Menentukan Kerusakan Resapan Secara Kuantitatif pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dengan Metode Analisa Resesi Aliran Dasar (Baseflow Recession Analyses)

MENENTUKAN KERUSAKAN RESAPAN SECARA KUANTITATIF
PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CILIWUNG
DENGAN METODE ANALISA RESESI ALIRAN DASAR

(BASEFLOW RECESSON ANALYSES)

Oleb:
ERLINDA EKAPUTRI
F01497066

203

FAKULTAS TENOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

�--

---

-----


---



MENENTUKAN KERUSAKAN RESAPAN SECARA KUANTITATIF
PADA DERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CILlWUNG
DENGAN ETODE ANALISA RESESI ALiRAN DASAR

(BASEFLOW RECESSION ANALYSES)

SKIPSI
Sebagai salah satu syarat nk memperoleh gelar

SARJANA TENOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknik Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pllan Bogor

Oleh:


ERLINDA EKAPUTRI
F01497066

2003
FAKULTAS TENOLOGIPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGIPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Menentukan Kerusakan Resapan Secara Kuantitatif
podo Do.rob AliroD SUDgai (DAS) CiliwuDg
dengan Metode Analisa Resesi AUran Dasar

(Baselow Recession Anlyses)

SKRIPSI
Sebagai salah sau syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknik Pernian.
Fakultas Teknologi Peranian,
Institut Pian Bogor

0leh:
ERLINDA EKAPUTRI
F01497066

Dilahirkan pad. tanggal16 Juli 1978
i Bandung

Tanggal lulus: 14 Pebruari 2003

---

Erlinda Ekaputrl. 014766. Menentukan Kerusakan Resapan Scara Kuantitatif pada
Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dengan Metode Analisa Resesi Aliran Dasar

(Baselow Recession Analyses). Di bawah bimbingan Dr. Jr. Rob Santo Budi W.o M.T.


NGASN
Pengelolaan DAS yang baik membutuhkan informasi mengenai kondisi n respan
hidrologi dari suatu DAS.

Resapan merupakan alah satu komponen daur hidrologi yang

dapat menggambarkan kondisi suatu DAS.

Besamya resapan dapat ditentukan dengan

berbagai metode, salah satunya adalah analisa resesi aliran dasar

(basejlow recession
analyses). Keuntungan penggunaan metode ini yaitu tidak diperlukannya penafsiran
kuantitatif atas keseluruhan proses embentukan resapan (rainfall - recharge processes)
yang terjadi.
Tujuan enelitian ini adalah menentukan volume resapan dan pola kerusakan resapan
pada DAS Ciliwung selama
resesi aJiran dasar.


10

hidrologi DAS Ciliwung selama
Kajian

airtanah

hidrogeologi.

tabun pengamatan

(1992 - 2001)

dengan metode analisa

Hasil yang dieroleh dapat memberikan gambaran mengenai kondisi

10


tabun terakhir.

pada so8tu wilayah mengenal

adanya zona

hidrologi

dan zona

Zona hidrologi yang digunakan dalam kajian airtanah adalah daerah aliran

1989).

Airtanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di
dalam ruang�ruang antara butir�butir tanah (air lapisan) dan di dalam retak-retak batuan (air
sungai (Balek,

celah atau


issure water) (Sosrodarsono n Takeda, 1999).

Resapan airtanah alamiah

adalah aliran air yang bergerak dari zona k jenuh menuju zona jenuh.

Aliran air ini

tergantung pada hujan. tata guna lahan, karakteristik tanah dan kedalaman muka airtanah
(Quener,

2001).

Faktor�faktor yang berperan dalam proses terjadinya resapan yaitu

kapasitas iniltrasi, presipitasi, iklim, toporafi dan geologi (Seyhan,
tanpa aliran permukaan, airtanah akan ergerak menuju

1990).


Pada periode

sungai sebagai aliran dasar

(bselow).
Aliran dasar merupakan salah satu komponen pembentuk aliran sungai yang mengalir
dari akuifer menuju sungai.
aliranlmusim kemarau (Quener,

Aliran ini dapat dikenali terutama pada eriode rendah

2001).

Resesi aliran dasar dideinisikan sebagai penurunan

kecepatan ebit sungai selamajangka waktu terlentu. Resesi aliran dasar yang terjadi pada
suatu daerah aliran dapat digunakan untuk memperkirakan volume air yang meresap di
daerah tersebut

Volume resapan ditentukan dengan menggunakan hidroraf aliran sungai


semilogaritmik dari d8 atau lebih tahun yang erurutan. Kompanen aliran dasar yang
terdapat pada hidroraf tersebut akan membentuk suatu ala yang menggambarkan koodisi
resapan pada suatu daerah aliran (Fetter,

1994).

Kajian resapan DAS Ciliwung dilakukan pada DAS Ciliwung bagian hulu dan tengah.
Kondisi resapan pada kedua wilayah tersebut akan menentukan kondisi resapan di DAS
Ciliwung bagian hilir.

Data hidrologi yang berupa curah hujan bulanan digunakan untuk

menentukan curah hujan wilayah dari masing�masing sub DAS.

Penentuan curah hujan

wilayah dilakukan dengan menggunakan metode aritmetik. Data tinggi muka air Sungai
Ciliwung digunakan untuk menentukan besamya debit harian sungai yang diperlukan dalam
pembuatan hidroraf aliran sungai n hidroraf semilogarimik. Volume resapan ditentukan

dari hidrograf aliran sungai semilogaritmik dengan menganalisa resesi aliran dasar yang
terjadi setiap tahun.

Pola yang menggambarkan kondisi resapan DAS Ciliwung diperoleh

dengan menghubungkan titik�titik akhir resesi aliran dasar yang terdapat pada hidrograf
semilogaritmik.
Untuk memeroleh hidrograf aliran sungai semilogarimik, komponen waktu pada
hidrograf aliran sungai diplotkan pada skala aritmetik n komponen debit diplotkan pada
skala logaritmik. Titik�titik debit terendah pada hidroraf semilogarimik dihubungkan uotuk

mendapatkan garis resesi aliran dasar (bse low

recession line). Perhitungan volume resapan

dimulai dengan menghitung volume total aliran dasar potensial i resesi tahun

ke·n

(V(n)). Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk menghitung volume sisa aliran dasar

potensial dari resesi tahun yang sana (V(n». Kemudian, dihitung volume total aliran dasar
potensial dari resesi tabun ke-(n+l)

(V(n+1)).

Benya air hujan yang meresap selama satu

periode resesi lengkap merupakan selisih dari volume total aliran dasar poensial dari resesi

tahun ke·(n+1) dengan volume sisa aliran dasar otensial dari resesi tabun ke·n.

Curah hujan rata·rata bulanan untuk DAS Citiwung Hulu berkisar antara

sampai deogan

522

n,

terendah pada bulan Juli.

sebesar

4069

mm

136

dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari n

Curah hujan rata·rata tabunan tertinggi terjadi pada tahun

mm dan terendah pada tahuo

1997

sebsar

2681

2001

mm. Berdasarkan klasifikasi

iklim Schmidth & Ferguson, iklim pada DAS Ciliwung Hulu termasuk ke dalam tipe iklim

,

DAS Ciliwung Hulu

yaitu daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan ropika.

memiliki bulan basah selama
kering.

12

bulan (Januari - Desemer) dan tidak memiliki bulan

Curah hujan rata·rata bulanan uotuk DAS Citiwuog Tengah erkisar antara

sampai dengan

377

168

terendah pada bulan Juli. Curah hujan rata-rata tahunan tertinggi terjadi pada talmn

sebesar

4044

mm

mm, dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Nopember dan

mm dan terendah pada tabuo

1997

sebesar

2544

1993

mm. Berdasarkan klasifikasi

iklim Schmidth & Ferguson, iklim pada DAS Ciliwung Tengah termasuk ke dalam tipe iklim

A, yaitu daerah sangat basah dengan vegetasi huan hujan ropika. DAS Ciliwung Tengah
memiliki bulan basah selama

kering.

12

bulan (Januari - Desemer) n tidak memiliki bulan

Debit harian tertinggi di Stasiun Katulampa selama 10 tabun pengamatan

terjadi pada tabun

1996

sebesar

740.03

(1992 - 2001)

m3/detik dan debit harian tertinggi di Stasiun Depak

terjadi pada tahun yang sna dengan nilai sebesar

105.56

m3/detik. Debit harian terendah
10 tahuo terjadi pada tahun

yang terpaotau di Stasiun Katulampa untuk periode engamatan

1997 sebesar 1.22 m3/detik dan debit harian
1993 dengan nilai seesar 13.19 m3/detik.

terendah di Stasiun Depok terjadi pada tahun

Debit harian maksimum Sungai Ciliwung selna

kenaikan.

10

tahun engamatan mengalami

Kenaikan debit maksimum ini menandakan terjadinya peningkatan volume

limpasan ermukaan pada DAS tersebut.

Ciliwung selama

10

Sedangkan, nilai debit harian minimum Sungai

tabun pengamatan mengalami enurunan. Nilai debit harian minimum

ini dapat dipengaruhi oleh kondisi idim dan ketersediaan airtanah pada suatu daerah aliran.

Oleh karena itu, penurunan debit harian minimum Sungai Ciliwung dapat dijadikan indikator

terjadinya penurunan volume air hujan yang meresap dan menjadi cadangan airtanah di DAS

Ciliwung.

Volume resapan DAS Ciliwung Hulu selama periode Noember

mengalami enurunan.

1993

- Oktober

2001

Volume resapan teresar pada DAS Ciliwun Hulu terjadi selama
§
periode Noember 1997 - Oktoer 1998 dengan nilai 111 096 513 m dan volume resapan
terkecil terjadi selama eride Noembr

1996 - Oktober 1997 dengan

Volume resapan DAS Ciliwung Tengah selama peride Nopember

cenderung mengalami penurunan.

Nopember

2000

-

Oktober

2001

m3.

33 169 251 mJ•
1993 Oktober 2001
-

Volume resapan teresar terjadi selama periode bulan

dengan oilai seesar

terkecil terjadi selama periode bulan Nopemer

171 429 562

nilai

1998

-

406 287 598 m3• Volume resapan
Oktober 1999 dengan nitai sebesar

Penurunan volume resapan pada DAS Ciliwung Hulu dan DAS Ciliwung

Tengah menandakan terjadinya kerusakan resapan di kedua wilayah tersebut.

Kerusakan

resapan ini tergambar pada paIa yang dihasilkan oleh hidroraf aliran kedua DAS terse but.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur enulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi yang diberi judul "Menentukan Ken Resapan Secara Kuantitatif
pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dengan Metode Analisa Resesi Aliran
Dasar (Baseflow Recession Analyses)" merupakan syarat memperoleh gelar Sajana
Teknologi Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pernian Bogor.
Pemilihan topik di atas berangkat dati keprihatinan akan kondisi DAS Ciliwung
yang tens mengalami deradasi. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya hencana banjir
pada awal tabun 2002 dengan luas genangan yang lebih luas dibandingkan tabun­
tahun sebelumnya.

Bencana banjir ini terus berlanjut hingga saat ini (awal tahun

2003). Banjir merupakan indikator penn kemampuan tanah dalam meresapkan
air hujan. Kondisi i dapat tejadi sebagai akihat erkurangnya luas daerah resapan
karena konversi laban dan kesalahan pengolahan laban yang memperburuk kualitas
tanab.
Kerusakan resapan pada DAS Ciliwung dapat dilihat dari adanya penurunan
jumlah air hujan yang meresap ke dalam sistem akuifer DAS tersebut.

Salah satu

metode yang dapat digunakan untuk menentukan enya air hujan yang menjadi
resapan pada suatu DAS adalah analisa resesi aliran dasar. Metode ini menggunakan
hidroraf aliran sungai sebagai alat untuk mendapatkan pola resesi aliran dasar dari
DAS tersebut.

Oleh karena itu, pola kerusakan resapan DAS dapat tergambar dari

hidrograf aliran yang dihasilkannya.
Ketiadaan referensi yang menunjuan pemah dilakukannya kajian resapan pada
DAS Ciliwung dengan metode yang n, membuat enulis sulit menemukan data
pembanding yang dapat menunjang hasil penelitian ini. Meskipun demikian, penulis
berharap penelitian ini akan menjadi masukan yang bermanfaat bagi upaya-upaya
pengelolaan DAS Ciliwung.

Bogor, Maret 2003

Penuls

Vll

UCAPAN TEIMA SIH

Pada kesempatan ini, penuiis nengucapkan terima kasih kepada seroua pihak
yang te1ah membantu kelancaran penye1esaian skripsi ini :
1.

Dr. Jr. Roh Santoso Budi Waspodo, M.T., selku dosen pembimbiog yang
dengan penub kesabaran telab memerikan bimbingan dan pengarban.

2.

r. Ir. Asep Sapei, M.S., selaku dosen penguji.

3.

Ir. Mad Yamin, M.T., selaku dosen penguji.

4.

Ayab, n, kakak-kakak beserta keluarga n adik-adik terciota yang selalu
memberikan motivasi, keercayaan, dukungn n kasih sayang.

S.

Bi Neng dan Mang Dede atas kasih sayang dan kehadirannya di saat-saat paling
sulit.

6.

Usep Santosa atas kesabaran, kasih sayang n bantuannya selama penyelesaian
skripsi ini.

7.

Loki, Marson, Izal, Hesli, Cheper, Lila, Aty, Rika dan selurub tenan-tenan
Teknik Sipil Pertanian angkatan 34 yang selalu memberikan dukungan n
ersababatannya.

8.

Eddo, Ken, Ary, Teguh, Achie, Jhon Roy, Anton, Ponco, East, Roni, Doel, Joe,
Mia, Arbo, Yiyin, Ardi dan selurub tenan-tenan Teknik Pertanian angkatan 34
atas seroua kenangan indah selama penulis menyelesaikan studi i IPB.

9.

Eiin, Zeni, i, Toni, Nanang, Vickie dan seluruh teman-tenan Teknik Sipil
Peranian angkatan 35 alaS bantnan n kesediaannya menjadi pendengar yang
baik.

10. Mas Bowie, Yogi, si, Dian n selurub tenan-tenan LAW ALATA IPB atas
kasih sayang, persahabatan, motivasi dan keceriaannya selama ini.
I I . Semua pihak yang telab memerikan masukan dan bantuan kepada penulis.

Bogor, Maret 2003

Penulis

Vlll

DTRISI

Halaman
KATA PENGANTAR

..............

.. .

.. .....................................................................

.

VI!

UCAPAN 'fERlMA KASIH ................................................................................ viii
DAFTAR lSI

........................................................................................................

DAFTAR TABEL

.

...

.....................................

.

...

.

.

.........

...........

..

..................

..
.

.

.... .

IX
XI!

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv
I.

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN

......

.

............

.

.

...... ......................................................................

.

...................................................

...........

.

...

.

...

..

.

...

.

1
4

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. ZONA HIDROLOGI DAN ZONA HIDROGEOLOGI
B. DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

..................

. .
..

....

5

.

.....

8

...............................................

1. Pengertian DAS, Daerah Tangkapan (Recharge Area) n Daerah
Buangan (Discharge Area)
2.

.

........

..............................

Interaksi antara Komponen-Komponen DAS .
..

C. DAUR HIDROLOGI DAN NERACA AIR DAS
D. PRESIPITASI .

..

.......

.

............

............

.

...

.

...

....

.

.

...

.

..

...

.

. .

........

. . . . . .......

............

.....................

.

........

.

.

...

...

.

.

.

..

8

.......

9

...

....

...
.

.

...

..

....

. . 11
..

. .......... 16

....

E. AIRTANAH ............................................................................................. 18
1.

Pengertian Airtnah

.

...........

......................

", ............. .... ....... .... ..... ..... 18

2. Asal Mula Aih . .......... ...................... ....................................... 19
...

3.

Sistem Akuifer dan Geologi Airtanah

.............................

F. RESAPAN ALAMlAH (NATURAL RECHARGE)

.

.........

G. HUBUNGAN AIR PERMUKAANDAN AJRTANAH
H. ALIRAN DASAR (BASEFLO)

.........................

.

........

............

........

.....

.

.

...

.

.

....

.

...

.

.

.......

.

...

........

.

........

.

....

....

. ..
..

1.

Pengertian Aliran Dasar

2.

Resesi Aliran Dasar (Basefiow Recession)

3.

Penentuan Volume Resapan n Pola Kerusakan Resapan dengan

...........................

.

.

.

.

...

,................................... '.. '"
....

.

................

.

.....

.

...

. ..
...

.

..

.

.

..

.

..

.

.

25

.. 27

...

Metode Basefiow Recession Analyses . . . ... .. ..... .. ... ... ... .. .. . .
.

. 20

.

30
30
30

33

\II. METODOLOGJ
A. LOKASI DAN WAKTU ......................................................................... 37
B. BAHAN DAN ALAT .............................................................................. 37
C. METODE PENELITIAN ......................................................................... 37
I.

Metode PengumpuIan Data ......................... ............... ..... .................. 37
a. Pengumpulan Data Curah Hujan

.

............. ...................

.

.................

37

b. Pengumpulan Data Tinggi Muka Air ............................................ 38
c.

2.

PengumpuIan Data Iklim dan Peta Dasar ...................................... 38

Metode Analisa Data .. ............................... ....... .......... ....................... 38
a. PerhitunganCurah Hujan Wilayh ................................................ 38
b. Perhitungan Debit Harian SungaiCiIiwung .................................. 39
c.

Perhitungan Volume Resapan ....................................................... 39

d. Penentuan Pola Kerusakan Resapan .............................................. 40
IV. KEADAAN UMUM DAERAH LlN SUNGAI CILIWUNG
A. LETAK DAN LUAS DASCILIWUNG ................................................. 41
B. TATA GUNA LAHANDAN TANAH ................................................... 41
C. IKLIM

.................................................................... . . . . . ............ . . . . .. . . . . . . . . ...

42

D. TOPOGRAFI ........................................................................................... 43
E. GEOLOGI ................................................................................................ 44
F. HIDROGEOLOGJ .................................................................................... 44
G. HIDROLOGJ DAN MORFOLOGI DAS ................................................. 46
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. CURAH HUJAN ..................................................................................... 49
I. DASCiliwung Hulu .......................................................................... 49
2.

DASCiliwung Tengah ...................................................................... 50

B. DEBIT SUNGAI ...................................................................................... 5 1
I.

Hubungan Tinggi Muka Air - Debit ................................................. 51

2.

Debit Harian ............................................. ......................................... 52

C. RESAPAN ................................................................................................ 62
1. Volume Resapan ....................................... ........................ ....... .......... 62
a. DASCiliwung Hulu ...................................................................... 62
b. DAS Ciliwung Tengah .................................................................. 66

x

2.

Pola Kerusakan Resapan
a. DAS Ciliwung Hulu

...................................................................

71

......................................................................

71

b. DAS Ciliwung Tengab .................................................................. 72
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
. . . . . ......... . . . . . .....................................................................

75

....................................................................................................

76

A. KESIMPULAN
B. SAN

DAFTAR PUSTAKA

.................................................................................... . . . . . .

77

Xl