Wulan Nurchasanah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Savi Somatis Auditori Visual Intelektual Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2 poin Respon adalah sebuah petunjuk yang
baik, tapi siswa membuat kesalahan- kesalahan
tertentu. Responnya
menampakkan beberapa
ide yang
teridentifikasi tapi hubungan diantara mereka tidak dapat dijelaskan.
Paham
3 poin Siswa berlatih menemukan solusi beserta
alasannya, tapi terjadi sedikit kesalahan. Beberapa
penjelasan menunjukan
kekurangan yang ada, tetapi bukan kesalahan yang subtansial
4 poin Solusi lengkap, semua ide penting
teridentifikasi, signifikan dan berkaitan dengan yang telah didiskusikan,
Masingila dan Wisniowska 1996 dalam Junaedi, 2007, hlm. 54 Berdasarkan analisis rubrik pemahaman matematis diatas, peneliti menarik
kesimpulan dengan menginterpretasikan ke dalam bentuk tabel pemahaman matematis berikut ini.
Tabel.3.2.Interpretasi Nilai Pemahaman Matematis Nilai
Interpretasi Pemahaman
0 ≤ Skor 3 Tidak Paham
3 ≤ Skor ≤ 4
Paham
3 Menghitung presentase ketuntasan pemahaman matematis siswa
Untuk menghitung presentase jumlah siswa yang sudah memenuhi kriteria pemahaman matematis yang sesuai dengan pedoman adalah sebagai berikut.
ketuntasan = × 100
4 Menghitung presentase ketuntasan KKM
Untuk menghitung presentase jumlah siswa yang tuntas atau telah memenuhi nilai KKM pada mata pelajaran matematika yaitu 70, diformulasikan
sebagai berikut.
Wulan Nurchasanah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Savi Somatis Auditori Visual Intelektual Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
ketuntasan siswa = × 100
Wulan Nurchasanah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Savi Somatis Auditori Visual Intelektual Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil temuan dari penelitian secara umum dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yaitu penerapan model pembelajaran SAVI Somatis
Auditori Visual Intelektual dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam masalah yang berkaitan dengan pokok bahasan penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat telah terbukti. Sedangkan secara khusus dari hasil penelitian disimpulkan, sebagai
berikut. 1.
Perencanaan penerapan model pembelajaran SAVI Somatis Auditori Visual Intelektual terdapat pada penyusunan RPP dengan menggunakan sistematika
RPP kurikulum 2006, dengan indikator pemahaman matematis yang digunakan, disesuaikan dengan indikator capaian kompetensi yang ingin
dicapai siswa. RPP yang disusun memiliki karakteristik tersendiri yakni terlihat dari perbedaan pada langkah-langkah kegiatan inti yang
mencerminkan dari model pembelajaran SAVI Somatis Auditori Visual Intelektual yaitu langkah somatis, langkah auditori, langkah visual dan
langkah intelektual. Perencanaan penerapan model pembelajaran SAVI pada siklus I, pada proses pembelajarannya, pada langkah somatis guru bersama
siswa mensimulasikan lagu “Posisiku”, pada langkah visual guru belum menggunakan media yang menarik, dan pada langkah intelektual siswa
melakukan kegiatan pembelajaran secara individu dari awal pembelajaran hingga memasuki tes evaluasi. Kemudian terjadi perubahan dari hasil refleksi
siklus I. Pada siklus II, proses pembelajaran pada langkah somatis guru bersama siswa mensimulasikan lagu yang lebih dikenal siswa, pada tahap
visual guru menggunakan media wayang-wayangan, pada tahap intelektual kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara berkelompok dan secara individu
saat tes evaluasi akhir.
Wulan Nurchasanah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Savi Somatis Auditori Visual Intelektual Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Pelaksanaan model pembelajaran SAVI Somatis Auditori Visual Intelektual
ini terlihat dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam dua siklus. Keterlaksanaan
model pembelajaran ini dirasa baik karena telah mengikuti dari langkah- langkah model pembelajaran SAVI dan berhasil membuat siswa beraktivitas
lebih aktif dari biasanya. Empat langkah utama dalam model pembelajaran SAVI yaitu langkah somatis, guru bersama siswa memeragakan dan
mensimulasikan lagu yang dinyanyikan. Pada langkah ini memiliki tujuan untuk memotivasi siswa agar muncul prinsip keenam dalam SAVI yaitu
munculnya emosi positif yang akan membantu dalam pembelajaran. Berikutnya langkah auditori, guru memberikan penjelasan mengenai langkah-
langkah cara pengerjaan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat beserta kata-kata kunci yang harus siswa pahami. Pada langkah auditori
terdapat banyak informasi yang harus disimak dan diperhatikan dengan baik oleh siswa, jika tahapan ini terlewatkan oleh siswa maka pada langkah
selanjutnya siswa akan merasa kebingungan dan kesulitan. Selanjutnya langkah visual, guru memvisualisasikan materi yang telah dijelaskan pada
langkah auditori ke dalam bentuk garis bilangan, siswa mengamati prosedur penggambaran operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada
garis bilangan menggunakan media wayang-wayangan yang disiapkan guru. Pada langkah ini terdapat dua prinsip SAVI yang sedang terbangun dan
terlaksanakan yakni pada langkah visual, otak citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis, dan terdapat pembelajaran pada banyak
tingkatan yang terjadi secara simultan terjadi pada waktu bersamaan dimaksudkan berkaitan dengan langkah sebelumnya yaitu auditori. Langkah
terakhir adalah langkah intelektual, aktivitas siswa pada langkah ini terlihat ketika memecahkan masalah dari lembar kerja yang disiapkan guru. Lembar
kerja ini dikerjakan secara berkelompok. Guru meminta setiap siswa dalam kelompok untuk memiliki tanggung jawab pada satu soal, namun tetap dalam
pengerjaannya, dikerjakan bersama-sama dalam kelompok dan disesuaikan