19
Makin  banyak  ikatan  silang  makin  kaku  polimer  dan  mudah  patah.  Polimer  yang mempunyai  ikatan  silang  bersifat  termoset  artinya  hanya  dapat  dipanaskan  satu  kali  yaitu
pada  saat  pembuatannya,  selanjutnya  apabila  pecah  tak  dapat  disambung  lagi  dengan pemanasan, karena susunan molekul – molekulnya pada ikatan silang antar rantai akan rusak
apabila  dipanaskan  lagi.  Sebaliknya  polimer  yang  tidak  memiliki  ikatan  silang  bersifat termoplastik  artinya  dapat  dipanaskan  berulang – ulang.  Ketika  dipanaskan,  polimer  yang
bersifat  termoplastik  meleleh  dan  kembali  mengeras  ketika  didinginkan.  Jadi  apabila  pecah polimer  termoplastik  dapat  disambung  kembali  dengan  cara  dipanaskan  atau  dapat  dicetak
ulang  dengan  cara  dipanaskan.  Contoh  polimer  termoset  ialah  bakelit,  sedangkan  polimer termoplastik ialah polietilena dan polipropilena Hartomo, 1993.
2.3. Hemiselulosa
Hemiselulosa  merupakan  suatu  polisakarida  lain  yang  terdapat  dalam  tanaman  dan tergolong senyawa organik. Kandungan hemiselulosa pada kulit tanduk kopi sebesar 11,60.
Hemiselulosa  bersifat  nonkristalin  dan  tidak  bersifat  serat,  mudah  mengembang  karena  itu hemiselulosa  sangat  berpengaruh  terhadap  terbentuknya  jalinan  antara  serat  pada  saat
pembentukan lembaran, lebih mudah larut dalam pelarut alkali dan lebih mudah dihidrolisis dengan  asam  menjadi  komponen  monomernya  yang  terdiri  dari  D-glukosa,  Dmanosa,  D-
galaktosa, D-silosa dan L-arabinosa Humala Simanjuntak, 2007. Hemiselulosa  berfungsi  sebagai  bahan  pendukung  dalam  dinding  sel  dan berlaku
sebagai  perekat  antara  sel  tunggal  yang  terdapat  didalam  kulit  tanduk  kopi dan  tanaman lainnya. Perbedaan  Hemiselulosa  dengan  Selulosa  yaitu  :  Hemiselulosa  mudah  larut  dalam
alkali tapi sukar larut dalam asam, sedangkan selulosa adalah sebaliknya. Hemiselulosa  bukan  merupakan  serat-serat  panjang  seperti  selulosa.  Hasil  hidrolisis
selulosa  akan  menghasilkan  D-glukosa,  sedangkan  hasil  hidrolisis  hemiselulosa menghasilkan  D-xilosis  dan  monosakarida.  Kandungan  hemiselulosa  yang  tinggi
memberikan  kontribusi  pada  ikatan  antara  serat,  karena  hemiselulosa  bertindak  sebagai perekat  dalam  setiap  serat  tunggal.  Hemiselulosa  kayu  lunak  tersusun  atas
galaktoglukomanan 15-20 dan xylan 7-10.
2.4. Komposit Plastik
Universitas Sumatera Utara
20
Komposit  adalah  penggabungan  dua  atau  lebih  material  yang  berbeda  sebagai  suatu kombinasi yang menyatu. Bahan komposit pada umumnya terdiri dari dua unsur, yaitu serat
fiber sebagai  pengisi  dan  bahan  pengikat  serat  yang  disebut matrik.  Didalam  komposit
unsur utamanya serat, sedangkan bahan pengikatnya polimer yang mudah dibentuk. Penggunaan  serat  sendiri  yang  utama  adalah  menentukan  karakteristik  bahan
komposit,  seperti  kekakuan,  kekuatan  serta  sifat  mekanik  lainnya.  Sebagai  bahan  pengisi, serat  digunakan  untuk  menahan  gaya  yang  bekerja  pada  bahan  komposit,  matrik  berfungsi
melindungi  dan  mengikat  serat  agar  dapat  bekerja  dengan  baik  terhadap  gaya-gaya  yang terjadi.  Oleh  karena  itu  untuk  bahan  serat  digunakan  bahan  yang  kuat,  kaku  dan  getas,
sedangkan  bahan  matrik  dipilih bahan-bahan  yang  liat,  lunak  dan  tahan  terhadap  perlakuan kimia.
Pembuatan  komposit  plastik  dengan  memanfaatkan  polipropilena  bekas  dari kumpulan limbah aqua gelas sebagai matriksnya dan serbuk kulit kaca kopi sebagai filler atau
pengisinya.  Penelitian  mengenai  pemanfaatan  plastik  polipropilena  daur  ulang  sebagai substitusi  perekat  termoset  dalam  pembuatan  papan  partikel  telah  dilakukan  oleh  febrianto,
2001.  Pada  proses  pembuatan  komposit  plastik,  polipropilena  bekas  dimodifikasi  terlebih dahulu,  kemudian bahan  pengisi  dicampur  secara  bersamaan  didalam  alat  pengadon  dan
dibentuk menjadi komposit plastik Han dan Shiraishi, 1990
2.5. Polipropilena