Kolaborasi Seni Dalam Permainan Musik

D. Kolaborasi Seni Dalam Permainan Musik

Dalam bagian C kita telah mencoba melakukan kolaborasi permainan musik dengan pola-pola ragam gerak tangan, kaki, badan, dan kepala. Namun, kolaborasi musik dapat dilakukan pula dengan cabang seni lainnya, misalnya seni rupa. John Paynter (1972) pernah mengemukakan tentang kemungkinan melibatkan aktivitas lain dalam pembelajaran musik. Hal ini menyebabkan pembelajaran musik dapat dilakukan melalui aktivitas yang beragam yang dilakukan sesuai dengan potensi dan pengetahuan yang kalian miliki.

Berdasarkan pemikiran Paynter itu, coba kita kolaborasikan gerak tubuh, properti, dan ekspresi dalam permainan musik. Karya seni rupa apa saja yang dapat kita gunakan dalam kolaborasi seni itu? Perhatikan gambar berikut:

102 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK

Sumber : Dok. Kemendikbud Karya seni rupa: alat perkusif yang dihias

Sumber : Dok. Kemdikbud Karya seni rupa: topeng

Keempat gambar tersebut dapat saja digunakan dalam permainan musik. Namun, kegunaannya tentu saja berbeda. Dari beberapa karya seni rupa tersebut ada yang dapat digunakan untuk memainkan musik, tetapi beberapa karya lainnya hanya dapat digunakan sebagai hiasan atau properti.

Properti yang digunakan dalam permainan musik tersebut tentu saja harus disesuaikan dengan tema yang ada. Dalam acara Lomba Bermain Sambil Bernyanyi IGTKI – PGRI 2013 yang bertema “Permainan Tradisional Anak Indonesia”, misalnya, terdapat beberapa kelompok peserta yang menggunakan media topeng yang disesuaikan dengan tema cerita yang dimainkan secara teatrikal. Perhatikan gambar beberapa peserta yang menggunakan properti berupa topeng wajah manusia atau binatang dalam permainan musik secara teatrikal tersebut.

Sumber : Dok. Kemdikbud

Seni Budaya

Berdasarkan bentuk topeng yang digunakan oleh dua kelompok peserta dalam kedua gambar itu, kita dapat melihat upaya para peserta untuk menggunakan gerakan dan properti secara teatrikal. Untuk mencoba memahami kolaborasi gerakan dan properti dalam permainan musik yang lakukan secara teatrikal, cobalah kalian jawab beberapa pertanyaan berikut:

1. Bagaimana pola ragam gerak yang dilakukan peserta?

2. Bagaimana kesan topeng yang digunakan?

3. Bagaimana hubungan gerakan dan properti dengan tema acara?

Diskusikan beberapa pertanyaan itu dengan beberapa teman. Kemudian, tuliskan jawaban kalian dalam kolom di bawah ini:

Hubungan Gerakan Gambar

dan Properti No.

Pola ragam

Kesan pada

gerak

Topeng

dengan Tema Acara

Sebagai hasil karya seni rupa, properti atau hiasan yang digunakan dalam permainan musik atau pertunjukan seni tidak hanya terdiri dari instrumen perkusif yang dihias atau topeng, tetapi juga properti lainnya, seperti kerajinan tangan, asesoris, dan kostum.

Seperti halnya gerakan tubuh, properti yang digunakan para pemain yang terlibat dalam suatu pertunjukan atau permainan musik dapat dipandang sebagai simbol yang memperlihatkan nilai-nilai estetik dalam suatu masyarakat. Perhatikan properti-properti yang digunakan tiga peserta yang mengikuti lomba yang bertema Permainan Tradisional Anak Indonesia pada beberapa gambar di bawah ini:

104 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK

Sumber : Dok. Kemdikbud Karya seni rupa: properti

Masing-masing gambar di sebelah kiri memperlihatkan penampilan peserta di atas panggung, sedangkan masing-masing gambar di sebelah kanan memperlihatkan properti yang digunakan. Properti tersebut memiliki nilai-nilai estetik di kalangan masyarakat dari mana peserta tersebut berasal.

Dari tiga pasang gambar di atas, sebutkan jenis properti yang digunakan dan perkiraan dari daerah mana para peserta berasal. Tuliskan jawaban kalian dalam kolom di bawah ini:

No. Properti yang

Digunakan

Daerah Asal Peserta

Seni Budaya

Sekarang, rancanglah sebuah kolaborasi seni dalam permainan musik yang kalian mainkan secara teatrikal. Tentukan tema, gerakan, properti, dan ekspresi yang sesuai dengan permainan musik yang kalian mainkan. Tuliskan jawaban kalian dalam kolom

Setelah kalian memahami kolaborasi seni dalam pertunjukan musik, jawablah pertanyaan berikut :

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa di smp it al-hijrah-2 Kec. Percut sei tuan medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 3 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Dan Pendekatan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian - Hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa di smp it al-hijrah-2 Kec. Percut sei tuan medan - Repository UIN Sumatera Utara

1 4 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data - Hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa di smp it al-hijrah-2 Kec. Percut sei tuan medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 4 13

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori Fokus Penelitian 1. Hakikat Pendidikan Agama Islam - Pendidikan agama islam bagi anak dalam keluarga nelayan di desa dahari selebar kecamatan talawi kabupaten batu bara - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 13

Pendidikan agama islam bagi anak dalam keluarga nelayan di desa dahari selebar kecamatan talawi kabupaten batu bara - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 7

Pendidikan agama islam bagi anak dalam keluarga nelayan di desa dahari selebar kecamatan talawi kabupaten batu bara - Repository UIN Sumatera Utara

0 3 31

BAB II LANDASAN TEORI A. Gaya Belajar Mahasiswa Tahfidz AlQuran 1. Pengertian Gaya Belajar - Gaya belajar mahasiswa tahfidz alquran dalam meraih prestasi akademik di prodi pendidikan agama islam universitas islam negeri sumatera utara medan - Repository U

1 2 41

Kurva Imbal Hasil Obligasi Pemerintah Imbal Hasil Obligasi Pemerintah

0 0 7

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Umum 1. Sejarah Berdirinya PAI - Gaya belajar mahasiswa tahfidz alquran dalam meraih prestasi akademik di prodi pendidikan agama islam universitas islam negeri sumatera utara medan - Repository UIN Sumater

1 13 36

Kurva Imbal Hasil Obligasi Pemerintah Imbal Hasil Obligasi Pemerintah

0 0 5