2.11. Inti Sawit
Adapun Komposisi Inti Sawit dapat dilihat pada table 2.1.
Komponen Jumlah
Minyak 47-52
Air 6-8
Protein 7,5-9,0
Selulosa 5
Abu 2
Inti sawit merupakan hasil olahan dari biji sawit yang telah dipecah menjadi cangkang dan inti, cangkang sawit digunakan sebagai bahan bakar ketel uap, arang,
pengeras jalan, dan lain-lain. Sedangkan inti sawit diolah kembali menjadi minyak inti sawit Palm Kernel Oil. Proses pengolahan inti sawit menjadi minyak inti sawit tidak
terlalu rumit bila dibandingkan dengan proses pengolahan buah sawit. Bentuk inti sawit bulat padat atau agak gepeng berwarna coklat hitam. Inti sawit mengandung lemak,
protein, serat dan air. Pada pemakaiannya lemak yang terkandung didalamnya disebut minyak inti sawit dan sisanya atau bungkilnya yang kaya akan protein dipakai sebagai
bahan makanan ternak. Kadar minyak dalam inti kering adalah 44-53. http:repository.usu.ac.idbitstream.pdf
Universitas Sumatera Utara
2.12. Mutu Minyak Sawit
Mutu CPO yang dihasilkan dari pabrik dapat dipengaruhi oleh kualitas panen, pengangkutan, proses pengolahan dan penimbunan penyimpanan. Factor-faktor tersebut
akan dibahas lebih detail pada setiap parameter mutu yang dipersyaratkan dalam perdagangan CPO. Adapun parameter CPO dapat dilihat pada table berikut :
Table 2.2. Parameter Mutu Produksi Minyak Sawit Parameter
Standart ALB Golden CPO
≤2,0 maks ALB CPO Super
≤2,5 maks ALB CPO non super
≤3,5 maks Kadar Air
0,15 maks Kadar Kotoran
0,025 maks DOBI
2,5 min Bilangan Iodin
51 min Bilangan Peroksida, mekkg
5,0 maks Bilangan Anisidine, mekkg
5,0 maks Fe Besi, ppm
5,0 maks Cu Tembaga, ppm
0,3 maks Titik Cair
3,9 – 41
o
C
Universitas Sumatera Utara
2.13. Kadar Air
Zat yang mudah menguap pada temperature diatas 100
o
C adalah air. Tingginya kandungan air didalam CPO akan mengakibatkan hidrolisis trigliserida secara
autokatalis, yang meninggalkan kadar ALB. Air merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba yang dapat mempercepat terjadinya oksidasi. Kadar air maksimal =
0,15. Kadar air dalam CPO dipengaruhi oleh proses di CST, temperature di oil tank,
kinerja Oil Purifer, Vacuum Drier dan instalasi pemanas di tangki timbun yaitu : a
Ketebalan minyak di CST yang tipis 50cm dan temperature rendah 95
o
C b
Tempertur di Oil tank rendah 90
o
C. Minyak di Oil tank dipertahankan pada ketinggian diatas steam coil sebelum dialirkan ke Oil Purifier sehingga cairan
sempat dipanasi c
Kinerja oil purifier dan vacuum drier yang jelek kapasitas oil purifier 90, dan tekanan Vacuum drier 500 mm Hg
d Kebocoran pipa pemanas steam coil ditangki timbun.
2.14. Kadar Kotoran