Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Wulan Nurchasanah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Savi Somatis Auditori Visual Intelektual Untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat terlihat dari perilaku siswa yang merasa kesulitan dalam pengerjaan penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan negatif, serta pengurangan bilangan negatif dengan bilangan positif, dan sebaliknya. Selain itu siswa juga kesulitan dalam menggambarkan soal ke dalam bentuk garis bilangan. Fenomena yang terjadi, ketika siswa disuguhkan soal dengan perintah “gambarkan operasi hitung berikut ke dalam bentuk garis bilangan ”. Siswa selalu bertanya kembali cara pengerjaanya dan ada beberapa siswa yang mengerjakan hanya dengan menggambarkan sebuah garis bilangan saja tetapi mereka sudah mengisi soal tersebut. Ada juga siswa yang memang masih belum bisa membedakan mana bilangan negatif dan bilangan positif, mereka lupa letak dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif, bahkan terkadang tertukar meletakan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Setelah dianalisis setiap jawaban siswa dengan berpedoman pada penskoran pemahaman matematis, didapatkan presentase jumlah siswa yang tuntas mendapatkan skor pemahaman matematis adalah sebanyak 30 siswa dikategorikan paham dan yang tidak tuntas sebanyak 70 siswa dikategorikan belum paham. Dengan skor rata-rata pemahaman matematis kelas IV adalah 2,4 yang dapat dikatakan bahwa kelas IV SDN 3 Cikidang dikategorikan belum paham pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. selengkapnya terlampir pada lampiran X. Hal ini, menggambarkan banyak siswa yang merasa kesulitan ketika dihadapkan dengan masalah penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat disebabkan karena siswa tidak mengetahui prosedur pengerjaan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dalam bentuk garis bilangan. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa masih sangat kurang dalam kemampuan pemahaman matematisnya untuk mengerjakan pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan bilangan bulat terutama Penjumlahan dan Pengurangan berbeda tanda. Kemudian setelah ditelusuri penyebabnya dengan melakukan observasi ketika proses KBM ternyata masalah Wulan Nurchasanah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Savi Somatis Auditori Visual Intelektual Untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berawal dari model pembelajaran konvensional yang diterapkan oleh guru, keterbatasan media pembelajaran, kurangnya pemahaman matematis siswa terhadap konsep prosedural penggambaran operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dalam bentuk garis bilangan yang terlihat dari jawaban-jawaban siswa ketika menjawab soal, dan rendahnya minat siswa pada mata pelajaran Matematika. Kurangnya pemahaman siswa itu sendiri sebenarnya tidak terlepas dari penggunaan model dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Penggunaan model pembelajaran konvensional yang digunakan oleh guru menyebabkan siswa tidak aktif. Sebagaimana dikemukakan oleh Meier 2002, hlm. 90 dalam bukunya The acclerated Learning hand Book menyatakan bahwa “Belajar secara konvensional cenderung membuat orang tidak aktif secara fisik dalam jangka waktu yang lama. Terjadilah kelumpuhan otak dan belajar pun melambat layaknya merayap atau berhenti sama sekali. Mengajak orang untuk bangkit dan bergerak secara berkala akan menyegarkan tubuh, meningkatkan peredaran darah dan otak, dan dapat berpengaruh positif pada belajar .” Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru menggunakan paradigma lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung satu arah umunya dari guru ke siswa, maka pembelajaran akan cenderung monoton sehingga mengakibatkan siswa jenuh dan tidak menyukai mata pelajaran Matematika. Oleh karenanya, dalam mengajarkan matematika kepada siswa hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, model, dan metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Baik tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung pada tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan siswa, serta kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Menurut Jean piaget seorang pakar yang banyak memberikan kontribusi dalam pengkajian perkembangan kognitif membagi empat peringkat perkembangan kognitif manusia salah satunya adalah perkembangan kognitif siswa usia sekolah dasar 6-12 tahun. Beliau menyatakan bahwa perkembangan kognitif anak usia 6-12 tahun termasuk pada tahap Wulan Nurchasanah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Savi Somatis Auditori Visual Intelektual Untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu concrete operasional dimana anak telah dapat membuat pemikiran logis, kematangan anak dalam memahami hubungan antara suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Surya. 2003, hlm. 55 Dengan melihat tahap perkembangan siswa, guru harus dapat menemukan model pembelajaran yang membuat siswa aktif dengan memanfaatkan indranya sebanyak mungkin dan membuat seluruh tubuh maupun pikiran terlibat langsung dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna, menarik dan menyenangkan. Tidak hanya mendengar ceramah dari guru, melihat hal-hal yang ditulis oleh guru di papan tulis, tetapi juga menggerakkan fisik dan aktifitas intelektual dalam proses pembelajaran. Gerakan fisik mampu meningkatkan proses mental. Bagian otak manusia yang terlibat dalam gerakan tubuh terletak tepat di bagian otak yang digunakan untuk berpikir dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, dengan melibatkan tubuh dalam belajar cenderung membangkitkan kecerdasan terpadu manusia sepenuhnya. Model pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik, aktivitas intelektual dan juga penggunaan indra adalah Model pembelajaran SAVI yaitu Somatis belajar bergerak, Auditori belajar dengan berbicara dan mendengarkan, Visual belajar dengan mengamati dan menggambarkan, dan Intelektual belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Berdasarkan paparan di atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran SAVI Somatis Auditori Visual Intelektual untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Penelitian Tindakan Kelas Di SDN 3 Cikidang Kelas IV Semester II Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah mengenai “Bagaimanakah penerapan model pembelajaran SAVI Somatis Auditori Visual Intelektual untuk Wulan Nurchasanah, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Savi Somatis Auditori Visual Intelektual Untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu meningkatkan pemahaman matematis siswa kelas IV SDN 3 Cikidang pada pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat ?”. Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran SAVI Somatis Auditori Visual Intelektual pada pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Positif dan Negatif terhadap siswa kelas IV SDN 3 Cikidang? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran SAVI Somatis Auditori Visual Intelektual pada pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Positif dan Negatif terhadap siswa kelas IV SDN 3 Cikidang? 3. Bagaimana peningkatan pemahaman matematis siswa kelas IV SDN 3 Cikidang pada pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Positif dan Negatif melalui penerapan model pembelajaran SAVI Somatis Auditori Visual Intelektual?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, secara umum penelitian ini memiliki tujuan memperoleh deskripsi mengenai penerapan model pembelajaran SAVI Somatis Auditori Visual Intelektual untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa kelas IV SDN 3 Cikidang pada pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat. Secara khusus, penelitian ini memiliki tujuan memperoleh deskripsi mengenai : 1. Perencanaan pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran SAVI Somatis Auditori Visual Intelektual pada pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Positif dan Negatif terhadap siswa kelas IV SDN 3 Cikidang

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

Pengaruh Teknik Membaca Total Gaya SAVI Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Kelas III MIN 15 Bintaro Tahun Pelajaran 2014/2015

1 29 168

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 2 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 4 19

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Penerapan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIIA Pada Materi Kepadatan Populasi Dan Pencemaran Lingkungan MTs Al-Falah Margo

0 1 14

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MOBIL-MOBILAN PADA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 2 32

PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN GARIS BILANGAN DI SEKOLAH DASAR.

0 0 35

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL)UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA VOLUME BANGUN RUANG.

0 1 6

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA.

0 0 4

BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelectual) - MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN PARTISIPASI KONTRIBUTIF SISWA KELAS VII SMP N 1 SUMBANG MELALUI PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL)

0 0 15