Panduan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dan Modul pengembangan sikap entrepreneurship RPP ini dibuat untuk melengkapi judul penelitian “UPAYA PENGEMBANGAN SIKAP

  

Panduan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Dan Modul pengembangan sikap

entrepreneurship

  

RPP ini dibuat untuk melengkapi judul

penelitian

“UPAYA PENGEMBANGAN SIKAP

ENTREPRENEURSHIP MELALUI

  MATA PELAJARAN PKn

  Oleh : Sri Wahyuni NIM : 942013095

  1. Latar Belakang

  Berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional, berkewajiban menetapkan berbagai peraturan tentangstandar penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Standar nasional pendidikan yang dimaksud meliputi: (1) standar isi, (2) standar kompetensi lulusan, (3) standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.

  PP nomor 19 tahun 2005 yang berkaitan dengan standar proses mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran, yang kemudian dipertegas malalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal, baik yang menerapkan sistem paket maupun sistem kredit semester (SKS).

  2. Maksud dan Tujuan

  Pada lampiran Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, juga diatur tentang berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik, baik yang bersifat kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi guru pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD), baik dalam tuntutan kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran secara memadai.

  Oleh karena itu, disamping sebagai implementasi dari Permendiknas nomor 25 tahun 2006 antara lain disebutkan bahwa melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman dan prosedur pelaksanaan pembelajaran, guru dipandang perlu menyusun panduan RPP sehingga dapat dijadikan salah satu referensi dalam pengembangan RPP.

  Perencanaan pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui perencanaan pembelajaran yang baik, guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Perencanaan pembelajaran PKn ini dikembangkan melalui sikap entrepreneurship disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, sekolah.

  Susunan RPP dibuat secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara aktif, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang ( PAIKEM ) memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

3. Sasaran

  Berdasarkan ketentuan di atas, SDN Jomblang 04 melakukan modifikasi dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran

  ( RPP ) yang bercirikan entrepreneurship sebagai usaha menanamkan jiwa dan sifat kewirausahaan kepada siswa yaitu sikap untuk mau berpikir kreatif, inovatif, positif, menggerakan hati nurani untuk lebih proaktif, properubahan, mendorong keingintahuan, ulet, gigih, berani mengambil resiko, kerja keras, percaya diri dan memiliki prakarsa (keberanian moral) yang diselenggarakan sesuai dengan keadaan , potensi, dan kebutuhan sekolah, serta kondisi siswa.

4. Mekanisme Pembelajaran

  Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

  Kriteria mengembangkan kegiatan pembelajaran yang bercirikan entrepreneur sebagai berikut.

  a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum melalui sikap

  entrepreneurship .

  b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh.

  c. Pengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yan harus dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

  d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student . Guru harus selalu berpikir kegiatan apa yang bisa

  centered) dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.

  e. Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

  f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasai untuk mencapai Kompetensi Dasar.

  g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi KD-KD yang memerlukan prasyarat tertentu.

  h. Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan- pengulangan pembelajaran materi tertentu). i. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran melalui sikap entrepreneurship. minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan dan objek belajar.

  Pemilihan kegiatan siswa mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru;

  b. mencerminkan ciri khas sikap entrepreneurship dalam pegembangan kemampuan mata pelajaran; c. disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar dan sarana yang tersedia d. bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan, berpasangan, kelompok, dan klasikal.

  e. memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan.

5. Prosedur Penyusunan

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan jadwal di satuan pendidikan. Komponen RPP meliputi:

  a. satuan pendidikan,

  b. mata pelajaran

  c. kelas

  d. materi pokok/topic

  e. semester,

  f. alokasi waktu

  I. Standar kompetensi Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

  II. Kompetensi dasar, Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

  III. Indikator pencapaian kompetensi, Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera- sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

  IV. Tujuan pembelajaran, Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

  V. Materi Pembelajaran,

  Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

  VI. Alokasi waktu, Meliputi perkiraan berapa lama siswa mempelajari materi yang telah ditentukan. Alokasi waktu perlu diperhatikan pada tahap penyusunan silabus maupun RPP untuk memperkirakan jumlah jam tatap muka yang diperlukan pada setiap pokok bahasan.

  VII. Kegiatan pembelajaran :

  a. Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskanperhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. b.Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

  c. Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut. VIII. metode pembelajaran, Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

  XI. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

  X. Penilaian hasil belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

  XI. Lampiran-lampiran

6. Penutup

  Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) bercirikan kewirausahaan yang terdapat di dalam lampiran berikutnya bukan contoh satu-satunya di dalam pengembangan RPP yang disusun berdasarkan Standar Isi. Untuk itu, diharapkan sekolah atau daerah dapat mengembangkan sendiri bentuk RPP yang lain.

  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SDN Jomblang 04 Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas :

  

VI (Enam)

Materi Pokok / Topik : Sejarah dan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Semester : I (Satu) Alokasi Waktu : 4 x 35 menit. RPP no : 1

  I. Standar Kompetensi

  1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara.

  II. Kompetensi Dasar

  1.1.Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara.

  III. Indikator 1. Menyebutkan peran para tokoh perumus Pancasila.

  2. Menghargai nilai juang para tokoh dalam proses perumusan Pancasila.

  3. Meneladani nilai juang para tokoh dalam perumusan Pancasila melalui sikap entrepreneurship .

  IV. Tujuan Pembelajaran

  Setelah proses pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:

  1. Menceritakan nilai perjuangan para tokoh dalam proses perumusan Pancasila.

  2. Menyebutkan sikap entrepreneurship para tokoh pejuang dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara.

  3. Memberikan contoh cara menghargai perjuangan para tokoh pejuang dalam dalam proses perumusan Pancasila.

  4. Membiasakan berperilaku seperti para tokoh dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara melalui sikap

  entrepreneurship .

V. Materi Pembelajaran

  1. sejarah Pancasila sebagai dasar negara 2. proses rancangan perumusan Pancasila 3. proses penetapan dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 4. nilai-nilai sila dari Pancasila

  

Nilai Kewirausahaan : Berpikir kreatif, mandiri, tanggung jawab,

dan kerja keras.

  

Materi pendidikan kewirausahaan proses perumusan Pancasila

Simaklah bacaan di bawah ini!

  Wakil Presiden, M Jusuf Kalla berpendapat, generasi muda Indonesia harus bisa mandiri. Sebab, generasi muda merupakan tumpuan bangsa menggapai arah Indonesia yang bermartabat.

  Bangsa yang bermartabat tidak tergantung dengan bangsa lain. Pemuda harus mandiri guna meningkatkan derajat bangsa,, kemandirian generasi muda harus dimulai dari sikap entrepreneurship. Seorang entrepreneur, pandai melihat peluang dan rajin berinovasi. Selain itu, entrepreneur dapat memanfaatkan teknologi yang terus berkembang. Generasi muda harus yakin atas kemampuannya. Harus percaya diri untuk meningkatkan harkat martabat bangsa (Kompas 24 Nop 2014).

  Sejarah Pancasila sebagai dasar negara dimulai sejak pendudukan Jepang di Indonesia. Indonesia mendambakan kebebasan dari penjajahan Belanda. Berdirinya sebuah bangunan memerlukan pondasi untuk mendasari berdirinya bangunan agar tegak berdiri kokoh dan kuat , apa jadinya jika bangunan berdiri tanpa dasar atau pondasi? Bangunan itu tentunya akan mudah runtuh.Diumpamakan negara ini adalah sebuah bangunan yang mulai dibangun memerlukan dasar negara untuk tegaknya suatu negara maka disusunlah dasar negara yang dijadikan landasan dalam menyelenggarakan pemerintahan negara, dalam pelaksanaannya dibutuhkan para tokoh ataupun pemimpin yang memiliki pemikiran yang kreatif, mau bekerja keras, dan percaya diri untuk penyelenggaraan pemerintahan dapat terarah dan teratur seperti para tokoh pejuang yang telah merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

  Pengertian dan makna nilai juang apa yang kamu ketahui tentang nilai juang? Perhatikan kutipan kalimat di bawah ini dengan saksama! a) Sebagai generasi muda, kita harus mewarisi nilai-nilai juang yang dilakukan para pendiri negara kita.( Berpikir kreatif) b ) Nilai –nilai perjuangan yang mewarnai bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan diantaranya ialah berani menegakkan kebenaran dan keadilan.( percaya diri) c. Nilai-nilai pergaulan yang dianut bangsa kita berbeda dengan nilai-nilai yang dianut bangsa Amerika. Di setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang dijadikan landasan untuk menyelenggarakan pemerintahan negara. Bagi negara Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara yang berarti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara, dan sebagai landasan untuk menyelenggarakan negara,(kerja

  

keras) Pancasila ditafsirkan dalam bentuk aturan yaitu pasal-pasal

yang tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945.

  Proses perumusan dasar negara berlangsung pada akhir zaman pendudukan Jepang. Saat kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Jepang membentuk BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha- Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Tanggal 1 Juni 1945 yang merupakan persidangan BPUPKI yang pertama kali dan muncul usulan dasar negara.

  Semua usulan tentang dasar negara ditampung dan dimusyawarahkan bersama dengan sikap entrepreneurship oleh para tokoh pejuang. Sebagai contoh dari beberapa usulan dimusyawarahkan dengan pemikiran yang kreatif, inovatif mengedepankan hati nurani untuk proaktip terhadap perubahan situasi mendatang , maka Ir sukarno dengan tegas menyebutkan bahwa rumusan tersebut diberi nama Pancasila. Dengan kerja keras dan kegigihan para pejuang kita telah menentukan nama dasar negara yaitu Pancasila. Maka dibentuklah tim khusus untuk membahas dan merumuskan usulan-usulan tersebut, kemudian berkembang menjadi tim kecil beranggotakan 9 orang yang terdiri dari Sukarno, Moh.Hatta,Moh.Yamin,Ahmad Subarjo, A.A.Maramis, Abdul Kahar Muzakir,K.H.Wachid Hasyim, H, Agus Salim, dan abikusno Cokrosuyoso.tim ini kemudian disebut sebagai Panitia Sembilan yang diketuai oleh Sukarno.

  PPKI-lah yang mengesahkan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang rumusannya diambil dari Piagam Jakarta. Di dalam Pembukaan UUD 1945 itu tercantum rumusan Pancasila dasar negara. Pengesahan tanggal 18 Agustus 1945.

  VI. Alokasi Waktu

  4 x 35 menit

  VII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I ( 2 x 35 menit )

  1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )

  a. Menuliskan judul materi dan menyampaikan tujuan sesuai dengan indikator.

  b. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila.

  c. Menggali materi prasyarat dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan materi.

  1) Apakah dasar negara kita ? 2) Dalam dasar negara kita terdapat berapa sila ? 3) Sebutkan bunyi Pancasila!

  d. Menyampaikan masalah kontekstual sesuai dengan materi.

  1) Bagaimanakah proses perjuangan perumusan Pancasila sebagai dasar negara ?

  2) Bagaimana sikap entrepreurship yang dapat kita teladani dan kita laksanakan untuk nilai-nilai perjuangan dalam merumuskan Pancasila

  e. Memberi kesempatan siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut.

  2. Kegiatan Inti ( 50 menit )

  a. Eksplorasi 1) Guru menampilkan foto pada waktu sidang perumusan Pancasila yang dilakukan oleh para tokoh penggagas Pancasila, menjelaskan sikap

  entrepreneurship perjuangan para tokoh dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara.

  2) Guru membacakan contoh materi kewirausahaan yang diambil dari harian Kompas 24-11-2014 3) Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan guru atau dengan teman kelompoknya tentang cerita dan gambar yang disajikan oleh guru.

  b. Elaborasi 1) Siswa melaksanakan dialog terpimpin bagaimana sikap entrepreneuship dari para tokoh perumus pancasila dapat dilaksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari.

  2) Siswa memperagakan para tokoh bagaimana proses persidangan yang dilaksanakan pada waktu merumuskan Pancasila. 3) Berdasarkan sosio drama yang telah diperagakan oleh teman sekelasnya, guru bertanya:

  • bagaimana perasaan mereka ketika mendramatisasikankan sidang?
  • perbuatan apakah yang bisa dilakukan seorang tokoh ketika menghadapi perbedaan pendapat dalam sidang?
  • sikap entrepreneurship apa yang harus dimiliki seseorang ketika mengadakan sidang dan menghadapi perbedaan?

  4) Siswa berdiskusi membahas lembar kerja siswa dengan sikap entrepreneurship. 5) Siswa memberikan berbagai jawaban sesuai dengan kemampuan berpikirnya. 6) Guru menyimak penjelasan siswa tentang jawaban dan tanggapan yang diberikan siswa dan menuliskan semua jawaban siswa. 7) Guru mendorong siswa untuk mengemukakan hal-hal yang telah dipelajari pada proses perjuangan perumusan Pancasila sebagai dasar Negara c. Konfirmasi 1) Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi secara bergantian.

  2) Siswa mencatat hasil diskusi dari kelompok teman yang lain 3) Guru dan siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan 4) Guru menunjukkan power point yang berisi semua jawaban siswa

  3. Kegiatan Penutup ( 10 menit ) a. Guru melakukan penilaian.

  b. Memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

  c. Mengadakan perbaikan dan pengayaan d. Memberikan tugas terstruktur.

  e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

  Pertemuan II ( 2 x 35 menit)

  1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )

  a. Menuliskan judul materi dan menyampaikan tujuan sesuai dengan indikator.

  b. Menyanyikan lagu Satu Nusa satu Bangsa

  c. Menggali materi prasyarat dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan materi.

  • Bagaimana sejarah para pejuang dalam merumuskan dasar negara kita ?
  • Siapakah tokoh-tokoh penggagas Pancasila?

  d. Menyampaikan masalah kontekstual sesuai dengan materi.

  • Bagaimanakah proses penetapan dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945

  e. Memberi kesempatan siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut.

  4. Kegiatan Inti ( 50 menit )

  a. Eksplorasi 1) Guru menampilkan foto pada waktu sidang BPUPKI dan menjelaskan sikap entrepreneurship perjuangan para tokoh dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara.

  2) Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan guru atau dengan teman kelompoknya tentang cerita dan gambar yang disajikan oleh guru.

  b. Elaborasi 1) Siswa memperagakan para tokoh bagaimana proses ditetapkannya Pancasila sebagai dasar negara

  Indonesia 2) Berdasarkan sosio drama yang telah diperagakan oleh teman sekelasnya, guru bertanya:

  • bagaimana perasaan mereka ketika mendramatisasikankan sidang?
  • perbuatan apakah yang bisa dilakukan seorang tokoh ketika menghadapi perbedaan pendapat dalam sidang?
  • sikap entrepreneurship apa yang harus dimiliki seseorang ketika mengadakan sidang dan menghadapi perbedaan?

  3) Siswa melaksanakan diskusi membahas lembar kerja tentang sikap entrepreneuship dari para tokoh dalam proses ditetapkannya Pancasila sebagai dasar negara. 4) Siswa memberikan berbagai jawaban sesuai dengan kemampuan berpikirnya. 5) Guru menyimak penjelasan siswa tentang jawaban dan tanggapan yang diberikan siswa dan menuliskan semua jawaban siswa. 6) Guru mendorong siswa untuk mengemukakan hal-hal yang telah dipelajari pada proses perjuangan perumusan Pancasila sebagai dasar Negara c. Konfirmasi 1) Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi secara bergantian.

  2) Siswa mencatat hasil diskusi dari kelompok teman yang lain 3) Guru dan siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan 4) Guru menunjukkan power point yang berisi semua jawaban siswa

  5. Kegiatan Penutup ( 10 menit ) a. Guru melakukan penilaian.

  b. Memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

  c. Mengadakan perbaikan dan pengayaan d. Memberikan tugas terstruktur.

  e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

  VIII. Metode Pembelajaran

  i.Ceramah ii.Pengamatan iii.Diskusi iv.Tanya Jawab v.Bermain Peran vi.Inkuiri

  IX.Sumber Bahan dan Media Pembelajaran

  1. Sumber Materi : Buku Pkn Bse kelas VI Buku AB Kewarganegaraan kelas 6 semester 1 Modul Entrepreneurship

  b. Alat dan Bahan Naskah Piagam Jakarta

  Gambar burung Garuda Pancasila Gambar tokoh-tokoh perumus Pancasila Foto peristiwa proses perumusan Pancasila Powerpoint materi pembelajaran

  c. Alat Pembelajaran : LCD, laptop, flashdisk

  X. Penilaian Indikator Pencapaian

Teknik Bentuk

Instrumen/ Soal

  Penilaian Instrumen Kompetensi

  • Mendeskripsikan nilai-  Tugas  Penilaian  Menyebutkan apa saja nilai juang dalam proses individu lisan. peran para tokoh perumusan Pancasila

  sejarah proses

  • Penilaian sebagai dasar negara perumusan Pancasila.

  tulis

  • Menceritakan secara
  • Menceritakan  Penilaian singkat nilai – nilai juang mengapa Pancasila sikap dalam proses perumusan dipilih dan ditetapkan

  Pancasila sebagai dasar sebagai dasar negara. negara

  • Menyebutkan isi Pancasila  Memahami nilai tiap-tiap butir Pancasila

  XI. Lampiran-Lampiran

  1. Lampiran lagu-lagu 2. Lembar Kerja Siswa (LKS).

  3. Lembar Tugas Siswa (LTS).

  4. Kunci jawaban LKS dan LTS. Mengetahui Semarang, Kepala Sekolah Guru mapel PKn Sri Wahyuni, S.Pd Sri Wahyuni, S.Pd NIP. 19630512 198304 2 006

  

LIRIK LAGU GARUDA PANCASILA

Garuda Pansasila Akulah pendukungmu Pratiot proklamasi Sedia berkorban untukmu Pancasila dasar negara Rakyat adil makmur sentosa Pribadi bangsaku Ayo maju maju Ayo maju maju Ayo maju maju

LIRIK LAGU SATU NUSA SATU BANGSA

  Satu nusa Satu bangsa Satu bahasa kita Tanah air pasti jaya untuk selama-lamanya Indonesia pusaka Indonesia tercinta Nusa bangsa dan Bahasa Kita bela bersama

  

Lembar Kerja Siswa

Pertemuan 1

Isilah tabel di bawah ini dan sebutkan nama dan peran para

tokoh organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan

Indonesia dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar

negara!

  No Tokoh Peran

  1

  2

  3

  4

  5 Kelompok : 1…………………………..

  2………………………….. 3………………………….. 4………………………….. 5......................................

  Nama : ………………………. Nomor: ……………………….

  

Lembar Tugas Siswa

Pertemuan 2 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar !

  1. Sebutkan lima asas dasar negara yang diusulkan Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945!

  2. Bagaimanakah jalannya sidang pada saat proses perumusan Pancasila ?

  3. Tindakan apa yang diambil BPUPKI sebelum memasuki masa istirahat dari kegiatan sidang ?

  4. Dimanakah rumusan Pancasila yang benar dan sah yang dipergunakan sampai sekarang?

  5. Sikap kewirausahaan apa saja yang dapat kita teladani dari para tokoh perumus Pancasila?

  Kunci jawaban

  Lembar Kerja siswa

  1. Mr Muhammad Yamin berperan dalam penyampaian lima “Azas Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia”

  2. Prof.Dr.Mr. Supomo berperan dalam penyampaian gagasan mengenai dasar negara

  3. Ir Sukarno berperan dalam penyampaian lima asas dasar negara yang dikenal dengan Pancasila dan hari lahirnya Pancasila, serta tokoh proklamator Indonesia.

  4. Mohammad Hatta yang berhasil memproklamirkan kemerdekaan Indonesia bersama Ir Sukarno.

  5. Dokter K.R.T. Rajiman Wedyodiningrat yang berperan terhadap pembentukan milisi rakyat ( tentara rakyat ) di setiap daerah di Indonesia. Lembar Tugas Siswa

  1. 1)Kebangsaan Indonesia 2)Internasionalisme atau perikemanusiaan 3) Mufakat atau demokrasi 4)Kesejahteraan sosial 5)Ketuhanan Yang Maha Esa

  2. Dalam proses perumusan Pancasila yang diusulkan tidak hanya oleh satu orang, para tokoh bekerja keras menyumbangkan buah pikiran dengan mengedepankan jiwa kebangsaan kemudian diusulkan dan disetujui oleh sidang BPUPKI diberi nama Pancasila.

  3. BPUPKI membentuk panitia Sembilan yang beranggotakan 9 orang yang salah satu tugasnya adalah memberikan usulan baik lisan maupun tulisan dalam membahas dan merumuskan dasar negara Indonesia merdeka.

  4. Pada pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alenia 4.

  5. Sikap untuk bekerja keras, kreatif, senang bermusyawarah.

Dokumen yang terkait

3.1 Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Jigsaw bagi Siswa Kelas V SDN 1 Tawangharjo Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Jigsaw bagi Siswa Kelas V SDN 1 Tawangharjo Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Jigsaw bagi Siswa Kelas V SDN 1 Tawangharjo Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Jigsaw bagi Siswa Kelas V SDN 1 Tawangharjo Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 56

BAB 1 PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Creative Problem Solving pada Siswa Kelas 5 SDN Blaru 02 Kabupaten Pati Semester I Tahun Pelaj

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Creative Problem Solving pada Siswa Kelas 5 SDN Blaru 02 Kabupaten Pati Semester I Tahun Pelajaran 2016 / 2017

0 0 19

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Creative Problem Solving pada Siswa Kelas 5 SDN Blaru 02 Kabupaten Pati Semester I Tah

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Creative Problem Solving pada Siswa Kelas 5 SDN Blaru 02 Kabupaten Pati Semester I Tahun Pelajaran 2016 / 2017

0 0 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Creative Problem Solving pada Siswa Kelas 5 SDN Blaru 02 Kabupaten Pati Semester I Tahun Pelajaran 2016 / 2017

0 1 67

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia SD - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 5 SD Negeri Sidoluhur 02 Pati Semes

0 0 24