commit to user 34
0.267. Dibandingkan dengan kontrol perlakuan A
2
O
2
mengalami peningkatan sebesar 12.36 .
Penambahan bahan organik akan mencegah kehilangan hara karena bahan organik mempunyai kemampuan meningkatkan kapasitas
pertukaran kation yang tinggi, sehingga unsur hara yang diberikan pada pupuk anorganik bersamaan dengan pupuk organik tidak banyak yang
hilang termasuk K. Berdasarkan uji korelasi K jaringan berkorelasi positif dengan serapan K r = 0.851. Semakin tinggi kandungan bahan organik
maka akan mempengaruhi kandungan K tersedia tanah, semakin tinggi K yang dapat diserap tanaman maka kadar K jaringan tanaman menjadi
meningkat Sutanto, 2006.
2. Serapan K
Serapan K merupakan suatu proses transportasi ion K dari dalam tanah menuju perakaran tanaman melalui aliran massa atau difusi. Kalium
diserap dalam bentuk K
+
. Kalium tersedia berada dalam larutan tanah dan mengalami kontak dengan permukaan akar tanaman. Kemudian setelah
sampai permukaan akar bulu akar masuk ke dalam akar kemudian ditranslokasikan ke organ tanaman lain seperti daun dan buah. Penyediaan
unsur hara K lebih banyak dilakukan melalui proses difusi. Difusi merupakan proses perpindahan ion yang terjadi dari bagian yang
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsantrasi rendah. Hasil analisis ragam Lampiran 6 menunjukkan bahwa pemberian
pupuk organik POESA O maupun pupuk anorganik A berpengaruh sangat nyata terhadap serapan K, namun interaksi pupuk anorganik dan
pupuk organik AO berpengaruh tidak nyata terhadap serapan K tanaman. Penggunaan pupuk Anorganik memberikan pengaruh yang
sangat nyata terhadap serapan K. Karena hara pada pupuk anorganik memiliki sifat mudah tersedia bagi tanaman sehingga unsur hara yang
dikandungnya dapat dengan cepat dimanfaatkan oleh tanaman.
commit to user 35
Gambar 4.5. Pengaruh pupuk anorganik terhadap serapan K gramrumpun Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda
tidak nyata pada uji DMR taraf 5
Berdasarkan Gambar 4.5. dapat diketahui bahwa serapan K tertinggi dicapai pada perlakuan A
2
Urea 300 kgha + ZA 100 kgha + SP- 36 150 kgha + KCl 100 kgha sebesar 0,117 gramrumpun. Dibandingkan
dengan kontrol perlakuan A
2
mengalami peningkatan sebesar 25.64. Menurut Sutedjo 1999 pupuk anorganik mampu menyediakan hara K
dalam jumlah yang lebih tinggi dan lebih cepat tersedia dibandingkan pupuk organik. Menurut Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian BBSDLP 2009, dengan menggunakan pupuk anorganik, hasil varietas unggul padi di lahan sawah irigasi
meningkat lebih dua kali lipat menjadi 5-6 tonha. Gambar 4.6 menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik
POESA O dosis tertinggi 2 tonha dapat memberikan serapan K paling tinggi yaitu sebesar 0.111 gram rumpun. Dibandingkan dengan kontrol
perlakuan O
2
mengalami peningkatan sebesar 15.32. Dari gambar 4.6 dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang nyata antara serapan K
Keterangan: 0: kontrol
50: Urea 150 kgha + ZA 50 kgha + SP-36 75 kgha + KCl 50 kgha 100: Urea 300 kgha + ZA 100 kgha + SP-36 150 kgha + KCl 100
kgha
commit to user 36
pada pupuk organik 1 tonha dengan pupuk organik dosis 2 tonha. Namun pada kontrol terjadi perbedaan serapan K yang berbeda secara significant
terhadap pupuk organik 1 tonha dan pupuk organik 2 tonha. Pemberian pupuk organik yang sudah matang, dalam proses penguraian dan proses
mineralisasi akan segera melepaskan unsur hara dan tersedia saat tanaman membutuhkan. Bahan organik berperan sebagai penambah hara N, P, K
bagi tanaman dari hasil mineralisasi oleh mikroorganisme.
Gambar 4.6. Pengaruh pupuk organik terhadap serapan K gramrumpun Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan
berbeda tidak nyata pada uji DMR taraf 5 Kecepatan serapan hara oleh akar tanaman dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti kondisi fisik dan kimia tanah, fase tumbuh tanaman, kecepatan tumbuh tanaman, cahaya, suhu, dan air. Sedangkan proses
penyerapan hara oleh akar tanaman dapat melalui tiga cara, yaitu intersepsi oleh akar tanamn, aliran massa, dan difusi. Menurut Winarso 2005
penambahan bahan organik kedalam tanah lebih kuat pengaruhnya ke arah perbaikan sifat-sifat tanah dan bukan khususnya untuk meningkatkan
unsur hara di dalam tanah tetapi bahan organik memberikan kontribusi penyediaan hara dalam tanah jangka panjang karena sifatnya yang lambat
commit to user 37
tesedia. Berdasarkan uji korelasi, serapan K mempunyai hubungan yang positif dan erat dengan bahan organik r = 0,567. Bahan organik yang
diberikan ke dalam tanah mampu memperbaiki sifat-sifat tanah sehingga sistem perakaran tanaman mampu menyerap unsur hara karena kontak
langsung antara bagian aktif akar dengan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Banyaknya unsur hara yang dapat diserap tanaman ditentukan
oleh pertumbuhan dan perkembangan akar, semakin banyak akar maka semakin luas kontak akar dengan permukaan tanah dan semakin banyak
unsure hara yang diserap tanaman.
3. Efisiensi Serapan K