Pendekatan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

F. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode dasar kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Moleong, 2007: 6. Peneliti memilih jenis kualitatif yang bersifat deskriptif karena peneliti hanya ingin memaparkan situasi dari sebuah objek penelitian, mendeskripsikan secara terperinci dan mendalam mengenai kondisi yang terjadi di lapangan, dalam hal ini adalah pengelolaan komunikasi organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar dalam mengembangkan objek wisata Sapta Tirta Pablengan. Peneliti tidak ingin mencari atau menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Sedangkan untuk metode riset, peneliti menggunakan metode studi kasus, yaitu suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan di mana multi sumber bukti dimanfaatkan. Sedangkan tipe yang digunakan adalah studi kasus tunggal holistik, yaitu studi kasus yang hanya menggunakan satu unit analisis Yin, 2008: 18. Peneliti menggunakan tipe studi kasus tunggal holistik karena peneliti hanya mengkaji satu unit analisis, dalam hal ini peneliti hanya berfokus pada pengelolaan komunikasi organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar dalam mengembangkan objek wisata Sapta Tirta Pablengan.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karangananyar yang terletak di Komplek Perkantoran Kelurahan Cangakan, Kabupaten Karanganyar.Peneliti memilih tempat tersebut karena Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar merupakan organisasi pengelola obyek wisata Sapta Tirta Pablenganserta sebagai pengambil kebijakan pariwisata. Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan waktu selama 3 minggu untuk melakukan penelitian di lapangan, yaitu mulai tanggal 30 April sampai dengan tanggal 19Mei 2012.

3. Sumber Data

Dokumen yang terkait

Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karo (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

10 152 135

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN OBJEK WISATA CANDI CETHO OLEH DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KARANGANYAR

0 10 113

Kegiatan wisata ritual dalam pengembangan ODTW di Sapta Tirta Pablengan kabupaten Karanganyar

0 13 57

PENGELOLAAN KOMUNIKASI ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KARANGANYAR DALAM PENGELOLAAN KOMUNIKASI ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KARANGANYAR DALAM MENGEMBANGKAN OBJEK WISATA SAPTA TIRTA PABLENGAN.

0 0 17

NASKAH PUBLIKASI PENGELOLAAN KOMUNIKASI ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KARANGANYAR DALAM MENGEMBANGKAN OBJEK WISATA SAPTA TIRTA PABLENGAN.

0 0 23

PENDAHULUAN Kebijakan Promosi Pariwisata Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Pemalang (studi kasus Implementasi Komunikasi Organisasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang).

0 3 7

Pengukuran Tingkat Pengenalan Masyarakat Pada Objek Wisata Sapta Tirta Pablengan COVER

0 0 14

PERAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN POTENSI OBYEK WISATA TIRTA DI KABUPATEN BOYOLALI

4 36 162

Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karo (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

0 1 12

STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA SAPTA TIRTA PABLENGAN SEBAGAI WISATA ZIARAH DI KABUPATEN KARANGANYAR

0 0 13