Water World Adventure (Arsitektur Perilaku)

(1)

WATER WORLD ADVENTURE

ARSITEKTUR PERILAKU

LAPORAN PERANCANGAN TKA-490 TUGAS AKHIR

SEMESTER B 2009/2010

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Disusun Oleh :

JULIA FRANSISKA MARPAUNG

040406012

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2010


(2)

WATER WORLD ADVENTURE

ARSITEKTUR PERILAKU

Disusun Oleh :

JULIA FRANSISKA MARPAUNG

040406012

Medan, 21 Juni 2010 Disetujui oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Ir.Nawawiy Loebis,M.Phil,Ph.D Hilma Tamiami,ST,MSc

(NIP : 195209271983031003 ) (NIP : 1981042620081220)

(Ketua Departemen Arsitektur FT- USU)

Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho,MT


(3)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR

(SHPA)

Nama : Julia Fransiska Marpaung

NIM : 040406012

Judul Proyek Akhir : Water World Adventure Tema Proyek Akhir : Arsitektur Perilaku

Rekapitulasi Nilai :

Nilai akhir A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasisiwa bersangkutan dinyatakan : No Status

Waktu Pengumpulan Laporan

Paraf

Pembimbing I

Paraf

Pembimbing II

Koordinator TKA - 490

1 LULUS LANGSUNG

2 LULUS

MELENGKAPI

3 PERBAIKAN

TANPA SIDANG

4 PERBAIKAN

DENGAN SIDANG

5 TIDAK LULUS

Medan, 21 Juni 2010

Ketua Departemen Arsitektur Koordinator TGA - 490

IR. DWI LINDARTO H, MT IR. DWI LINDARTO H, MT (NIP : 196307161998021001) (NIP : 196307161998021001)


(4)

KATA PENGANTAR

Segala pujian dan syukur bagiMu, Tuhan Yesus ku. Terima kasih buat segala pertolongan dan penyertaanMu, sehingga Penulis mampu menyelesaikan Laporan Perancangan Tugas Akhir Semester B tahun 2009/2010 dan semua tahapan proyek tugas akhir ini.

Penulis mengucap syukur dan berterima kasih, teristimewa kepada Ayah dan Ibu Penulis, Arlan Marpaung dan Sabrina Sinulingga, terimakasih buat semua doa, dukungan, nasehat dan semangat yang kalian berikan. Kepada kakak dan adik-adik Penulis, Laura Marpaung, Riris Natalia Marpaung, Stiphany Marpaung, dan adik Penulis tersayang Prosperez Marpaung. Terimakasih telah banyak membantu Penulis dalam doa dan semangat. Penulis akan tetap berusaha untuk menjadi seorang yang kalian banggakan. Biarlah Tuhan Yesus tetap diam dan tinggal di dalam kita.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Ir. Nawawiy Loebis, M.Phil, Ph.D sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu Hilma Tamiami, ST, MSc sebagai Dosen Pembimbing II, untuk semua dedikasi dan bimbingan yang sangat berarti, dukungan moral dan konsistensi, membuka wawasan berpikir, dan memberi yang terbaik sejak awal sampai akhir.

2. Dosen Penguji Penulis Bapak Firman Eddy, ST, MT dan Bapak Devin Defriza, ST, MT terima kasih atas masukan-masukan yang diberikan kepada Penulis.

3. Bapak dan bibi Penulis di Kabanjahe, B. Sembiring dan S. Sinulingga, terimakasih buat semua dukungan semangat dan materi yang telah diberikan. Biarlah kasih dan berkat dari Tuhan Yesus berlipat ganda atas kalian. Bujur ya pak,bik.

4. Kepada Echo Wahana Marciano Simanjuntak, terimakasih telah menjadi penyemangat dan motivator luar biasa bagi ku. Terimakasih juga telah menemani hari-hari ku selama hampir lima tahun ini. Berbagi suka dan duka, menjadikan ku seorang yang kuat. You’re always be the one.

5. Kepada Sahabat-sahabat Penulis Lidya, Naomi, Osto. Terima kasih buat semua doa dan dukungan kalian. Juga kepada sahabat-sahabat penulis dari kecil Lina, Teti, dan Beatrix. Tidak akan pernah lupa saat-saat kebersamaan bersama kalian. Miss you all. 6. Kepada teman-teman seperjuangan Tugas Akhir, khususnya: Ulinata, B’opung 03


(5)

semua kerbersamaan kita. Terimakasih juga kepada B’Josep 04 atas bantuan maketnya. Eliezer, buat bantuan tenaganya.

7. Kepada Adikku, Falexius Mendrofa untuk semua bantuan dan tenaga yang diberikan dari awal Penulis memulai proyek tugas akhir ini. Terimakasih banyak ya dek Falex. Dedi Hutasoit buat semua dukungan dan doanya. Terimakasih telah menjadi sahabat dan sandaran buat Penulis.

8. Kepada Om Simanjuntak dan Tante, terimakasih buat dukungan, doa, dan semangat yang telah diberikan.

9. Kepada segenap keluarga besar yang telah memberikan semangat dan motivasi, serta semua orang yang tidak dapat disebutkan nama satu per satu, yang telah berkontribusi dalam mendukung kegiatan Tugas Akhir Penulis.

Akhir kata Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk penulisan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua khususnya di Departemen Arsitektur USU.

Medan, 21 Juni 2010


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul Dalam i

Lembar Pengesahan ii

Surat Hasil Penilaian Proyek Akhir iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Diagram xiii

BAB I PENDAHULUAN 1

I.1 Latar Belakang 1

I.2 Maksud dan Tujuan 4

I.3 Masalah Perancangan 5

I.4 Metoda Pendekatan 5

I.5 Lingkup dan Batasan Proyek 6

I.6 Kerangka Berpikir 7

I.7 Sistematika Laporan 8

BAB II DESKRIPSI PROYEK 9

II.1 Terminologi Judul 9

II.2 Landasan Teoritis 10

II.2.1 Jenis-jenis Akuarium 10

II.2.2 Aspek Teknis Akuarium 11

II.2.3 Manfaat Akuarium 23

II.3 Lokasi 28

II.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi 28

II.3.2 Analisis Pemilihan Lokasi 29

II.4 Tinjauan Fungsi 29

II.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan 30

II.4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang 30


(7)

II.5 Studi Banding Arsitektur Fungsi Sejenis 34

II.5.1 Sea World Indonesia 34

II.5.2 The New EnglandAquarium Central wharf, boston usa 44

BAB III ELABORASI TEMA 48

III.1 Pengertian Tema 48

III.2 Kajian Tema 49

III.2.1 Perilaku Sebagai Suatu Pendekatan 49

III.2.2 Psikologi Lingkungan 50

III.2.3 Psikologi Manusia 51

III.2.4 Arsitektur untuk Manusia 52

III.2.5 Tata Ruang 53

III.3 Konsep Dalam Kajian Arsitektur Lingkungan dan Perilaku 53

III.4 Interpretasi Tema 54

III.4.1 Merencanakan Rekreasi 57

III.5 Studi Banding Tema Sejenis 57

BAB IV ANALISA 61

IV.1 Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan 61

IV.1.1 Analisa Lokasi Tapak Dalam Skala Kota dan Region 61 IV.1.2 Analisa Lokasi Tapak Dalam Lingkungan kawasan 62 IV.1.3 Analisa Ukuran Tapak dan Batas-Batas tapak 63

IV.1.4 Analisa Jarak dan Waktu Tempuh 65

IV.1.5 Analisa Sirkulasi 66

IV.1.6 Analisa Vegetasi 67

IV.1.7 Analisa Orientasi Matahari 68

IV.1.8 Analisa View Kedalam 69

IV.1.9 Analisa view Keluar 70

IV.2 Analisa Bangunan 71

IV.2.1 Bentuk 71

IV.2.2 Sirkulasi dan Penzoningan 72

IV.3 Sistem Struktur 75


(8)

BAB V KONSEP PERANCANGAN 82

V.1 Konsep Dasar 82

V.2 Konsep Penzoningan 83

V.3 Konsep Peletakkan Massa Bangunan 84

V.4 Konsep Bentukkan Massa 84

V.5 Sistem Pembuangan Air Laut 86

V.6 Jenis-Jenis Kegiatan di Water World Adventure 88

BAB VI HASIL PERANCANGAN

VI.1 Gambar Perancangan 89

VI.2 Perspektif 108

VI.3 Foto Maket Studi 109


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbandingan Bahan-bahan Aquarium 12

Tabel 2.2 Ketebalan kaca untuk Aquarium Laut 13

Tabel 2.3 Ketebalan kaca untuk Aquarium Laut 13

Tabel 2.4 Debit pompa dan arus maksimal yang dapat dicapai 15 Tabel 2.5 Hubungan antara tingkat salinitas dengan gravitasi khusus 16 Tabel 2.6 Volume Aquarium dengan Daya Pemanasan Heater (Termostat) 18 Tabel 2.7 Iradiasi sinar matahari terhadap massa air laut pada siang hari di

daerah khatulistiwa

21

Tabel 2.8 Spesifikasi lampu Metal Halide Dai Osram 22

Tabel 2.9 Kebutuhan ruang 24

Tabel 2.10 Persyaratan dan kriteria ruang 26

Tabel 2.11 Kesimpulan studi banding 33

Tabel 3.1 Kesimpulan studi banding 47

Tabel 4.1 Analisis tapak dan lingkungan 49

Tabel 4.2 Program ruang dalam 57

Tabel 4.3 Program ruang luar 60

Tabel 5.1 Konsep ruang luar 61

Tabel 5.2 Konsep ruang dalam 63

Tabel 5.3 Konsep bentukan massa 64

Tabel 5.4 Konsep struktur 66


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Peta Kecamatan Pantai cermin 3

Gambar 2.1 Pompa filtrasi 14

Gambar 2.2 Salinometer 16

Gambar 2.3 Chiller aquarium 18

Gambar 2.4 Koral 25

Gambar 2.5 Ikan Badut 25

Gambar 2.6 Penyu Hijau 25

Gambar 2.7 Ikan Hiu Karang 25

Gambar 2.8 Ikan Hiu Pemakan Planton 26

Gambar 2.9 Ikan Pari 26

Gambar 2.10 Lumba-Lumba Hidung Botol 26

Gambar 2.11 Ikan Duyung 26

Gambar 2.12 Ular Laut 27

Gambar 2.13 Kuda Laut 27

Gambar 2.14 Bintang Laut 27

Gambar 2.15 Peta Sea world 34

Gambar 2.16 Terowongan 34

Gambar 2.17 Ruang Serbaguna 36

Gambar 2.18 Perpustakaan Sea world 36

Gambar 2.19 Freshwater Area 37

Gambar 2.20 Ikan Duyung 37

Gambar 2.21 Terowongan 38

Gambar 2.22 Fasilitas Menyelam 39

Gambar 2.23 Fasilitas Museum 39

Gambar 2.24 Fasilitas Theater 40

Gambar 2.25 Fasilitas Anjungan 40

Gambar 2.26 Komputer Layar Sentuh 40

Gambar 2.27 Restoran 41

Gambar 2.28 Toko Cinderamata 41


(11)

Gambar 2.30 Musholla 42

Gambar 2.31 Area Parkir 42

Gambar 2.32 Program Outreach 43

Gambar 2.33 Program Konservasi 43

Gambar 2.34 The New England Central wharf, boston usa 44

Gambar 2.35 The New Aqurium 44

Gambar 2.36 Whale Watch Check In 47

Gambar 3.4 Peta Lokasi Toyama Children Center 58

Gambar 3.5 Toyama Children Center 58

Gambar 3.6 Kondisi Pedestrian di Lokasi Toyama Children Center 59 Gambar 4.1 Analisa Lokasi Tapak dalam Skala kota dan Region 61 Gambar 4.2 Analisa Tapak dalam Lingkungan Kawasan 62 Gambar 4.3 Analisa Ukuran Tapak dan Batas-Batas Tapak 63

Gambar 4.4 Batas-Batas Tapak 64

Gambar 4.5 Analisa Jarak dan Waktu Tempuh 65

Gambar 4.6 Analisa Sirkulasi 66

Gambar 4.7 Analisa Vegetasi 67

Gambar 4.8 Analisa Orientasi Matahari 68

Gambar 4.9 Analisa View ke Dalam 69

Gambar 4.10 Analisa View ke Luar 68

Gambar 5.1 Tampak Depan Bangunan 82

Gambar 5.2 Konsep Penzoningan 83

Gambar 5.3 Konsep Peletakan Massa Bangunan 84

Gambar 5.4 Konsep Bentukan Massa Awal 85

Gambar 5.5 Konsep Bentukan Massa Final 86

Gambar 5.6 Skema Sistem Filter Air Laut 87

Gambar 5.7 Sketsa Beberapa Kegiatan di Water World Adventure 88

Gambar 6.1 Site Plan 90

Gambar 6.2 Ground Plan 91

Gambar 6.3 Denah Lantai 2 dan Denah Basement 92

Gambar 6.4 Tampak Depan dan Tampak Belakang 93

Gambar 6.5 Tampak Samping Kiri dan Tampak Samping Kanan 94


(12)

Gambar 6.7 Rencana Pondasi dan Detail Pondasi 96 Gambar 6.8 Rencana Pembalokan Basement dan Pembalokan Lantai1 97

Gambar 6.9 Rencana Pembalokan Lantai 2 98

Gambar 6.10 Rencana Titik Lampu 99

Gambar 6.11 Rencana Titik Lampu Basement dan Rencana Titik Lampu Lt 2 100 Gambar 6.12 Rencana Sistem Kebakaran Basement dan Rencana Sistem

Kebakaran

101

Gambar 6.13 Rencana Sistem Kebakaran Lantai 102

Gambar 6.14 Perspektif Rencana Sistem Kebakaran dan Titik Lampu 103

Gambar 6.15 Rencana Sanitasi Ground Plan 104

Gambar 6.16 Rencana Sanitasi Lantai 2 dan Rencana Sanitasi Basement 105

Gambar 6.17 Perspektif Suasana 106

Gambar 6.18 Detail-detail 107

Gambar 6.19 Perspektif Bangunan 108


(13)

DAFTAR DIAGRAM

Halaman Diagram 3.1 Hubungan Integratif Manusia dengan Lingkungannya 48

Diagram 3.2 Proses Fundamental Perilaku Manusia 49

Diagram 3.3 Hubungan Antara Budaya, Perilaku, Sistem Aktivitas dan Sistem Setting


(14)

BAB I


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dimana sebagian besar dari seluruh luas Indonesia adalah berupa lautan. Karena itu indonesia memiliki potensi laut yang besar meliputi sumber daya hayati, mineral, dan energi. Dengan potensi laut tersebut maka kita dapat memanfaatkannya untuk rekreasi dan penyelidikan ilmiah kelautan. Salah satu dari potensi laut Indonesia adalah keindahan kehidupan bawah laut itu sendiri. Oleh karena itu perlu suatu wadah dimana manusia sebagai unsur pengelola kekayaan alam dapat mulai mengenal dan kemudian menggali lebih dalam tentang keindahan kehidupan di bawah laut sambil berekreasi.

Perkembangan jaman menyebabkan keadaan perkotaan yang sibuk dan padat dengan rutinitas masyarakatnya sehari-hari. Hal ini meyebabkan kesesakan dan kebisingan di tengah hiruk pikuk kota. Juga ketegangan yang timbul akibat tingkat polusi udara yang tinggi, rutinitas pekerjaan yang membosankan kemacetan lalu lintas serta kurangnya waktu bersantai guna melepas kejenuhan. Masyarakat kota memiliki aktifitas pekerjaan yang tinggi sekaligus juga memiliki kemampuan ekonomi yang lebih baik. Sejalan dengan meningkatnya kemampuan ekonomi,meningkat pula berbagai kebutuhan hidup, termasuk kebutuhan akan rekreasi. Dengan kondisi mental masyarakat kota seperti ini maka rekreasi menjadi kebutuhan yang sangat penting.

Diantara sekian banyak rekreasi yang ada, salah satunya adalah rekreasi bahari. Selain itu dalam dunia internasional, Indonesia dikenal sebagai Negara bahari yang memiliki potensi wisata bahari yang sulit dijumpai di negara-negara lain, baik berupa wisata pantai dengan panorama yang indah ataupun dunia bawah laut dengan panorama taman lautnya yang menakjubkan. Potensi alam dan kekayan alam Indonesia saat ini, terutama potensi perairan baik itu perairan air maupun perairan tawar belum tertangani dengan baik dan optimal, sehubungan dengan status negara kita sebagai kita negara bahari.

Indonesia merupakan kepulauan terbesar di dunia dengan luas teritoral 5.193 juta km, dan dari luas tersebut 60% atau 3.28 juta km merupakan wilayah perairan yang memiliki potensi alam yang khas. Dimana alam Indonesia memiliki berbagai ragam


(16)

jenis flora dan fauna, baik yang hidup daratan maupun hidup di perairan. Hal ini dapat diperlihatkan bahwa kekayaan Indonesia masih banyak yang belum diketahui dan sangat perlu untuk diperkenalkan kepada kita terutama masyarakat untuk mendukung pelestarian alam.

Sumatra sebagian pulau terbesar di Indonesia (473.600 km) setelah kalimatan (539.460 km), terletak di bagian barat Indonesia dan merupakan Wilayah yang mempunyai potensi kebahrian yang potensial. Dari tahun ketahun Indonesia terus melaksanakan pembangunan terencana yang berkelanjutan, satu diantara yaitu di bidang pariwisata yang di jadikan sebagai salah satu sektor sumber pendapatan devisa negara. Kemauan pemerintah Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisata (mancanegara) telah mulai diindikasikan sejak sebelum PJP I, yaitu sejak pembentukan Badan Pusat Hotel negara pada tahun 1947, yang berkedudukan di Malang. Pariwisata pada waktu itu identik dengan pembangunan hotel dan pendirian biro perjalanan. Namun pada saat ini pendekatannya bukan lagi pendekatan pembangunan hotel tetapi pemanfaatan obyek dan daya tarik yang dimiliki oleh daerah-daerah yang bersangkutan

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara melalui 3 (tiga) pintu masuk pada Oktober 2009 mencapai 12.990 orang, mengalami peningkatan sebesar 16,43% dibanding bulan September 2009. Demikian pula jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2008, jumlah wisman Oktober 2009 mengalami peningkatan sebesar 5,76% , yaitu dari 12.283 orang menjadi 12.990 orang.1

1

BPS Provinsi Sumatera Utara

Di Kabupaten Serdang Bedagai terdapati 5 objek wisata terkenal yang mampu menarik minat para wisatawan untuk datang seperti :

1. Pantai Cermin 2. Sialang Buah 3. Lau Digambar

4. Taman Rekreasi Dewi 5. Tuntungan

Dari kelima daerah ini yang sangat potensial adalah Pantai Cermin dan Desa Sialang Buah. Kunjungan wisatawan setiap tahun mengalami perkembagan rata-rata 12% per tahun. Pantai Cermin telah lama dikenal oleh masyarakat sebagai obyek wisata, dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi menjadi obyek wisata bertaraf nasional dan bahkan internasional.


(17)

Beradasarkan Masterplan obyek wisata Pantai Cermin di Kabupaten Serdang Bedagai, Dinas Pariwisata Tingkat I SUMUT, diprediksikan pada tahun 2010 jumlah wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang datang ke daerah wisata pantai cermin mencapai 428.573 orang.

Gambar 1.1 Peta Kecamatan Pantai cermin Sumber :

Melalui rencana pengembangan Water World Adventure di Pantai Cermin Sumatera Utara, disamping dapat dibangun fasilitas obyek wisata baru, juga diharapkan dapat meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan tersebut melalui keterlibatannya dalam pengembangan dan pengelolaaan sarana dan prasarana obyek wisata yang ada.

Dasar pemikiran dari bangunan Water World Adventure ini adalah untuk mewujudkan suatu public facility yang bersifat Edutainment (Education and Entertainment), dimana bangunan ini selain sebagai sarana keluarga juga dapat


(18)

berfungsi sebagai sarana pendidikan informal di bidang pengetahuan masyarakat mengenai kehidupan yang ada di laut dan perairan indonesia.

Bangunan Water World Adventure ini adalah wahana rekreasi dan pendidikan yang sekaligus merupakan upaya pelestarian sumber daya hayati laut Indonesia. Bangunan ini berupa bangunan yang mampu menampung, memelihara dan mempertontonkan keadaan dunia air, khususnya dunia bawah laut. Selain itu bangunan ini juga sebagai suatu upaya untuk menanamkan kepada masyarakat Indonesia agar lebih cinta lingkungan khususnya lingkungan kelautan di Indonesia. Bangunan ini juga merupakan fasilitas penelitian bagi para ilmuwan kelautan di Indonesia khususnya di Sumatera Utara untuk mengadakan penelitian mengenai segala hal yang ada di perairan di Indonesia agar potensi yang adadapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Tetapi fokus utama dari fasilitas ini adalah sebagai suatu fasilitas rekreasi keluarga yang bersifat mendidik.

I.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan perencanaan dan perancangan dari proyek Water World Adventure di Pantai Cermin ini adalah:

• Merencanakan pengembangan kegiatan obyek wisata di Pantai Cermin oleh semua kalangan masyarakat berupa suatu bangunan yang menampilkan keragaman biota laut, keindahan pantai cermin, dan wahana permainan yang menanmpung keinginan wisatawan untuk berekreasi.

• Meningkatkan fungsi dan peranan Obyek Wisata Pantai Cermin • Meningkatkan kecintaan dan kepedulian masyarakat terhadap laut • Meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat setempat

• Memupuk rasa cinta bahari yang identik dengan Indonesia sebagai negara bahari.

• Merangsang kunjungan wisatawan, utamanya mancanegara sehingga mampu menaikkan pendapatan devisa negara.

• Memperkenalkan kepada masyarakat tentang begitu banyak dan eksotiknya kekayaan laut Indonesia.


(19)

I.3 Masalah Perancangan

Untuk dapat merencanakan sebuah Water World Adventure haruslah mempunyai standar-standar perencanaan yang perlu diperhatikan dan memerlukan studi banding. Namun dalam konteks perencanaan di Kota Serdang Bedagai, diperlukan perhatian khusus baik itu dalam standar maupun berbagai berbagai disiplin ilmu yang sebaiknya saling membantu sehingga dihasilkan rencana yang optimal, kontekstual dan dapat diterima oleh berbagai pihak khususnya Pemerintah kota Serdang Bedagai sebagai pemberi izin dan kebijakan. Dari rumusan-rumusan yang ada, masalah yang akan dihadapi adalah :

a. Permasalahan umum

• Bagaimana membuat bangunan yang dapat disesuaikan dengan lingkungannya baik bentuk, fungsi maupun gaya bangunan yang sesuai dengan kebutuhan bangunan.

• Bagaimana cara menata pola-pola ruang yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung dan aktifitas yang terjadi di dalam bangunan tersebut nantinya.

• Penerapan tekhnologi yang tepat bagi bangunan di tepi air. b. Permasalahan khusus

• Fungsi

- Bangunan memiliki fungsi kompleks sebagai sarana rekreasi, pendidikan dan penelitian.

- Bagaimana penerapan tema terhadap bangunan. • Lokasi

Pertimbangan yang menyangkut sarana transportasi dan pencapaian yang mudah ditempuh dan disesuaikan dengan tema proyek.

I.4 Metoda Pendekatan

Pendekatan dalam perencanaan dan pengembangan konsep dilakukan dengan metode studi banding, studi literature dan survey lokasi. Metode-metode tersebut dilakukan untuk mempertajam pemahaman mengenai perancangan proyek tersebut. Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses


(20)

perencanaan dan perancangan Water World Adventure (Petualangan Dunia Air) dilakukan berbagai pendekatan desain yaitu :

• Mengadakan survei dalam memperoleh data-data dan gambaran akan bagaimana wahana rekreasi tersebut akan diselenggarakan.

• Memperoleh data-data dari berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan standar-standar arsitektur bagi perencanaan sebuah Water World Adventure. • Pantai Cermin sebagai lokasi proyek, berkaitan dengan pengembangan,

permasalahan dan latar belakang serta analisa fisik konteks lingkungan.

• Proyek sejenis yang telah ada di tempat lain di Indonesia dengan sistem perbandingan digunakan sebagai acuan

• Mempelajari arsitektur rekreatif yang dihubungkan dengan lingkungan perairan laut

• Menggali dan mempe;lajari konsep disain modern baik penggunaan tekhnologi, struktur, utilitas dan material yang dapat mengatasi dan mengekspresikan kondisi lahan yang berada di tepi air.

I.5 Lingkup dan Batasan Proyek

Batasan-batasan dan lingkup kajian yang akan dibahas dalam kasus proyek ini adalah bagaimana mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan merancang sebuah Water World Adventure. Adapun lingkup pembahasan yang akan digunakan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dalam perencanaan dan perancangan adalah perencanaan dan perancangan. Studi-studi yang dilakukan dimaksudkan untuk mendapatkan dasar-dasar informasi yang mendukung konsep-konsep perencanaan dan perancangan, dengan beberapa asumsi kelayakan sampai dengan pemrogaman.

Kajian pengembangan konsep-konsep perencanaan dan perancangan dibatasi dengan kajian desain arsitektural yang mampu mengekspresikan dan mengidentifikasikan keberadaannya pada kawasan tepi air dengan permasalahannya. Keluaran dari studi ini adalah konsep-konsep perancangan kompleks bangunan dan kawasan yang dalam perencanaan berfungsi sebagai aquarium biota air laut dilengkapi fasilitas rekreasi.


(21)

I.6 Kerangka Berpikir

Masalah Perancangan a. Permasalahan umum

- Bagaimana membuat bangunan yang dapat disesuaikan dengan lingkungannya baik

bentuk, fungsi maupun gaya bangunan yang sesuai dengan kebutuhan bangunan.

- Bagaimana cara menata pola-pola ruang yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung dan

aktifitas yang terjadi di dalam bangunan tersebut nantinya.

- Penerapan tekhnologi yang tepat bagi bangunan di tepi air. b. Permasalahan khusus

- Bangunan memiliki fungsi kompleks sebagai sarana rekreasi, pendidikan dan penelitian. - Bagaimana penerapan tema terhadap bangunan.

- Pertimbangan yang menyangkut sarana transportasi dan pencapaian yang mudah ditempuh

dan disesuaikan dengan tema proyek.

Latar Belakang

- Perkembangan jaman menyebabkan keadaan perkotaan yang sibuk dan padat dengan rutinitas masyarakatnya sehari-hari.

- Masyarakat kota memiliki aktifitas pekerjaan yang tinggi sekaligus juga memiliki kemampuan ekonomi yang lebih baik.

- Potensi alam dan kekayan alam Indonesia saat ini, terutama potensi perairan baik itu perairan air maupun perairan tawar belum tertangani dengan baik dan optimal.

- Pantai Cermin telah lama dikenal oleh masyarakat sebagai obyek wisata, dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi menjadi obyek wisata bertaraf nasional dan bahkan internasional.

Judul Perancangan Water World Adventure Tema Perancangan

Arsitekture Rekreatif

Data Perencanaan

− Data Tapak

− Studi Literatur

− Studi Banding

− Survei Lapangan

− Wawancara

Maksud dan Tujuan

- Merencanakan pengembangan kegiatan obyek wisata berupa suatu bangunan yang menampilkan keragaman biota laut, keindahan pantai dan wahana permainan yang menanmpung keinginan wisatawan untuk berekreasi.

- Meningkatkan fungsi dan peranan Obyek Wisata Pantai Cermin. - Meningkatkan kecintaan dan kepedulian masyarakat terhadap laut. - Meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat setempat. - Memupuk rasa cinta bahari yang identik dengan Indonesia sebagai negara

bahari.

- Merangsang kunjungan wisatawan, utamanya mancanegara sehingga

mampu menaikkan pendapatan devisa negara.

- Memperkenalkan kepada masyarakat tentang begitu banyak dan eksotiknya

kekayaan laut Indonesia.

Desain Perancangan Konsep Perancangan

Konsep ruang luar, ruang dalam, massa, tema, struktur, dan utilitas.

Umpan balik Analisa Tapak (Analisa Fisik)

View, sirkulasi, orientasi, dll.

Analisa Fungsional (Analisa Nonfisik)

Pengguna, alur kegiatan, dll

Programming

Program ruang dalam dan ruang luar


(22)

1.7 Sistematika Penulisan Laporan

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, berisi kajian tentang latar belakang pembangunan Water World Adventure, maksud dan tujuan, masalah perancangan, lingkup dan batasan, dan metode pendekatan.

Bab II Deskripsi Proyek, berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

Bab III Elaborasi Tema, menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.

Bab IV Analisa Perancangan, menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema, serta kesimpulan.

Bab V Konsep Perancangan, menjelaskan konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

Bab VI Hasil Perancangan, Berisikan gambar kerja yang merupakan hasil akhir dari semua analisa, data, dan konsep-konsep yang dibahas mulai dari BAB I sampai BAB V.

Daftar Pustaka, berisikan daftar pustaka yang digunakan sebagai sumber literatur dalam proses perencanaan dan perancangan proyek.


(23)

BAB II


(24)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

II.1 Terminologi Judul

Adapun proyek yang akan diambil, adalah Water World Adventure (Petualangan Dunia Air). Berikut akan dijelaskan pengertian kata-kata dari judul proyek tersebut.

Water

Water berasal dari bahasa inggris yang berarti air. Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air).

Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk adanya kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organic untuk melakukan replikasi. Semua makhluk hidup yang diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme.

World

World berasal dari bahasa inggris yang berarti dunia. Dunia adalah nama umum untuk jumlah dari manusia peradaban yang hidup, manusia secara khusus pengalaman, sejarah, atau 'kondisi manusia' secara umum, di seluruh dunia, yaitu di manapun di bumi. Dalam konteks filosofis, mungkin merujuk pada Semesta, segala sesuatu yang merupakan kenyataan. Beberapa penulis, seperti Carl Sagan, menggunakan istilah dunia untuk merujuk kepada benda-benda langit.

Adventure

Adventure berasal dari bahasa inggris yang berarti petualangan. Pengertian “petualangan” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi III Cetakan pertama tahun 2003 Susunan W.J.S. Poerwadarminta mempunyai arti atau konotasi


(25)

bermacam-macam diantaranya yaitu "orang yang ingin memperoleh sesuatu dengan cara menekat (tak jujur dsb) atau arti lain tak tentu tempat tinggalnya"

Sebuah petualangan adalah aktivitas yang dianggap melibatkan berisiko, berbahaya atau pengalaman menyenangkan. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan-kegiatan dengan beberapa potensi bahaya fisik, seperti terjun payung, memanjat gunung, dan olahraga ekstrim. Namun, juga istilah luas mengacu pada setiap usaha yang secara potensial penuh dengan fisik, finansial atau risiko psikologis, seperti usaha bisnis, hubungan cinta, atau usaha besar dalam hidup.

Kegiatan petualangan outdoor biasanya dilakukan untuk tujuan rekreasi atau kesenangan: contoh petualangan balap dan wisata petualangan. Kegiatan petualangan juga dapat menyebabkan peningkatan dalam pengetahuan, seperti yang dilakukan oleh para penjelajah dan perintis.

Maka Water World Adventure atau dapat diterjemahakan menjadi Petualangan Dunia Air, adalah sebuah tempat seseorang dapat melakukan rekreasi sambil mengenal dan mengetahui apa-apa saja yang hidup di dalam air, dan mengalami kehidupan di dalam air itu sendiri tetapi tidak mengesampingkan fungsi pendidikan untuk para pengunjung yang akan datang. Selain akan disediakan arena bermainnya dan bersantai, juga akan disediakan fasilitas aquarium biota laut dan mini museum tentang biota laut. Sehingga tempat ini akan menjadi salah satu daya tarik wisatawan datang ke Sumatera Utara, dan membantu pemerintah dalam mewujudkan visi pariwisata Indonesia yaitu Visit Indonesia.

II.2 Landasan Teoritis

II.2.1 Jenis-jenis aquarium

Jenis aquarium terbagi dua, antara lain :

1. aquarium geografik  aquarium dengan nuansa warna hijau, dengan suasana pegunungan alami.

2. aquarium display  aquarium dengan wadah-wadah yang membatasi ruang gerak biotanya.


(26)

II.2.2 Aspek teknis aquarium

a. Bentuk aquarium

Berdasarkan sejarah bentuk awal akuarium adalah berbentuk lonjong. Kemudian dengan adanya rekayasa dan rasa tidak puas dari manusia, maka muncul aquarium dengan berbentuk persegi, yaitu rangkaian dari beberapa kaca yang mampu memuat berbagai jenis ikan dalam jumlah banyak.

Adapun bentuk-bentuk aquarium antara lain :

• Bentuk bulat : kekurangannya kaca akan berfungsi sebagai lensa yang dapat mengecilkan atau membesarkan penglihatan kita terhadap ikan-ikan di dalamnya.

• Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang lebih tebal.

• Lonjong/Silinder : kelebihannya mudah dibersihkan, kekurangannya seperti pada bentuk bulat, sering menipu penglihatan kita. Seringkali ikan kelihatan aneh bila melewati sisi depan.

• Diorama : akuarium ini dibangun di dalam tembok dan hanya dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya kita seolah-olah sedang mengintip kehidupan bawah laut.

• Kubus : pembuatannya lebih mudah. Kerangkanya bisa dibuat dari :

- besi, mudah pembuatannya dan murah. Tahan lama asalkan dirawat dengan baik.

- aluminium, ada bermacam-macam ukuran maupun tebal atau panjangnnya. Tiadak semua tukang las bisa mengerjakannya sehingga susah untuk merakitnya dan ongkos kerjanya lebih mahal dari las besi.

- lerraso, harganya tidak terlalu mahal dan kekuatannya dapat diandalkan namun sangat berat sehingga susah untuk dipindahkan serta kebocoran sulit untuk ditambal.

- serba kaca, merupakan yang paling praktis, murah dan mudah dirakit sendiri. - plastik, kekuarangannya mudah tergores dan retak.

• Bentuk rumah-rumahan

• Segi enam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel di dinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan aquarium yang lebih besar, keinginan menghadirkan aquarium yang menyatu dengan rumahnya.


(27)

b. Konstruksi aquarium

Saat ini di pasaran telah banyak dijual aquarium dengan berbagai bahan. Bahan yang dipakaipun beragam, mulai dari plastik, fiberglass, maupun acrylic. Masing-masing bahan tersebut mempunyai kelebihan maupun kekurangan.

Tabel 2.1 Perbandingan Bahan-bahan Aquarium

Bahan Kekurangan Kelebihan

Plastik Cepat menjadi buram

atau kusam

Bahan lebih ringan

kaca Tidak kuat terhadap

tekanan air laut

Murah dan bersifat konduktor

Acrylic sulit menjadi

konduktor bila aquarium menjadi panas

Lebih ringan, kuat, leih cerah bila ada sinar, permuakaan lebih licin sehingga sulit ditumbuhi lumut, dan dapt dipoles bila terdapat goresan, lebih lentur sehingga dapat dibentuk sesuai dengan keinginan

Cara pembuatan aquarium dari bahan acrylic dengan aquarium dari bahan kaca adalah sama, namun peralatan untuk membuat aquarium tersebut berbeda. Untuk bahan acrylic dibutuhkan peralatan setingkat dengan peralatan bengkel. Sedangkan pembuatan aquarium kaca cukup dilakukan dengan cara yang sederhana saja, yaitu dengan menggunakan alat pemotong kaca dan lem saja.

c. Dimensi aquarium

Pembuatan aquarium air laut memerlukan perhatian tesendiri mengingat bahwa aquarium laut mendapatkan beban berupa dorongan air yang lebih besar jika dibandingkan dengan beban dorongan pada air tawar. Berat air laut per liter sama dengan 1,03 kg. Sehingga, apabila air laut yang berada di dalam aquarium adalah 412 liter, maka itu berarti 400 liter air tawar. Selain itu, umumnya aquarium air laut banyak menggunakan batuan. Kondisi- kondisi tersebut mengharuskan aquarium laut dibuat dengan menggunakan kaca yang lebih tebal sehingga mampu menahan dorongan ataupun tekanan air laut yang ada di dalamnya.


(28)

Tabel 2.2 Ketebalan kaca untuk Aquarium Laut

Sumber : Eko Budi Kuncoro, Aquarium Air Laut, Penerbit Kanisius edisi pertama 2004

Tabel 2.3 Ketebalan Acrylic untuk Aquarium Laut

Sumber : Eko Budi Kuncoro, Aquarium Laut, Penerbit Kanisus edisi Pertama 2004

d. Peralatan Aquarium

Sebagai media ikan hidup, aquarium memiliki kelemahan yaitu tempat yang terbatas bagi ikan tersebut. Sehingga ikan yang dipajang hanya beberapa ekor, aquarium cepat berlumut, air cepat kotor, atau ikan gampang mati.

Untuk mengatisipasi masalah ini ada beberapa peralatan yang harus dimiliki antara lain :


(29)

• Pompa air / Power Head

Pompa ini berfungsi sebagai hati dari sisem aquarium laut ini, sehingga keberadaannya mutlak dibutuhkan. Tanpa pompa air tersebut, maka pemeliharaan dalam aquarium hanya akan sia-sia saja. Pompa yang baik adalah pompa yang memenuhi syarat-syarat antara lain konsumsi energi rendah sehingga motor tidak berisik, namun kekuatan outputnya besar. Selain itu, mudah diinstal (dipasang lagi) setelah dibersihkan.

Kegunaan pompa meliputi tiga bagian yaitu: Pompa sirkulasi/filter

Untuk pompa sirkulasi diperlukan pompa yang kuat karena merupakan sistem utama semua sistem filtrasi, yang berfungsi membawa air dari aquarium ke filter serta dikembalikan lagi ke dalam aquarium.

Gambar 2.1 Pompa filtrasi

Sumber : Eko Budi Kuncoro, Aquarium Air Laut, Penerbit Kanisius edisi pertama 2004

Pompa arus

Pompa arus digunakan untuk menciptakan arus dalam air sehingga suplai oksigen ke dalam aquarium tetap terjaga. Adapun arus air diciptakan sesuai dengan kondisi alam lautan.


(30)

Tabel 2.4 Debit pompa dan arus maksimal yang dapat dicapai

Sumber : Eko Budi Kuncoro, Aquarium Air Laut, Penerbit Kanisius edisi pertama 2004

Pompa untuk protein skimmer.

Pompa ini digunakan untuk menarik air dari filter ke tabung protein skimmer, dan kemudian diolah di protein skimmer sebelum dikembalikan lagi ke filter.

Thermometer

Thermometer digunakan untuk melihat suhu air dalam aquarium. Temperatur air laut yang baik dalam aquarium adalah berkisar antara 25º C - 29 º C. Apabila di dalam aquarium laut tersebut lebih banyak dipelihara karang dan anemone, maka suhu baik dippertahankan pada 26º C, sedangkan apabila lebih banyak dipelihara ikan maka suhu dipertahankan pada 27º C.

Thermometer yang biasa digunakan di dalam aquarium laut adalah thermometer digital dengan timer dan thermostat. Sehingga dengan demikian, digabungkan dengan chiller/pendingin atau heater/pemanas sehingga suhu dapat dipertahankan dan dikendalikan. Kegunaan thermometer di dalam aquarium sangat penting, mengingat suhu merupakan salah satu indicator penting sebagai pembatas kehidupan organisme air laut.

Hydrometer/Salinometer

Hydrometer/Salinometer bisa merupakan dua alat yang terpisah, namun dapat pula merupakan gabungan keduanya, sehingga disebut sebagai Hydrosalinometer. Hydrometer digunakan untuk mengukur gaya gravitasi khususnya yang berkaitan dengan tingkat kepadatan (density) air laut. Densitas air laut berhubungan langsung dengan salinitas. Semakin tinggi densitas air laut,


(31)

semakin tinggi pula salinitas/kadar garamnya. Karena adanya hubungan tersebut, maka pengukuran salah satu parameter sudah dapat mencakup keduanya.

Gambar 2.2 Salinometer

Sumber : Eko Budi Kuncoro, Aquarium Air Laut, Penerbit Kanisius edisi pertama 2004

Tabel 2.5 Hubungan antara tingkat salinitas dengan gravitasi khusus.

Keterangan: * = rentang yang baik bagi akuarium air laut.


(32)

Ozonizer

Ozonizer merupakan alat yang dapat menghasilkan ozon (O3). Sementara ozon berfungsi untuk membunuh protozoa, bakteri, virus maupun jamur.

Ultraviolet

Sinar ultraviolet dapat digunakan sebagai desinfektan terhadap air pada kasus penanganan penyakit atau mengubah turbiditas yang disebabkan oleh bakteri atau alga. Ada lampu Flouroscent yang secara khusus telah mengandung UV. Lampu merkuri memproduksi UV pada panjang gelombang 185 nm -254 nm. Radiasi sinar UV biasanya diabsorbsi oleh kaca aquarium. Panjang gelombang yang kurang dari 200 nm memproduksi ozon dari oksigen.

Lampu UV dapat mencegah terjadinya penyebab penyakit. Lampu UV dapat membunuh parasit sel tunggal yang bebas melayang pada tingkat spora.

Heater

Heater atau pemanas. Alat ini sebenarnya begitu diperlukan dalam aquarium air laut, karena kita hidup di daerah tropis. Timbulnya panas sedapat mungkin diusahakan untuk dihindarkan. Heater cocok digunakan untuk daerah dingin. Heater digunakan bila suhu air laut dalam aquarium berada di bawah 22º C. Sehingga dengan demikian, alat ini tidak cocok digunakan di Indonesia. Heater bisa digunakan untuk aquarium air tawar maupun aquarium karantina untuk ikan yang sakit.

Suhu didalam aquarium di daerah kita bisa berada diatas 28º C. Sehingga apabila digunakan heater, justru akan menyebabkan komunitas dalam aquarium akan mati. Adapun prinsip pemanasan air laut yang banyak digunakan di daerah dingin, yaitu untuk setiap gallon (1 gallon = 3,73 liter) diperlukan panas sebesar 3 watt.


(33)

Tabel 2.6 Volume Aquarium dengan Daya Pemanasan Heater (Termostat)

Sumber : Eko Budi Kuncoro, Aquarium Air Laut, Penerbit Kanisius edisi pertama 2004

Chiller

Chiller adalah pendingin, yang berfungsi untuk mendinginkan atau menurunkan panas air laut dalam aquarium. Panas yang timbul dalam sistem aquarium disebabkan oleh adanya sistem lampu dan pompa yang dapat menghasilkan kalor.

Aquarium besar yang dilengkapi dengan lampu metal halide dapat menyebabkan kenaikan suhu dari 27 º C hingga menjadi 30º C - 32º C. Hal ini mengakibatkan banyak ikan maupun karang yang mati. Dengan adanya penggunaan chiller yang dikombinasikan dengan thermostat, maka suhu air laut dalam aquarium akan dapat dipertahankan hingga 26º C. Chiller yang baik untuk aquarium ait laut adalah chiller yang dibuat khusus, yaitu bahan yang tidak mudah berkarat misalnya terbuat dari bahan Titanium atau bahan berselaput plastik.

Gambar 2.3 Chiller aquarium


(34)

Aerator

Aerator adalah alat untuk menyuplai oksigen yang berbentuk gelembung-gelembung (buble) yang masuk ke dalam air dengan selang kecil. Pada aquarium air laut penggunaan aerator hanya digunakan pada saat listrik PLN padam. Pada saat listrik PLN padam, maka semua sistem sirkulasi, sistem arus dan sistem lampu mati.

Hal ini akan menjadi masalah bila padamnya lebih dari enam jam, karena akan berakibat pada kematian komunitas aquarium.

pH-meter

pH-meter digunakan untuk mengukur pH atau derajat keasaman air laut. Konsentrasi ion Hidronium merupakan komponen penting dalam kimia air laut. Pada umumnya pH air laut adalah basa yaitu antara 8,1-8,4, semakin tinggi pH, semakin tinggi pula proporsi NH3 (ammonia), sedangkan semakin rendah pH maka kandungan oksigen juga menjadi rendah. Sehingga dengan demikian lebih baik pH air mempertahankan antara 8,1 – 8,4.

Protein Skimmer

Protein skimmer merupakan alat yang berfungsi untuk merombak materi organik (protein), alga yang bebas melayang dan sisa-sisa pakan.

Penggunaan skimmer didasarkan pada filtrasi pada adanya sistem filtrasi, tingkat kepadatan organisme dan besarnya aquarium.

Ada beberapa tipe skimmer, antara lain :

a. Tinggi skimmer 45 cm-50 cm, diameter skimmer 7,5 cm – 10 cm, dengan satu batu gelembung.

b. Tinggi skimmer 45 cm – 50 cm, dengan skimmer lebih dari 15 cm, dengan 2 batu gelembung.

c. Tinggi skimmer lebih dari 90 cm, diameter skimmer 7,5 cm – 10 cm, dengan satu batu gelembung.

d. Tinggi skimmer lebih dari 90 cm, diameter skimmer lebih dari 15 cm, dengan dua batu gelembung.

e. Tinggi skimmer lebih dari 90 cm (Venturi Skimmer), tanpa batu gelembung dengan satu pompa air.


(35)

e. Dekorasi Aquarium

Secara umum, didaerah terumbu karang terdapat beberapa macam tipe zona, meliputi :

Zona Pasir

Zona pasir merupakan zona yang kering dan sepi dari organisme, baik ikan maupun terumbu karang. Zona pasir memiliki aliran air yang sedang dengan intensitas sinar matahari yang tinggi, sehingga dengan demikian banyak rumput laut yang tumbuh. Zona ini merupakan zona yang luas dan menimbulkan suatu horizon (karena lebih menonjolkan corak horizontal daripada vertikal). Zona ini merupakan rumah yang nyaman bagi rumput laut dan sea grass.

Zona Celah Terumbu Karang

Batuan yang ada di zona ini, pada umumnya lebih banyak dan membentuk celah-celah, namun tidak menutup membentuk gua, sehingga dengan demikian sinar matahari masih bisa masuk dari atas. Aliran sangat kuat dan deras. Di dalam aquarium, dapat diatur dua macam arus yaitu arus dari bawah dan arus dari atas.

Zona Gua

Zona ini memiliki aliran yang sedang , dengan intensitas sinar yang tidak sebanyak tipe zona yang lain. Organisme dominan yang hidup dalam zona ini adalahh udang-udangan.

Zona Rataan Terumbu

Zona rataan terumbu merupakan zona yang paling banyak ditemukan selain zona pasir. Zona ini biasanya digunakan dalam aquarium dengan kapasitas yang besar, yaitu di atas 30.000 liter air.

Hingga saat ini, tipe zona ini baru digunakan dalam pembuatan aquarium nasional yang dimiliki oleh beberapa negara, antara lain Gret Barrier Reef Aquarium Townsville di Australia yang berkapasitas 4,5 juta liter air. Sementara di Indonesia dapat dilihat di Sea World Ancol.


(36)

f. Pencahayaan

Tiap-tiap organisme mempunyai besaran sinar yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kedalaman tempat organisme saat hidup di laut.

Tabel 2.7 Iradiasi sinar matahari terhadap massa air laut pada siang hari di daerah khatulistiwa

Sumber : Eko Budi Kuncoro, Aquarium Air Laut, Penerbit Kanisius edisi pertama 2004

Keadaan di alam atau lingkungan laut, secara gradasi berkurang dengan semakin dalam massa air. Untuk meniru kondisi alam laut, maka menggunakan beberapa lampu antara lain :

1. lampu Fluorescent/TL

Lampu TL hanya efektif digunakan pada aquarium yang memiliki kedalaman antara 40 cm - 50 cm. Lampu ini mempunyai spektrum sinar yang hampir sama dengan panjang sinar matahari, sehingga dapat memberikan sinar bagi fotosintesis alga.

2. Lampu Actinic Blue

Lampu ini memiliki panjang gelombang warna biru yang dialam bisa menembus kedalaman air hingga 400 m di bawah permukaan laut.

3. Lampu Merkuri (HQL)

Penggunaan lampu merkuri pada aquarium air laut tidak direkomendasikan, karena panjang gelombang sinar kuning dan merah yang ditimbulkan memberi efek yang tidak alami. Selain itu lampu ini memicu pertumbuhan lumut pada permukaan kaca acrylic. Biasanya lampu ini digunakan pada aquarium yang memelihara ikan dengan menggunakan karang yang mati.


(37)

4. Lampu Metal Halide (HQl)

Lampu ini digunakan untuk aquarium dengan ketinggian minimal 50 cm. Lampu metal halide ini mempunyai watt yang lebih besar dibanding dengan sinar lain. Sehingga dapat digunakan pada aquarium berukuran besar. Adapun efek negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan lampu ini adalah menghasilkan kalor sehingga air di dalam aquarium menjadi panas.

Pemasangan lampu pada aquarium seharusnya dipasang dengan jarak minimal 30 cm dari permukaan air aquarium.

Tabel 2.8 Spesifikasi lampu Metal Halide Dai Osram

Sumber : Eko Budi Kuncoro, Aquarium Air Laut, Penerbit Kanisius edisi pertama 2004

Tabel 2.9. Variasi penggunaan lampu


(38)

II.2.3 Manfaat Aquarium

Semula aquarium hanya sekedar pemindahan alam buatan atau pajangan keindahan ikan-ikan hias saja. Selain sebagai sarana rekreasi bagi sebagian orang, aquarium juga berguna bagi para pasien psikiater atau mereka yang mengalami tekanan kejiwaan ataupun stress.

Adapun fungsi dari aquarium antara lain : Estetis

Aquarium yang berisikan ikan-ikan hias dengan beragam warna-warni dan bentuk dapat menjadi sarana pemuas akan keindahan alam. Peletakan aquarium dengan berbagai macam ikan hiasnya di dalam sebuah ruangan juga dapat memberi kesan estetis yang baik dan menghibur bagi yang melihatnya.

Edukatif

Dengan adanya aquarium system CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dapat terlaksana dengan baik. Misalnya saat para siswa mengadakan suatu kunjungan wisata ke objek wisata aquarium, secara sadar atau tidak sadar mereka telah memiliki wawasan setelah mengamati suatu ekosistem kehidupan yang ada di dalam air tersebut.

Rekreatif

Rekreatif adalah suatu hal yang bersifat rekreasi, dimana rekreasi merupakan usaha untuk menyegarkan kembali pikiran atau sesuatu yang menggembirakan hati dan menyegarkan. Hal ini dapat dilakukan dengan memiliki aquarium sendiri atau mengunjungi pusat pajangan ikan hias. Rekreasi biasanya dilakukan pada waktu senggang atau terlepas dari pekerjaan rutin, yang berfungsi untuk kesehatan jasmani dan rohani sehingga dapat meningkatkan kesehatan. Rekreasi terbagi menjadi rekreasi outdoor dan rekreasi indoor. Sedangkan untuk objek terbagi atas : rekreasi budaya (dengan objek berupa benda-benda yang mempunyai nilai historis tinggi), buatan (merupakan buatan manusia) dan alam (objek dengan memanfaatkan keadaan alam).

Psikis

Aquarium dan ikan hias dianggap bisa menurunkan tekanan darah tinggi, karena kehadirannya dapat memukau dan melepaskan penat yang melihatnya.


(39)

Aquarium juga dapat mengurangi kebosanan dari aktifitas-aktifitas yang terlalu monoton.

Seni Kreatif

Dekorasi aquarium merupakan sesuatu yang mengandung unsur seni dan daya cipta. Seberapa besar seseorang berkreasi dalam dirinya sedikit banyak dapat terlihat dari dekorasinya. Untuk menuangkan kreatifitas seseorang berkreasi dalam dirinya sedikit banyak dapat terlihat dari dekorasinya. Untuk menuangkan kreatifitas seseorang tetap dituntut untuk memperhatikan sifat-sifat bahan, tanaman ataupun ikan hias yang akan dipajang.

Ilmiah

Aquarium sangat membantu dalam penyelidikan biota-biota air oleh para ilmuwan. Mereka bisa berkonsentrasi dan memusatkan perhatian pada objek penelitiannya yang berada di dalam aquarium meskipun tetap menyelidiki kehidupan biota tersebut di alam aslinya. Untuk penelitian yang bersifat laboratorium aquarium lebih baik digunakan dibanding penggunaan bak semen. Dengan memasukkan specimen ke dalam aquarium seluruh gerak-geriknya baik aktifitas makan, membuang kotoran, tanda-tanda reproduksi dan reproduksinya dapat diamati.

Pariwisata

Aquarium dapat dijadikan potensi wisata yang sangat potensial. Kekayaan alam laut Indonesia masih menyimpan banyak keindahan. Dan hal ini dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung ke daerah wisata aquarium.

Jenis-jenis biota yang dipamerkan dibagi atas :

a. Kelompok biota terumbu karang (buatan) dan ikan-ikan karnivora yang dijinakkan. Biota ini merupakan potensi utama dari proyek. Dimana pengunjung diarahkan untuk menuju ke sebuah ruangan aquarium, dimana orang akan merasa berada pada suasana kehidupan di dalam laut dan menyaksikan secara langsung bagaimana kehidupan terumbu karang itu sendiri. Direncanakan ada penambahan jenis fauna dari daerah lain. Namun perlu diadakan studi lebih lanjut apakah jenis spesies tersebut mampu


(40)

beradaptasi dengan suasana terumbu karang dan suhu air yang ada pada lokasi, dan juga perlu diperhitungkan juga apakah nantinya akan mengganggu ekosistem aslinya.

Jenis-jenis biota yang ada pada kelompok terumbu karang ini antara lain : Koral

Gambar 2.4 Koral Anemonefish

Gambar 2.5 Ikan badut Penyu hijau (chelonian mydas)

Gambar 2.6 Penyu Hijau Hiu karang


(41)

Hiu pemakan plankton

Gambar 2.8 Ikan Hiu pemakan Planton Ikan pari

Gambar 2.9 Ikan Pari Lumba-lumba hidung botol (tursiops truncates)

Gambar 2.10 Lumba-lumba hidung botol Ikan duyung


(42)

Ular laut

Gambar 2.12 Ular Laut Kuda laut

Gambar 2.13 Kuda Laut Bintang laut

Gambar 2.14 Bintang laut Dan biota laut lainnya

b. Kelompok makroalga buatan (aquarium)

Jenis-jenis flora yang merupakan bagian dari biota buatan ini merupakan kelompok makroalga yang terdapat di Indonesia. Yang dinilai layak untuk dipamerkan namun jarang terlihat atau bahkan tidak terdapat di lokasi-lokasi. Kelompok makroalga ini ditempatkan pada suatu aquarium dan dibuat menyerupai habitat aslinya. Pada proyek ini pengunjung dapat menyaksikan berbagai jenis makroalga yang terdapat di Indonesia. Jenis-jenis makroalga yang bisa dipelihara di aquarium antara lain :

• Chlorophyta/Chlophyceae (alga hijau) • Rhodophyta/Rhodophyceae (alga merah)


(43)

II.3 Lokasi

II.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi ditentukan oleh kondisi eksisting seperti:

• Adanya pantai yang menjadi unsur utama untuk menciptakan suasana rekretaif • Adanya RTRW daerah Deli Serdang untuk tahun 1999-2009 yang membuat

peruntukan lahan untuk Aquatik Park di kawasan Pantai Cermin

• Keberadaan sungai Baungan sebagai potensi yang dapat dikembangkan sebagai alternatif sarana transportasi air guna menunjang unsure rekreasi di dalam proyek ini

• Keberadaan laut untuk penyediaan air ke dalam bangunan aquarium • Mudahnya pencapaian dan pengenalan orang terhadap lokasi proyek

Lokasi Proyek

Lokasi berada di kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Deli Serdang Bedagai. Lokasi berada di ibukota kecamatan dan merupakan kawasan wisata. Sesuai dengan masterplan obyek wisata Pantai Cermin yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Tingkat I Sumatera Utara, maka Pantai Cermin merupakan lokasi yang cocok untuk proyek ini. Juga sesuai dengan keberadaan Pantai Cermin yang selama ini terkenal sebagai salah satu obyek wisata yang di kabupaten Serdang Bedagai.

Pantai Cermin adalah salah satu kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara dan merupakan kawasan wisata terkenal. Pantai Cermin secara geografis dan administrasi terletak pada posisi 20 57” – 30 16” Lintang Utara hingga 980 33” – 990 Bujur Timur.

Batas-batas wilayahnya:

• Sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka

• Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Perbaungan

• Sebelah timur berbatasan dengan Selat Malaka/Kecamatan Perbaungan • Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang


(44)

II.3.2 Analisis Pemilihan Lokasi

Pantai Cermin berada di pesisir timur pulau Sumatera berhadapan ke Selat Malaka. Letaknya 45 Km dari kota Medan menuju Pematang Siantar (9 Km dari Simpang Tiga Perbaungan) dari Sei Rampah (ibukota Kabupaten Serdang Bedagai) jaraknya 25 km. Akses menuju Pantai Cermin ini sangat baik. Kondisi jalan yang cukup lebar dan beraspal mulus membuat perjalanan menuju kawasan wisata ini terasa nyaman. Perjalanan dari kota Medan ke Pantai Cermin dapat ditempuh dengan mobil atau sepeda motor dengan waktu 45 menit. Mulai dari Simpang Tiga Perbaungan sampai ke arah, pengunjung akan menikmati kesejukan karena di kiri dan kanan jalan terdapat areal perkebunan dengan tanaman kelapa sawit dan cacao. Jarak tempuh dan waktu tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai ke kawasan wisata Panatai Cermin terdapat dalam tabel berikut :

Tabel 2.10 Jarak dan Waktu Tempuh ke Pantai cermin

No. Jarak Tempuh dan Waktu Tempuh Keterangan

1. Jarak ke Ibu Kota Kabupaten 36 km

2. Jarak ke Ibu Kota Propinsi 50 km

3. Waktu tempuh ke Ibu Kota Kabupaten 1 jam

4. Waktu Tempuh ke Ibu Kota Propinsi 1,25

II.4 Tinjauan Fungsi

Berdasarkan data yang di dapat dari Dinas Pariwisata Tingkat I SUMUT, proyeksi kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang datang ke objek wisata pantai cermin tahun 2002-2010.

Tabel 2.11 Jumlah Wisatawan yang datang berkunjung

No Tahun Wisatawan

nusantara

Wisatawan mancanegara

Jumlah

1 2002 272.127 5.442 277.569

2 2003 287.312 5.746 277.569

3 2004 303.344 6.066 309.401


(45)

5 2006 338.142 6.762 344.904

6 2007 357.010 7.140 364.150

7 2008 376.931 7.538 384.469

8 2009 397.964 7.959 405.923

9 2010 420.170 8.403 428.573

Sumber : Masterplan objek wisata Pantai cermin di Kab. Deli serdang, Pariwisata Tingkat I

II.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Berikut ini akan diuraikan tinjauan fungsi berupa pengguna, kegiatan, kebutuhan ruang, dan persyaratan ruang.

Pelaku kegiatan yang terlibat dalam fasilitas Water World Adventure ini adalah: 1. Pengunjung

− Wisatawan nusantara − Wisatawan mancanegara

− Masyarakat secara perorangan maupun secara berkelompok 2. Pengelola

− General manager dan sekretaris − Kepala bidang/manajemen

− Karyawan Water World Adventure

− Karyawan Departemen Kotamadya Medan − Karyawan teknisi

II.4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang

Dari kelompok kegiatan dan pengguna diperoleh acuan kebutuhan ruang untuk menjadi dasar perancangan.

Tabel 2.12 Deskripsi Kebutuhan Ruang

Fungsi Jenis Kegiatan Ruang yang dibuutuhkan

Hiburan dan rekreasi

Pameran biota dan hewan laut, pertunjukan lumba-lumba, melihat panorama kehidupan laut, permainan

water boom,

Terowongan, auarium raksasa, aquarium buatan, areal pertunjukan lumba-lumba, taman

bermain air Penelitian Penelitian tentang ikan, penelitian Laboratorium, kolam


(46)

tentang terumbu karang dan pengembangan rumput laut

penangkaran dan pembibitan, kolam karantina, kolam

perawatan Budidaya biota Budidaya rumput laut dan terumbu

karang

Kolam budidaya

Pendukung Bersantai, bersantap, berjalan-jalan di sepanjang pantai dan kawasan hutan

bakau, parkir.

Cafetaria, restoran, hutan bakau, pantai, area parkir dan

pedestrian Penunjang Manajemen kegiatan yang terjadi di

dalam proyek

Ruang pengelola, keamanan dan utilitas

Pelayanan dan servis

Kegiatan-kegiatan para karyawan dan karyawati yang bekerja di

proyek tersebut

Musholla, ruang istirahat, loker-loker, pantry, ruang perlengkapan dan peralatan.

Sumber: Hasil olah data primer

II.4.3 Program Ruang

Tabel 2.13. Program Ruang Water World Adventure

Fungsi Nama Ruang Standard

(m²/oran g)

Kapasitas Unit Luas

(m²)

Sumber

Hiburan dan rekreasi

Terowongan - 100 org 1 600 A

Aquarium raksasa - - 1 2034 A

Aquarium besar 7,2 x 7,2 - 10 518,4 STU

Aquarium kecil (display)

3,6 x 3,6 - 30 388,8 STU

Kolam sentuh 2,1 350 org 3 2.205 NAD

Kolam pertunjukan - - 1 43,96 A

R. operator 11,5 2 org 1 23 NAD

R. Informasi 18 1 org 1 18 NAD

R. Servis 1,4 60 org 2 168 A

Total 8.983,9

Penelitian Laboratorium 7,2 x 18 - 3 388,8 NAD

Gudang bahan-bahan kimia

- 2 org 1 40 A

Perpustakaan 2,7 20 org 1 54 NAD


(47)

Kolam pembibitan 20 - 4 80 A

Kolam perawatan 20 - 4 80 A

Gudang makanan 29,4 - 4 117,6 NAD

Ruang jaga 0,55 4 org 1 2,2 NAD

Ruang istirahat 2,1 20 org 3 126 NAD

Pantry 1,2 4 org 2 9,6 TSS

Ruang teknisi dan servis

7,2 x 14,4 - 3 311,04 NAD

Ruang reservoir - - 2 400 A

Ruang filtrasi 7,2 x 21,6 - 4 622,08 STU

Ruang pompa - - 3 100 A

Toilet 2,1 6 org 4 8,4 NAD

Gudang - - 1 40 A

Total 2.459,72

Budidaya Kolam pemliharaan - - 6 120 A

Total 120

Pendukung Hall 2,1 100 org 1 210 NAD

Restoran 1,8 200 org 2 756 NAD

Dapur bersih - - - 189 NAD

Dapur kotor - - - 47,25 NAD

Storage - - - 11,8 NAD

Retail (souvenir) 1,8 10 org 10 180 NAD

Toilet 2,1 10 org 6 126 NAD

Total 1.520,05

Penunjang Hall/lobby 1,2 100 org 1 120 NAD

Resepsionis 1,2 2 org 1 2,4 A

Ruang tunggu 1,5 35 org 1 31,5 A

Toilet 2,1 10 org 4 84 NAD

Informasi Perpustakaan 2,7 35 org 2 189 TSS

Ruang penitipan barang

- - 1 20 A

Ruang arsip 3 - 2 6 NAD

Ruang koleksi - - 1 100 A

Ruang kepala bagian informasi

18 1 org 1 18 NAD

Ruang staff 5,9 4 org 1 23,6 NAD

Toilet 2,1 10 org 1 84 NAD


(48)

Administrasi Ruang direktur 18 1 org 1 18 NAD

Ruang sekretaris 8 1 org 1 8 NAD

Ruang personalia 8 1 org 1 8 NAD

Ruang keuangan 8 1 org 1 8 NAD

Ruang rapat 1,2 40 org 1 48 NAD

Ruang tamu - - - 30 A

Pantry 1,2 4 org 1 4,8 TSS

Ruang arsip 3 - 2 6 NAD

Gudang - - - 12 A

Toilet 2,1 10 org 4 84 NAD

Security Pos jaga 2,1 6 org 1 3,3 NAD

Ruang jaga 0,55 2 org - 1,1 NAD

Utilitas Ruang panel 1,8 1 org 8 14,4 TSS

Ruang genset - - 1 30 A

Loading dock - - 1 100 A

Ruang monitor - 4 org 1 30 A

Ruang chiller - - 1 40 A

Reservoir - - 1 400 A

Ruang AHU - - 1 100 A

Gudang bahan bakar - - 1 40 A

Total 1.695,8

Tempat wudhu 0,6 10 org 2 12 TSS

Toilet 2,1 10 org 4 84 NAD

Ruang makan 1,8 20 org 2 720 TSS

Pantry 1,2 2 org 1 2,4 TSS

Ruang istirahat - - 3 60 A

Loker karyawan - 40 org 2 80 A

Ruang perlengkapan dan peralatan

- - 4 120 A

Total 1.123,4

Total seluruhnya + sirkulasi 10% 17.493,157 Sumber: Hasil olah data primer

Keterangan

A : Asumsi

NAD : Neufret Architect Data TSS : Time Saver Standard


(49)

Gambar 2.15 Peta Sea world

Gambar 2.16 Terowongan

II.5 Studi Banding Arsitektur Fungsi Sejenis 1. Sea World

Sea World Indonesia merupakan bangunan rekreasi taman laut buatan. Penampilan yang mengesankan mempunyai peranan penting untuk mengundang orang atau setidaknya fasadenya mencerminkan suatu bangunan yang mencerminkan suasana rekreatif. Bentukan bangunan yang menggambarkan analog sebuah kapal. Mengambil bentuk setengah lingkaran dengan runcing ke atas dan detail-detail dari unsure kelautan. Menara pada bangunan ini mencerminkan mercusuar. Penampilan bangunan jauh dari kesan monoton.

Aquarium buatan dengan luasan total 7000 m2 memiliki program yang ruang yang terdiri dari sarana pameran seluas 3000 m2, restoran, took souvenir, lobby seluas 1500 m2 dan areal servis seluas 2500 m2. Sea World ini dilengkapi atraksi utama berupa lorong untuk menjelajahi dasar laut dengan lebar 2 m dilengkapi dengan ban berjalan (travellator) selebar 1 m dengan panjang 70 m. Ampi teater dan speciality restaurant di sisi aquarium saling berhadapan dengan jendela yang ukurannya besar terbuat dari acrylic.

Akuarium utama memelihara ribuan satwa laut Indonesia. Sebanyak 3500 spesis ikan laut Indonesia dipelihara disini (jumlah ini merupakan 37% dari jumlah jenis spesies ikan laut di dunia).


(50)

Ukuran akuarium ini mencapai 36 x 24 m, dan dalamnya bervariasi dari 4.5 hingga 6 m dan menyimpan 5 juta liter air asin. Karena besarnya akuarium utama ini tercatat sebagai akuarium air asin terbesar di Asia tenggara.

Area Air Tawar dilengkapi dengan koleksi koleksi satwa air tawar dari seluruh dunia, termasuk diantaranya piranha dan Arapaima gigas dari sungai Amazon dan belut listrik. Lorong Antasena adalah lorong bawah air sepanjang 80m yang dioperasikan dengan pinjakan berjalan otomatis dengan kubah tembus pandang. Memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan "bawah laut" tanpa harus khawatir tersandung saat menengadah keatas untuk melihat ikan. Aquarium Dugong dan Akuarium ekosistem laut yang berisi koral dan sponge yang memperlihatkan keindahan biota dalam laut.

Pendidikan

Seaworld Indonesia juga menawarkan program belajar, "Belajar di Seaworld" , program ini dirancang khusus untuk mendukung mata pelajaran biologi dan untuk memenuhi rasa ingin tahu pelajar akan dunia laut. Programnya pertama di luncurkan pada bulan Agustus 1994 dan masih berjalan hingga kini untuk membantu pendidikan sekolah sekolah di seluruh Indonesia. Program ini terdiri dari:

• Pengamatan ekosistem air pada ex situ dan pengelolaan lebih dari 500 biota, yang terbagi menjadi 350 spesies

• Kertas kerja, dibagikan gratis untuk murid murid dari tingkat SD hingga SMA • Guru, untuk membantu murid yang menemukan kesulitan

• Presentasi untuk topik topik tertentu bisa dilakukan bila membuat janji terlebih dahulu

• Panduan mengenai biota Seaworld dengan bantuan pemandu pendidikan (Education Guide)

Fasilitas sea world Indonesia :

Ruang Serbaguna

SeaWorld Indonesia memiliki ruang serba guna (Function Hall) yang difungsikan sebagai tempat untuk berbagai jenis acara seperti ulang tahun, wisuda, pernikahan, gathering, dan sebagainya. Sebuah acara dengan nuansa kelautan yang


(51)

Gambar 2.17 Ruang Serbaguna

Gambar 2.18 Perpustakaan Sea world

pastinya berbeda & menarik dibandingkan tempat lain. Funtion Hall juga berfungsi sebagai area Museum SeaWorld Indonesia dan terdapat fasilitas Fish Dip di dalamnya.

Perpustakaan

Jangan lupa untuk menambah pengetahuan anda dengan membaca buku di perpustakaan. Setelah melihat kehidupan aslinya, kini saatnya untuk mencari informasinya melalui literatur.

Akuarium Utama

Ikan hiu, sinar, dan lain-lain hampir 7.000 ikan dari 351 spesies hewan bentuk begitu dekat sehingga Anda dapat hampir menyentuh them.It adalah karena satu-satunya hal yang memisahkan Anda dari dunia laut adalah sebuah terowongan dan jendela akrilik. Akuarium utama ini merupakan rumah bagi ribuan hewan laut berwarna-warni Indonesia. Ukuran akuarium adalah 38 x 24 m, sedangkan kisaran kedalaman 4,5-6 m dan berisi 5 juta liter air asin. Karena ukuran, akuarium utama kami adalah tercatat sebagai akuarium air asin terbesar di Asia Tenggara.


(52)

Gambar 2.20 Ikan Duyung Freshwater area

Saat anda melangkahkan kaki ke dalam wahana SeaWorld Indonesia, anda akan disambut oleh berbagai jenis ikan tawar dari seluruh penjuru dunia. Ikan arapaima raksasa, piranha, belut listrik, dan ikan lele ekor merah mewakili kehidupan Sungai Amazon yang menakjubkan.

Ikan air tawar cantik lainnya adalah ikan siklida dari Afrika, ikan sirip layar dari Sungai Yang-Tze – China dan ikan dewa dari Kuningan-Jawa Barat. Ikan dewa merupakan ikan keramat yang tidak boleh ditangkap dan dimakan. Bila ada yang melanggar, maka orang tersebut akan mendapatkan malapetaka.

Duyung

Perjalanan anda memasuki dunia bawah laut akan disambut oleh kelembutan duyung – si mamalia laut yang sangat langka dan lucu dalam akuariumnya yang luas dan besar. Sungguh mengagumkan Indonesia memiliki hewan laut yang sangat mempesona. Dapatkan lebih dekat ketika ia berenang di dekat jendela akrilik.

Marine Area

Keindahan warna dan keragaman jenis penghuni terumbu karang tidak dapat ditandingi oleh ekosistem manapun. Berbagai jenis ikan karang penuh warna merupakan pemandangan yang sangat mempesona dan sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Perhatikan bagaimana ikan badut yang selalu tampak gugup berenang maju-mundur di antara lengan anemon laut yang beracun. Atau uniknya ikan kakatua yang memiliki gigi mirip paruh burung kakatua. Warna-warna cerah dari ikan bidadari, ikan kepe-kepe dan ratusan jenis ikan-ikan lainnya turut menambah indahnya kehidupan ekosistem terumbu karang.


(53)

Gambar 2.21 Terowongan

Tapi hati-hati beberapa jenis hewan laut mungkin tampak indah tetapi sesungguhnya berbahaya. Gerakan tenang dari ikan lepu ayam seakan menutupi kemampuannya untuk mengeluarkan senjata berbahaya: duri-duri sirip yang beracun. Duri-duri yang juga terdapat pada ikan lepu batu yang tersamar baik di sela-sela karang. Ular laut yang selalu nampak ingin tahu bahkan menyimpan kemampuan lebih tinggi. Bisanya sepuluh kali lebih kuat dari bisa ular kobra

Terowongan Antasena

Bayangkan diri anda berada di dasar lautan dan dikelilingi ribuan ikan tanpa sedikitpun basah. Sensasi itulah yang akan anda rasakan saat melintasi terowongan antasena SeaWorld Indonesia sepanjang 80 m. Mata anda akan terpuaskan melihat tingkah laku ikan-ikan yang berenang santai melintasi kepala anda. Dengan teknologi ban berjalan, anda tidak perlu melangkah untuk menikmati indahnya kehidupan bawah laut.

Akuarium Hiu

Acara pemberian makan hiu selalu menarik untuk disaksikan. Darah dari pakan segar sangat menarik ikan hiu. Saat pemberian makan, ikan-ikan hiu akan berubah menjadi sangat aktif. Mereka segera menjejak bau makanan dan secepat kilat menyambarnya. Makanan yang ada dalam mulut akan langsung ditelan untuk menghindari gigitan dari hiu lainnya yang dapat berakibat fatal.

Kolam Sentuh

Inilah saat yang tepat bagi anda untuk bergabung bersama staf SeaWorld Indonesia memberi makan hewan. Dengan menggunakan tongkat, anda dapat mencoba memberi makan ikan hiu dan penyu. Pengalaman yang tidak akan anda temukan di tempat lainnya.


(54)

Gambar 2.22 Fasilitas Menyelam

Gambar 2.23 Fasilitas Museum Bayi Buaya

Jika anda menyangka buaya tidak dapat melompat, cobalah untuk memberi makan bayi-bayi buaya muara. Anda dapat bergabung bersama staf SeaWorld Indonesia untuk memberi makan bayi-bayi tersebut menggunakan tongkat panjang. Cobalah meletakkan makanannya sekitar 10 cm di atas mereka dan niscaya mereka akan melompat untuk menangkapnya. Jadwal pemberian makan pada pukul 14.00 WIB.

PAKET MENYELAM FUNTASTIK

• Menyelam di Akuarium Hiu selama 15 menit • Menyelam di Akuarium Utama selama 1 jam • Sudah termasuk peralatan menyelam

DISCOVERY DIVE PACKAGE

• Menyelam di Akuarium Utama selama 1 jam • Gratis Film Menyelam DVD-R untuk

1orang / group

• Sudah termasuk peralatan menyelam PAKET MENYELAM HIU

• Menyelam di Akuarium Hiu selama 15 menit • Sudah termasuk peralatan menyelam

UNTUK BEGINERS

• Menyelam di Akuarium Utama 1 jam • Sudah termasuk peralatan menyelam • Tidak Lisensi Menyelam

• Gratis Film Menyelam DVD-R untuk 1orang / group

Museum

Sesuai dengan tema yang dihadirkan, Function Hall kini digunakan sebagai tempat spesimen baik sebagai speseimen kering maupun spesimen basah dalam larutan 70% alkohol koleksi SeaWorld Indonesia untuk tujuan mengkomunikasikannya kepada pengunjung.


(55)

Gambar 2.42 Fasilitas Theater

Gambar 2.25Fasilitas Anjungan

Gambar 2.26 Komputer Layar Sentuh Theater

Ruang teater merupakan salah satu dari sekian banyak fasilitas yang dapat digunakan oleh pengunjung SeaWorld Indonesia. Letak ruang teater berada di sisi kanan dari akuarium ikan hiu (Sharkquarium). Ruang teater memutarkan film-film dokumenter tentang kehidupan laut sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Untuk masuk ke ruang teater pengunjung tidak perlu membeli tiket lagi.

Anjungan

Satu lagi fasilitas dari akuarium utama SeaWorld Indonesia yang dapat dipergunakan adalah anjungan yang terletak di lantai 2 untuk melihat keindahan akuarium utama dari bagian atas dan juga membantu pengunjung agar dapat melihat biota-biota yang ada di akuarium utama dalam ukuran yang sesungguhnya. Untuk menuju ke anjungan, pengunjung dapat

mempergunakan tangga naik yang terletak di balik air terjun kolam sahabat laut.

Komputer Layar Sentuh

Komputer layar sentuh kami menyediakan kuis kelautan yang menarik. Ayo ikuti kuisnya dan lihat berapa skor anda.


(56)

Gambar 2.27 Restoran

Gambar 2.28 Toko Cinderamata

Gambar 2.29 Layanan P3k Restoran

Setelah selesai berkeliling wahana SeaWorld Indonesia dan berkenalan dengan biotanya, saatnya pengunjung yang ingin makan dan minum menuju area restoran.

Cinderamata

Sebelum anda meninggalkan SeaWorld Indonesia, anda dapat membeli cinderamata khas SeaWorld di Toko Cinderamata kami. Berbagai cinderamata dapat anda peroleh dengan harga yang pantas. Gantungan kunci, T-Shirt dengan gambar-gambar paronama laut yang indah, boneka-boneka khas SeaWorld dapat anda dapatkan di Toko Cinderamata kami dan tidak akan anda temukan di tempat lainnya.

P3K

SeaWorld menyediakan ruang P3K. Staf kesehatan kami selalu siap menolong jika terjadi cidera atau sakit. Ruang P3K dapat digunakan juga sebagai tempat ibu menyusui balitanya.


(57)

Gambar 2.30 Musholla

Gambar 2.31 Area Parkir Musholla

Pengunjung yang ingin beribadah sholat telah disiapkan Mushollah yang berada dekat halaman SeaWorld dengan suasana yang nyaman dan sejuk karena dikelilingi oleh tanaman dan pohon yang rindang.

Area Parkir

Untuk kenyamanan para pengunjung, area parkir di bagian luar gedung SeaWorld selalu berada dalam pengawasan Security SeaWorld.

Program Pendidikan

Program In House

Sea World Indonesia menawarkan program Belajar di SeaWorld Indonesia yang di rancang khusus untuk mendukung kurikulum Pelajaran Sains dan Biologi serta memenuhi rasa ingin tahu pelajar tentang dunia kelautan. Program ini pertama kali di adakan pada tahun 1994, dan hingga saat ini terus memberikan pelayanan bagi sekolah-sekolah di seluruh pelosok negeri.

1. Pengamatan langsung secara ex-situ terhadap ekosistem perairan dan pengelolaan biota akuarium SeaWorld Indonesia.

2. Lembar Kerja Siswa yang diberikan secara gratis untuk semua tingkatan pelajar, dari taman kanak-kanak hingga sekolah lanjutan.

3. Mendampingi para pengajar dalam membantu murid yang mengalami kesulitan. 4. Topik presentasi dapat diajukan sesuai kebutuhan.


(58)

Gambar 2.32 Program Outreach

Gambar 2.33 Program Konservasi

Program Outreach

Sesuai dengan komitmen kami terhadap pendidikan, SeaWorld Indonesia juga berkunjung ke sekolah-sekolah untuk memperluas wawasan tentang dunia kelautan. Alasannya adalah

• Mendorong pelajar untuk peduli terhadap kehidupan laut dan konservasi kelautan.

• Meningkatkan pemahaman pelajar terhadap sains dan hubungan antara manusia dan mahluk hidup.

• Memperkenalkan SeaWorld Indonesia di kelas sebagai langkah awal dan efektif untuk menarik kunjungan.

• Melibatkan pelajar dalam berbagai kegiatan dan permainan interaktif, presentasi dan berbagai aktifitas edukatif lainnya.

Program Konservasi

Penyu adalah satu dari berbagi jenis hewan yang ditemukan di terumbu karang. Eksploitasi penyu terutama daging, kerapas, dan telurnya telah menyebabkan penurunan populasinya di Indonesia. Perusakan pantai tempat penyu bertelur turut mempercepat hilangnya penyu di

muka bumi. Seaworld Indonesia membantu usaha penyelamatan penyu dengan memperkenalkan penyu kepada pengunjung dan menjelaskannya status keberadaannya di Indonesia. Penyu-penyu yang dipelihara SeaWorld Indonesia dalam rangka pendidikan tersebut secara kontinyu dilepaskan kembali ke alam.


(59)

2. The New EnglandAquarium Central wharf, boston usa

The New Aquarium, terletak di Central Wharf di Boston, Massachusetts dibuka untuk umum pada tanggal 20 Juni 1969. Menyambut lebih dari 1,3 juta pengunjung setiap tahunnya, New England Aquarium banyak berfokus pada upaya konservasi laut dan kesadaran lingkungan. Ini adalah rumah bagi lebih dari 20.000 hewan yang dibagi di antara 600 spesies. Menjadi salah satu wisata menarik yang lebih besar di daerah tersebut, New England Aquarium membuat sejumlah program pendidikan dan untuk menghibur mengajar pengunjung tentang kehidupan hewan air dan masalah lingkungan.

Gambar 2.34 The New England Central whalf, boston usa


(60)

Animal Exhibits

• The Animal Rescue center

The animal rescue center adalah tempat untuk perawatan binatang laut baik yang berada di dalam aquarium maupun yang ditemukan di lautan lepas.

• Aquarium Medical Center

Para staff merawat binatang yang sakit yang ditemukan di pantai-pantai sekitar boston untuk dirawat. Tempat ini dilengkapi laboratorium untuk satwa laut. • Northern Waters

Menggambarkan suasana di samudra pasifik dan antlantik • Edges of the sea

Ini merupakan sebuah touch pool dimana para pengunjung bisa menyentuh satwa laut seperti binatang laut, kepiting dan lainnya yang merupakan satwa faforit di New England

• Fresh Water World

Merupakan sebuah aquarium air tawar yang menampung satwa-satwa dari sungai di hutan Amazon seperti piranha dan lainnya.

• Giant Ocean Tank

Tangki ini merupakan sebuah tangki silinder dengan ketinggian empat lantai dari kolam penguin yang mampu menampung 200.000 galon air laut yang berlokasi pada bagian pusat dari Aquarium New England. Di dalamnya terdapat terumbu karang dan 35 species utama dari lautan karibia.

• Harbor Island

Ini merupakan sebuah pantai buatan yang menunjukkan suasana pantai dengan satwa-satwa pantai.

• Penguin Trays

Tempat ini menempati lahan paling banyak dari lantai dasar dan menampung lebih dari 143.000 galon air yang berasal dari pantai Boston yang telah dikondisikan dan di filter. Tiga jenos penguin ditempatkan di area ini. • Sea Lion Presentation

Tempat atraksi untuk singa laut. Dengan kolam dan tempat duduk penonton serta panggung pertunjukkan.


(61)

Merupakan sebuah tempat santai seperti taman dan area untuk mencari ketenangan untuk pengunjung aquarium dan penghuni di sekitar aquarium • Thinking gallery

Merupakan sebuah tempat untuk memberi pengetahuan tentang binatang bawah laut. Di dalamnya dilengkapi dengan layar animasi 3-D untuk member informasi kehidupan satwa laut kepada pengunjung.

• Tropical Gallery

Gallery ini terletak di atas penguin tray. Untuk mengakses ke galeri ini perlu melewati ram spiral yang mengelilingi giant ocean tank. Gallery ini menampung ikan-ikan tropis yang bisa memancarkan sinar pada suasana gelap sehingga ruangan ini merupakan ruangan yang gelap.

Other exhibits • Immersve Theater

Theater ini terdapat tiga layar besar dan digunakan untuk memutar film-film tentang bawah laut dengan menggunakan sistem sound system yang sngat bagus sehingga suasananya bisa menyerupai suasana bawah laut.

• Whale skeleton

Tempat ini menampilkan anatomi binatang laut

Visitors Amenities • Activity center

Tempat ini digunakan oleh anak-anak untuk menambah pengetahuan tentang sains, bermain, cerita dan kerajinan. Tempat ini sebagai tempat penitipan anak jika orangtuanya hendak melihat aquarium tanpa diganggu oleh anak mereka. • Boat trip

Boat trip ini dikhusukan untuk mereka yang ingin melihat suasana dasar laut yang sebenarnya.

• Conference center

Tempat untuk menyelenggarakan konferensi, rapat dan pertemuan untuk pengelola aquarium dan juga bisa disewakan untuk umum.

• Gift shop


(62)

• Harbor View Café

Tempat untuk beristirahat dan bersantai bagi pengunjung yang bisa melihat panorama pantai Boston

• Aquarium Library

Tempat penyimpanan buku-buku yan berhubungan dengan oceanologi dan juga untuk member infomasi kepada para pelajar yang ingin menambah pengetahuan • Summer Café

Sebuah tempat untuk makan dan beristirahat yang terletak di plaza • Teachers Resources Center

Tempat ini dimanfaatkan oleh para guru yang ingin berkonsultasi tentang kurikulum, pencarian materi pelajaran dan juga untuk perencanaan bila para murid-murid mereka dating ke aquarium

• Ticket Booth

Tempat untuk membeli tiket yang terletak pada bagian depan front Plaza • Front Plaza

Plaza ini merupakan plaza penyambutan. Disini bisa didapatkan informasi tentang seluruh aquarium

• Whale Watch Check In

Tempat untuk boat trip yang menuju ke tengah lautan untuk melihat suasana bawah laut yang sebenarnya


(63)

BAB III


(64)

BAB III

ELABORASI TEMA

III.1 Pengertian Tema

Tema yang akan digunakan pada Sekolah Pendidikan Anak Berbakat ini adalah

Arsitektur Perilaku.

Arsitektur :

1. Ilmu dan seni merancang bangunan, kumpulan bangunan, struktur-struktur lain yang fungsional, terkonstruksi dengan baik, memiliki nilai ekonomis serta nilai estetika.2 2. Hasil upaya manusia menciptakan lingkungan yang utuh untuk menampung

kebutuhan tempat tinggal, berusaha atau bersosial budaya.3

3. Seni atau pengetahuan tentang bangunan, khususnya, seni bangunan permukiman, gereja, jembatan, dan dengn struktur yang lainnya, untuk tujuan kehidupan sipil, yang sering dibilang arsitektur sipil.(Architecture is the art or science of building, especially, the art of building houses, churches, bridges, and other structures, for the purposes of civil life; -- often called civil architecture.)4

4. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, arsitektur5

5. “Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab.”

adalah seni merancang bangunan, gaya bangunan.

6

6. Arsitektur adalah

lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yait ke level mikro yait kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.7

2

Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 2, PT. Cipta Adi Pustaka, Jakarta, 1998, hal 272

3

Ir. Rachmadi BS, “Arsitektur Sebagai Warisan Budaya”, Djambatan, 1997, hal 3

4

5

Poerwadaminta, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka

6

Encyclopedia Britannica, www.tripod.com

7


(65)

Perilaku :

Tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap), tidak saja badan atau ucapan.8

Sebagai objek empiria, perilaku mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:9

a. Perilaku itu sendiri kasat mata, tetapi penyebab terjadinya perilaku secara langsung mungkin tidak dapat diamati.

b. Perilaku mengenal berbagai tingkatan, yaitu perilaku sederhana dan stereotip, seperti perilaku binatang bersel satu; perilaku kompleks seperti perilaku sosial manusia; perilaku sederhana, seperti refleks, tetapi ada juga yang melibatkan proses mental biologis yang lebih tinggi.

c. Perilaku bervariasi dengan klasifikasi: kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang menunjuk pada sifat rasional, emosional, dan gerakan fisik dalam berperilaku. d. Perilaku bisa disadari dan bisa juga tidak disadari.

Jadi, arsitektur perilaku adalah suatu lingkungan binaan yang dibuat dengan mempertimbangkan segala aspek yang tanggap terhadap reaksi manusia dan dapat mempengaruhi pola pikir, karakteristik manusia sebagai pemakai lingkungan. Dengan demikian arsitektur perilaku membahas mengenai interaksi antara lingkungan dengan tingkah laku manusia.

Hal ini juga tidak terlepas dari pembahasan mengenai psikologis dimana berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche (jiwa) dan logos (ilmu), yang secara keseluruhan diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan. Menurut Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, defenisi psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan.

III.2 Kajian Tema

III.2.1 Perilaku Sebagai Suatu Pendekatan

Pendekatan perilaku dalam perancangan menekankan keterkaitan antara ruang yang disediakan bagi manusia yang memanfaatkannya. Pendekatan ini menunjukkan

8

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Balai Pustaka, Jakarta, 2005

9


(66)

bahwa perlu adanya pemahaman mengenai perilaku manusia atau masyarakat yang berbeda-beda dari segi norma, adat, budaya, serta psikologis masyarakat.

III.2.2 Psikologi Lingkungan

Psikologi Lingkungan adalah bidang psikologi yang meneliti khusus hubungan antara lingkungan fisik dan tingkah laku serta pengalaman manusia.

Faktor yang sangat kuat mempengaruhi manusia adalah lingkungan. Menurut UU No.4 Tahun 1982, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Tujuan dari pembahasan mengenai psikologi lingkungan pada kajian arsitektur perilaku adalah untuk menganalisa, menjelaskan, meramalkan, dan jika perlu mempengaruhi atau merekayasa hubungan antara tingkah laku manusia dengan lingkungannya. Untuk itu perlu diadakan pendekatan-pendekatan konsep ruang yang diharapkan sesuai dengan perilaku manusia/pemakai ruang.

Masalah-masalah yang dihadapi manusia dalam hubungannya dengan lingkungan alamnya adalah:

1. Lingkungan yang terbatas 2. Polusi (pencemaran)

3. Penggunaan dan penyalahgunaan tanah yang menyebabkan erosi, banjir, dan lain sebagainya.

4. Masalah kependudukan

5. Energi dan ekonomi yang terbatas

Selain itu, masalah yang juga mendapat perhatian dalam psikologi lingkungan adalah bagaimana orang menilai keindahan lingkungan (estetika lingkungan).

Menurut Berlyne, seorang pakar psikologi, faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengatasi masalah ini adalah:

Kompleksitas yaitu berapa banyak ragam komponen yang membentuk suatu lingkungan.

Novelty atau keunikan yaitu seberapa jauh lingkungan tersebut mengandung komponen-komponen yang unik.


(67)

Incongruity atau ketidaksenadaan yaitu seberapa jauh suatu faktor tidak cocok dengan konteks lingkungannya.

Kejutan yaitu seberapa jauh kenyataan yang ada tidak sesuai dengan harapan.

III.2.3 Psikologi Manusia

Sebagai ilmu yang mempelajari hal yang mengenai tingkah laku dan proses-proses yang terjadi tentang tingkah laku tersebut, maka psikologi selalu berbicara tentang kepribadian.

Dalam perjalanan perkembangan ilmu perilaku-lingkungan ini banyak dilakukan penelitian dan pengembangan teori. Akan tetapi, tidak ada satu pun teori yang dianggap dapat menjawab semua permasalahan dalam psikologi lingkungan. Berbagai model ditawarkan untuk menggambarkan kompleksitas hubungan manusia dengan lingkungannya. Berikut ini merupakan salah satunya:

Diagram 3.1 Hubungan Integratif Manusia dengan Lingkungannya

Sumber : Gifford, 1987 Marcella Laurens, Joyce; Arsitektur dan Perilaku Manusia, Penerbit Gramedia, 2004

Proses individual mengacu pada skemata pendekatan perilaku yang menggambarkan hubungan antara lingkungan dan proses perilaku individu:

Setting

Manusia

Sosio Budaya

Sasaran, Keputusan,

Maksud

Tubuh Manusia

Kognisi & Emosi

Perilaku

Tubuh Manusia

Kognisi & Emosi

Perilaku Realitas

Rencana sebelum

memasuki setting Hasil dalam setting

Hasil (setelah memasuki setting)


(1)

(2)

(3)

(4)

VI.2 Perspektif


(5)

VI.3 Foto Maket Studi


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Medan, Medan Dalam Angka, 2007

D.K.Ching, Francis. Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya. Cetakan ke-7. Jakarta: Erlangga,1999.

Kuncoro, Eko Budi. Akuarium Laut. Penerbit Kanisius. Yogyakarta, 2004.

Kuncoro, Eko Budi. Aquascape Pesona Taman Akuarium Air Tawar. Penerbit Kanisius. Yogyakarta, 2008.

Neufert, Ernest. Data Arsitek. Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2002.

Neufert, Ernst dan Sjamsu Amril, (1995), Data Arsitek, Jilid 2 Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Neufert, Ernst dan Sunarto Tjahjadi, (1997), Data Arsitek, Jilid 1 Edisi 33, Penerbit Erlangga, Jakarta.

W.J.S. Poer Wadarminta. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Jakarta. Jimmy S. Juwana. Sistem Bangunan Tinggi, (2004), Pernerbit Erlangga, Jakarta.