Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Centre Tema : Fun Adventure

(1)

EDUCATION CENTRE

Tema :

FUN ADVENTURE

LAPORAN PERANCANGAN

AR 383136

STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER VIII TAHUN 2013/2014

Sebagai Persyaratan untuk memperoleh

Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

Riendra Primadina

104.10.025

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

TAHUN 2013/2014


(2)

(3)

(4)

(5)

v

LEMBAR PERSETUJUAN ………i

ABSTRAK ………...ii

KATA PENGANTAR ………..iii

DAFTAR ISI ………...………...v

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR TABEL ...xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………..1

1.2 Maksud dan Tujuan ………..2

1.3 Masalah Perancangan……….3

1.4 Pendekatan Perancangan………...3

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan………...4

1.6 Kerangka Berfikir ………..4

1.7 Sistematika Penulisan ………..…..6

BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Data Umum ………..7

2.2 Pendekatan Pemilihan Tapak & Lokasi……….7

2.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi……….7

2.2.2 Alternatif Lokasi Tapak………9

2.2.3 Pemilihan Lokasi Tapak………...13

2.2.4 Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan………15


(6)

vi

2.3.2 Pengertian Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Centre………18

2.4 Sejarah Perkembangan Suzuki Pada Kendaraan Roda Empat………..19

2.5 Program Kegiatan ………26

2.5.1 Lingkup Perancangan………...26

2.5.2 Jenis Kegiatan………26

2.5.3 Pengunjung ………28

2.5.4 Alur Aktifitas Pengunjung……….29

2.6 Fasilitas Kebutuhan Ruang………...33

2.6.1 Kebutuhan Ruang………..33

2.7 Studi Banding ………41

2.7.1 Museum Mobil Sentul………41

2.7.2 Porsche Museum, Stuttgart………..43

BAB III PENGERTIAN TEMA 3.1 Pengertian Tema ………45

3.1.1 Tinjauan Terhadap Pengertian………46

3.2 Interpretasi Tema ………47

3.3 Keterkaitan Tema Dengan Judul………..47

3.4 Studi Banding Arsitektur Dengan Tema Sejenis………...48

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsional ………..50

4.1.1 Lokasi Site ………..50

4.1.2 Analisa Tata Guna Lahan………51


(7)

vii

4.2.2 Analisa Kebisingan ………..52

4.2.3 Analisa Orientasi Matahari………...53

4.2.4 Batasan Site ………..54

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar ………..55

5.2 Konsep Ruang Luar ………..55

5.2.1 Konsep Entrance ………..56

5.2.2 Konsep Pedestrian ………..58

5.2.3 Konsep Arena Track Off-road……….60

5.3 Konsep Bangunan ………..62

5.3.1 Konsep Struktur ………..63

5.3.2 Konsep Ruang dalam ………..64

5.3.3 Konsep Struktur Atap ………..65

BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Gambar Perancangan …………..………..…..67

6.1.1 Block Plan ………..67

6.1.2 Site Plan ………..68

6.1.3 Denah Lantai Dasar ………..69

6.1.4 Denah Lantai 1 ………..70

6.1.5 Denah Lantai 2 ………..71

6.1.6 Denah Lantai 1 Penjualan Aksesoris……….72

6.1.7 Denah Café Lantai 2 ………..73


(8)

viii

6.1.10 Tampak Bangunan Museum ……….76

6.1.11 Tampak Samping Bangunan Museum ………...77

6.1.12 Tampak Bangunan Café dan Penjualan Aksesoris……….79

6.1.13 Tampak Bangunan Serba Guna ………81

6.1.14 Potongan Bangunan Museum ………82

6.1.15 Potongan Bangunan Café dan Penjualan Aksesoris Mobil………...83

6.1.16 Perspektif Suasana Pedestrian………..84

6.1.17 Perspektif Suasana Arena Off-road………...85

6.1.18 Perspektif Mata Burung dan Potongan Site………..86

6.2 Foto – foto Maket ………..87


(9)

88

DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis DK. Architecture : Form, Space and Order. New York: Van Nostrand Reinhold ompany, 1996.

Neufert, Ernest. 1984. Architect’s Data : The Handbook of Building Types. 1984. London: Collins Sons and Co. Ltd, 1984.

De Chiara, Joseph and J. Callender, Time Saver Standarts of Building Types, Ed.2, Singapore : McCain Hill International, 1980.

Adler, David, Metric Hendbook, Planning and Design Data, Ed.2, London: Architectural Press, 1969

Diakses dari http://www.suzuki.co.id/automobile_history.html, pada Senin 21 Juli 2014 Diakses dari http://www.porsche.com/museum/en/, pada Selasa 22 Juli 2014

Diakses dari http://www.majalahmotor.com, pada Selasa 22 Juli 2014 Diakses dari http://www.Artikata.com, pada Senin 21 Juli 2014 Diakses dari http://www.skywab.com/en/, pada Selasa 22 Juli 2014

Diakses dari http://www.architectureisfun.com/chicago-childrens-museum-adventure-with-babar-king-of-the-elephants/, pada Selasa 22 Juli 2014

Diakses dari http://www.wikipedia.com, pada Rabu 23 Juli 2014 Diakses dari http://www.kalzip.com, pada Kamis 24 Juli 2014


(10)

iii Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat serta karunia dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu syarat dalam mata kuliah Studio Tugas Akhir yang pokok bahasannya diangkat menjadi sebuah judul yaitu “Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Centre” dengan Tema Fun Adventure”.

Dari awal pengertian tugas akhir sampai penyusunan laporan tugas akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan moril, spiritual, masukan dari saran serta dukungan dari berbaga pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi – tingginya serta mengucapkan terima kasih kepada semua piha, antara lain yaitu kepada :

1. Bapak DR. Salmon Priaji Martana, MT, sebagai Ketua Program Studi Teknik Arsitektur dan juga pembimbing tugas akhir yang penuh dengan kesabaran, keikhlasan, telah membimbing dan memberi petunjuk serta arahan hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.

2. Bapak DR. Salmon P. Martana, Rahy R. Soekardi, Ir., M.T. , DR Andi Harapan S. , Heru Wibowo, S.T. , Firman Irmansyah, S.T., M.T. dan ibu Dhini Dewiyanti Tantarto, Ir., M.T. , Wanita Subadra Abioso, Ir., M.T. , Diana Astrid H. ,Ir.,M.T. , Tri W. Natalia, S.T. sebagai dosen penguji yang selama ini memberikan arahan dan masukan selama sidang awal sampai sidang akhir.

3. Seluruh Staff Tata Usaha Program Studi Teknik Arsitektur atas bantuan administrasi dari awal sampai akhir pelaksanaan mata kuliah Studio Tugas Akhir.

4. Ayahanda tercinta bapak Drs. H. Asep SUtisna dan ibunda tercinta Ny. Hj. E. Agidtini, S.Pd, M.MPd yang telah mencurahkan kasih sayang dan perhatiannya serta memberikan dukungan dan bantuan moral, spiritual serta materil yang tak terhingga nilainya.

5. Nenek kakek keluarga besar Oha Santana ( Alm ) dan keluarga besar Adun Sulaeman yang telah membantu dalam semangat dan do’a.


(11)

iv perkuliahan hingga selesai.

7. Kepada Sillvi sebagai kendaraan yang selalu setia menemani disetiap perjalanan dalam suka maupun duka yang tak pernah mengenal lelah, selalu membawa semangat serta memberikan inspirasi terhadap kelancaran selama perkuliahan.

8. Kepada teman-teman senasib dan seperjuangan yang telah sama-sama membantu, saling menyemangati disetiap proses dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.

9. Serta kepada pihak – pihak lain yang tidak penulis sebut satu persatu yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung.

Mudah-mudahan segala bentuk bantuan dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin.

Bandung, Agustus 2014

Penulis


(12)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Seiring berkembangnya jaman di dunia otomotif bahwa perkembangan berbagai teknologi yang muncul pada desain otomotif khususnya kendaraan roda empat sangat pesat mulai dari mobil keluarga sampai sport. Perkembangan pada kendaraan roda empat on road lebih banyak perubahan dari masa ke masa begitu juga pada kendaraan yang mengarah pada konsep utility vehicle 4x4 (di Indonesia lebih dikenal dengan Jip). Penggunaan kendaraan roda empat ini membuat beberapa orang lebih memilih gaya hidup yang berbeda sebagai suatu hobi. Hal tersebut disebabkan karena adanya dampak dari stress ataupun kejenuhan seseorang yang menimbulkan beberapa opsi untuk mencari kegiatan yang lain, seperti contohnya adalah mengikuti beberapa klub otomotif sehingga yang mereka cari adalah kendaraan-kendaraan dengan harga yang terjangkau. Oleh karena itu celah tersebut bisa menjadi sesuatu yang dapat menjadi dasar perencanaan serta adanya sebuah konsep baru.

Suatu kebutuhan yang datang dari sebuah masalah di masyarakat khususnya didalam dunia otomotif, memberikan kesempatan bagi Suzuki untuk dapat mendobrak pasar penjualan kendaraan khususnya kendaraan roda empat. Hal tersebut dapat Suzuki lakukan karena adanya hal-hal seperti melihat perekonomian masyarakat Indonesia yang kebanyak membutuhkan kendaraan yang terjangkau dengan harga yang tidak terlalu tinggi, maka dari itu dalam perancangan ini akan diberikan solusi besar untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, yang juga bertujuan untuk meningkatkan brand Suzuki di bidang otomotif terutama celah dalam kendaraan GPV (General Purpose Vehicle) dan SUV (Sport Utility Vehicle). Pengambilan tipe GPV dan SUV pada Suzuki menjadikan suatu kesempatan karena Suzuki telah mendapatkan keunggulannya didalam jenis mobil


(13)

2

tersebut pada awal tahun pembuatan 1968 dan peningkatan penjualan yang cukup baik pada masa itu. Dari keunggulan tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat memang membutuhkan kendaraan-kendaraan tersebut untuk menyalurkan hobi atau untuk keperluan tersendiri dengan harga yang cukup terjangkau. Sebagai contoh bahwa meningkatnya kebutuhan dalam kendaraan jenis GPV dan SUV adalah meningkatnya pasar pada jenis mobil tersebut dan meningkatnya juga komunitas pada jenis mobil GPV dan SUV. Dengan demikian penemuan akan hal itu menghasilkan sebuah solusi yang bisa memberi informasi kepada masyarakat akan pemahaman tentang keunggulan Suzuki.

1.2

Maksud dan Tujuan

Maksud

Maksud dari perancangan ini adalah untuk :

• Menata fasilitas dari berbagai kebutuhan dalam bidang rekreasi ataupun pengetahuan dalam teknologi otomotif.

• Membangkitkan kembali citra Suzuki dengan keunggulan pada jenis mobil GPV dan SUV.

• Mewadahi komunitas-komunitas kendaraaan Jip di Bandung Khususnya dan di Indonesia umumnya.

Tujuan

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk :

• Memberikan pengetahuan tentang teknologi otomotif dengan ruang yang lebih nyaman dan dinamis.


(14)

3

• Bagi perusahaan untuk bisa mengalahkan produksi Toyota atau menyaingi

perusahaan tersebut dengan berbagai fasilitas baru dari segi bentuk bangunan ataupun kepuasanpelanggan.

1.3 Masalah Perancangan

Dalam penerapan rencana untuk dapat mewadahi beberapa fasilitas dalam perancangan tentunya ada sebuah permasalahan yang akan ditekankan seperti :

1. Kurangnya minat masyarakat untuk dapat bersaing dengan brand lainnya. 2. Kurang baiknya citra Suzuki di kalangan masyarakat Indonesia khususnya.

3. Kurangnya wadah untuk memfasilitasi kegiatan – kegiatan edukasi dibidang otomotif.

1.4 Pendekatan Perancangan

Untuk dapat menghasilkan suatu konsep dalam rancangan diperlukan beberapa pendekatan yang akan berpengaruh terhadap keperluan dari fasilitas-fasilitas yang ditawarkan seperti :

1. Studi lapangan terhadap lahan proyek mencakup kondisi sekitar lahan, studi lingkungan fisik, bangunan dan suasana yang ada di sekitar tapak.

2. Studi banding tentang proyek sejenis.

3. Studi literatur mengenai pengadaan yang akan direncanakan. 4. Studi terhadap kebutuhan masyarakat Suzuki secara khusus.

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan

1. Mencangkup usaha dalam perancangan ruang pameran dan rekreasi. 2. Pengembangan site untuk dapat memberikan nuansa alam.


(15)

4

Suzuki

Auto obil

Hibura

Tingginya minat pada kendaraan jip

kelas Under (2500 cc kebawah)

Menjaga kelestarian Alam

Memperlambat kerusakan

Kebutuhan akan hiburan /

Refreshing

Fasilitas hiburan

Ruang bersama (komunitas)

Memacu adrenalin (modern) , Alam, dll Kerusakan

Alam

4. Memberikan pelayanan dalam bidang informasi dan teknologi.

5. Menjadikan lahan di area perkotaan menjadi suatu objek untuk dapat memberikan hiburan bagi masyarakat dan kalangan tertentu.

1.6 Kerangka Berfikir

Mendongkrak/ meningkatkan citra Suzuki

Arsitektur yang Dinamis


(16)

5

Gambar 1.1

Diagram Kerangka Berfikir Arsitektur yang

Dinamis

FUN ADVENTURE

Ba gu a

Serba gu a

Museu

Are a

Off-road

Pe ge ba ga

Kreativitas

Grou d

Ca p.

SUZUKI GPV, SUV ADVENTURE &


(17)

6

1.7

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN Memuat latar belakang, maksud, tujuan, masalah perancangan, pendekatan perancangan, lingkup dan batasan, kerangka berpikir dalam Perencanaan Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Center dan sistematika penulisan laporan tugas akhir.

BAB II DESKRIPSI PROYEK Memuat penjelasan mengenai proyek secara umum, program kegiatan, kebutuhan ruang, studi banding daan studi literatur.

BAB III ELABORASI TEMA Memuat tentang pengertian tema, hubungan tema dengan rancangan proyek yang dikerjakan yaitu menyangkut fungsi dan bentuknya (interpretasi tema).

BAB IV ANALISIS Mengenai tentang analisis tapak dan data – data yang dibutuhkan.

BAB V KONSEP RANCANGAN Memuat konsep perencanaan dan data-data perencanaan.

BAB VI HASIL RANCANGAN

Memuat

dan menjelaskan hasil perancangan Konservasi Horti, meliputi site plan, block plan, bentukan 3d massa dan tapak bangunan, 3d suasana, maupun eksterior bangunan.


(18)

7

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Data Umum

Kasus Proyek : Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Center

Tema : Fun Adventure

Status Proyek : Fiktif

Pemilik Proyek : Swasta ( Suzuki Automobile )

Sumber Dana : Swasta ( Suzuki Automobile )

2.2 Pendekatan Pemilihan Tapak dan Lokasi

2.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Kota Bandung adalah kota di mana sering di kunjungi oleh wisatawan untuk dapat melepas penatnya dengan hiburan-hiburan yang ada, baik itu hiburan yang bersifat alami atau bernuansa alam ataupun hiburan yang bersifat modern dengan pendukung teknologi tinggi. Beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi proyek ini adalah :

No. Kriteria Lokasi

1 Lampiran Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung

Kawasan pembangunan

pengembangan kegiatan jasa profesional, jasa perdagangan, jasa pariwisata, dan jasa keuangan di SPK wilayah Bandung Timur, SPK Sadang Serang, dan sisi jalan arteri primer dan arteri sekunder sesuai dengan peruntukannya. Dapat dilihat pada tabel


(19)

8

indikasi program Lampiran Perda RTRW Kota Bandung poin B.

2 Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Berada di kawasan yang dekat dari pusat kota yang merupakan daerah jasa dan perumahan berkepadatan rendah.

3 Pencapaian Dapat diakses mudah melalui segala

penjuru kota baik itu dengan kendaraan angkutan umum maupun kendaraan pribadi.

4 Area Pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat berkaitan dengan perencanaan pembangunan dengan saling mendukung antar fasilitas.

Sumber : Olah data pribadi

Tabel 2.1

Kriteria Pemilihan Lokasi

Berdasarkan kriteria pemilihan lokasi diatas, maka perlu diketahui juga beberapa peruntukan sesuai dengan lempiran perda Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kota Bandung yang telah tercantum dalam pemilihan pada wilayah perencanaan seperti pada table berikit ini :


(20)

9

Tabel 2.2

Lampiran Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung

Gambar 2.1

Peta Rencana Pola Ruang kota Bandung Tahun 2011-2031

Peruntukan wilayah sesuai dengan Lampiran Perda Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) pada peta di atas yaitu peruntukan untuk Jasa dan Perumahan dan pengambilan wilayah dominan berada pada wilayah jasa. Sesuai yang diharapkan bahwa pengembangan dalam perancangan mempunyai sasaran pada perencanaan tempat rekreasi dan pendidikan atau jasa.

: Wilayah Peruntukan Jasa

: Wilayah Peruntukan Perumahan : Wilayah Peruntukan Perdagangan Keterangan :


(21)

10

2.2.2 Alternatif Lokasi Tapak

Dalam menentukan lokasi tapak ada beberapa hal yang dikaji untuk dapat memperoleh lokasi yang sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya. Di bawah ini terdapat tiga alternatif lokasi tapak yang berada di Jl. Soekarno – Hatta :

o Alternatif A

Jl. Soekarno – Hatta

Gambar 2.2

Lokasi Tapak ( Alternatif A )

Lahan yang dipilih sebagai alternatif A berada pada jalan Soekarno – Hatta dengan eksisting lahan kosong atau rumput liar.

Batas – batas site :

- Utara : Jl. Raya Soekarno – Hatta

- Selatan : Jl. Mengger Girang & Perumahan


(22)

11

- Barat : Gudang Indofood

o Alternatif B

Jl. Soekarno - Hatta

Gambar 2.3 Lokasi Tapak ( Alternatif B )

Lahan yang dipilih sebagai alternatif B berada pada jalan Soekarno – Hatta Bandung Timur dengan eksisting lahan kosong atau rumput liar.

Batas – batas site :

- Utara : Perumahan

- Selatan : Jl. Soekarno - Hatta

- Timur : Lahan Kosong


(23)

12

o Alternatif C

Jl. Soekarno – Hatta

Gambar 2.4 Lokasi Tapak ( Alternatif C )

Lahan yang dipilih sebagai alternatif C berada pada jalan Soekarno – Hatta tepat di sebrang jalan antara tapak Alternatif A dengan eksisting sawah. Batas – batas site :

- Utara : Perumahan

- Selatan : Jl. Soekarno - Hatta

- Timur : Garasi dan Gudang


(24)

13

2.2.3 Pemilihan Lokasi Tapak

Pemilihan Lokasi Tapak dinilai berdasarkan beberapa faktor yang akan mendukung, tidak menganggu atau sangat efektif bila dibangun pada lokasi tertentu, sebagai berikut:

KRITERIA LOKASI

ALTERNATIF A ALTERNATIF B ALTERNATIF C

Tingkatan Jalan Arteri Primer (5) Arteri Primer (5) Arteri Primer (5) Pencapaian ke Lokasi

Mudah diakses dengan kendaraan pribadi dan

angkutan umum (5)

Mudah diakses dengan kendaraan pribadi dan

angkutan umum (5) Mudah diakses dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum (5) Jangkauan Terhadap Struktur Kota

Cukup jauh dari pusat kota

(3)

Cukup jauh dari pusat kota (3)

Relatif jauh dari pusat kota (2) Fungsi Pendukung sekitar Lokasi Store/shop, Kantor, Dealer, Hotel, Perumahan, Pertokoan, Restaurant, Universitas, Sekolah SD/SMP/Yayasan/Peasnt ren. (4) Store/shop, Kantor, Dealer, Hotel, Perumahan, Pertokoan, Restaurant, Universitas, Sekolah SD/SMP/Yayasan/Peasntr en. (4) Store/shop, Kantor,Dealer, Hotel, Perumahan, Pertokoan, Restaurant, Universitas, Sekolah SD/SMP/Yayasan/ Peasntren (5) RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota)

Sesuai (5) Sesuai (5) Sesuai (5)


(25)

14

Fungsi Eksisting Lahan Kosong

(5)

Persawahan (3)

Lahan kosong Rumput Liar dan

Sawah (4)

Kontur Datar

(5) Datar (5) Datar (5) Pengenalan Entrance

Mudah dari segala arah di Jl. Soekarno-Hatta -Tidak jauh dari fasilitas

jalan untuk putar arah (5)

Mudah dari segala arah di Jl. Soekarno-Hatta -Tidak jauh dari fasilitas

jalan untuk putar arah (5)

- Mudah dari arah Gede Bage - Cukup jauh dalam pencapaian menuju jalan untuk

putar arah dari arah Cileunyi

(4)

View ke Bangunan

Bangunan dapat dilihat dari jalan Soekarno Hatta tetapi dari jalur Buah Batu

menuju M. Toha kurang karena terhalang oleh

Showroom Astra. (4)

Bangunan dapat dilihat dari jalan Soekarno Hatta

tetapi dari jalur M. Toha menuju Buah Batu kurang

karena terhalang oleh Bangunan Lion Air Cargo & SPBBE Soekarno-Hatta

(4)

Bangunan dapat dilihat dari segala

arah pada jalan Soekarno Hatta.

(5)

Total Nilai 41 39 40

Peringkat 1 3 2

Sumber : Olah data pribadi

Tabel 2.3 Pemilihan Lokasi Tapak Sesuai Penilaian Kebutuhan Keterangan :


(26)

15

2.2.4 Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan

Kasus Proyek : Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Center Sifat Proyek : Fiktif

Pemilik Proyek : Swasta

Lokasi Tapak : Jl. Soekarno – Hatta Kecamatan Regol Luas Lahan : 43.000 m2 / 4,3 Ha

Kontur : Datar

KDB : 50%

KLB : 1,5

KDH : 25%

GSB : a) Jl. Soekarno – Hatta 12 m b) jl. Mengger Girang 5 m

Eksisting Sekitar Site : Perumahan, gudang, Showroom, Garasi, Lion Air Cargo, Sawah, Bengkel, Universitas.

Potensi Lahan : a) Dekat dengan pusat Kota Bandung b) Dekat dengan Jalan Tol

c) Dekat dengan Terminal Leuwi Panjang

d) Site dapat di akses mudah dengan menggunakan transportasi umum ataupun pribadi.


(27)

16

2.3 Tinjauan Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Center

2.3.1 Arti Kata

Pengertian Proyek Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Center dari arti kata adalah :

 Suzuki

Suzuki adalah adalah perusahaan Jepang yang memproduksi kendaraan seperti mobil, ATV dan sepeda motor. Mereka memiliki tempat produksi yang terletak di lebih dari 23 negara. Pesaing utama mereka adalah Chevrolet, Ford, Honda, dan Toyota. Sementara partner mereka adalah Nissan,Mitsubishi, Mazda, dan Volkswagen. Pada awalnya, General Motors memiliki saham mayoritas di Suzuki. Kini Grup Volkswagen telah membeli 19,9% saham Suzuki. Pendiri Suzuki yaitu Michio Suzuki dilahirkan pada tahun 1887 di sebuah kota kecil bernama Hamamatsu sekitar 200 km dari Tokyo.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Suzuki_Motor_Corporation diakses Pada 22/7/2014 jam 4:27 AM

 GPV ( General Purpouse Vehicle )

(General Purpose Vehicle) adalah mobil yang ukurannya lebih kecil dibanding dengan mobil lainnya, mobil jenis ini nyaman dibawa kedalam track yang ekstrim dan pada jamannya GPV ini terkenal dengan mobil dengan empat roda penggerak atau disebut 4x4.


(28)

17

 SUV ( Sport Utlity Vehicle )

adalah jenis kendaraan penumpang yang digabungkan dengan kemampuan membawa barang dengan kelincahan truk pickup. Biasanya mobil yang digolongkan sebagai SUV dilengkapi dengan penggerak empat roda agar bisa digunakan pada medan off-road. Meskipun begitu, banyak mobil SUV di Indonesia tidak dilengkapi dengan penggerak empat roda karena kendaraan ini banyak diproduksi di Indonesia dengan gaya city car, selain itu penggunaan mobil dengan penggerak empat roda lebih memakan biaya lebih besar dibanding mobil 4x2.

Adventure

Adventure ( Petualangan ) adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara berani dan memberikan suatu pengalaman yang sulit, berbahaya, dan lain-lain.  Education

Education ( Pengetahuan ) adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan / edukasi baik langsung atau tidak langsung dalam penyampaiannya.

 Centre

Arti dari kata Centre adalah sebuah pusat yang di tempatkan atau memfasilitas berbagai macam barang yang disediakan tetapi hanya dalam satu perkumpulan itu saja.

Dari penjelasan di atas mengenai judul proyek telah ditentukan fasilitas utama yang akan dirancang yaitu pada pengelolaan Museum dan Arena Off-Road


(29)

18

Park dengan tema Fun Adventure. Berikut ini adalah pengertian dari kedua fasilitas utama tersebut menurut Wikipedia :

 Museum

Merupakan tempat atau wadah yang beri data-data ( Dokumen ) lampau dan tempat pameran benda-benda tua.

 Off-road Park

Off road adalah istilah yang khusus untuk mengemudi kendaraan di jalan yang bukan beraspal, seperti pasir, kerikil, riverbeds, lumpur, salju, batu, alam dan daerah lainnya.

2.3.2 Pengertian Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Centre

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Centre adalah sebuah wadah untuk menampung beberapa kegiatan dengan fasilitas yang disediakan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat akan produk – produk Suzuki pada kendaraan roda empat dengan jenis yang diunggulkan oleh Suzuki yaitu GPV dan SUV yang dikemas dengan fasilitas Museum. Selain itu berbagai macam kegiatan untuk dapat memberikan daya tarik atau peralihan tempat dari alam bebas menuju tempat off-road buatan sehingga dapat menyuguhkan kepada masyarakat suatu permainan atau hiburan yang bisa dinikmati yang dapat dilakukan sebagai hiburan ataupun edukasi.


(30)

19

2.4 Sejarah Perkembangan Suzuki Pada Kendaraan Roda Empat

Ada beberapa perkembangan pada kendaraan roda empat yang di produksi oleh Suzuki dari masa ke masa dengan beberapa varian dari dorongan permintaan pasar yang cukup tinggi pada jenis GPV dan SUV. Tonggak – tonggak perkembangan Suzuki adalah seperti dibawah ini :

1968

Gambar 2.5 Suzuki LJ 10

Suzuki mengembangkan utility vehicle 4x4 (di Indonesia lebih dikenal dengan Jip) sejak tahun 1968, serta mulai dipasarkan di pasar domestik Jepang pada tahun 1970 sebagai kendaraan ringan. Oleh adanya aturan tentang klasifikasi kendaraan berdasar ukuran luar kendaraan, maka produk pertama Suzuki LJ 10 dipasarkan dengan hanya 3 tempat duduk, sedangkan ban cadangan diletakkan di belakang tempat duduk penumpang depan. Produk pertama ini begitu sederhana, dengan pintu kanvas, digerakkan mesin dua silinder 360cc dua langkah, berpendingin udara. Jarak antara dua poros rodanya 1.930mm sedangkan berat keseluruhannyapun hanya 600 kg.


(31)

20

1974

Gambar 2.6 Suzuki LJ 80

Pengembangan berlanjut dengan diproduksinya LJ80. Perubahan bentuk body sangat minimal, hanya dengan memperbesar spatbor depan dan belakang agar lebih tampak stylish. Ujung bonnet tetap sedikit tertekuk kebawah dengan spring clips seperti LJ sebelumnya, hanya dibuat sedikit lebih tinggi untuk memberi ruang yang lebih luas bagi perubahan yang paling essensial ”mesin baru”. Mesin empat silinder 800cc berpendingin air, empat langkah, menghasilkan tenaga 41bhp. LJ80 terjual laris di Australia ketika dipasarkan pada tahun 1978. Ketika LJ80 pertama kali di export ke Belanda pada tahun yang sama dan diikuti dengan sebagian Eropa, LJ80 benar-benar menciptakan sektor

baru dalam pasar ”For fun 4x4 Recreational Vehicle”

1982

Gambar 2.7 Suzuki SJ410


(32)

21

Hingga tahun 1982 Suzuki masih menikmati berkembangnya tingkat kesuksesan pasar domestik untuk jenis jip, walau masih ditopang hasil export SJ410, kendaraan 4x4 yang benar-benar baru pada waktu itu, baik dalam desain maupun gaya. Masih mewarisi ciri kendaraan utility, SJ410 telah banyak disempurnakan antara lain, walau masih memakai per daun tetapi telah diperlunak dengan damper gas pada suspensi spring bagian belakang. Mesinpun diperbarui dengan menggunakan mesin empat langkah 1.000 cc. Kombinasi antara ukuran bodi yang relatif kecil dengan mesin berdaya besar membuat SJ410 memperoleh julukan Giant-killer off road.

1984

Gambar 2.8 Suzuki SJ413

SJ413 diluncurkan sebagai perbaikan model SJ dengan tetap mempertahankan ciri-ciri kendaraan ringan. Perbedaan paling signifikan adalah mesin empat silinder 1.300cc. Interior SJ413 telah dikembangkan dalam tingkat kenyamanan sejalan keinginan konsumen, termasuk gearbox dengan lima tingkat kecepatan. Pada tahun berikutnya Suzuki meluncurkan Samurai dengan menambahkan fitur-fitur yang lebih tinggi untuk


(33)

22

keperluan export. Dengan berbagai fungsi untuk menyusuri jalanan kasar, Samurai segera diterima diseluruh dunia dengan berbagai keunikannya.

Gambar 2.9 Suzuki Samurai

1988

Gambar 2.10 Suzuki Vitara

Keluarga Suzuki 4x4 diperluas dengan diluncurkannya kendaraan 4x4 yang sama sekali baru, Suzuki Vitara tiga pintu. Dilengkapi mesin generasi terbaru 1.600cc berbahan aluminium yang ringan, Vitara segera memperoleh popularitas. Kenyamanan ditingkatkan dengan mengganti leaf spring dengan coil spring. Lima tingkat kecepatan, sistim


(34)

23

penggerak empat roda dan dua tingkat kecepatan transfer box terintegrasi dipadu dengan power steering, membuat Vitara tidak saja nyaman di jalanan tetapi juga mudah di operasikan di berbagai kondisi medan.

1990

Gambar 2.11 Suzuki Vitara 1990

Jajaran Vitara terus dikembangkan dan diperluas dengan diluncurkannya model 5 pintu. Dengan lebar yang sama, jarak poros roda diperpanjang hingga 2.480 mm. Beberapa model mulai dilengkapi dengan fuel injection, sehingga menghasilkan tenaga hingga 80bhp dan catalytic converter untuk meredam emisi gas buang. Selanjutnya mesin dengan 16 valve multi point fuel injection yang menghasilkan tenaga hingga 95bhp mulai diperkenalkan. Tersedianya versi transmisi otomatis dan pembenahan interior sehingga memberi kesan luas dan kapasitas lebih banyak, membantu meningkatkan penjualan Vitara.


(35)

24

1991

Gambar 2.12 Suzuki Vitara 1991 V6

Vitara 5 pintu yang paling bertenaga sejauh ini terwujud dengan diterapkannya mesin V6 2.000cc 24 valve 4 camshaft, menghasilkan tenaga sebesar 134bhp. Mengimbangi pengembangan kemampuan mesin, interior pun ditambah berbagai fitur dengan spesifikasi yang lebih tinggi seperti airbag ganda, electric window, electric mirror dan central lock.

1997

Gambar 2.13


(36)

25

Mesin turbo diesel yang diperkenalkan pada tahun 1996 diikuti dengan versi intercooled pada tahun berikutnya. Dengan penerapan intercooled ini tenaga mesin berhasil ditingkatkan sebesar 23%, serta menambah daya puntir sebesar 29%. Dengan tersedianya berbagai model, jajaran Vitara benar-benar lengkap. Chasis pendek, chasis panjang, 1.6 liter, 2.0 liter, bensin dan diesel, semua memberikan keleluasaan untuk penggunaan off road dan kenyamanan maksimal di jalanan.

Gambar 2.14

Suzuki Grand Vitara ( kiri ) Suzuki XL7 ( Kanan )

Dalam kurun waktu 35 tahun, Suzuki telah mengembangkan dan membuat kendaraan 4x4 yang kini tersebar ke seluruh dunia serta menggambarkan dengan jelas keahlian merancang dan pengembangan berkelanjutan bagi kendaraan SUV yang unik. Model Grand Vitara 5 pintu XL-7 melanjutkan tradisi Suzuki dalam menciptakan standar kenyamanan dan kemewahan berkendara. Berbasis pada filosofi originalitas rancangan dan kekuatan, XL-7 secara nyata meciptakan perubahan gaya hidup dan pemenuhan keinginan konsumen dalam hal keragaman kenyamanan dalam berbagai situasi.


(37)

26

2.5 Program Kegiatan

2.5.1 Lingkup Perancangan

Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Center di Bandung ini ditujukan untuk umum. Cakupan usia tidak ditetapkan kecuali untuk penggunaan fasilitas track off-road. Hal ini dikarenakan penerapan Museum pada perancangan ini adalah sebuah edukasi terhadap masyarakat untuk mengetahui keunggulan Suzuki. Sesuai dengan pemaparan di atas bahwa cakupan pada usia memang tidak ditetapkan pada area museum karena di dalamna ada sebuah fasilitas seperti simulator yang bertujuan untuk memberikan wawasan tersendiri, berbeda dengan kegiatan atau fasilitas track off-road yang ada di area luar museum karena track tersebut di desain dengan konsep yang memacu adrenalin. Jenis kendaraan ini hanya ditekankan yakni pada mobil terutama pada kendaraan GPV dan SUV. Disini spesifikasi dari tahun pembuatan mobil tidak dibatasi, disebabkan karena konsep dari museum itu sendiri menampilkan sejarah mobil terdahulu

,

namun juga selalu mencari informasi tentang jenis Suzuki keluaran terbaru.

2.5.2 Jenis Kegiatan

Jenis Kegiatan yang ada pada Suzuki GPV, SUV Adventure & Education ini adalah:

1. Kegiatan Museum Mobil Suzuki GPV dan SUV

Kegiatan ini menjadikan Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Centre sebagai tempat untuk memberikan informasi otomotif di Indonesia khususnya dalam perkembangan merk mobil Suzuki itu sendiri, dengan menampilkan mobil – mobil yang berkembang di dunia Otomotif berdasarkan Time line ( garis


(38)

27

waktu ). Selain itu juga pada perancangan ini diberikan sesuatu yang berbeda dengan adanya sebuah tema Fun Adventure sehingga pergerakan di dalam museum diberikan lebih menyenangkan dan berkesan seperti petualang. 2. Kegiatan Pendidikan

Yang dimaksudkan dengan kegiatan ini yaitu menjadikan museum ini sebagai wadah dengan memberikan informasi teknologi dalam hal mesin mobil, body mobil, dan lain - lain berupa benda itu langsung ataupun berupa data literatur. sesuai dengan judul bahwa adanya suatu edukasi maka di dalam perancangan lebih banyak memberikan suatu ilmu dengan jasa pemberian dalam kegiatan belajar langsung yang bisa memberikan fasilitas dengan leluasa kepada masyarakat, misalnya adanya fasilitas simulator yang dapat memberikan pengalaman atau edukasi tersendiri bagi pengguna. Selain itu adanya fasilitas bagi siswa atau mekanik lain untuk dapat bekerja bersama pada fasilitas yang sudah di sediakan di luar Museum. Adapun kegiatanedukasi yang memberikan nilai edukasi bersama nilai hiburan atau rekreasi yaitu pada fasilitas track off-road yang berada di luar museum. Pemberian fasilitas ini bertujuan untuk memberikan edukasi seputar mengemudi, edukasi terhadap teknologi roda empat dan juga sebagai hiburan yang memacu adrenalin dengan nuansa alam buatan.

3. Kegiatan acara otomotif

Kegiatan ini berupa kegiatan yang berisikan acara otomotif khususnya dalam hal modifikasi mobil yang berguna untuk meningkatkan daya kreativitas masyarakat Bandung khusunya dan Indonesia umumnya. Selain itu juga adanya suatu kompetisi dari berbagai mekanik se-Jawa Barat yang dapat


(39)

28

memberikan motivasi dan penghargaan kepada semua mekanik Suzuki, selain Suzuki adapula kebutuhan ruang untuk kompetisi bagi Siswa SMK otomotif untuk memfasilitasi dalam ajang kegiatan untuk belajar juga memotivasi untuk bisa berprestasi.

4. Kegiatan Tambahan

Kegiatan ini ditujukan untuk para pengunjung yaitu berupa :

• Kegiatan kuliner yang akan dilayani dalam sebuah Restaurant/Café. • Kegiatan hiburan yaitu berupa simulasi mobil untuk merasakan kecepatan,

handling, percepatan dan perlambatan pada suatu mobil.

 Kegiatan berkendara dengan track yang menantang atau bisa di sebut Off-Road yang bernuansa alam.

 Kegiatan berkmumpul dengan fasilitas ruang terbuka untuk suatu komunitas tertentu seperti pada fasilitas camping ground dan kantor secretariat club.

 Kegiatan maintenance ( bengkel, spare part, variasi )

2.5.3 Pengunjung

Adapun Pengunjung yang mengunjungi Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Center ini adalah:

• Pengunjung Museum untuk melihat kendaraan unggulan Suzuki dari masa ke masa khususnya pada kendaraan jenis GPV dan SUV.

• Pengunjung yang bertujuan untuk mengikuti acara otomotif .

 Pengunjung yang bertujuan untuk mencari ilmu dalam bidang otomotif.


(40)

29

 Pengunjung yang bertujuan untuk hiburan.

 Pengunjung yang bertujuan untuk mencari kebutuhan spare part atau asesoris lain untuk merk Suzuki.

 Pengunjung yang bertujuan untuk berkumpul.

2.5.4 Alur Aktifitas Pengunjung A. Pengunjung Museum

Fasilitas Pameran / Museum

Entrance

Parkir

Lobby / Hall Utama

R. Tiket & Informasi Historikal

Museum Tahun 1968 - 1977

Toilet Historikal Museum Tahun

1982 - 1988

Virtual Vactory Historikal Museum Tahun 1990 - 1997

Mobil Konsep

R. SImulator Keluar

Gambar 2.15


(41)

30

B. Pengunjung Arena Off-road

Fasilitas Pendukung ( Offroad )

Entrance

Parkir Pengunjung Arena Offroad

R. Pendaftaran Garasi Travel

Podium Arena Offroad

Toilet R. Choacing Clinic

Gambar 2.16

Diagram Alur Sirkulasi Pengunjung Arena Off-road

C. Pengunjung Area Camping Ground

Fasilitas Pendukung ( Camping Ground )

Entrance

Parkir Sementara

R. Pendaftaran

Kapling Berkemah

Toilet Mushola

Gambar 2.17


(42)

31

D. Area Sekretariat Klub Otomotif

Fasilitas Sekretariat Klub

Entrance Parkir

Kantor Sekretariat

R. Administrasi R. Informasi R. Baca

Toilet

R. Santai

Gambar 2.18

Diagram Alur Sirkulasi Sekretariat Klub Otomotif

E. Area Penjualan Aksesoris Mobil & Café

Fasilitas Penjualan Aksesoris Mobil & Cafe

Entrance

Parkir

Retail Souvenir / Asesoris Hall & R. Pamer

Gudang Barang

Toilet

Kasir

Café

Mini Bar Kasir

Gambar 2.19


(43)

32

F. Pengelola

Fasilitas Kantor Pengelola

Entrance

Parkir Pengelola

Hall Utama

R. Direktur R. Sekertaris R. Staff R.Administrasi R.Tunggu

R.Arsip

Toilet

R.Rapat

Mushola

Fasilitas Kantor Pengelola

Gambar 2.20

Diagram Alur Sirkulasi Pengelola

G. Area Servis / Utilitas

Fasilitas Servis & Ruang Utilitas Fasilitas

Entrance

Parkir Loading

Dock Counter Penerima +

Lobby

R. Karyawan ME

R. Staff Gudang

R. Administrasi Gudang

R. Mesin AC R. Genset R. Travo R. PLN

Gambar 2.21


(44)

33

2.6 Fasilitas Kebutuhan Ruang

Fasilitas - fasilitas yang mendukung yang tersedia dalam bangunan, seperti : a. Fasilitas Pelayanan Umum

b. Fasilitas Pameran c. Fasilitas Sekretariat Klub

d. Fasilitas Store ( assesoris mobil ) e. Fasilitas Kantor Pengelola

f. Fasilitas Pendukung Luar Bangunan g.Fasilitas Area Service

2.6.1

Kebutuhan Ruang

Fasilitas, nama dan elemen ruang

Pada rencana Suzuki Automobile & Education Center ini akan terdapat

fasilitas-fasilitas seperti :

a.

Fasilitas Pelayanan Umum

Area Ruang Kapasitas Perhitungan Standar

(m²)

Sumber Jumlah Ruang Luas Total Ruang (m²) Entrance & Parkir

Pos keamanan 3 orang 2,70m² NAD 2 5,4 m²

Area Parkir Pengelola 30 motor 10 mobil

2,2m² x 30=66m² 13,2m² x 10=132m²

NAD 1 198 m²

Area Parkir Pengunjung

100 motor 80 mobil

2,2m² x 100=220m² 13,2m² x 80=1056m²


(45)

34

3 bus 48m² x 3=144 m² Loading dock 3 truk

muatan

42m² x 3=126 m² NAD 1 126 m²

Dropping Area (Drop Off)

1 mobil 13,2m² NAD 1 13,2 m²

Lobby Hall Utama/Lobby 500 orang 1,2 m² / orang NAD 1 600 m²

Informasi 4 orang 6m² / orang NAD 1 24 m²

ATM Center 2 orang 2,56/ruang x 2=5,12 m² Asumsi 4 20,48 m² Toilet 10 orang 1,3 m²x 10 orang x 4

wastafel = 12,9

NAD 2 25,8 m²

Pendidikan dan Informasi Ruang Choacing Clinic 100 orang 100 kursi+1 meja+1 panggung

0,72 m² x 100 orang = 72 m² +0,7 m² + 6 m²=

78,7 m²

NAD 1 78,7 m²

Informasi 2 orang 3 m² / orang NAD 1 6 m²

Virtual Vactory 10 orang 10 kusrsi +

1 Layar

0,72 m² x 10 orang= 7,2m² + 7.5m²=14,7 m²

NAD 1 17,7 m²

7D Simulasi Mobil 4 orang 0,81 m² x 4 orang = 3,24 m² + 5 m²=

NAD 2 8,24 m²

Ruang Tunggu 10 orang 0,72m²x10 orang = 72m²

NAD 1 72 m²

Toilet 4 orang 1,3 m²x4 orang=5,2 m²

NAD 1 5,2 m²

R. Makan & Minum

(café)

Ruang Makan 50 orang

1 set meja & kursi (4 kursi)

2,4 m² x 13 = 31,2 m² NAD 1 31,2m²


(46)

35

Ruang Kasir Meja, kursi, dan komputer (2 orang)

2 (2.00 x 0.60) NAD 1 2,88 m²

Gudang 12 m² NAD 1 12 m²

Ruang istirahat karyawan

1 set meja

kursi 2,13x0,91 NAD 1

1,94 m² Ruang ganti & Loker

Laki-laki & perempuan

1 loker 2 kamar ganti

(0,50 x 2,50) + (1,50x1,50)

NAD 2 4,25 m²

Ruang Cuci Bak cuci, penyimpana

n alat / barang

14 m² NAD 1 14 m²

Toilet 3 toilet pria 3 toilet wanita

(1,3 m² x 3 ruang) 2 + Ruang wastafel 12,9 m²

NAD 1 20,7 m²

Jumlah 2720m² Sirkulasi 30% 816 m² Total 3536 m²

b. Fasilitas Pameran / Museum

Area Ruang Kapasitas Standar (m²) Sumber Jumlah Luas Total (m²)

Galeri Historikal Museum Suzuki Tahun 1968-1977

20 mobil 30 m² / mobil NAD 1 600 m²

Historikal Museum Suzuki Tahun 1982-1988

10 mobil 30 m² / mobil NAD 1 300 m² Tabel 2.4


(47)

36

Historikal Museum Suzuki Tahun 1990- 1997

10 mobil 30 m² / mobil NAD 1 300 m²

Galeri Mobil Modifikasi

7 mobil 30 m² / mobil NAD 1 210m²

Musium Miniatur Mobil Suzuki

100 miniatur mobil

0,045m² / miniatur x 100

1 4,5 m²

Musium Mesin Suzuki

15 mesin + meja

0,81 m² / mesin = 1m² (+meja) x 15 =

Asumsi 1 15 m²

Jumlah 1429,5 m²

Sirkulasi 30% 428,85m²

Total 1858,35m²

Area Ruang Kapasitas Standar (m²) Sumber Jumlah Luas Total

(m²) Sekertariat

Klub

Kantor Sekretariat

20 6,76 m²/org NAD 1 135

R.

Administrasi

4 6,76 m²/org NAD 1 27

R. Informasi 2 6,76 m²/org NAD 1 14

R. Rapat 8 1,5 m²/org NAD 1 12

R. Admin 8 2,75 m²/org NAD 1 22

R.Baca Asumsi 1 36 m²

R.Santai Asumsi 1 9 m²

R. Terbuka (R.

Bersama) Asumsi 1 400 m²

Toilet P & W 4 1,5m²/org NAD 4 24 m²

Jumlah 661 m²

Sirkulasi 30% 198 m² TOTAL 877

c. Sekretariat Klub

Tabel 2.5

Kebutuhan Ruang Bangunan Museum

Tabel 2.6


(48)

37

Area Ruang Kapasitas Standar (m²) Sumber Jumlah Luas Total

(m²) Kantor

Pengelola

Komisaris 1 18m²/ org NAD 1 18 m²

General Manager

1 18m²/ org NAD 1 18 m²

Sekretaris 1 12m²/ org NAD 1 12 m²

Staff Direksi 10 4 m²/org NAD 1 40 m²

Personalia 1 12m²/org NAD 1 12 m²

Area Ruang Kapasitas Standar (m²) Sumber Jumlah Luas Total

(m²) Ruang Belanja Asesoris Kendaraan Retail Souvenir /Asesoris

20 Etalase +20 rak untuk

barang pajangan

2,6 m² x 2,5 m² = 6,5 m²

NAD 1 102 m²

Ruang Pamer Asesoris Camping Ground

100 orang + mobil + Tenda

Camping Ground (5)

0,42 m²/orang x 100 = 42 m² +

25m²/kend (5) 129 m²

Asumsi 1 129 m²

Kasir Meja, kursi, dan komputer

(2 orang)

2 (2.00 x 0.60) NAD 1 2,88 m²

Gudang Asumsi 1 64 m²

Toilet Pria & Wanita

6 1,5m²/org NAD 4 36 m²

Jumlah 333,9 m²

Sirkulasi 30% 100,17 m²

TOTAL 434m²

e. Fasilitas Kantor Pengelola

d. Fasilitas Penjualan Aksesoris mobil

Tabel 2.7

Kebutuhan Ruang Bangunan Penjualan Aksesoris


(49)

38

Staff

Administrasi

2 4 m²/ org NAD 1 8 m²

Marketing 1 12m²/ org NAD 1 12 m²

Pemeliharaan 1 12m²/ org NAD 1 12 m²

R. Rapat 10 2 m²/org NAD 1 20 m²

R. Tunggu 5 2 m²/ org NAD 1 10 m²

Toilet 5 3 m²/ org NAD 2 15 m²

Jumlah 177 m²

Sirkulasi 30% 53 m²

TOTAL 230

Area Ruang Kapasitas Standar (m²) Sumber Jumlah Luas Total

(m²)

Camping Ground

Camping 30 kavling untuk 1 mobil, 1 kavling

untuk 10 mobil, 1 kapling 3 pohon

Tembesi, 10 cemara & 10 Angsana

30 m²/mobil = 190 m²

NAD & Asumsi

5 1950 m²

Mushola 10 orang 0,98 m²/ orang x 10 orang

NAD 1 9,8 m²

Front Office Camping

10 orang, 1 ruang tamu, 1 set meja

kursi

(0,42 m²x10) + 2,35 m² + 0,95

NAD 1 7,5 m²

Toilet 3 toilet pria 3 toilet wanita

1,3 m²/orang x 6 NAD 5 39 m²

Off Road Mini Track 15 mobil Asumsi 50mx50m

1 1600 m² f. Fasilitas Pendukung

Tabel 2.8


(50)

39

Garasi Travel / rental Jip Car & rental Jip Camping Ground

15 mobil 12 m²/mobil x 15 = 187,5 m²

NAD 1 187,5 m²

Ruang Pendaftaran

10 orang, 1 ruang tamu, 1 set meja

kursi

(0,42 m²x10) + 2,35 m² + 0,95 m

NAD 1 7,5 m²

Ruang Tunggu

20 orang, 25 kursi 0,50 m² x 25 NAD 1 12,5 m²

Ruang Medis Kotak medis, 5 orang, 1 kasur lipat, 2 kursi

0,50 + 0,54

m²(5) + 2 m² + 0,25 (2)

NAD 1 5,75 m²

Jumlah 3819m²

Sirkulasi 30% 1145,7

TOTAL 4.964,7 m²

Area Ruang Kapasitas Standar (m²) Sumber Jumlah Luas Total

(m²) Area Servis Ruang Genset 2 15 m²/ unit Analisis 1 30 m²

Ruang Trafo 2 15 m²/ unit Analisis 1 30 m² R.Panel

Penerangan

4 12 m²/ 3 lantai Analisis 1 12 m²

Reservoir bawah/ atas

2 10 m² Analisis 2 20 m²

Bengkel 5 mobil + R. Suku cadang

5 x 2.8 m2 + 16 m2

Analisis 1 30 m²

Jumlah 122 m² Sirkulasi 20% 24,4 m² TOTAL 146,4 m² g. Fasilitas Servis / Utilitas

Tabel 2.9

Kebutuhan Ruang Fasilitas Pendukung

Tabel 2.10


(51)

40

TOTAL LUASAN RUANG DALAM DAN RUANG LUAR

No. Ruang Luas Total (m²)

a Fasilitas Pelayanan Umum 3.536 m²

b

Fasilitas Pameran

1.858,35m²

c Fasilitas Sekertariat Klub 877

d Fasilitas Store ( Asesoris Mobil ) 434m²

e

Fasilitas Kantor Pengelola

230

f

Fasilitas Luar

4.964,7 m²

g

Fasilitas Servis

146,4

LUAS TOTAL KEBUTUHAN RUANG

12.050 m²

Tabel 2.11


(52)

41

2.7 Studi Banding Proyek Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Center

2.7.1 Museum Mobil Sentul

Merupakan Daya Tarik Wisata yang terletak dikawasan Sirkuit Sentul Kecamatan Babakan madang. Bagi penggemar mobil dan juga barang keramik antik dapat menyaksikan atau melihat mobil, motor dan barang keramik antik. Di museum ini terdapat mobil dan motor antik seperti mobil merek AUSTIN buatan Inggris tahun 1933 dan mobil yang pernah digunakan sang Proklamator Presiden RI pertama yaitu merek PACARD CUSTOM 2206 buatan Amerika tahun 1948 dan lain-lainnya.

Gambar 2.22

Eksterior & Interior Museum Sentul

Penempatan museum menyatu dengan podium sirkuit sentul. Peletakan fungsi bangunan pada bagian belakang podium terlihat tanpa ada tanda khusus atau desain khususdalam perancangan museum mobil tersebut.


(53)

42

Gambar 2.23

Eksterior Museum Sentul

Gambar 2.24 Interior Museum Sentul

Pada Museum ini meminimalkan penggunaan kursi sebagai tempat beristirahat agar pengunjung dapat terus bergerak dan melihat barang – barang yang telah dipamerkan.

Gambar 2.25


(54)

43

Penempatan layout kendaraan yang ditempatkan menyesuaikan keadaan lingkungan atau menyesuaikan ruang yang ada sehingga ada suatu kejenuhan dari pengunjung untuk dapat melihat ke dalam museum karena museum ini ditempatkan di bawah podium atau tribun dari sirkuit sentul. Selain itu penghawaan di dalam ruangan kurang begitu baik karena sirkulasi udara yang ada hanya terdapat di area masuk museum dan di dalamnya memakai exhaust.

Sumber : Survey Pribadi

2.7.2 Porsche Museum, Stuttgart

Museum Porsche adalah sebuah museum otomotif di distrik Zuffenhausen Stuttgart, Jerman.

Gambar 2.26

Bangunan Museum Porsche

Museum Porsche yang baru berdiri di persimpangan di luar Markas Zuffenhausen Porsche. Daerah tersebut mencakup 5.600 meter persegi. Banyak terdapat mobil langka dari berbagai model. Museum ini dirancang oleh arsitek Delugan Meissl. Konsep desain didasarkan pada model oleh HG Merz yang juga terlibat dalam pembangunan Museum Mercedes-Benz, yang memenangi suatu penghargaan desain.


(55)

44

Konstruksi

Museum Porsche dibuka pada 1976 di samping jalan dekat pabrik Porsche. Ini adalah museum yang relatif kecil dengan tempat parkir kecil. Museum Porsche adalah sebuah wadah yang berfokus kuat pada kendaraan-kendaraan yang dipamerkan. Semua tambahan arsitektur, media dan elemen tipografi dirancang agar tidak mengganggu dan melengkapi mobil.

Setelah Museum Mercedes-Benz baru dibuka di sebelah timur dari Stuttgart pada tahun 2006, Porsche terus maju dengan rencana untuk meningkatkan dan memperluas museum di distrik utara Zuffenhausen sebelah kantor perusahaan pusat.

Gambar 2.27 Interior Museum Porsche

Fasilitas

Untuk masuk ke Museum ini pengunjung di berikan Audio Guide yang man akan memandu pengunjung untuk melihat-lihat isi dalam pada Museum ini dengan memberikan data mobil-mobil ada pada Museum ini. Semua tingkatan lantai pada museum ini dapat diakses dengan mudah baik itu melalui ramp dan melalui lift.


(56)

45

BAB III

ELABORASI TEMA

3.1 Pengertian Tema

Masyarakat membutuhkan fasilitas yang memadai untuk dipergunakan oleh berbagai kalangan dengan tujuan agar dapat menikmati keindahan alam sehingga tercipta rasa aman dan nyaman tanpa disertai rasa jenuh dan stress. Fasilitas tersebut selain untuk dipergunakan sebagai hiburan juga dapat bermanfaat untuk dijadikan ajang pengembangan minat dan bakat sehingga bentuk hiburan tersebut dapat memacu adrenalin.

Salah satu bentuk fasilitas yang dapat menarik minat dan bakat, sekaligus dapat dijadikan solusi untuk mengurangi sebuah permasalahan kerusakan alam yaitu dengan kegiatan “Fun Adventure” yang ditawarkan oleh Suzuki.

Fun Adventure merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Suzuki jenis GPV dan SUV yang memadukan unsur kombinasi dari berbagai aspek kebutuhan di kalangan masyarakat, yaitu selain sebagai ajang hiburan dan pelestarian alam juga dapat memenuhi kebutuhan dari beberapa pengguna Suzuki jenis GPV dan SUV. Dengan demikian bentuk hiburan tersebut memiliki tema “Fun Adventure” yang diangkat dari


(57)

46

3.1.1 Tinjauan Terhadap Pengertian

1. Fun

Fun : Someone or something that is amusing or enjoyable : an enjoyable experience. an enjoyable or amusing time

seseorang atau sesuatu yang lucu atau menyenangkan: pengalaman yang menyenangkan. Waktu yang menyenangkan atau menghibur.

Sumber : Artikata.com

2. Adventure

Adventure : To risk, or hazard; jeopardy; to venture . To try the chance; to take the risk.

Untuk risiko, atau bahaya; bahaya; untuk menjelajah. Untuk mencoba kesempatan; mengambil risiko.

Hal ini identk dengan suatu petualangan untuk dapat merasakan dunia luar ataupun rintangan-rintangan yang ada.

Fun Adventure adalah suatu petualangan yang menyenangkan, meliputi hiburan ataupun rintangan.


(58)

47

3.2 Interpretasi Tema

Fun Adventure adalah suatu sikap atau tindakan yang menunjukan suatu kebahagiaan dari hasil yang telah dilakukan. Fun merupakan suatu pengungkapan perasaan bahagia, dipadukan dengan adventure yang identik dengan petualangan ketegangan dan rasa semangat. Hal tersebut memberikan keterkaitan dengan kata kunci desain project ini yaitu Arsitektur yang Dinamis.

Fun adventure lahir dari suatu tuntutan kebutuhan masyarakat pada masa kini yang menciptakan rasa bahagia dan juga menambah pengalaman. Fun adventure sejalan dengan perkembangan dari hasil analisis bahwa seseorang melakukan kegiatan harus memberikan pemahaman dan juga interaksi yang kuat antara informasi dengan tindakan yang dilakukan sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.

3.3 Keterkaitan Tema Dengan Judul

Suzuki GPV, SUV Adventure & Education Centre memberikan pemahaman terhadap masyarakat sehingga masyarakat lebih mengenal kehadiran jenis kendaraan roda empat Suzuki jenis GPV dan SUV, yang identik dengan kendaraan off-road. Medan atau kawasan yang mereka lalui adalah lahan luas yang penuh dengan bebatuan, lumpur atau jalan tanpa aspal. Selain dari itu juga dapat dijadikan wilayah petualangan untuk menyalurkan bakat dan hobi demi sebuah kesenangannya tanpa adanya kesenjangan.


(59)

48

3.4 Studi Banding Arsitektur dengan Tema Sejenis

1. Skywalker Adventure Builders

Rancangan itu adalah rancangan dengan konsep yang menarik untuk dapat di kunjungi. Konsep pada rancangan itu menekankan kepada pengembangan pengunjung untuk berpetualang dan lebih merasakan kegiatan yang disuguhkan, selain itu juga desain digarap dengan konsep alami sehingga pengunjung dapat merasakan nuansa yang disuguhkan.

Harapan pelanggan di sektor Leisure & Recreation telah berubah secara dramatis selama beberapa tahun terakhir. Setiap kegiatan di luar ruangan komersial sekarang perlu untuk memenuhi lebih dari sekedar memberikan orang kesempatan untuk mendapatkan aktif secara fisik. Oleh karena itu memperhatikan lokasi itu sendiri merupakan prasyarat untuk memaksimalkan potensi keuntungan dari fasilitas di luar ruangan. Fasilitas ini memikat lingkungan sekitarnya untuk dapat mengikuti kegiatan yang di sediakan dengan pengalaman pendakiannya

Gambar 3.1


(60)

49

Sumber: http://www.skywab.com/en/

2. Chicago Children’s Museum

Owner: Chicago Children’s Museum

Exhibit Design: Architecture Is Fun, Inc.

Location: Chicago/Illinois

Status: Concept 2005

Desain pada museum ini memberikan cerita – cerita yang menyenangkan hati. Setiap keluarga bisa membawa anak – anaknya ke tempat petualangan dengan desain pada ruangan yang lebih menarik dan memberikan pengalaman juga edukasi kepada anak – anak usia 3 – 8 tahun.. Sumber : http://www.architectureisfun.com/chicago-childrens-museum-adventure-with-babar-king-of-the-elephants/

Gambar 3.2

Interior Chicago Children’s


(61)

50

BAB IV

ANALISIS

1.1 Analisa Fungsional 1.1.1 Lokasi Site

Gambar 4.1 Peta Lokasi Tapak


(62)

51

Site Berada di Kota Bandung tepatnya di Jl. Soekarno –Hatta

Kecamatan Regol

 Berada dekat dengan pusat kota dan adanya peruntukan pada lahan yaitu berada pada kawasan jasa dan perumahan.

 Lahan yang strategis dekat dengan terminal dan gerbang tol purbaleunyi.

 Adanya fasilitas pendukung dengan berbagai macam bangunan komersil.

1.1.2 Analisa Tata Guna Lahan

Gambar 4.2 Tata Guna Lahan

Site berada pada kawasan jasa dan perumahan dengan beberapa fasilitas penunjang yang sudah ada. Beberapa kawasan mulai dari kawasan perdagangan, permukiman, pesawahan dan gudang akan menjadi nilai tambah bagi perancangan.

Permukiman, Bengkel, Gudang Gudang Indofood

Sawah, Garasi dan Gudang

Showroom Astra

Eksisting Tapak yang akan dirancang adalah


(63)

52

AKSESBILITAS

POTENSI

a. Akses sekitar lahan untuk prasarana kendaraan menuju lokasi karena mobilitas dengan angkutan umum maupun kendaraan pribadi sudah dapat mengakses dengan mudah.

KENDALA

a. Kemungkinan terjadinya kemacetan pada saat menuju lokasi.

Ke Arah Node Soekarno Hatta dan Cimahi.

SITE

Ke Arah Cibiru Jalan Soekarno Hatta dengan Lebar 12 m

Jalan Mengger dengan lebar 6 meter Node

Ke Arah Tegalega

Ke Arah Tol Moh. Toha

Ke Arah Cibiru Ke Arah Terminal Lw. Panjang Bising dari Jalan Raya Soekarno-Hatta Bising dari Jalan Mengger dan Bengkel mobil 4.2.1 Analisa Aksesbilitas

4.2.2 Analisa Kebisingan 4.2 AnalisisKondisi Lingkungan

Gambar 4.3 Analisa Aksesbilitas

Gambar 4.4 Analisa Kebisingan


(64)

53

ORIENTASI MATAHARI

POTENSI

a. Pengolahan Sinar matahari sebagai sumber pencahayaan. b. Arah matahari dari samping kanan bangunan.

KENDALA

a. banyak menerima sisi atau hadapan pada area barat sehingga terkena sinar matahari pada sore hari yang cukup panas.

b. kurangnya buffering pada sisi barat. SOLUSI

a. Pengolahan terhadap sisi bangunan yang mendapatkan sinar matahari pada sore hari agar dapat menetralisir panas matahari

b. Penggunaan material kaca sebagai pemasukan cahaya alami.

KEBISINGAN

POTENSI

a. Ada Arah site yang terkena bising dan ada juga jalan belakang yang jarang di lalui kendaraan dimana jalan belakang ini nilai kebisingannya tidak tinggi.

KENDALA

a. Vegetasi yang berada di samping site atau berada pada belakang site kurang menggunakan Vegetasi Sebagai pembuffer bising.

b.Banyaknya Kendaraan bermotor pada depan site yang menimbulkan tingginya nilai kebisingan.

SOLUSI

a. Memberi buffer dengan vegetasi di area tapak. b. Peletakan Area private yang jauh dari kebisingan

c. Peletakan area publik pada daerah yang mendapatkan tingkat kebisingan tinggi.

SITE

BARAT

4.2.3 Analisa Orientasi Matahari

Gambar 4.5


(65)

54

4.2.4 Batasan Site

Area yang berada pada batas site disebelah Timur adalah adanya gudang dari perusahaan indofood yang meliputi kantor dan juga gudang barang

Area Sebelah Utara yaitu dimana adanya Jalan Soekarno Hatta dengan volume kendaraan yang sangat banyak sehingga rawan macet jika jalan ini terganggu. selain itu pada area ini ada juga persawahan tepatnya berada pada sebrang jalan Soekarno Hatta. selian itu Pergudangan juga bengkel motor ada pada sebrang jalan ini.

Area Pada daerah Timur yaitu adanya showroom Astra yang meliputi Panter, truck , dan sejenisnya.

Area pada batas di sebelah selatan terdapat jalan yang tidak terlalu lebar selain itu adanya permukiman atau perumahan yang dapat menunjang suatu perencanaan Suzuki

Gambar 4.6 Analisa Batasan SIte


(66)

55

BAB V

KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar

Sesuai dengan apa yang telah didapatkan dari kata kuncinya yaitu Arsitektur yang Dinamis maka penerapan konsep diwujudkan dalam suatu desain yang mempunyai karakter dinamis dalam bentukan ruang luar ataupun bentukan pada bangunan. Penerapan Arsitektur yang dinamis tidak hanya dalam bentukan massa bangunan atau pengolahan site akan tetapi juga dalam orientasi pergerakan manusia diberikan suatu sentuhan Arsitektur yang dinamis.

5.2 Konsep Ruang Luar

Adanya pembagian tiga wilayah atau tiga zona berdasarkan kepentingan, yaitu seperti pada gambar di bawah ini :

Zona Servis, yang

meliputi pergerakan kendaraan loading doc, area parker dan area pengelola.

Zona Publlik dengan penempatan di area

depan site dan sekaligus penempatan Main Entrance yang meliputi, main entrance, Bangunan Serba Guna, Pos jaga, pedestrian.

Zona Semi public, zona ini adalah area untuk kegiatan atau

fasilitas yang

disuguhkan bagi

orang-orang yang

membutuhkannya

yang meliputi,

museum, arena off-road, camp. Ground , Café, Penjualan

AKsesoris dan

Sekretariat Club.

Gambar 5.1 Zoning


(67)

56

5.2.1 Konsep Entrance

Penempatan Entracne pada Bagian sisi kiri tidak bagus karena tidak ada kesan menerima . selain itu penggunaan sirkuasi kendaraan tidak akan nyaman.

Penggunaan Entrance pada bagian tengah site kurang bagus karena pencapaian dari adanya sirkulasi kendaraan tidak akan

memilik sirkulasi yang mengalir atau

menerus.

Penggunaan Entrance utama pafa bagian ini bagus karena mengikuti sesuai arah dating

kendaraan dengna demikian seolah-olah

mempunyai kesan menerima dan selain itu ketika pengunjung masuk dapat di arahkan untuk parker dengan jalan menerus dan keluar k aras kiri site.

Penggunaan Entrance utama pada bagian belakgn ini tidak bagus karena berada di daerah jalan sekunder bukan jalan utamanya, tetapi pada bagian ini ditempatkan jalur masuk untuk service area.

Gambar 5.3 Konsep Entrance

Gambar 5.2 Zoning ( Perspektif ) Zona Publik

Zona Servis

Zona Semi Publik


(68)

57

Konsep sirkulasi pada entrance yang dapat dilalui oleh kendaraan dan pejalan kaki serta diberikan pemisah antara keduanya untuk menghindari cross circulation sehingga adanya kenyamanan bagi pengunjung baik pejalan kaki maupun pengendara. Bentukan pada entrance diberikan lengkungan yang memberikan kesan menyikapi dan menerima terhadap jalan Soekarno – Hatta.

Dari hasil analisis diatas bahwa penggunaan Main Entrance pada site yang menggunakan area pada sisi kanan dan tepat berada pada jl. Soekarno-Hatta. Hal ini dikarenakan untuk adanya suatu hal yang menarik perhatian dari arah datangnya kendaraan.

Gambar 5.4 Entrance


(69)

58

5.2.2 Konsep Pedestrian

Keterangan :

: Pedestrian

: Sirkulasi Pejalan Kaki Penataan pedestrian pada area site

diberikan lebih tinggi dari arena off-road dan lebih tinggi 0,8 meter dari ketinggian jalan raya.

Membuat pedestrian dengan bertujuan demi memberikan keselamatan dan juga pemisah antara kendaraan roda empat dengan manusia.

Dalam perancangan ini pedestrian

menjadikan hal utama karena pedestrian inilah yang mengintegrasikan dengan bangunan lainnya.

Pedestrian yang di desain khusus untuk adanya sebuah arti dari Arsitektur yang dInamis

Gambar 5.5 Konsep Pedestrian


(70)

59

Penerapan konsep pada pedestrian yang berada di dalam tapak mempunyai poin – poin penting untuk diperhatikan yaitu harus adanya keamanan atau keselamatan, adanya pengalaman dari manfaat ketinggian pedestrian untuk dapat melihat fasilitas pada tapak tersebut, dengan mengutamakan sudut pandang yang luas bagi pengunjung tanpa adanya penghalang atau batas pandang. Dari beberapa penerapan konsep pada pedestrian maka adanya pula fasilitas penunjang area pedestrian dengan adanya tempat istirahat dan ditempatkan kursi bagi pengunjung.

Gambar 5.6 Pedestrian


(71)

60

5.2.3 Konsep Arena Track Off-road

Sesuai dengan kebutuhan untuk kendaraan off-road maka diberikan beberapa rintangan untuk dapat memacu kendaraannya. Dari mulai memasuki lorong yang berada dibagian bawah pedestrian sampai track yang memasuki bangunan museum, didesain khusus akan adanya petualangan dan hiburan.

Area Tanjakan

Bebatuan

Kayu-kayu

Gundukan Tanah

Jembatan melewati pedestrian walk

Tanjakan Menuju bangunan Museum

Bebatuan untuk mengurangi lumpur ketika masuk kedalam area museum

Area Lumpur

Gambar 5.7 Konsep Arena Off-road


(72)

61

Untuk mengurangi rasa jenuh dan untuk menambahkan hiburan dengan memacu adrenalin maka pada bagian-bagian track off-road dibuat suatu konsep yang sesuai dengan fun adventure dengan tambahan rintangan seolah-olah seperti berada di alam luar dengan penuh hambatan. Konsep yang disuguhkan kepada masyarakat yang lebih menarik adalah ketika masuk kedalam museum dan bisa berinteraksi dengan pengunjung yang ada di dalam museum.

Gambar 5.8 Suasana Arena Off-road

Gambar 5.9


(73)

62

5.3 Konsep Bangunan

Pada bagian konsep bangunan ini rancangan tetap memberikan keterkaitan dengan kata kunci yaitu Arsitektur yang Dinamis. Pada desain bangunan museum ini mengambil analogi dari gunung, alasan pemakaian analogi gunung ini yaitu sesuai dengan konsep peralihan dari hutan ke kota untuk mengurangi kerusakan alam yang disebabkan oleh wisata buatan ataupun kendaraan off-road sehingga nuansa alam disuguhi pada rancnagan dan tidak lupa analogi gunung diberikan pada desain bangunan utama yaitu museum.

Penekanan

Subtraktif

Lengkungan Mmberikan kesan

DInamis

Bentukan akhir Tampak Depan

Analogi Gunung

Gambar 5.10 Konsep Gubahan Massa


(74)

63

5.3.1 Konsep Struktur

Penggunaan Sistem Struktur yang mempunyai poros ditengah bangunan untuk dapat menopang lebih rigid dengan jarak kolom pada sisi luar yaitu 7 m.

Penggunaan Sistem Struktur rigid memiliki modul 5 meter sehingga cukup kuat untuk menampung beberapa barang yang akan dipamerkan seperti mobil, mesin, alat simulator, dan lain – lain.

Gambar 5.11

Sistem Struktur Pada Museum

Gambar 5.12

Sistem Struktur Bangunan Café dan Penjualan Aksesoris


(75)

64

5.3.2 Konsep Ruang Dalam

Dari hasil pengamatan sejarah perkembangan Suzuki dengan tipe kendaraan GPV dan SUV setiap tahunnya didapatkan suatu wadah pada museum yang akan di bagi menjadi 3 bagian seperti di bawah ini :

 Zona Tahun 1968 – 1977  Zona Tahun 1982 – 1988

 Zona Tahun 1990 – 1997 dan GPV , SUV Konsep

Keterangan :

1. Musuem Suzuki GPV, SUV tahun 1968 – 1977 2. Museum Suzuki GPV, SUV tahun 1982 – 1988

3. Museum Suzuki GPV, SUV tahun 1990 – 1997 dan mobil konsep GPV, SUV.

Keterangan :

1. Penjualan Aksesoris mobil 2. Cafetaria

1 2 3

1

2

Gambar 5.13

Potongan Bangunan Museum

Gambar 5.14


(76)

65

5.3.3 Konsep Struktur Atap

Untuk dapat memberikan material yang baik dan dapat dipasang pada bentukan yang mempunyai lengkungan, maka diberikan material Aluminium Kalzip. Material Aluminium Kalzip banyak memberikan bentukan – bentukan yang lebih elastis dan mempunyai beberapa ukuran.

Gording Baja

Aluminium Kalzip Truss

Gambar 5.15

Potongan Struktur Atap Bangunan Museum

Gambar 5.16 Atap Bangunan Museum


(77)

66

5.3.3.1 Detail Struktur Atap

Penggunaan sistem struktur aluminium Kalzip mempunyai beberapa kelebihan seperti pada gambar di atas yaitu lebih dinamis. Aluminium Kalzip ini mempunyai beberapa ukuran untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan yang kita inginkan.

Gambar 5.17 Aluminium Kalzip

Gambar 5.18

Detail Sistem Lapisan Pada atap Aluminium Kalzip


(1)

61

Untuk mengurangi rasa jenuh dan untuk menambahkan hiburan dengan memacu adrenalin maka pada bagian-bagian track off-road dibuat suatu konsep yang sesuai dengan fun adventure dengan tambahan rintangan seolah-olah seperti berada di alam luar dengan penuh hambatan. Konsep yang disuguhkan kepada masyarakat yang lebih menarik adalah ketika masuk kedalam museum dan bisa berinteraksi dengan pengunjung yang ada di dalam museum.

Gambar 5.8

Suasana Arena Off-road

Gambar 5.9


(2)

62

5.3 Konsep Bangunan

Pada bagian konsep bangunan ini rancangan tetap memberikan keterkaitan dengan kata kunci yaitu Arsitektur yang Dinamis. Pada desain bangunan museum ini mengambil analogi dari gunung, alasan pemakaian analogi gunung ini yaitu sesuai dengan konsep peralihan dari hutan ke kota untuk mengurangi kerusakan alam yang disebabkan oleh wisata buatan ataupun kendaraan off-road sehingga nuansa alam disuguhi pada rancnagan dan tidak lupa analogi gunung diberikan pada desain bangunan utama yaitu museum.

Penekanan

Subtraktif

Lengkungan Mmberikan kesan

DInamis

Bentukan akhir Tampak Depan

Analogi Gunung

Gambar 5.10


(3)

63

5.3.1 Konsep Struktur

Penggunaan Sistem Struktur yang mempunyai poros ditengah bangunan untuk dapat menopang lebih rigid dengan jarak kolom pada sisi luar yaitu 7 m.

Penggunaan Sistem Struktur rigid memiliki modul 5 meter sehingga cukup kuat untuk menampung beberapa barang yang akan dipamerkan seperti mobil, mesin, alat simulator, dan lain – lain.

Gambar 5.11

Sistem Struktur Pada Museum

Gambar 5.12

Sistem Struktur Bangunan Café dan Penjualan Aksesoris


(4)

64

5.3.2 Konsep Ruang Dalam

Dari hasil pengamatan sejarah perkembangan Suzuki dengan tipe kendaraan GPV dan SUV setiap tahunnya didapatkan suatu wadah pada museum yang akan di bagi menjadi 3 bagian seperti di bawah ini :

 Zona Tahun 1968 – 1977

 Zona Tahun 1982 – 1988

 Zona Tahun 1990 – 1997 dan GPV , SUV Konsep

Keterangan :

1. Musuem Suzuki GPV, SUV tahun 1968 – 1977 2. Museum Suzuki GPV, SUV tahun 1982 – 1988

3. Museum Suzuki GPV, SUV tahun 1990 – 1997 dan mobil konsep GPV, SUV.

Keterangan :

1. Penjualan Aksesoris mobil 2. Cafetaria

1 2 3

1

2

Gambar 5.13

Potongan Bangunan Museum

Gambar 5.14


(5)

65

5.3.3 Konsep Struktur Atap

Untuk dapat memberikan material yang baik dan dapat dipasang pada bentukan yang mempunyai lengkungan, maka diberikan material Aluminium Kalzip. Material Aluminium Kalzip banyak memberikan bentukan – bentukan yang lebih elastis dan mempunyai beberapa ukuran.

Gording Baja

Aluminium Kalzip Truss

Gambar 5.15

Potongan Struktur Atap Bangunan Museum

Gambar 5.16


(6)

66

5.3.3.1Detail Struktur Atap

Penggunaan sistem struktur aluminium Kalzip mempunyai beberapa kelebihan seperti pada gambar di atas yaitu lebih dinamis. Aluminium Kalzip ini mempunyai beberapa ukuran untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan yang kita inginkan.

Gambar 5.17

Aluminium Kalzip

Gambar 5.18

Detail Sistem Lapisan Pada atap Aluminium Kalzip