Dampak Bioteknologi pada Petani Dunia Ketiga

4. Dampak Bioteknologi pada Petani Dunia Ketiga

Negara dunia ketiga adalah negara-negara berkembang yang umumnya terletak di belahan bumi bagian selatan. Semula sumber daya alam, seperti cokelat, vanili, kina, minyak sawit, tembakau, dan gula dihasilkan secara tradisional oleh negara-negara berkembang. Umumnya negara-negara berkembang ini bertindak sebagai pemasok negara-negara maju. Kini dengan kemajuan bioteknologi beberapa sumber daya alam di atas diproduksi di dalam pabrik-pabrik industri.

Biologi Kelas XII SMA dan MA Biologi Kelas XII SMA dan MA

dihasilkan oleh negara-negara Utara, terutama Eropa. Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) beralih dari pengimpor menjadi pengekspor gula pada pertengahan dasawarsa 70-an. Kelebihan produksi gula di pasar dunia telah mengakibatkan turunnya harga. Dengan bioteknologi, hasil panen tebu dapat ditingkatkan menjadi tiga kali lipat, yang tampaknya menguntungkan negara berkembang, tetapi sebetulnya justru menekan lebih jauh harga gula di pasar dunia. Apalagi zat pemanis sudah dapat diekstraksi dari tanaman tertentu, atau lebih jauh lagi seluruhnya telah dapat dibuat di pabrik dengan menggunakan teknik enzim.

Menurut sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat, sekarang gula disaingi oleh lebih dari 30 perusahaan. Sampai sekarang telah lebih dari 30 karyawan minuman ringan di Amerika Serikat (Coca Cola,Pepsi Cola, 7-up, Sunkist) mengganti penggunaan gula dengan HFCS (High Fructose Corn Syrup) yang dibuat dari jagung.

Lebih jauh lagi zat pemanis telah dapat dibuat dengan bioteknologi di dalam pabrik dan tidak membutuhkan lahan sama sekali. Aspartam misalnya, yang rasanya 200 kali lebih manis dari gula telah diproduksi; Aefulsame-k, 130 kali lebih manis daripada gula, dan Thaumatin 250 kali lebih manis daripada gula.

b. Penggantian Cokelat Cokelat merupakan komoditi pertanian kedua bagi kawasan tropika

dengan nilai ekspor tahunan kira-kira US$ 2,6 miliar. Sekitar separuh dari produksi cokelat dunia dihasilkan oleh petani-petani kecil di negara-negara Afrika yang miskin.

Sekarang beberapa perusahaan di negara industri sedang menggantikan cokelat ini sepenuhnya. Ajinomoto, sebuah perusahaan makanan Jepang telah berusaha memodifikasi minyak nabati yang murah (misalnya minyak sawit) sehingga dapat diolah menjadi mentega cokelat. Bersamaan dengan itu perusahaan cokelat terkemuka seperti Hersey dan Nestle, menyelenggarakan riset untuk menghasilkan cokelat melalui teknik kultur sel di pabrik-pabrik mereka. Setiap sel yang dibiakkan di pabrik akan menghasilkan cokelat yang serupa dengan cokelat yang ditanam di perkebunan.

c. Penggantian Vanili Beberapa perusahaan bioteknologi Amerika Serikat telah menyelidiki cara

bagaimana pembuatan vanili di pabrik-pabrik industri. Selama ini vanili dihasilkan oleh negara-negara berkembang, seperti Madagaskar, Reunion,

Bioteknologi

Komoro, dan Indonesia. Dengan demikian, sebenarnya kemajuan bioteknologi menyebabkan peran negara berkembang yang miskin sebagai penghasil bahan baku telah diperkecil.

d. Paten dalam Bioteknologi Kemajuan-kemajuan dalam bidang bioteknologi menyebabkan semakin

meningkatnya nilai sumber daya genetika dan saran-saran pengolahannya. Tekanan-tekanan ditujukan untuk menjadikan perlindungan hak cipta atas varietas-varietas baru sehingga varietas-varietas baru tersebut dapat dimasukkan ke dalam sistem paten industri yang umum, dan penguasaan monopolinya dapat mempunyai jangkauan lebih jauh. Kini kalangan industri sedang giat mendapatkan paten-paten produk atas gen dan bibit. Pemegang paten dapat menguasai semua varietas, gen miliknya dipadukan, dan juga dapat melarang orang lain untuk tidak menggunakan gen tersebut. Bagaimana dampak sistem paten ini terhadap negara-negara sedang berkembang? Pada kenyataannya paten menjadi alat untuk memuaskan dan menguasai pasar. Jadi, sebaiknya negara-negara sedang berkembang bersikap “menolak sistem paten”.

Rangkuman

1. Bioteknologi adalah penerapan prinsip ilmiah dan rekayasa pengolahan bahan oleh agen biologi untuk menyediakan barang dan jasa.

2. Bioteknologi bersifat multidisiplin.

3. Bioteknologi dapat dipraktikkan secara konvensional maupun modern.

4. Jenis-jenis bioteknologi modern, antara lain kultur jaringan dan rekayasa genetika.

5. Bioteknologi telah memberikan manfaat dalam berbagai bidang misalnya bidang industri kimia, farmasi dan kesehatan, makanan dan minuman, sumber energi, pertanian dan peternakan, pengolahan limbah, dan lingkungan hidup.

6. Dampak bioteknologi, antara lain keamanan produk kadang- kadang diragukan, menimbulkan polusi genetika, dan menimbulkan polemik (pro dan kontra) di kalangan masyarakat.

Biologi Kelas XII SMA dan MA

Kat a Kunci

Bioteknologi

Plasmid

Totipoten DNA rekombinan Antibodi

Genom Pluripotensi

Evaluasi Akhir Bab