Ragam Metode Pelatihan
C. Ragam Metode Pelatihan
Beberapa metode pelatihan yang dapat digunakan dalam berbagai situasi pelatihan diantaranya:
1. Curah Pengalaman
Salah satu cara yang paling praktis dalam mengembangkan kecerdasan dengan meminta pembelajar untuk bekerja melalui delapan kecerdasan yang masingmasing difokuskan pada penggunaan satu kecerdasan tertentu. Misalnya menuliskan laporan kunjungan lapang, mengerjakan perhitungan prioritas, mengumpulkan informasi melalui wawancara semi terstruktur, refleksi diri dan menceritakan kesuksesan dalam hidup. Sesuaikan kegiatan dengan tingkat kemampuan peserta dengan memilih kegiatan terbuka yang dapat dilakukan oleh semua orang. Kemudian lakukan modifikasi bagi peserta lain yang sulit melakukannya. Tanyakan kepada peserta kegiatan apa yang paling disukai dan hubungkan satu kegiatan dengan kecerdasan lainnya.
2. Gambar dan poster
Optimalkan seluruh ruang pelatihan yang ada dengan menempelkan berbagai atribut, poster, foto dan gambar. Pelatih dapat mengambil hasil karya peserta yang berhasil dalam mengembangkan aspek kecerdasan tertentu dalam masyarakat. Tidak hanya tokoh-tokoh atau aktivis gerakan masyarakat akan lebih bermanfaat untuk menempelkan delapan gambar karya peserta yang memperlihatkan masing-masing kecerdasan atau m embuat spanduk misalnya ―belajarlah dari lingkungan Anda‖.
3. Pameran
Pamerkan hasil karya peserta tentang pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan selama pelatihan dengan menggunakan salah satu kecerdasan. Misalnya cara tumpang sari tanaman disajikan dalam bentuk poster. Nilai-nilai dan kebiasaan masyarakat disajikan dalam bentuk essai, puisi atau cerita, proyek kerja air bersih atau simulasi ekosistem. Hasil karya yang dihasilkan peserta di pajangkan di rak pameran atau di dinding ruang belajar. Jangan lupa berikan label atau keterangan tentang jenis kecerdasan yang dikembangkan pada hasil karya yang dipamerkan. Berikan kepada peserta lain untuk melakukan hal yang sama untuk saling belajar tentang prestasi dan keberhasilan.
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 95
4. Permainan
Permainan biasa digunakan untuk merefleksikan secara sederhana tentang tema dan keterampilan tertentu. Buatlah permainan sederhana untuk melatih delapan kecerdasan. Permainan ini dapat dikaitkan langsung dengan pokok materi yang dibahas. Buatlah lingkaran yang dibagi dalam delapan kecerdasan dengan warna yang berbeda dan gambarkan simbol untuk masing-masing kecerdasan. Buatlah kartu berwarna ukuran 12 X 8 cm yang sesuai dengan warna dan menuliskan keterampilan atau kegiatan yang akan dipelajari. Mintalah kepada peserta untuk berkelompok dan masing-masing diberi satu kartu.
Selanjutnya mintalah peserta untuk mempresentasikan tugas yang tertulis dalam kartu sesuai dengan warna setiap kecerdasan.
5. Pengamatan
Secara sederhana metode observasi atau pengamatan akan membantu dalam menggali kecenderungan kemampuan seseorang dan menentukan wilayah potensi peserta yang perlu dioptimalkan. Menyatukan seluruh potensi dan kemampuan yang dimiliki menjadi prinsip yang dipegang oleh pelatih. Pelatih hendaknya mempersiapkan catatan khusus untuk mengamati perilaku pembelajar baik di luar ruang pelatihan atau pada saat proses belajar berlangsung. Jika Anda melatih lebih dari 25 orang tentu saja mengamati keseharian mereka akan merepotkan sekali. Tetapi paling tidak lakukan pengamatan terhadap 2 atau 3 orang yang relevan untuk berbagai aspek penilaian. Perlu dilengkapi dengan daftar pengamatan agar setiap perubahan perilaku pembelajar dapat diamati dengan seksama dan langsung mendapatkan umpan balik.
6. Kunjungan Lapangan
Lakukan kunjungan ke suatu tempat terdekat untuk mengembangkan berbagai kemampuan berkaitan dengan keterampilan yang akan dilatihkan. Misalnya perpustakaan, laboraturium petani, sanggar seni, usaha kerajinan, kantor perhubungan, kantor penyuluhan, dan peternakan. Kegiatan ini dapat dikemas melalui
pengembangan ―tema‖ atau unit belajar seperti, Misalnya Perencanaan Desa Terpadu, di mana pembelajar diajak untuk mengenal metode pengumpulan data dan informasi
secara cepat (Rapid Rural Appraisal) melalui kunjungan ke desa-desa, belajar dari kelompok masyarakat dan pemerintah desa, pengamatan lahan pertanian, pengamatan terhadap beberapa kondisi sosial masyarakat dan praktek langsung. Dengan tema, memungkinkan belajar banyak tentang berbagai dimensi kecerdasan sekaligus mengekalkan dalam jangka waktu yang cukup lama melalui kehidupan dan pengalaman nyata.