Dasar Hukum Bank Tinjauan Bank

19 menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu seperti biaya provisi, sewa, iuran dan biaya-biaya lainya.

3. Dasar Hukum Bank

Dasar hukum bank bersumber pada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan, antara lain sebagai berikut: 11 1. Undang-Undang pokok di bidang perbankan dan Undang-Undang pendukung sektor ekonomi dan sektor lainnya yang terkait, seperti: a. Peraturan pokok, yaitu: i. Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan ii. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. b. Peraturan pendukung Peraturan pendukung yaitu Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Kitab Undang-undang Hukum Dagang, serta undang- undang lainnya yang berkaitan dan banyak hubungannya dengan kegiatan perbankan, misalnya: a Undang-Undang yang mengatur badan usaha seperti Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 11 Djumhana, Op. Cit. Hal. 6-9 20 Tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara, Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang Kepailitan. b Undang-Undang yang mengatur kegiatan ekonomi yang lainnya, seperti: Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar, 2. Peraturan Pemerintah a. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1999 tentang Badan Penyehatan Perbankan Nasional. b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1999 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pembukaan Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Perwakilan dari Bank yang Berkedudukan di Luar Negeri. c. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang pencabutan Izin Usaha, Pembubaran dan Likuidasi Bank. d. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1999 tentang Pencabutan Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1992 tentang Bank Umum sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 1998, Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 1992 tentang BPR, dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil. 21 3. Keputusan Presiden Keppres dan Instruksi Presiden, misalnya: a. Keppres No. 59 Tahun 1972 tentang Penerimaan Kredit Luar Negeri. b. Keppres No. 5 Tahun 1984 tentang Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia. c. Keppres No. 26 Tahun 1998 tentang Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran bank umum.

C. Bank Perkreditan Rakyat

Dokumen yang terkait

Peranan PT. BPR Syariah Gebu Prima Medan dalam Pengembangan Pengusaha Golongan Ekonomi Lemah

0 19 78

ANALISIS YURIDIS WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBERIAN KREDIT BAGI USAHA KECIL DI PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BANK PASAR KABUPATEN LUMAJANG

0 4 9

Peranan pemberian kredit terhadap peningkatan pendapatan bagi pengusaha golongan ekonomi lemah pada PT.BPR Dana Tijarah Cimahi

0 4 43

Studi Komparasi kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Yang Berdasarkan Syariah Dengan BPR Konvensional Dalam Pemberian Kredit Untuk Pengusaha Kecil Perdesaan Di Nusa Tenggara Barat (NTB)

0 13 174

KINERJA KEUANGAN PT. BPR KANDIMADU ARTA COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Kinerja Keuangan PT. BPR Kandimadu Arta Colomadu Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

PENDAHULUAN Kinerja Keuangan PT. BPR Kandimadu Arta Colomadu Kabupaten Karanganyar.

0 1 7

KINERJA KEUANGAN PADA PT. BPR KANDIMADU ARTA Kinerja Keuangan PT. BPR Kandimadu Arta Colomadu Kabupaten Karanganyar.

0 1 21

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT OLEH PERUSAHAANDAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BANK PASAR PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT OLEH PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BANK PASAR KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT ( BPR ) ARTA SWASEMBADA DI MOJOKERTO (Studi kasus pada nasabah PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arta Swasembada di Mojokerto).

7 11 136

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT ( BPR ) ARTA SWASEMBADA DI MOJOKERTO (Studi kasus pada nasabah PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arta Swasembada di Mojokerto)

0 0 18