Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Makanan Kering (BMK) Di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

(1)

i

LEMBAR PENGESAHAN

Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Makanan Kering (BMK) di Gudang

Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

YAYAT HIDAYAT

NIM. 1.09.07.140

Telah disetujui dan disahkan di bandung sebagai TUGAS AKHIR pada tanggal:

..., ……… 2010

Menyatakan,

Pembimbing

Tono Hartono S, Si MT

NIP : 4127.70.26.001

Dekan Fakultas

Ketua Program Studi

Teknik dan ilmu komputer

Manajemen Infomatika,

Prof.Dr.Ir.H.Ukun Sastra Prawira,M.Sc

DadangMunandar,SE,M.Si


(2)

iii

Dewasa ini kebutuhan terhadap informasi yang akurat, lengkap dan relevan diperlukan oleh suatu instalasi yakni Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Akan tetapi pada sistem yang berjalan hal tersebut belum di dapatkan secara optimal. Pada sistem yang berjalan pengolahan data pemasukan dan pengeluaran barang masih dilakukan pada nota-nota atau buku-buku transaksi, hal ini menyebabkan kesulitan pada karyawan dalam pencarian data-data transaksi dan pembuatan laporan-laporan. Permasalahan lain yang terjadi yaitu adanya kesulitan pembuatan kartu laporan stok barang, karena data barang yang sangat banyak.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat merancang dan membangun sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Dalam melakukan penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model Waterfal. Sedangkan perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Borland Delphi 7.0 dan Microsoft Access.

Hasil akhir penelitian ini yakni berupa Produk Sistem Informasi Pengolahan Data Pemasukan dan Pengeluaran Barang. Dengan sistem informasi pengolahan data yang dibuat penulis berharap, pencarian data, pembuatan laporan dan stok dapat dilakukan dengan lebih mudah dan dengan waktu yang relative cepat.


(3)

iv ABSTRAC

Nowadays the need of the information is accurate, complete and relevant, which is required by any installation Installation Nutrition Hasan Sadikin Hospital. But the system that runs it has not been in the obtain an optimal manner. In the current system of data processing revenues and expenditures have been made in the memorandum or note-books transactions, this is causing hardship on the employees in the search for transaction data and creating reports. Another problem that occurred is a difficulty making inventory report card, because the data items that very much.

Through this research can be designed and constructed a computer-based information system that can overcome these problems. In conducting this research, system development method used is Waterpal model.While supporting software is Borland Delphi 7.0 and Microsoft Access.

The end result of this research, namely in the form of Data Processing Information Systems Products Importation and Expenditures. With data processing information system made the writer hopes, collecting data, preparing reports and stock can be done more easily and with a relatively quick time


(4)

v

Assammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Yang telah memberikan kemudahan, kelancaran dan kesehatan. Sholawat serta salam penulis panjatkan pada, Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya, sahabatnya, dan semua umatnya yang tetap setia menjalankan ajaran Islam. Semoga kita termasuk di dalamnya. Amin.

Ucapan syukur kehadirat-Nya akhirnya Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir jenjang Diploma III Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia dengan judul:

“ SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA BAHAN MAKANAN KERING (BMK) DI GUDANG INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN (RSHS) BANDUNG ”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan Tugas Akhir ini banyak memiliki kekurangan dan masih jauh dari sempurna, karena masih terbatasnya ilmu pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki. Dan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis tidak dapat menyelesaikannya tanpa adanya dorongan, bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak sehingga penulis merasa sangat terbantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:


(5)

vi

1. Allah SWT, Tuhan sekaligus Pengatur Kehidupan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir hingga selesai. 2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

3. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastra Prawira, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

4. Dadang Munandar,SE,M.Si, Selaku ketua Jurusan Manajemen Informatika.

5. Tono Hartono S,Si,MT. selaku Pembimbing, yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga bagi Penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir ini.

6. Wartika S,Kom,MT selaku dosen wali yang telah memberikan dukungan dan semangat dari awal penulis masuk kuliah sampai penyusunan laporan tugas akhir ini.

7. Pa Ides Selaku Pembimbing Tugas akhir saya di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

8. .Kepada para pegawai Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bndung yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. Penulis persembahkan Tugas Akhir ini buat :

1. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan dukungan do’a dan moril kepada penulis, dan juga untuk kakakku yang penulis sayangi terima kasih untuk dukungan dan bantuannya.

2. Kepada Semua teman-teman terdekat penulis, yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir secara langsung maupun tidak langsung.


(6)

vii

tugas akhir ini akan memberi manfaat bagi semua pihak yang membacanya. Selanjutnya segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tulus.

Bandung,………....2010

YAYAT HIDAYAT NIM. 1.09.07.140


(7)

viii

Motto: Berusaha Semaksimal Mungkin, dibarengi dengan dengan do’a selanjutnya serahkan Kepada ALLAH SWT.

Berubahlah Untuk Maju.

“ Sesungguhnya ilmu pegetahuan menempatkan orang dalam kedudukan yang terhormat dan mulia, ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat”.


(8)

ix

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

ABSTRAK... iii

ABCTRACT... iv

KATA PENGANTAR... v

MOTTO ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Praktik ... 5

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 5


(9)

x

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6

BAB II. LANDASAN TEORI... 8

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 8

2.1.1 Pengertian Dasar SIM ... 8

2.2 Pengeertian Informasi... 9

2.2.1 Siklus Informasi ... 9

2.3 Karakteristik Sistem ... 10

2.4 Klasifikasi Sistem... 13

2.4.1 Metode Pengembangan Sistem ... 16

2.4.2 Analisis Sistem... 16

2.4.3 Perancangan Sistem ... 17

2.5 Pengertian Logistik... 17

2.6 Manajemen Logistik ... 17

2.7 Pengertian Persediaan... 18

2.8 Pengertian Gizi... 18

2.8.1 Beberapa pengertian/Istilah Dalam Gizi ... 19

2.9 Mengenal Borland Delphi... 20

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 21

3.1 Objek Penelitian ... 21

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 21

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 23


(10)

xi

3.2.1 Desain Penelitian... 25

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 26

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 26

3.2.2.2 Sumber Dan Sekunder ... 28

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 28

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 28

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 29

1) Flow Map ... 31

2) Diagram Kontek... 31

3) Data Flow Diagram... 31

4) Kamus Data ... 32

5) Perancangan Basis Data ... 32

a. Normalisasi ... 32

b. Tabel Relasi ... 33

3.2.4 Pengujian Software ... 34

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 36

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan... 36

4.1.1 Analisis Dokumen... 36

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan... 38

4.1.2.1 Flow Map ... 38


(11)

xii

4.1.2.3 Data Flow Diagram ... 41

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan... 43

4.2 Perancangan Sistem... 44

4.2.1 Tujuan Perencangan Sistem... 45

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 45

4.2.3 Peracangan Prosedur yang Diusulkan ... 46

4.2.3.1 Flow Map ... 47

4.2.3.2 Diagram Kontek ... 48

4.2.3.3 Data Flow Diagram ... 48

4.2.3.4 Kamus Data ... 49

4.2.4 Perancangan Basis Data ... 51

4.2.4.1 Normalisasi ... 51

4.2.4.2 Relasi Tabel... 54

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram... 55

4.2.4.4 Struktur File ... 57

4.2.4.5 Kodifikasi... 4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 67

4.2.5.1 Struktur Menu ... 67

4.2.5.2 Perancangan Input ... 61

4.2.5.3 Perancangan Output... 76

BAB V. PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ... 79

5.1 Pengujian ... 79


(12)

xiii

5.2 Implementasi ... 82

5.2.1 Batasan Implementasi ... 82

5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak... 83

5.2.3 Implementasi Perangkat Keras ... 83

5.2.4 Implementasi Basis Data ... 84

5.2.5 Implementasi Antar Muka ... 85

5.2.6 Implementasi Instalasi Program... 87

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 96

6.1 Kesimpulan ... 96

6.2 Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA


(13)

xv DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 3.1

Proses Pengolahan Data……….……… Sistem Tertutup……… Sistem Relatif Terbuka/Tertutup………. Sistem Terbuka……… Struktur Organisasi Instalasi Gizi RSHS Bandung………...

10 14 15 15 24

Gambar 3.2 Model Waterfall……….. 29

Gambar 4.1 Flow Map Yang Berjalan………. 40

Gambar 4.2 Diagram Kontek Yang Berjalan………. 41

Gambar 4.3 Data flow Diagram Yang Berjalan……….…………... 42

Gambar 4.4 Flow Map Usulan….……….. 47

Gambar 4.5 Diagram Kontek Yang Diusulkan……….…………. 48

Gambar 4.6 Data Flow Diagram Yang Diusulkan………... 49

Gambar 4.7 Relasi Tabel………..……….. 55

Gambar 4.8 ERD………. 56

Gambar 4.9 Strutur Menu……….. 67

Gambar 4.10 Tampilan Login……….. 68

Gambar 4.11 Tampilan Menu Utama.………... 69

Gambar 4.12 Tampilan Data Barang…..……….. 69

Gambar 4.13 Tampilan Data Pegawai…………..………. 70


(14)

xvi

Gambar 4.17 Laporan Data Barang……….. 76

Gambar 4.18 Tampilan Laporan Data Pegawai..……… 77

Gambar 4.19 Tampilan Laporan Data Rekanan………... 77

Gambar 4.20 Tampilan Laporan Data Pemesanan………... 78

Gambar 4.21 Tampilan Laporan Data Pemakaian.……….. 78

Gambar 5.1 Aplikasi Delphi………...……… 87

Gambar 5.2 Menu Utama………... 88

Gambar 5.3 Form Login……….………... 88

Gambar 5.4 Form Data Barang……….……….. 89

Gambar 5.5 Form Data Pegawai……… 89

Gambar 5.6 Form Data rekanan………..………... 90

Gambar 5.7 Form Pemesanan………... 90

Gambar 5.8 Form Penerimaan……….……….. 91

Gambar 5.9 Form Pemakaian………....……… 92

Gambar 5.10 Form Cetak……….………... 92

Gambar 5.11 Laporan Data Barang………..………... 93

Gambar 5.12 Laporan Data Pegawai……….……….. 93

Gambar 5.13 Laporan Data Rekanan…………...……… 94

Gambar 5.14 Laporan Data Pemakaian….………... 94


(15)

(16)

xvii

No Gambar Nama Keterangan

1 Proses

Mempersentasikan operasi

2 Decision

Keputusan dalam program

3

Documen

I/O dalam format yang di cetak

4 Stored Data

I/O yang menggunakan penyimpanan penyimpanan akses langsung

5

Garis Alur

Mempresentasikan alur kerja

6 Proses Proces

Operasi Manual


(17)

xviii

2. Simbol DFD (Data Flow Diagram)

No Gambar Nama Keterangan

1 Proses

Menunjukan kegiatan/kerja yang dilakukan oleh orang, mesin dan komputer

2 Simbol Data

Flow(arus data) Menunjukan arus dari proses

3 Eksternal Entity Menunjukan entitas/entity

4 Data Store Simpanan data pada komputer

Sumber: (Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi).

3. Entity Relationship Diagram(ERD)

No Simbol Nama Keterangan

1.

Himpunan

Entitas Kumpulan dari objek antara objek satu dengan yang lain.

2. Himpunan

Relasi

Hubungan yang terjadi antara satu entitas dengan entitas lainnya.

3. Atribut Kumpulan elemen-elemen data yang membentuk suatu entitas.

4. Garis/Link dengan relasi himpunan entitas dengan Penghubung antara himpunan relasi atributnya.

Sumber: (Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005), Analisis dan Desain Sistem informasi).


(18)

(19)

BIODATA MAHASISWA

A. Biodata Mahasiswa

NIM : 1.09.07.140

Nama Lengkap : YAYAT HIDAYAT

Tempat & Tanggal Lahir : CIAMIS, 23 JULI 1989

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki - laki

Alamat Lengkap : Jl Terusan Jamika No. 105 RT/02 RW/06 Kel. Babakan Tarogong Kec. Bojongloa Kaler No. Telepon / HP : (022) 6041551 / 085222378778

Email : ya2t25@yahoo.co.id

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal

1. SDN Jamika 1 Bandung 1995 s/d 2001

2. SLTPN 23 Bandung 2001 s/d 2004

3. SMK Prakarya Internasional Bandung 2004 s/d 2007 4. Universitas Komputer Indonesia 2007 s/d Sekarang

Demikian Riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung,... 2010

Hormat saya,

Yayat Hidayat NIM : 1.09.07.140


(20)

RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN (RSHS) BANDUNG

Tugas Akhir

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Program Diploma Tiga Program Studi Manajemen Informatika

Yayat Hidayat 1.09.07.140

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(21)

98

DAFTAR PUSTAKA

1. Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt .2005 .Analisis & Desain .Andi.

Yogyakarta.

2. http://iratyaningsih-ansis.blogspot.com/definisi-analisa-sistem

10 Maret 2010

3. http://www.google.co.id/pengertian+perancangan+sistem&meta

10 Maret 2010

4. http://id.answers.yahoo.com/question/index/Logistik

10 Maret 2010

5. http://gamilopinion.blogspot.com/2008/06/logistik-business-process

11 Maret 2010

6. http://gizigizi.blogspot.com/2008/12/pengertian-gizi 11 Maret 2010

7. http://www.lusa.web.id/konsep-dasar-ilmu-gizi

11 Maret 2010


(22)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi yang sangat terasa dalam kehidupan sangat bermanfaat membantu permasalahan dalam proses suatu kegiatan. Kegiatan yang umumnya menggunakan peranan teknologi informasi yaitu sistem informasi adalah pengolahan data keuangan, pengolahan data jual beli, pengolahan data kepegawaian, pengolahan data persediaan barang dan lain-lain.

Khususnya pengolahan data Bahan Makanan Kering (BMK) yaitu bahan makanan yang dikemas yang sifatnya tahan lama. Di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pengolahan datanya belum menggunakan sistem informasi. Adapun fakta yang terjadi pada saat ini, di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung adalah proses pengolahan data barang bahan makanan kering tersebut masih menggunakan proses sederhana yaitu dengan buku besar dan belum terintegrasi. Adapun kondisi yang terjadi diantaranya ketidak tepatan laporan barang yang masih tersedia, pencarian data barang yang masih menggunakan proses manual, pembuatan laporan masih relatif lama karena masih menggunakan proses sederhana yaitu dengan tulis tangan.


(23)

2

Oleh karna itu Sistem Informasi pengolahan data barang sangat penting diterapkan di Gudang Instalasi Gizi untuk meningkatkan kinerja dalam hal ketepatan dan kecepatan proses pengolahan data barang, dikarenakan data yang diolah dalam jumlah yang banyak, agar tidak terjadi pengumpulan data dimana akan menyita waktu dan menguras tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Adapun tuntutan Sistem informasi yang diterapkan di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung adalah meningkatkan pelayanan ditribusi barang bahan makanan kering untuk kebutuhan pasien Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, sedangkan untuk masa yang akan datang agar Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS) tetap berdiri dan bisa melayani masyarakat dengan pelayanan yang cepat dalam distribusi Bahan Makanan Kering untuk pelayanan penyajian makanan pasien Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS).

Dengan diterapkannya Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Makanan Kering di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dapat dicapai hal-hal strategis seperti laporan-laporan pemasukan dan pengeluaran barang masih tersimpan dengan aman karna datanya berupa data base yang dihasilkan sistem informasi yang bisa diperiksa, dilihat, atau diambil datanya bila dibutuhkan dan diperlukan sewaktu-waktu dengan mudah.


(24)

Melihat permasalahan tersebut, maka penulis sangatlah tertarik untuk membahas mengenai “ Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Makanan Kering (BMK) di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung”, Dengan tujuan dapat memudahkan kinerja dalam melakukan pengolahan data barang .

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah-masalah yang ditemukan pada saat melakukan penganalisaan dan pengidentifikasian sistem yang sedang bejalan di Instalasi Logistik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS) pengelolaan datanya masih bersifat sederhana,antara lain:

1. Pengolahan data barang masih dilakukan secara sederhana sehingga penyajian informasi tidak tepat dengan kebutuhan dan hal itu memepengaruhi efisiensidan efektifitaskerja.

2. Terjadi keterlambatan dalam proses laporan pemasukan dan pengeluaran barang.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengatasi pengolahan data barang yang kurang optimal yang mempengaruhi efisiensi dan efektifitas kerja, karna pegolahan data barang masih dilakukan secara sederhana yaitu dengan buku besar.


(25)

4

2. Bagaimana cara mengatasi keterlambatan laporan pengeluaran dan pemasukan barang yang masih dilakukan secara sederhana yaitu tulis tangan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari sistem informasi pengolahan data barang yang berjalan di Gudang Instalasi Gizi RSHS untuk dianalisis sebagai acuan dalam pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data Barang yang akan dibuat. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan efektifitaskegiatan pengolahan data barang yang terjadi di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) secara lebih terarah dan terpadu yang dapat memeberikan informasi yang berguna untuk bagian gudang sebagai pengolah data.

2. Dapat mengatasi keterlambatan laporan pengeluaran dan pemasukan barang yang masih dilakukan secara sederhana yaitu tulis tangan.

3. Membuat sebuah perangkat lunak Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Makanan Kering di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar.


(26)

1.3 Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis :

1. Bagi Perusahaan

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan di Gudang Instalasi Gizi RSHS dalam melakukan kegiatan nya.

1.4.2. Kegunaan Akademis :

1. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis serta dapat membandingkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi di lapangan.

2. Bagi Pengembangan Ilmu

Memberikan masukan ilmu bagi jurusan Manajemen Informatika tentang aplikasi pengolahan data barang.

3. Bagi Peneliti Lain

Menjadi bahan masukan dan sumber informasi bagi peneliti sebagai studi kepustakaan bagi penelitian yang sama dengan tema yang dibahas dalam penelitian ini.


(27)

6

1.5 Batasan Masalah

Untuk mempersempit dan memperjelas ruang lingkup pembahasannya, maka permasalahan yang dibahas dibatasi pada proses-proses sebagai berikut :

1. Sistem yang akan dibahas tentang pengolahan data barang yang meliputi pengolahan data barang masuk, barang keluar, persediaan barang.

2. Menentukan persediaan minimum barang sekurang-kurangnya jumlah minimum tersebut dapat menutupi permintaan satu bulan sebelum pemakaian.

3. Rekanan di tentukan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS)adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di jalan Pasteur nomor 38 Bandung 40161. Rumah sakit ini merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk perusahaan jawatan.


(28)

Waktu Penelitian

Adpun susunan jadwal penelitian yang kami lakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

No. Kegiatan April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Studi Literatur 2. Perancangan Sistem 3. Pembuatan Program 4. Uji Program

5. Penyusunan Tugas Akhir 6. Perawatan


(29)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Istilah Sistem Informasi Manajemen telah banyak didefenisikan oleh para ahli manajemen dan komputer dengan cara yang berbeda-beda. Menurut Jogiyanto (2005:1) Istilah tersebut telah dikenal sejak tahun 1960-an. Konsep Sistem Informasi Manajemen saat ini berkembang seiring perkembangan fokus penggunaan teknologi komputer. Perkembangan teknologi komputer saat ini telah memberikan kesadaran baru bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen.

2.1.1. Pengertian Dasar SIM

Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari hal-hal atau elemen - elemen yang bekerja sama untuk membentuk suatu kesatuan dan saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Dapat pula didefinisikan sebagai berikut

Menurut Jogiyanto (2005:638) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran yang tertentu”


(30)

Suatu sistem mempunyai karakteristik yaitu komponen sistem (componenents), batasan system (boundary), lingkungan sistem (environments), penghubung sistem (interface), Masukan sistem (input), pengolahan (processing), keluaran sistem (output), sasaran (objective) dan tujuan (goal).

2.2. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat tiu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.

Menurut Jogiyanto (2009:692) “ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sedangkan kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya, dan relevan.

2.2.1 Siklus Informasi

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data merupakan bentuk yang masih


(31)

10

mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

Gambar 2.1. Proses Pengolahan Data

Menurut Jogiyanto (2009:693) Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerimaan kemudian menerima informasi tersebut. Membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti melakukan suatu yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali data tersebuat akan dianggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus informasi (information cycles) atau ada yang menyebutnya dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

2.3. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2009:684) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung {interface), masukan (input), pengolahan (process) keluaran (output) dan sasaran (objektif) atautujuan (goals). ”


(32)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub-sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian harus dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugiakan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.


(33)

12

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara sub sistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) pada sistem lainnya dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem

masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan (signal input). maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluarannya.

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.


(34)

8. Sasaran Sistem

Sustu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila megenai sasaran aturan tertentu

2.4. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2008:6) Suatu system dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

a. Sistem menurut bentuk fisiknya :

1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tak tampak secara fisik. Contoh : sistem teologi adalah sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan alam. 2. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Contoh :

sistem peredaran darah, sistem sekolah, sistem transportasi, sistem computer

b. Sistem menurut terjadinya sistem :

1. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena adanya proses alam. Contohnya : pergantian siang dan malam, erosi dan bencana alam

2. Sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi karena sengaja dibuat oleh manusia.


(35)

14

Contohnya : sistem Komputer dan sistem irigasi

c. Sistem Menurut Kejadian Masa Depan

1. Sistem Deterministik adaiah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah iaku yang dapat diprediksi. Contoh : hasil pertadingan sepak bola, dan prestasi

2. Sistem Probabilistik adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi. Contoh : sistem kematian d. Sistem Menurut Sifatnya

1. Menurut Jogiyanto (2009:685) Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan atau tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya sistem ini bekerja otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Contoh : Sistem adat masyarakat baduy

Gambar 2.2. Sistem Tertutup

2. Menurut Jogiyanto (2009:685) Sistem Relatif Tertutup/Terbuka adalah suatu sistem yang memiliki masukan dan keluaran yang tertentu. Sistem ini tidak terpengaruh gejolak dari luar. Contoh : sistem program computer karena hanya menerima masukan yang telah

Sistem tertutup tidak dipengaruhi lingkungan dari luar


(36)

ditentukan, mengolah , memproses dan memberikan keluaran tertentu.

Gambar 2.3 .Sistem Relatif terbuka/tertutup

1. Menurut Jogiyanto (2009:687) Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya sistem ini menerima masukan dan menghasilkan pengeluaran untuk subsistem iainya. Contoh : sistem musyawara

Gambar 2.4. Sistem Terbuka Masukan diketahui dan didefini Keluaran diketahui dan didefinisi Pertukaran terkendali dengan lingkungan disekat dari ganguan luar diketahui Tidak diketahui Gangguan Menerima masukan yang diketahui dan tidak diketahui serta ganguan Keluar


(37)

16

2.4.1. Metode Pengembangan Sistem

Data – data di dalam sistem informasi perlu di olah menggunakan cara –cara atau tahapan yang digunakan untuk mengolah sumber data tersebut guna menghasilkan informasi bagi para pemakainya.

2.4.2 Analisis Sistem

Suatu studi dari sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah ada.

Kegiatan menemukan atau mengidentifikasikan masalah, mengevaluasi, membuat model serta membuat spesifikasi sistem.

Suatu kegiatan mentransformasikan dua masukan utama, yaitu kebijaksanaan pemakai dan anggaran proyek kedalam spesifikasi yang terstruktur. Kegiatan tersebut melibatkan alat dan model diagram aliran data, diagram antar entitas dan komunikasi data.

Memandang, Pengamatan dan menyimpulkan konsep sistem berdasarkan Sistem Informasi secara fisik dan konseptual.

Analisis adalah memeriksa secara detail sesuatu dengan jelas, menguraikan dalam elemen - elemen yang membentuknya, termasuk mencari kaitan - kaitan antar elemen tersebut.


(38)

Sedangkan pengertian analisis sistem adalah proses pengumpulan dan pengintegrasian (mengartikan) fakta, diagnosa, masalah dan penggunaan fakta untuk penyempurnaan sistem.

http://iratyaningsih-ansis.blogspot.com/definisi-analisa-sistem.10Maret 2010 2.4.3 Perancangan Sistem

Pengertian perancangan sistem dapat berarti membuat suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Untuk dapat merancang suatu sistem, sistem harus diuraikan ke dalam elemen – elemen yang membentuknya dengan mencari kaitan antara elemen tersebut dengan elemen lainya. http://www.google.co.id/pengertian+perancangan+sistem&meta.10Maret 2010

2.5 Pengertian Logistik

Logistikmerupakan seni dan ilmu mengkontrol,mengatur,arus barang,

energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori, pergudangan, dan pemaketan.

http://id.answers.yahoo.com/question/index/Logistik.10Maret2010 2.6. Manajemen Logistik

Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait


(39)

18

dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.

http://gamilopinion.blogspot.com/2008/06/logistik-business-process.11Maret2010 2.7. Pengertian Persediaan

Menurut Jogiyanto (2009:689) “ Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal ”

Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau untuk diproses selanjutnya dijual. Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap untuk dijual).

2.8. Pengertian Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.


(40)

2.8.1. Beberapa Pengertian/ Istilah Dalam Gizi

3. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.

4. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.

5. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi.

6. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.

7. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. 8. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.

9. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.


(41)

20

2.9. Mengenal Borland Delphi

Pengertian Borland Delphi 7.0 Methode pengaksesan internet yang menawarkan hamper semua layanan. Sehingga menjadai methode yang sering dipakai pengguna internet. Bahasa pemrograman Under Windows yang di produksi oleh Borland. Pemrograman ini merupakan pengembangan pemrograman pascal. Anda dapat membuat program dari yang sederhana sampai program yang berbasis client / server atau jaringan yang berjalan di system operasi Windows.

Keunggulan Borland Delphi

1. Borland Delphi salah satu pemrograman yang berbasis object OOP ( object oriented programming). Dengan demikian peristiwa yang sedang terjadi, operasi apa yang dilakukan, dan seluruh aktifitas dalam program harus mengacu pada object-object tertentu.

2. IDE ( intergrated development environment ) didalam pemrograman Borland Delphi memudahkan programmer dalam mengembangkan aplikasinya.

3. Source Code Borland Delphi merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman pascal yang mudah digunakan.


(42)

21

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS)

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur.Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“. Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan merupakan awal kerjasama antara Rumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia


(43)

22

dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas negara.

Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Kebijakan tersebut merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam memberikan kewenangan otonomi yang lebih luas kepada unit-unit pelayanan tertentu untuk menyelenggarakan manajemennya secara mandiri, sehingga diharapkan mampu merespon kebutuhan masyarakat secara tepat, cepat dan fleksibel.


(44)

3.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS)

VISI Menjadi rumah sakit mandiri dan prima dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan tingkat regional pada tahun 2011.

MISI Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung menyediakan pelayanan kesehatan menyeluruh dan terjangkau dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan bagi masyarakat Jawa Barat khususnya, dan Bangsa Indonesia umumnya, dengan cara :

1. Memberikan Kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

2. Menyiapkan sumber daya manusia profesional untuk menunjang pelayanan kesehatan melalui pendidikan dan penelitian.

3. Mengelola seluruh sumber daya secara transparan, efekif, efisien dan akuntabel (good governance)

4. Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan karyawan

NILAI-NILAI

Berpihak pada kepentingan masyarakat, tidak diskriminatif, profesional, kerjasama tim, integritas tinggi, transparan dan akuntabel.

MOTTO


(45)

24

3.1.3 Struktur Organisai Instalasi Gizi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berikut ini adalah Deskeripsi tugas pada Gudang Instalasi Gizi RSHS Bandung :

1. Kepala Instalasi Gizi

1. Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan di Instalasi Gizi.


(46)

2. Mempersetujui dalam melakukan produksi dan bertanggung jawab penuh terhadap Instalasi.

2. Bagian Koordinator administrasi SDM Perbekalan

1. Bertanggung jawab dalam mengontrol persediaan barang dan pengeluaran barang di instalasi Gizi RSHS.

2. Melakukan evaluasi pemasukan dan pengeluaran barang di Gudang Instalasi Gizi RSHS.

3. Kepala SI. Perencanaan dan Monitoring Anggaran Gizi

1. Bertanggung jawab dalam mengatur anggaran pembelian barang di Instalasi Gizi RSHS.

2. Bertanggung jawab mengatur persediaan barang. 4. Ka SI. Pengolahan dan penyaluran Makanan

1. Bertanggung jawab mengolah dan menyalurkan makanan.

2. Bertanggung jawab memenuhi semua kebutuhan makanan pasien.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dimana desain studi yang digunakan adalah cross sectional karena penelitian yang diambil hanya sewaktu-waktu saja, tidak harus terus menerus serta menggunakan metode kualitatif (Wawancara).


(47)

26

Adapun tahapan menggunakan metode kualitatif (Wawancara) dalam penelitian ini, yaitu:

1. Tahap pengenalan/orientasi. Di dalam tahap ini dapat mengenal lokasi,objek penelitian,situasi dan kondisi lingkungan penelitian. 2. Tahap penggalian informasi yang mendalam. Tahap ini lebih

terfokus pada masalah yang akan diteliti dengan menggunakan wawancara mendalam.

3. Tahap penyusunan hasil penelitian. Tahap ini dilakukan pengolahan,analisis,dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dari hasil penelitian.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Sumber Data Primer

Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah:

Data Primer merupakan data yang didapat dari sumber informan pertama yaitu individu atau perseorangan data primer merupakan informasi yang dikumpulkan terutama untuk tujuan investigasi yang sedang dilakukan pada bagian Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS).


(48)

Data primer ini berupa antara lain:

1. Hasil observasi ke lapangan secara langsung dalam bentuk catatan tentang situasi dan kejadian.

2. Catatan hasil wawancara. 3. Data-data mengenai informasi.

Dalam Melakukan Penelitian ini,pengumpulan dilakukan dengan beberapa metode,yaitu :

a. Penelitian lapangan (Observasi).

Pengertian “Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung”

Observasi yang dilakukan pada bagian Instalasi Gizi RSHS mengenai perosedur pengolahan data pemasukan dan pengeluaran barang bahan makan kering dimana prosedur tersebut masih sederhana dan masih menggunakan buku besar sehingga dalam melakukan kegiatan kurang efisien.

b. Wawancara(interview).

Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan berita, data, atau fakta di lapangan. Prosesnya bisa dilakukan secara langsung dengan bertatap muka langsung dengan narasumber. Namun, bisa juga


(49)

28

dilakukan dengan tidak langsung seperti melalui telepon, internet atau surat (wawancara tertulis).Wawancara dilakukan pada bagian Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tentang pengolahan data barang bahan makanan kering (BMK).

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain, Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data meneliti data – data yang bersumber dari Buku –buku yang relevan serta hasil pencarian data di situs-situs internet yang berhubungan.

3.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Pengembangan sistem adalah metode yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi atau pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem (algorithm). Metode adalah suatu cara, teknik sistematik untuk mengerjakan sesuatu.


(50)

3.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Kegiatan pengembangan sistem dapat diartikan sebagai kegiatan membangun sistem baru untuk menggantikan atau memperbaiki atau meningkatkan fungsi sistem yang lama / ada.

Model air terjun (waterfall) Biasa juga disebut siklus hidup perangkat lunak. Mengambil kegiatan dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya.

Gambar 3.2 Model Waterfall

Requirements definition

Systemand softwaredesign

Implementation andunittesting

Integrationand systemtesting

Operationand maintenance


(51)

30

Berikut penjelasan dari tahapan – tahapan di dalam model waterfall :

1. Analisis dan Definisi Persyaratan Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem.

2. Perancangan sistem dan Perangkat Lunak Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan.

3. Implementasi dan pengujian unit Perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

4. Integrasi dan Pengujian Sistem Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, PL dikirim ke User.

5. Operasi dan Pemeliharaan Biasanya merupakan fase siklus yg paling lama (walaupun tidak seharusnya). Sistem diinstall dan di pakai.

Pemeliharaan mencakup koreksi dan berbagai error yg tdk ditemukan pada tahap2 sebelumnya, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem.


(52)

3.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1) Flow Map

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowmap biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

2) Diagram Konteks

Diagram kontek adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem.

3) DFD (Data Flow Diagram)

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

4) Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user


(53)

32

dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.

5) Perancangan Basis Data

A. Normalisasi

Normalisasi suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang - ulang perlu di organisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang – ulang ini disebut dengan normalisasi. Normalisasi juga banyak dilakukan dalam merubah bentuk database dari struktur pohon atau struktur jaringan menjadi struktur hubungan. Langkah – langkah pembentukan normalisasi:

1. Bentuk tidak normal (UNNORMALIZED FORM)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

2. Bentuk normal ke satu (FIRST NORMAL FORM / 1 NF) Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.


(54)

3. Bentuk normal ke dua (SECOND NORMAL FORM / 2 NF) Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.

4. Bentuk mormal ke tiga (THIRD NORMAL FORM / 3 NF) Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut.

B. Tabel Relasi

Tabel Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya. Tabel relasi berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. 3 macam hubungan yang ada di dalam tabel relasi :


(55)

34

1. One – To – One (1 – 1)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua”.

2. One – To – Many (1 -)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua “.

3. Many – To – Many (-)

Mempunyai pengertian “Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua “.

3.2.4. Pengujian Software

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

Metode pengujiaan perangkat lunak yang penyusun pakai dalam pengujiaan perangkat lunak adalah Metode BlackBox Testing, BlackBox Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian


(56)

blackbox merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Blackbox Testing Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Karna itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Ujicoba blackbox bukan merupakan alternatif dari ujicoba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode whitebox.

Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan performa


(57)

36 BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan 4.1.1 Analisis Dokumen

Dokumen adalah bentuk atau wujud dari suatu data yang dicatat kedalam media kertas yang berisikan tantang informasi-informasi yang dibutuhkan. Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem informasi gudang logistic Gizi, terdapat beberapa dokumen yang digunakan :

1. Permintaan Barang

a. Fungsi : sebagai formulir permintaan barang

b. Sumber : B gudang logistik

c. Rangkap : 1 (satu) rangkap d. Distribusi : B perencanaan 2. Order Permintaan Barang

a. Fungsi : sebagai bukti permintaan barang kepada rekanan

b. Sumber : B Perencanaan

c. Rangkap : 1 (satu) rangkap d. Disribusi : Rekanan


(58)

3. Faktur Data Barang

a. Fungsi : sebagai bukti data barang yang dipesan

b. Sumber : Rekanan

c. Rangkap : 1 (satu) rangkap

d. Distribusi : B Perncanaan, G Logistic dan G Harian 4. Laporan Barang Masuk

a. Fungsi : sebagai laporan data barang masuk

b. Sumber : B gudang logistik

c. Rangkap : 2 (dua) rangkap

d. Distribusi : B Koordinator

5. Formulir Permintaan Barang /10 Hari

a. Fungsi : sebagai formulir permintaan barang dari gudang harian

b. Sumber : B gudang harian

c. Rangkap : 1 (satu) rangkap d. Distribusi : B koordinator 6. Laporan Barang Keluar

a. Fungsi : sebagai laporan data barang keluar

b. Sumber : B gudang

c. Rangkap : 2 (dua) rangkap


(59)

38

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Dalam perancangan prosedur ini akan dijelaskan berbagai rangkaian aktivitas kerja pada masing-masing sumber daya manusia yang ada pada setiap proses yang ada.

4.1.2.1 Flow Map Pemasukan dan Pengeluaran Bahan Barang Makanan Kering (BMK)

Prosedur dalam sistem informasi Gudang untuk proses pemasukan dan pengeluaran barang bahan makanan kering dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Bagian gudang harian memberikan order kebutuhan barang kepada bagian perencanaan, bagian perencanaan akan membuat order permintaan barang dan diberikan kepada rekanan yang sudah ditetapkan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

2. Rekanan memberikan faktur data barang kepada bagian panitia penerimaan sebagai bukti pengiriman beserta barangnya. Bagian

panitia kemudian mencatat dan menandatangani sebelum

diserahkan kepada bagian gudang logistic.

3. Bagian gudang memeriksa faktur pengiriman data barang dengan barangnya apakah cocok atau tidak dan mencatat barang yang masuk ke gudang sebagai stok barang.


(60)

4. Berdasarkan data barang masuk, bagian gudang membuat laporan barang masuk untuk diberikan kepada bagian rumah tangga (bagian gudang logistic bertanggung jawab penuh ke bagian rumah tangga bukan ke bagian instalasi gizi).

5. Bagian gudang harian membuat faktur permintaan barang, yang akan diminta pada bagian gudang logistik.

6. Bagian gudang harian mencatat dan memeriksa barang yang masuk ke gudang harian.


(61)

40

Flow Map Berjalan

Gambar 4.1 Flow Map Pemasukan dan Pengeluaran Barang Bahan Makanan Kering Yang Sedang Berjalan


(62)

4.1.2.2 Diagram Kontek

Diagram kontek merupakna bagian dari data flowmap diagram, yang terdiri dari satu proses, dimana proses ini mewakili dari seluruh system. Diagram kontek ini menggambarkan hubungan input/output antara sistem dengan lingkungan luarnya.

Ganbar 4.2 Diagram Kontek Yang Berjalan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD) Pemasukan dan

Pengeluaran Bahan Barang Makanan Kering (BMK) Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama


(63)

42

Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

Gambar 4.3 Data Flow Diagram Level 0 Pemasukan dan Pengeluaran Barang Bahan Makanan Kering Yang Sedang Berjalan Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan


(64)

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Adapun kelemahan pada sistem yang sedang berjalan, adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Berjalan Dan Saran

No Evaluasi Sistem Berjalan Saran

1 Proses Pendataan Barang

Bahan Makanan Kering

-Membuat tabel untuk mendata barang

-Membuat proses untuk menangani

penambahan dan pengurangan data barang

2 Tidak memiliki proses

pengecekan persediaan

minimum secara akurat

Membuat proses validasi data batas persediaan minimum sehingga persediaan tetap ada sampai batas waktu 10 hari

3 Tidak memiliki proses

pencarian data berdasarkan kriteria tertentu

Membuat proses pencarian data Barang dan persediaan

4 Tidak memiliki proses

pembuatan laporan

-Membuat proses laporan pengeluaran barang

-Membuat proses laporan penambahan barang

-Membuat proses laporan persediaan barang

5 Tidak memiliki metode

pengeluaran barang

Membuat proses untuk pengeluaran

barang dengan metode FIFO untuk mencegah barang yang kadaluarsa


(65)

44

4.1.3.1 Usulan Sistem

Sistem yang diusulkan adalah sistem pengolahan data yang berbasis komputer, yaitu dengan pembuatan perangkat lunak tentang proses bertambahnya barang, berkurangnya barang dan persediaan barang yang diharapkan mampu memperbaiki sistem dan mempermudah dalam pengolahan data, antara lain :

1. Kemudahan dalam pencatatan data barang, data bertambahnya barang dan berkurangnya barang.

2. Kemudahan dalam pencarian data barang dan persediaan barang. 3. Kemudahan dalam pengeditan dan penghapusan data

4. Kemudahan dalam melihat informasi tentang barang dan

pembuatan laporan.

4.2 Perancangan Sistem

Sebagai tindak lanjut dari tahap analisis sistem dilakukan perancangan sistem untuk mendifinisikan kebutuhan fungsional yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan perancangan meliputi usulan sistem baru, rancangan proses, rancangan basis data dan rancangan antar muka program


(66)

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa suatu sistem atau pengaturan elemen-elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh. Dapat merupakan perancangan total dari sistem yang ada ataupun merupakan perbaikan dari sistem yang sedang berjalan.

Sistem perancangan sistem informasi barang ini , dibuat untuk membantu dalam pencatatan proses penambahan dan pengurangan barang serta persediaan akhir yang ada, menggantikan cara manual.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Berjalan

Sistem yang diusulkan adalah dalam sistem informasi pemasukan dan pengeluaran barang dengan menggunakan sistem informasi khusus berbasis database maka data yang ada dapat disimpan dengan menggunakan kode sehingga kita dapat memperoleh data yang kita inginkan dengan mudah dan cepat. Selain itu data diolah dan disajikan secara cepat menjadi informasi yang akurat dan terpercaya bagi para pemakainya sehingga tepat dalam pengambilan keputusan.

Data yang tersimpan akan aman dan tidak akan mudah hilang sewaktu - waktu. Dengan pertimbangan keuntungan dari sistem informasi

menggunakan sistem informasi khusus yang berbasis database.

Pengolahan data – data pemasukan danpengeluaran, yang telah diproses dalam suatu sistem informasi berbasis komputer dengan menggunakan


(67)

46

suatu database yang terstruktur, akan menghasilkan informasi yang lebih akurat dan dapat dipercaya dengan waktu yang lebih cepat dari pengolahan data yang belum menggunakan sistem informasi khusus.

Sistem informasi dengan menggunakan aplikasi khusus seperti Borland Delphi 7.0 yang berbasis database Ms.Access. akan menghasilkan suatu sistem informasi pengolahan data pemasukan dan pengeluaran barang yang cepat, akurat, efektif, efisien dan dapat dipercaya dalam melakukan pengolahan data.

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusukan

Perancangan procedure kerja merupakan salah satu elemen dalam spesifikasi rancangan konseptual dari sistem baru (yang diusulkan ) yang meliputin urutan – urutan operasi didalam sistem, kelemahan – kelemahan sistem yang sedang berjalan diantaranya adalah dalam pengelolah datanya masih ditulis tangan dan masih menggunakan buku besar dalam pencarian barang dan laporannya juga belum menggunakan aplikasi khusus yang berbasis database, sehingga dalam melakukan pencarian data, pengolah data maupun pemnbuatan laporan mengenai pemasukan dan pengeluaran barang yang diperlukan baik oleh rumah sakit itu sendiri akan memakan waktu yang cukup lama, disamping itu juga masi sering terjadi kesalahan – kesalahan dalam pembuatan laporan dikarenakan data – data yang sudah


(68)

tersimpan belum cukup aman dalam peroses penyimpanaannya. sedangkan data tersebut akan sangat dibutukan setiap saat.

4.2.3.1 Flow Map Diusulkan

Gambar 4.4 Flowmap Pemasukan dan Pengeluaran Barang Bahan Makanan Kering Yang diusulkan


(69)

48

4.2.3.2 Diagram Kontek

Diagram kontek merupakna bagian dari data flowmap diagram, yang terdiri dari satu proses, dimana proses ini mewakili dari seluruh system. Diagram kontek ini menggambarkan hubungan input/output antara system dengan lingkungan luarnya.

Ganbar 4.5 Diagram Kontek Yang diusulkan Berjalan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

4.2.3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.


(70)

Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 0 Pemasukan dan Pengeluaran Barang Bahan Makanan Kering Yang diusulkan

Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

4.2.3.4 Kamus Data

Kamus data adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat mendefinisikan data yang mengalir disistem dengan lengkap sebagai berikut:

1. Nama Arus Data : Order PPK BMK

Alias : Order Perkiraan Permintaan Bahan Makanan Kering

Aliran Data : Proses 1-Rekanan

Struktur Data : Tgl_Order, No_Urut, Kode_Rekanan, Nama_Rekanan,

Alamat, Tlp, Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan,


(71)

50

Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, Jumlah_Order

2. Nama Arus Data : SPP BMK

Alias : Surat Pengantar Pengiriman Bahan Makanan Kering

Aliran Data : Rekanan-Proses 2

Struktur Data : Tgl_Order, No_Urut, Kode_Rekanan, Nama_Rekanan,

Alamat, Tlp, Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan,

Nama_Jabatan, Nama_Pegawai, Tgl_Rentang,

Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, Jumlah_Order

3. Nama Arus Data : SPP BMK Tercatat

Alias : Surat Pengantar Pengiriman Tercatat

Aliran Data : Proses 2-Proses 3

Struktur Data : Tgl_Order, No_Urut, Kode_Rekanan, Nama_Rekanan,

Alamat, Tlp, Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan,

Nama_Jabatan, Nama_Pegawai, Tgl_Rentang,

Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, Jumlah_Order

4. Nama Arus Data : Data Barang Masuk

Alias :

-Aliran Data : Proses 3- G Harian

Struktur Data : Tgl_Order, No_Urut, Kode_Rekanan, Nama_Rekanan,


(72)

Nama_Jabatan, Nama_Pegawai, Tgl_Rentang,

Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, Jumlah_Stok

Nama Arus Data : Bon Permintaan BMK

Alias : Bon Permintaan Bahan Makanan Kering

Aliran Data : G Harian-Proses 4

Struktur Data : Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Bagian,

Nama_Pegawai, Nama_Jabatan, No_Pakai, Tgl_Pakai, Kode_Barang, Nama_satuan, Nama_Barang, Jumlah_Pakai 4.2.4 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data diperlukan, agar sistem informasi yang dibuat memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan dan cepat dalam pengaksesan.

4.2.4.1 Normalisasi

Kroenke mendefinisikan normalisasi sebagai proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu kedalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut. Masalah yang disebut kroenke ini sering disebut. Masalah yang disebut kroenke ini sering disebut dengan anomali. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan – himpunan data dalam bentuk normalisasi (normal form) ada beberapa bentuk normal sebagai berikut :


(73)

52

1. Bentuk tidak normal (Unnnormalized Form)

Bentuk unnormal dari relasi sistem ini adalah sebagai berikut :

{ Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,

Nama_Rekanan, Alamat, Tlp, Kode_Pegawai,

Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Jabatan, Pass,

Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang, Nama_Order, Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, kode_Satuan, Ket, Jumlah_Order,

Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,

Nama_Rekanan, Alamat, Tlp, Kode_Pegawai,

Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Jabatan, Pass,

Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang, Nama_Order, Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, kode_Satuan, Ket, Jumlah_Order,

Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,

Nama_Rekanan, Alamat, Tlp, Kode_Pegawai,

Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Jabatan, Pass,

Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang, Nama_Order, Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, kode_Satuan, Ket, Jumlah_Order,

Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,


(74)

Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Jabatan, Pass, Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang, Nama_Order, Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, kode_Satuan, Ket, Jumlah_Stok,

Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Bagian, Nama_Pegawai, Nama_Jabatan, No_Pakai, Tgl_Pakai,

Kode_Barang, Nama_satuan, Nama_Barang,

Jumlah_Pakai}

2. Bentuk normal ke satu (1NF /First Normal Form)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap barisnya sebagai berikut:

{ Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,

Nama_Rekanan, Alamat, Tlp, Kode_Bagian, Id_Jabatan,

Nama_Jabatan, Pass, Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Rentang,

Nama_Order, No_Transaksi, Jumlah_Order, Kode_Barang,

Nama_Satuan, kode_Satuan, Jumlah_Stok, Kode_Pegawai,

Nama_Bagian, No_Pakai, Tgl_Pakai, Nama_Barang,

Jumlah_Pakai }

3. Bentuk normal ke dua ( 2NF /Second Normal Form)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika setiap barisnya sebagai berikut:


(75)

54

Status Pesan { IDS*, Ket }

Transaksi { No_Transaksi*, No_Urut, Kode_Rekanan**, Kode_Pegawai**,IDS**, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang }

Detail Transaksi {No_Transaksi**, Kode_Barang,

Jumlah_Order}

Bagian { Kode_Bagian**, Nama_Bagian }

Barang { Kode_Barang*, Nama_Satuan, Nama-Barang, Jumlah_Stok}

Jabatan{ Id_Jabatan*, Nama_Jabatan }

Pegawai { Kode_Pegawai*, Kode_Bagian, Id_Jabatan, Pass, Nama_pegawai }

Satuan{ Kode_Satuan*, Ket ]

Pemakaian { No_Pakai*, Kode_Pegawai**, Tgl_Pakai }

Detail Pemakaian { No_Pakai**, Kode_Barang**, Jumlah_Pakai} Rekanan { Kode_Rekanan*, Nama_Rekanan, Alamat, Tlp }

4.2.4.2 Relasi Tabel

Relasi antar tabel harus terlebih dahulu dirancang untuk mendukung kelancaran pengolahan data elektronis supaya dapat berjalan dengan baik. Dengan relasi yang baik akan diperoleh gambaran umum jalannya sistem yang dipersiapkan. Berikut adalah relasi antar tabel satu dengan yang lain:


(76)

Gambar 4.7 Relasi Tabel Pengolahan Data Pemasukan dan Pengeluaran Barang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram

ERD adalah bentuk bagan yang menggunakan relasi entitas suatu informasi. Entitas relasi diagram dibuat dengan menggunakan persepsi yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Derajat keterhubungan antar entitas pada suatu relasi tersebut dengan kardinalitas.


(77)

56

1. 1-1 : Menunjukan hubungan satu ke Satu

2. 1-N : Menunjukan hubungan satu ke banyak

3. N-N : Menunjukan hubungan banyak ke banyak

Untuk lebih jelas ERD sistem informasi persediaan barang (perlengkapan kantor) pada bagian logistik adalah sebagai berikut:

STATUS PESAN DETAIL TRANSAKSI BAGIAN TRANSAKSI PEGAWAI BARANG JABATAN DETAIL PEMAKAIAN REKANAN SATUAN PEMAKAIAN Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Melakukan Memiliki

Memiliki Melakukan Memiliki

1 N 1 N 1 N 1 N 1 N 1 N 1 N 1 N 1 N 1 N

Gambar 4.8 Entity Relationship Diagram Pengolahan Data Pemasukan dan Pengeluaran Barang


(78)

4.2.4.4. Struktur File 1. Nama Tabel : Status Pesan

Primary Key : IDS Tabel 4.2 Status Pesan

No Nama File Tioe Size Ket

1 IDS Text 1 ID Status

2 Ket Text 2 Keterangan

\

2. Nama Tabel : Transaksi Primary Key : No_Transaksi Tabel 4.3 Transaksi

P r

No Nama File Tioe Size Ket

1 No_Transaksi Text 20 No_Transaksi

2 No_Urut Text 20 No_Urut

3 Kode_Rekanan Text 20 No_Urut

4 Kode_Pegawai Text 15 Kode_Pegawai

5 IDS Text 20 ID Status

6 Tgl_Transaksi Text 20 Tgl_Transaksi


(79)

58

3. Nama Tabel : Detail Transaksi Primary Key : No_Transaksi Tabel 4.4 Detail Transaksi

No Nama File Tioe Size Ket

1 No_Transaksi Text 20 No_Transaksi

2 Kode_Barang Text 2 Kode_Barang

3 Jumlah Text 4 Jumlah

4. Nama Tabel : Bagian Primary Key : Kode_Bagian Tabel 4.5 Bagian

No Nama File Tioe Size Ket

1 Kode_Bagian Text 2 Kode_Bagian

2 Nama_Bagian Text 15 Nama_Bagian

5. Nama Tabel : Jabatan Primary Key : Id_Jabatan Tabel 4.6 Jabatan

No Nama File Tioe Size Ket

1 Id_Jabatan Text 15 Id_Jabatan


(80)

6. Nama Tabel : Pegawai Primary Key : Kode_Pegawai Tabel 4.7 Pegawai

No Nama File Tioe Size Ket

1 Kode_Pegawai Text 15 Id_Jabatan

2 Kode_Bagian Text 2 Nama_Jabatan

3 Id_Jabatan Text 15 Id_Jabatan

4 Pass Text 6 Password

5 Nama_Pegawai Text 15 Nama_Pegawai

7. Nama Tabel : Satuan Primary Key : Kode_Satuan Tabel 4.8 Satuan

No Nama File Tioe Size Ket

1 Kode_Satuan Text 1 Kode_Satuan

2 Ket Text 10 Keterangan

8. Nama Tabel : Pemakaian Primary Key : No_Pakai Tabel 4.9 Pemakaian

No Nama File Tioe Size Ket

1 No_Pakai Text 20 No_Pakai


(81)

60

3 Tgl_Pakai Text 10 Tgl_Pakai

9. Nama Tabel : Detail Pemakaian Primary Key : No_Pakai

Tabel 4.10 Detail Pemakaian

No Nama File Tioe Size Ket

1 No_Pakai Text 20 No_Pakai

2 Kode_Barang Text 15 Kode_Barang

3 Jumlah Text 10 Jumlah

10. Nama Tabel : Barang Primary Key : Kode_Barang Tabel 4.11 Barang

No Nama File Tioe Size Ket

1 Kode_Barang Text 2 Kode_Barang

2 Nama_Satuan Text 5 Nama_Satuan

3 Nama_Barang Text 30 Nama_Barang


(82)

11. Nama Tabel : Rekanan Primary Key : Kode_Rekanan Tabel 4.12 Rekanan

No Nama File Tioe Size Ket

1 Kode_Rekanan Text 2 Kode_Rekanan

2 Nama_Rekanan Text 5 Nama_Rekanan

3 Alamat Text 30 Alamat

4 Tlp Text 10 Telepon

4.2.4.5 Kodifikasi

Tahap pengkodean ini berguna untuk memudahkan dalam pengelompokan data pemrosesannya. Selain itu pengkodean dapat membantu dalam mengidentifikasi suatu objek, sehingga kesalahan dalam identifikasi objek dapat dihindari.

Pengkodean yang diguanakan dalam sistem informasi yang diusulkan ini dapat kita lihat sebagai berikut :

1. Nomor Induk Pegawai

Nomor Induk Pegawai ( NIP ) pada perancangan ini menggunakan type numeric dengan lebar 11, dimana 2 digit menyatakan tahun kelahiran, 2 digit menyatakan bulan kelahiran, 2 digit menyatakan tanggal kelahiran, 4


(83)

62

digit menyatakan tahun pengangkatan, dan 1 digit terakhir menyatakan jenis kelamin.

Adapun pengkodeannya yaitu :

XX - XX – XX - XXXX - X = 82011520091

Jenis Klamin

Tahun Pengangkatan Tanggal Lahir Bulan Lahir Tahun Lahir Contoh : 82011520091

Ket : 82 = 1982 Tahun Kelahiran 01 = 01 Bulan Kelahiran 15 = 15 Tanggal Kelahiran 2009 = Tahun Pengangkatan 1 = Jenis Kelamin Laki-Lak 2 = Jenis Kelamin Perempuan

2. ID Jabatan

ID Jabatan pada perancangan ini menggunakan type numeric dengan lebar 5, 2 digit pertama menyatakan kepala, 3 digit terakhir menyatakan bagian.


(84)

XX-XXX = KaB01

Bagian

Kepala Contoh : Ka01

3. Kode Bagian

Kode Bagian pada perancangan ini menggunakan type numeric dengan lebar 3, dimana 1 digit menyatakan bagian, 2 digit terakhir menyatakan bagian tersebut.

Adapun pengkodeannya yaitu : XXX = B01

Bagian Gizi

Contoh : B01

Keterangan : Bagian Gizi

4. Kode Rekanan

Kode Rekanan pada perancangan ini menggunakan type numeric dengan lebar 3, dimana 2 digit menyatakan bentuk perusahaan, 1 digit terakhir menyatakan nama perusahaan.


(85)

64

Adapun pengkodeannya yaitu : XXX = CV1

CV. VIDIATAMA Contoh : CV1

Keterangan : CV. VIDIATAMA

5. Kode Barang

Kode Barang pada perancangan ini menggunakan type numeric dengan lebar 2, dimana Kode Barang menyatakan nama barang.

Adapun pengkodeannya yaitu : XXX = 01

Beras Putih Contoh : 01

Keterangan : Beras Putih

6. Nomor Transaksi

Nomor Transaksi pada perancangan ini

menggunakan type numeric dengan lebar 9, dimana 1 digit menyatakan nomor transaksi, 2 digit menyatakan tanggal transaksi, 2 digit menyatakan bulan transaksi, dan 4 digit terakhir menyatakan tahun transaksi.


(86)

X - XX – XX - XXXX = 1-27/06/2010

Tahun Transaksi Bulan Transaksi Tanggal Transaksi Nomor Transaksi Contoh : 1-27/06/2010

Keterangan : 1 = Nomor Transaksi 27 = Tanggal Transaksi 06 = Bulan Transaksi

2010 =Tahun Transaksi

7. Nomor Pemakaian

Nomor Pemakaian pada perancangan ini

menggunakan type numeric dengan lebar 9, dimana 1 digit menyatakan nomor transaksi, 2 digit menyatakan tanggal transaksi, 2 digit menyatakan bulan transaksi, dan 4 digit terakhir menyatakan tahun transaksi.


(87)

66

X - XX – XX - XXXX = 1-27/06/2010

Tahun Pemakaian Bulan Pemakaian Tanggal Pemakaian Nomor Pemakaian Contoh : 1-27/06/2010

Keterangan : 1 = Nomor Pemakaian

27 = Tanggal Pemakaian

06 = Bulan Pemakaian 2010 = Tahun Pemakaian

8. Kode Satuan

Kode Barang pada perancangan ini menggunakan type numeric dengan lebar 1, dimana Kode Barang menyatakan nama barang.

Adapun pengkodeannya yaitu : X = 1

Kg Contoh : 1


(88)

4.2.5 Perancangan Antar Muka 4.2.5.1 Struktur Menu

Perancangan interface (antar muka) merupakan kegiatan guna membantu tampilan dari perangkat lunak yang akan berinterksi dengan pemakai. Perancangan ini menggunakan aturan-aturan tertentu untuk menghasilkan antar muka yang baik dan benar.

Dalam sub bab ini penulis akan menggambarkan mengenai strukrtur menu, perancangan input dan perancangan output:

Gambar 4.9 Struktur Menu Diagram Pengolahan Data Pemasukan dan Pengeluaran Barang


(89)

68

4.2.5.2 Perancangan Input

Rancangan masukan yaitu desain yang dirancang untuk menerima masukan dari pengguna sistem. Rancangan masukan data ini harus dapat memberikan penjelasan dari pemakai, baik dari bentuk maupun dari masukan –masukan yang harus di isi. Untuk lebih jelasnya bentuknya dapat dilihat berikut :

Gambar 4.10 Tampilan Login

Tabel 4.13 Fungsi dan Keterangan Login

No Nama Objek Keterangan

1 User Name Edit.Text Untuk input Username

2 Password Edit.text Untuk input password

3 Ok Button Untuk masuk ke aplikasi


(90)

1. Tampilan Form Utama

Gambar 4.11 Tampilan Menu Utama 2. Tampilan Input Data Barang

Gambar 4.12 Tampilan Data Barang

Fungsi dan Keterangan Dari Input Data Barang sebagai berikut : Tabel 4.14 Tabel Input Data Barang

No Nama Objek Keterangan

1. KODE BARANG Edit.Text Untuk Input Kode_Barang


(91)

70

3. SATUAN Edit.Text Untuk Input Satuan

4. JUMLAH Edit.Text Untuk Input Jumlah

5. TAMBAH Button Untuk Menambah Data Barang

6. EDIT Button Untuk Merubah Data Barang

7. HAPUS Button Untuk Menghapus Data Barang

8. BATAL Button Untuk Membatalkan Input Barang

9. SIMPAN Button Untuk Menyimpan Data Barang

10. CARI KODE

BARANG

Edit.Text Untuk Mencari Data Barang

Berdasarkan Kode_Barang

11. CLEAR Button Untuk Membersihkan Halaman

12. PRINT Button Untuk Mencetak Data Barang

13. KEMBALI Button Untuk Kembali Ke Menu Utama

3. Tampilan Input Data Pegawai


(92)

Fungsi dan Keterangan Dari Input Data Barang sebagai berikut : Tabel 4.15 Tabel Input Data Pegawai

No Nama Objek Keterangan

1. NIP Edit.Text Untuk Input Kode_Pegawai

2. NAMA PEGAWAI Edit.Text Untuk Input Nama_ Pegawai

3. JABATAN Edit.Text Untuk Input Kode_Jabatan

4. BAGIAN Edit.Text Untuk Input Kode_Bagian

5. PASSWORD Edit.Text Untuk Membuat Password

6. TAMBAH Button Untuk Menambah Data Pegawai

7. EDIT Button Untuk Merubah Data Pegawai

8. HAPUS Button Untuk Menghapus Data Pegawai

9. BATAL Button Untuk Membatalkan Input Pegawai

9. SIMPAN Button Untuk Menyimpan Data Pegawai

10. CARI KODE

PEGAWAI

Edit.Text Untuk Mencari Data Pegawai

Berdasarkan Kode_Pegawai

11. CLEAR Button Untuk Membersihkan Halaman

12. PRINT Button Untuk Mencetak Data Pegawai


(93)

72

4. Tampilan Input Data Rekanan

Gambar 4.14 Tampilan Data Rekanan Fungsi dan Keterangan Dari Input Data Barang sebagai berikut :

Tabel 4.16 Tabel Input Data Rekanan

No Nama Objek Keterangan

1. KODE REKANAN Edit.Text Untuk Input Kode_Rekanan

2. NAMA REKANAN Combo box Untuk Input Nama_ Rekanan

3. ALAMAT Edit.Text Untuk Input Alamat

4. TLP Edit.Text Untuk Input Telepon

6. TAMBAH Button Untuk Menambah Data Rekanan

7. EDIT Button Untuk Merubah Data Rekanan

8. HAPUS Button Untuk Menghapus Data Rekanan

9. BATAL Button Untuk Membatalkan Input

Rekanan


(94)

11. CARI KODE REKANAN

Edit.Text Untuk Mencari Data Pegawai

Berdasarkan Kode_Rekanan

12. CLEAR Button Untuk Membersihkan Halaman

13. PRINT Button Untuk Mencetak Data Rekanan

14. KEMBALI Button Untuk Kembali Ke Menu Utama

5. Tampilan Form Pemesanan Belanja Bahan Makanan Kering


(1)

8. Tampilan Form Pemakaian

Gambar 5.9 Form Pemakaian

9. Tampilan Form Cetak


(2)

93

10. Tampilan Laporan Data Barang

Gambar 5.11 Laporan Data Barang

11. Tampilan Laporan Data Pegawai


(3)

12. Tampilan Laporan Data Rekanan

Gambar 5.13 Laporan Data Rekanan

13. Tampilan Laporan Data Pemakaian


(4)

95

14. Tampilan Laporan Data Belanja


(5)

96

Kesimpulan dan saran yang dapat diperoleh dari tugas akhir ini, baik menyangkut sistem yang sedang berjalan maupun perancangan sistem baru yang diusulkan.

6.1. Kesimpulan

Setelah merancang sistem yang di usulkan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan sistem yang terintegrasi dapat meningkatkan efektifitas kegiatan pengolahan data barang yang terjadi di Gudang Instalasi Gizi RSHS secara lebih terarah dan terpadu yang dapat memeberikan informasi yang berguna untuk bagian gudang sebagai pengolah data.

2. Dengan sistem yang terintegrasi dapat mengatasi keterlambatan laporan pengeluaran dan pemasukan barang yang masih dilakukan secara sederhana.

3. Dengan sistem informasi Pengolahan Data Barang di Gudang Instalasi Gizi RSHS kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar.


(6)

97

6.2. Saran

Berikut saran bagi pengguna yang dapat penulis berikan :

1. Sistem informasi pengolahan data ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut dengan fasilitas teknologi komputer yang lebih canggih dengan sarana yang lebih baik.

2. Pada faktor terpenting didalam pembentukan komputerisasi sistem dan implementasinya terletak pada kemampuan manusia, oleh karenanya perlu dilakukan pelatihan-pelatihan pengoperasian sistem.

3. Pemeliharaan file harus lebih diperhatikan agar tidak terjadi kerusakan dan kehilangan data, dengan cara menjaga komputer sebagai alat bantu sistem informasi.