commit to user 31
sebesar 26.18 Cmol+ kg-1, sedangkan nilai KPK dengan pemberian pupuk anorganik dengan dosis Urea 300 kgha + ZA 100 kgha + SP-36
150 kgha + KCl 100 kgha sebesar 27,38 Cmol+ kg-1. Pemberian pupuk anorganik berpengaruh terhadap kandungan hara tanah. Hara yang
ditambahkan ke dalam tanah melalui pemupukan pupuk anorganik yang mempunyai sifat mampu menyediakan hara dalam waktu cepat, akan
diikat oleh permukaan koloid tanah dan dapat dicegah dari pelindian. Maka terjadi peningkatan kation basa-basa tertukar terutama Na, K, Mg
yang terakumulasi di dalam tanah dan membentuk senyawa-senyawa basa sehingga nilai KPK meningkat. Kation yang terjerap biasanya tersedia
untuk tanaman dengan menukarkan ion H
+
hasil respirasi akar tanaman Foth, 1988.
3. K tersedia Tanah
Kalium merupakan unsur hara utama ketiga setelah N dan P. Kalium mempunyai valensi satu dan diserap oleh tanaman dalam bentuk
ion K
+
. K tersedia merupakan K yang terdapat di dalam larutan tanah ditambah dengan K yang diikat dalam bentuk dapat dipertukarkan baik
pada bahan organik maupun mineral liat. Hakim et al., 1986, menyatakan bahwa ketersediaan Kalium merupakan Kalium yang dapat dipertukarkan
dan dapat diserap tanaman yang tergantung penambahan dari luar, fiksasi oleh tanahnya sendiri dan adanya penambahan dari kaliumnya sendiri.
Kalium tanah terbentuk dari pelapukan batuan dan mineral-mineral yang mengandung kalium. Kalium dalam tanah ditemukan dalam mineral-
mineral yang terlapuk dan melepaskan ion-ion kalium. Hasil analisis uji keragaman Lampiran 3 menunjukkan bahwa
penambahan pupuk organik POESA O berpengaruh sangat nyata terhadap K tersedia di dalam tanah saat fase vegetatif maksimum,
sedangkan pemberian pupuk anorganik A dan interaksi antara pupuk anorganik dan pupuk organik POESA AO berpengaruh tidak nyata
terhadap K tersedia di dalam tanah.
commit to user 32
Gambar 4.4. Pengaruh pupuk organik terhadap K tersedia Cmol+ kg
-1
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji DMR taraf 5
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik POESA O dosis 1 dan 2 tonha memberikan nilai K tersedia sebesar 0.47
Cmol+ kg
-1
.
Dibandingkan dengan kontrol O perlakuan O
1
dan O
2
mengalami peningkatan sebesar 4.26. Menurut Widya 2006 bahan organik dalam proses mineralisasi akan melepaskan hara tanaman dengan
lengkap N, P, K, Ca, Mg, S, serta hara mikro dalam jumlah tidak tentu dan relatif kecil. Sehingga semakin tinggi kadar pupuk organik yang
diberikan ke dalam tanah akan semakin meningkakan ketersediaan hara termasuk hara K tersedia.
Pemberian pupuk organik ke dalam tanah mampu meningkatkan kalium tersedia pada tanah yang mampu diserap tanaman. Pupuk organik
yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus atau bahan
organik tanah Simanungkalit, 2006. Melalui proses dekomposisi bahan tanaman dan jasad renik maka kalium akan larut dan kembali ke tanah.
Pupuk organik mengandung hara yang dibutuhkan tanaman NPK. Hara
commit to user 33
akan dilepaskan bersamaan perombakan pupuk organik tersebut. Ion-ion adsorpsi pada kation tertukar cepat tersedia untuk diserap tanaman Andre,
2009.
D.
Pengaruh Perlakuan terhadap K Jaringan Tanaman, Serapan K dan Efisiensi Serapan K
1.
K Jaringan Tanaman
K jaringan tanaman merupakan banyaknya kadar K yang mampu diserap tanaman, semakin banyak tanaman menyerap K maka semakin
banyak pula kadar K dalam jaringan tanaman. Pada saat terjadi pembentukan bunga atau buah maka kalium akan cepat ditarik oleh sebab
itu kalium mudah bergerak mobil Pedia, 2009. Berdasarkan uji kergaman Lampiran 5 menunjukkan bahwa penambahan pupuk
anorganik A, pupuk organik POESA O, maupun interaksi antara pupuk organik dan anorganik AO berpengaruh sangat nyata terhadap K
jaringan tanaman. Tabel 4.4. Pengaruh interaksi pupuk organik dan pupuk anorganik
terhadap K Jaringan Tanaman Pupuk anorganik
Pupuk organik O0
O1 O2
A0 A1
A2 0.234 a
0.248 b 0.260 cd
0.248 b 0.255 bc
0.262 cd 0.254 bc
0.256 bc 0.267 d
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji DMR taraf 5
Dari Tabel 4.4 menunjukkan bahwa perlakuan A
2
O
2
Urea 300 kgha + ZA 100 kgha + SP-36 150 kgha + KCl 100 kgha dan pupuk
organik 2 tonha berbeda nyata dengan kontrol. Semakin meningkat dosis pupuk yang diberikan baik pupuk organik maupun pupuk anorganik
mampu meningkatkan kadar K jaringan tanaman. Kandungan K jaringan tanaman tertinggi pada perlakuan A
2
O
2
Urea 300 kgha + ZA 100 kgha + SP-36 150 kgha + KCl 100 kgha dan pupuk organik 2 tonha sebesar
commit to user 34
0.267. Dibandingkan dengan kontrol perlakuan A
2
O
2
mengalami peningkatan sebesar 12.36 .
Penambahan bahan organik akan mencegah kehilangan hara karena bahan organik mempunyai kemampuan meningkatkan kapasitas
pertukaran kation yang tinggi, sehingga unsur hara yang diberikan pada pupuk anorganik bersamaan dengan pupuk organik tidak banyak yang
hilang termasuk K. Berdasarkan uji korelasi K jaringan berkorelasi positif dengan serapan K r = 0.851. Semakin tinggi kandungan bahan organik
maka akan mempengaruhi kandungan K tersedia tanah, semakin tinggi K yang dapat diserap tanaman maka kadar K jaringan tanaman menjadi
meningkat Sutanto, 2006.
2. Serapan K