77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: 1.
Aktivitas  belajar  siswa  setelah  diterapkan  diterapkan  kolaborasi  model pembelajaran CORE dan Team Quiz mengalami peningkatan. pada siklus I
sebesar 23,68. Pada siklus II sebesar 76,31 naik sebesar 52,63. Hal ini  telah  memenuhi  kriteria  penilaian  71,87  dengan  skor  perolehan
minimal 23. 2.
Hasil  belajar  siswa  setelah  diterapkan  diterapkan  kolaborasi  model pembelajaran CORE dan Team Quiz  mengalami peningkatan. pada siklus
I  ketuntasan  belajar  siswa  sebesar  52,63.  Pada  siklus  II  ketuntasan belajar  siswa  sebesar  92,1  naik  sebesar  39,47  dengan  Kriteria
Ketuntasan  Minimal  KKM  secara  klasikal  yaitu  90  siswa  harus memperoleh nilai ≥75.
3. Ada peningkatan  yang positif  hasil belajar  dari post test  siklus  I ke post
test siklus II yang dapat dilihat dari uji t dengan dk = 38 – 1 = 37 pada α =
0,05.  Dari  hasil  perhitungan  diperoleh  t
hitung
=  10,17  dan  t
tabel
=  2,02. Sehingga  t
hitung
t
tabel
yaitu  10,17    2,02.  Dengan  kata  lain  peningkatan hasil belajar signifikan.
5.2 Saran
Berdasarkan  kesimpulan  diatas  maka  disarankan  beberapa  hal  sebagai berikut:
1. Kepada  guru  khususnya  guru  bidang  studi  akuntansi  agar  menggunakan
kolaborasi model pembelajaran CORE dengan Team Quiz sebagai salah satu variasi model pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas terutama
pada  komptensi  dasar “menyusun  laporan  keuangan  perusahaan  jasa”  guna
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa.
2.
Bagi  peneliti  lain  yang  melaksanakan  penelitian  sejenis  diharapkan  dapat melaksanakan kolaborasi model pembelajaran CORE dengan Team Quiz pada
materi  yang  berbeda.  Agar  dapat  dijadikan  sebagai  perbandingan  bagi  guru dalam  meningkatkan  kualitas  pendidikan  khususnya  mata  pelajaran
akuntansi.
79
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widia. Arikunto,  dkk.  2010.  Prosedur  Penelitian  Suatu  Pendekatan  Praktik.  Jakarta:
Rineka Cipta. Arikunto,  Suharsimi.  2009.  Dasar-dasar  Evaluasi  Pendidikan.  Jakarta:  Bumi
Aksara. Artasari,  Yulia.  2012.  Pengaruh  Model  Pembelajaran  Connecting  Organizing
Reflecting  Extending  CORE  Terhadap  Kemampuan  Berpikir  Divergen Siswa
Kelas IV
Mata Pelajaran
IPS. http:ejournal.undiksha.ac.idindex.phpJJPGSDarticleview878749.
Diakses tanggal 09 Februari 2014. Azizah,  dkk.  2012.  Pengembangan  Perangkat  Pembelajaran  Model  CORE
Bernuansa  Konstruktivisti  Untuk  Meningkatkan  Kemampuan  Koneksi Matematis.  Unnes  Journal  of  Mathematics  Education  Research  2  1
2012 ISSN 2252-6455. http:www.google.co.idurl?sa=trct=jq=esrc=ssource=webcd=8
cad=rjauact=8ved=0CEsQFjAHurl=http3A2F2Fjournal.unne s.ac.id2Fsju2Findex.php2Fujmer2Farticle2Fdownload2F644
2F624ei=dJC7U9rCC8iTuATT4YLACgusg=AFQjCNEljlS6- idbtrsvlktD3JN9dYKiVA. Diakses tanggal 09 Februari 2014.
Diedrich.  1979.  Strategi  For  TeacherInformation  Processing  Models  In Classroom.  Dalam  Sardiman.  2009.  Interaksi  dan  Motivasi  Belajar
Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Kumalasari,  Ellisia.  2011.  Peningkatan  Kemampuan  Pemecahan  Masalah
Matematis  Siswa  Smp  Melalui  Pembelajaran  Matematika  Model  Core. Prosiding  Seminar  Nasional  Pendidikan  Matematika  STKIP  Siliwangi
Bandung, Vol
1, Tahun
2011, ISBN
978-602-19541-0-2. http:www.google.co.idurl?sa=trct=jq=esrc=ssource=webcd=1
cad=rjauact=8ved=0CCAQFjAAurl=http3A2F2Fpublikasi.st kipsiliwangi.ac.id2Ffiles2F20122F092FProsiding-Seminar-
Nasional-Pendidikan-Matematika.pdfei=JY- 7U76XCce9ugS4voHYBQusg=AFQjCNEeDkrJRsb9AxTwHyWmvB6L
koWmbg. Diakses tanggal 09 Februari 2014.