Deni Radian, 2014 Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan
Bantarujeg kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dengan mengambil orang atau objek penelitian yang selektif dan mempunyai cirri-
ciri spesifik” Sampel yang diambil dari penelitian ini di tentukan berdasarkan
ketentuan dari A rikunto1993; 113 yaitu sebagai berikut;„‟Apabila subjeknya
kurang dari 100, lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil
antara 10-15, atau 20- 25 atau lebih‟‟
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini berupa:
No Pengusaha Buruh industri
Warga
1 Pendin stones
10 orang 11 rumah
2 Endad stones
15 orang 14 rumah
3 Cahya stones
12 orang 14 rumah
Jumlah 37
Orang 39 orang
Sumber: Survey Lapangan.
D. Definisi Oprasional
Untuk menghindari perbedaan penafsiran dalam penelitian ini, maka penulis menjabarkan definisi operasional sebagai berikut:
1. Industri batu andesit
Industri batu andesit merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi. Faktor-faktor produksi yang akan dibahas dalam
penelitian ini diantaranya adalah bahan baku, sumber air, pemasaran, transportasi, modal, dan tenaga kerja.
2. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumberdaya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun dilautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
Deni Radian, 2014 Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan
Bantarujeg kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Kondisi lingkungan yang baik adalah suatu kondisi dimana lingkungan dapat terakomodasi dalam
menunjang mahluk hidup untuk hidup secara layak, sedangkan apabila kondisi lingkungan rusak, maka ekosistem dalam menjalankan fungsinya
akan terhambat sehingga timbul ketidak seimbangan dalam lingkungan.
E. Instrument Penelitian
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta rupabumi yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal dengan skala 1:25.000, data peta rupabumi
yang digunakan antara lain: peta rupabumi lembar 1309-112 Bantarujeg, peta rupabumi lembar 1308-434 Sumber dan peta rupabumi lembar Pagerageung,
peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1309-121 Talaga, Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1308-443 lembar Cikijing. Data
Industri kecil yang diperoleh dari Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil Perindustrian dan Perdagangan KUKM perindag Kabupaten Majalengka
tahun 2012 dan data kependudukanMonografi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.
2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 1309-112Bantarujeg, peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1308-434 Pagerageung,
peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1309-121 Talaga,Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1308-443 lembar Cikijing.
b. Pedoman Wawancara
c. Angket
d. Lembar observasi Check list
e. Kamera Digital Canon Powershot A3400 IS
Deni Radian, 2014 Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan
Bantarujeg kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
f. Notebook Acer Aspire one 522
g. Software Mapinfo 9.5
F. Prosedur Penelitian