka Kematian di IGD, target tercapai karena telah terpenuhinya kompetensi SDM di terpenuhinya fasilitas pendukung yang ada di IGD;
c. IKU Angka Kejadian Phlebitis, target tercapai karena telah terpenuhinya kompetensi SDM dibidang keperawatan dan telah dilakukan monitoring kepatuhan perawat terhadap SPO pemasangan IV CATH;
d. IKU Waktu Tunggu RJ < 30 menit, target belum tercapai karena adanya SDM tenaga medis / spesialis yang masih membagi waktu antara pelayanan rawat inap dan rawat jalan hal ini juga didukung letak ruangan yang berjauhan antara rawat inap dan rawat jalan, pengantaran berkas rekam medik pasien dari Instalasi Rekam Medik menunggu berkas terkumpul terlebih dahulu baru diantar ke Poliklinik, kekurangan tenaga portir, upaya yang dilakukan perubahan kebijakan berupa penambahan portir, perubahan jam visit, pemindahan ruang rekam medik untuk ditengah, sosialisasi ke dokter;
e. IKU Waktu Pengembalian RM 1x24 jam, target tercapai karena sudah dilaksanakan sosialisasi tentang standar pengembalian rekam medik e. IKU Waktu Pengembalian RM 1x24 jam, target tercapai karena sudah dilaksanakan sosialisasi tentang standar pengembalian rekam medik
8. IKU pada Sasaran Strategis Terwujudnya Sistem Rujukan yang Terpadu, sebagai berikut :
a. IKU Waktu Tunggu Resep Obat Jadi di Rawat Jalan < 30 menit, target tercapai karena sarpras telah terpenuhi dan telah ada peningkatan kompetensi SDM serta adanya sistem yang lebih baik;
b. IKU % Karyawan Melebihi Target Kinerja, target belum tercapai karena kegiatan telah dibagi rata (telah dibagi habis) sesuai tupoksi, Penghitungan menurut kinerja dokter spesialis (termasuk Direksi) dan masih ada SDM yang belum mencapai target kinerja;
9. IKU pada Sasaran Strategis Terwujudnya Sistem Rujukan yang Terpadu, sebagai berikut : Capaian IKU % pendidikan SDM sesuai harapan (persyaratan kompetensi jabatan), hal ini dikarenakan sebagian besar SDM di rumah sakit telah memiliki motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kompetensinya.
10. IKU pada Sasaran Strategis Terwujudnya TIK Yang Handal, sebagai berikut: Sebagai upaya mendukung IKU Jumlah modul terintegrasi, telah dilakukan Pengembangan SIRS dilakukan dilakukan secara mandiri oleh SDM rumah sakit, meskipun membutuhkan waktu lebih lama mengingat kuantitas tenaga programmer masih terbatas dan pemrograman dilakukan secara modular.
11. IKU pada Sasaran Strategis Terwujudnya Peralatan Medik yang Sesuai 11. IKU pada Sasaran Strategis Terwujudnya Peralatan Medik yang Sesuai
12. IKU pada Sasaran Strategis Terwujudnya Peningkatan Revenue dan Efisiensi Biaya, sebagai berikut :
Capaian IKU % PNBP terhadap biaya operasional, tidak mencapai target dikarenakan adanya perubahan kebijakan penurunan tarif BPJS ditahun 2017 yang berdampak secara signifikan terhadap penerimaan dan berlaku surut dari oktober 2016, serta adanya relokasi penataan ruang rawat inap sehingga utilisasi ruangan sedikit terganggu ditambah tingginya biaya operasional / pengeluaran guna memenuhi kebutuhan untuk penilaian re-akreditasi RS tahun 2017.