Definisi operasional a. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian

Bagus Nurul Akbar, 2015 Hubungan Antara Tipe Keterlibatan Konsumen Dengan Intensi Membeli Converse Counterfeit Pada Mahasiswa Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu L = Tingkat ketelitian 10 Berdasarkan rumus, maka n = 1,96 2 x 0,5 x 0,5 = 96,04 0,1 2 Maka diperoleh hasil jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 96 responden.

B. Desain dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Neuman 2007, penelitian kuantitatif merupakan metode deduktif yang diawali peneliti dengan memikirkan dan merefleksikan konsep variabel yang diikuti dengan pembuatan prosedur pengukuran. Prosedur pengukuran merupakan penghubung antara variabel dan data dimana konsep variabel diubah menjadi operasional dan diakhiri dengan data empiris. Penelitian kuantitatif menghasilkan informasi berupa angka yang mewakili konsep penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional, bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini Arikunto, 2010.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian

Variabel 1 independen : Tipe Keterlibatan Konsumen Variabel 2 dependen : Intensi Membeli

2. Definisi operasional a.

Tipe Keterlibatan Konsumen Keterlibatan Konsumen adalah kondisi motivasi yang mengarahkan perilaku mahasiswa untuk mendekatkan dirinya dengan produk tertentu, terutama produk Converse dalam suatu bentuk hubungan tertentu. Keterlibatan konsumen dikelompokkan ke dalam beberapa tipe karena persepsi tingkat kepentingan, tingkat kenyamanan, tingkat resiko, dan nilai diri yang bisa direfleksikan melalui suatu produk setiap konsumen berbeda- Bagus Nurul Akbar, 2015 Hubungan Antara Tipe Keterlibatan Konsumen Dengan Intensi Membeli Converse Counterfeit Pada Mahasiswa Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu beda Laurent Kapferer, 1986. Tipe keterlibatan konsumen pada penelitian ini mengacu kepada konsep multi-dimensional aspek keterlibatan yang disarankan oleh beberapa peneliti Sutisna, Peter dan Olson yaitu : keterlibatan normative , keterlibatan resiko subjektif, keterlibatan jangka panjang, dan keterlibatan situational dalam Ferrinadewi, 2005. 1. Keterlibatan Normative , tipe ini terjadi ketika konsumen cenderung mengkaitkan nilai-nilai pribadinya, emosi dan egonya dengan kinerja atau daya tarik suatu produk . 2. Keterlibatan Situasional , tipe ini terjadi ketika kepentingan dan komitmen konsumen terhadap suatu produk bersifat sementara atau hanya terjadi pada saat tertentu saja. Dimana hal ini ditentukan oleh lingkungan fisik dan sosial yang membuat produk tersebut terlihat penting. 3. Keterlibatan Jangka Panjang , tipe ini terjadi ketika konsumen memiliki minat, kecocokan, kepentingan dan rasa familiaritas terhadap suatu produk dalam jangka waktu yang lama. 4. Keterlibatan Resiko Subjektif , tipe ini berkaitan dengan toleransi konsumen pada dirinya sendiri untuk menanggung resiko akibat dari kemungkinan kesalahan yang dilakukan saat membeli suatu produk . b. Intensi Membeli Intensi membeli dalam penelitian ini adalah tingkat keinginan seseorang untuk mencoba menunjukkan perilaku membeli dan seberapa kuat usaha seseorang dalam melakukan pembelian sepatu Converse counterfeit . Berdasarkan definisi tersebut, dimensi variabel ini terdiri dari: 1. Sejauhmana keinginan konsumen untuk mewujudkantidak mewujudkan perilaku membeli Converse counterfeit . 2. Sejauhmana atau seberapa besar usaha konsumen untuk membeli Converse counterfeit . Bagus Nurul Akbar, 2015 Hubungan Antara Tipe Keterlibatan Konsumen Dengan Intensi Membeli Converse Counterfeit Pada Mahasiswa Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Pengembangan Instrumen Penelitian