xii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Proyek Pengendalian Banjir Medan Medan Flood Control Project ini dimulai dengan studi Belawan Padang Integrated River Basin yang merupakan kerjasama JICA dan
Pemerintah Republik Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengembangan Sumber Daya Air pada tahun 1990-1992.Studi ini meliputi sungai-sungai
antara lain: sungai Belawan, sungai Deli-Percut, sungai Serdang, sungai Ular, sungai Belutu, sungai Padang. Salah satu kajian dari studi tersebut adalah pengendalian banjir flood
control terhadap sungai-sungai tersebut diatas. Berdasarkan kajian cost benefit analysis analisis biaya keutungan yang dilakukan
oleh JICA ternyata pekerjaan pengendalian banjir untuk Kota Medan pengendalian banjir sungai Deli-Percut memiliki nilai Economic Internal Rate of Return EIRR yang paling
tinggi 20,03 . Ini artinya pelaksanaan program pengendalian banjir Kota Medan merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan.
Pembangunan di Daerah Aliran Sungai Deli dan Sungai Percut meliputi: 1.
Perbaikan upstream hulu Sei Deli 2.
Perbaikan Sei Percut 3.
Pembuatan Kanal Banjir floodway dari sungai Deli ke sungai Percut
xiii
Pada tahun 1999 Pemerintah Indonesia melalui LOAN IP-495 memperoleh dana pinjaman dari pemerintah Jepang untuk melaksanakan Pembangunan Medan Flood Control
berupa kegiatan Konstruksi dan Supervisi. Pembangunan Proyek Medan Flood Control, perencanaan dan pengawasannya
dilaksanakan oleh Konsultan Jepang yaitu CTI ENGINEERING CO, LTD dan bekerja sama dengan konsultan-konsultan Indonesia. Dalam pelaksanaan proyek pengendalian banjir ini
terdiri dari 8 paket kegiatan seperti pada gambar berikut:
Gambar 1.1. Peta lokasi paket MFC-1 sampai paket MFC-8
xiv
Sungai Belawan, sungai Deli dan sungai Percut merupakan sungai utama yang melewati kawasan pemukiman kota Medan. Ketiga sungai ini relatif kecil dan kapasitas
alirannya hanya mampu menampung air banjir periode ulang 2 tahun.Sungai Deli melintasi pusat kota, kantor pemerintahan, pusat bisnis dan pemukiman sehingga tidak memungkinkan
jika dilakukan perbaikan sungai. Untuk itu dipilihlah alternatif kedua yaitu pembangunan floodway. Berdasarkan kondisi topografi maka direncanakan floodway dari Sungai Deli ke
Sungai Percut. Pada tugas akhir ini secara khusus akan mengambil kajian topik tentang
EVALUASI PERENCANAAN HIDROLIK FLOODWAY UNTUK KEPERLUAN BANJIR KOTA
MEDAN.
I.2. PERMASALAHAN
Dalam perjalanan pembangunan proyek Pengendalian Banjir Kota Medan MFC Project ini banyak terdapat berbagai perubahan-perubahan perencanaan yang
disebabkan oleh keterbatasan lahan sehingga diperlukan evaluasi apakah perencanaan tersebut sesuai dengan yang diinginkan. Permasalahan dalam perencanaan ini antara
lain meliputi masalah Hidrologi, struktur bangunan, Mekanika Tanah, Hidrolika, dan lain-lain
I.3. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perencanaan hidrolik saluran
pengelak banjir floodway dari sungai Deli ke sungai Percut sehingga bisa diketahui
elevasi muka air apakah masih didalam batas yang diperbolehkan atau tidak.
xv
Disamping itu juga akan dievaluasi tinggi mercu yang sesuai untuk mengalihkan banjir yang ditetapkan dari Sungai Deli ke Sungai Percut.
I.4. PEMBATASAN MASALAH
Permasalahan pada tugas akhir ini dibatasi pada : 1.
Evaluasi perencanaan hidrolik floodway dari sungai deli ke sungai percut MFC 5, 6, 7
2. Tinggi muka air sepanjang floodway
3. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas floodway
untuk keperluan banjir kota Medan.
I.5. METODE PEMBAHASAN
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah dengan Pembelajaran melalui studi literatur yaitu mengumpulkan data-data primer dan
sekunder dari instansi terkait dan masyarakat sekitar, serta keterangan dari buku-buku yang berhubungan.
xvi
Gambar.1.2. Bendung floodway
Data-data yang diperlukan antara lain debit banjir yang diperhitungkan dalam merencanakan floodway ini, dan gambar bangunan yang terpasang as built drawing
yang didapat dari proyek. Dari data-data tersebut dievaluasi muka air banjir yang terjadi didalam floodway dengan metode tahapan standar. Dari hasil perhitungan muka air
didalam floodway yang didapat akan dibandingkan dengan muka air yang diperhitungkan dalam perencanaan awal.
xvii
I.6. Lokasi Studi