Sistem Informasi Manajemen Keuangan Di KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

Prima Apriliani

10111005

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2016


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DI KSP. RAJAWALI CITRA MANDIRI (RCM) CABANG KARAWANG” disusun untuk memperoleh gelar S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa mendapat dukungan, bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

2. Kepada orang tua yang sudah memberi dukungan dan doa restu yang tidak henti-hentinya bagi penulis.

3. Bapak Tonny Panjaitan selaku pimpinan KSP. Rajawali Citra Mandiri yang telah mengijinkan melakukan penelitian.

4. Bapak Hasan Panjaitan selaku Manager cabang serta pembimbing yang telah mengijinkan melakukan penelitian di KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang.

5. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

6. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. selaku penguji 1 yang telah memberikan masukkan dan saran-saran dalam penyusunan penelitian skripsi ini.

7. Ibu Sufa’atin, S.T.,M.Kom., selaku penguji 3 yang telah memberikan masukkan dan saran-saran dalam penyusunan penelitian skripsi ini.

8. Teman – teman seperjuangan satu bimbingan yaitu Andiecha, Pipit, Susan, Dewi.


(3)

iv

Semoga Tuhan membalas kebaikan kepada semua pihak, sehingga ilmu yang diberikan kepada kami dapat bertambah. Akhir kata, terima kasih atas dukungan

dan do’a, semoga dengan adanya skripsi ini dapat memberikan suatu manfaat

kepada yang membacanya. Amin.

Bandung, 30 Januari 2016


(4)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Tinjauan KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang ... 11

2.1.1 Sejarah KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang... 11

2.1.2 Visi dan Misi KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang ... 12

2.1.3 Struktur Organisasi KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang .... 13

2.1.4 Deskripsi Tugas ... 15

2.2 Landasan Teori ... 16

2.2.1 Sistem Informasi ... 16

2.2.2 Manajemen ... 17

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 18

2.2.4 Manajemen Keuangan ... 19

2.2.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Keuangan ... 20


(5)

vi

2.2.11 Tools ... 38

2.2.12 Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi ... 40

2.2.13 Pendekatan Terstruktur ... 41

2.2.14 Diagram Konteks ... 42

2.2.15 Pengujian Perangkat Lunak ... 43

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 47

3.1 Analisis Sistem ... 47

3.1.1 Analisis Masalah ... 47

3.1.2 Analisis SWOT pada KSP.Rajawali Citra Mandiri Cabang Karawang ... 47

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis KSP.Rajawali Citra Mandiri Cabang Karawang .. 56

3.1.4 Deskripsi Sistem ... 58

3.1.5 Analisis Manajemen Modal ... 59

3.1.6 Analisis Manajemen Penggajian ... 63

3.1.7 Analisis Jaringan ... 66

3.1.8 Analisis Data ... 67

3.1.9 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 69

3.1.10 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 73

3.2 Perancangan Sistem ... 103

3.2.1 Perancangan Data ... 103

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 109

3.2.3 Perancangan Antar Muka (Interfaces) ... 112

3.2.4 Perancangan Pesan ... 137

3.2.5 Perancangan Jaringan Semantik ... 138

3.2.6 Perancangan Prosedural ... 140

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 153

4.1 Implementasi Sistem ... 153


(6)

vii

4.1.2 Perangkat Lunak yang Digunakan ... 153

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 154

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 157

4.2 Pengujian Sistem ... 159

4.2.1 Pengujian Black Box ... 160

4.2.2 Pengujian Beta ... 175

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 179

5.1 Kesimpulan ... 179

5.2 Saran ... 179


(7)

180 PT.RajaGrafindo Persada, 1999.

[3] G. B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Jakarta Pusat: PT. Ikrar Mandiri Abadi, 1999.

[4] E. Indrayani and Humdiana, Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

[5] E. K. Stice, J. D. Stice and K. F. Skousen, Akutansi Intermediate, Jakarta: Salemba Empat, 2004.

[6] B. Rahardjo, Memahami Laporan Keuangan, Yogyakarta: Andi Offset, 1994.

[7] Jogiyanto, Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif, Yogyakarta: Andi Offset, 2005.

[8] F. Rangkuti, Analisis Swot : Teknik Membedah Kasus Bisnis, 1997: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

[9] S. Adler Haymans Manurung, Teknik Peramalan Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

[10] D. P. S. Forecasting Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: BPFE, 1997. [11] M. Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprodjo, Business Forcasting, Yogyakarta:

BPFE, 1995.

[12] M. R, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: Bina Alumni Indonesia, 2000. [13] A. Supriyanto, Web dengan HTML & XML, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. [14] A. B. B. Ladjamudin, Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2006 .


(8)

1

1. BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Koperasi Simpan Pinjam (KSP.) Rajawali Citra Mandiri (RCM) Karawang merupakan salah satu koperasi simpan pinjam yang ada di Karawang yang telah berdiri sejak tahun 2006 yang sudah memiliki 4 cabang yaitu cabang Tanggerang, cabang Bogor, cabang Karawang dan cabang Subang. Pada proses simpan pinjam yang ada di KSP.Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang, nasabah berhubungan langsung dengan kasir dan Adm. Rekap, dan Manajer cabang di KSP.Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang turut andil dalam memeriksa dan mengawasi proses yang dilakukan nasabah tersebut. Seorang Manajer cabang pun bertanggung jawab dalam merencanakan dan mengawasi keuangan yang meliputi modal usaha KSP.Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang, alur kas masuk dan keluar KSP.Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang serta penggajian karyawan yang ada di koperasi. Selain itu, ada Collector yang bertanggung jawab dalam mencari nasabah dan Pengawas yang menentukan layak tidaknya diberi pinjaman atau tidak.

Berdasarkan hasil observasi di KSP. Rajawali Citra Mandiri Cabang Karawang dan hasil wawancara dengan Manajer cabangng KSP. Rajawali Citra Mandiri Cabang Karawang Bapak Hasan, Nasabah yang ada di KSP. Rajawali Citra Mandiri Cabang Karawang tercatat sudah ada lebih dari 800 orang, dan pada bulan November 2014, KSP. Rajawali Citra Mandiri Cabang Karawang telah melakukan 460 transaksi pinjaman dan simpanan, yang pada bulan november 2014 pemasukan keuangan simpan pinjam sangat pesat, karena transaksi simpan dan pinjam yang begitu banyak mempersulit KSP.Rajawali Citra Mandiri Cabang Karawang melakukan perhitungan terhadap jumlah nasabah, jumlah saldo akhir kas, jumlah modal keluar, jumlah pinjaman, jumlah simpanan, dan jumlah angsuran. Laporan yang diterima oleh Manager cabang hanya berupa jumlah dari perhitungan yang kurang informative mengakibatkan Manager cabang sulit dalam melakukan pengawasan terhadap arus keluar kas yang dampaknya Manager cabang tidak dapat


(9)

melihat pertumbuhan keuangan dan nasabah pada KSP.Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang.

Selain itu, Manajer cabang KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang memerlukan waktu karena untuk menyediakan modal Manager Cabang harus menunggu semua transaksi simpan pinjam dan penerimaan modal yang diberikan pusat masuk ke dalam kas, maka dari itu Manager cabang selama ini sering mentafsirkan modal yang akan dikeluarkan karena modal di dalam kas tidak selamanya memenuhi rencana untuk menjalankan bisnis dari KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang, karena hal tersebut terkadang modal yang disiapkan kurang dan memperlambat bisnis dan kinerja dari KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang ini. Target yang seharusnya tercapai, karena salah dalam merencanakan modal, KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang sering mengalami kerugian seperti pertumbuhan nasabah menurun, pertumbuhan simpan pinjam menurun serta laba yang tidak sesuai.

Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dibutuhkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang dapat merencanakan, mengatur, mengawas arus keuangan yang ada di KSP. Rajawali Citra Mandiri, baik itu arus masuk maupun arus keluar. Maka dari itu, penelitian dalam skripsi ini berjudul “Sistem Informasi Manajemen Keuangan di KSP. Rajawali Citra

Mandiri (RCM) Cabang Karawang.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalahnya adalah bagaimana membangun Sistem Informasi Manajemen Keuangan di KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penelitian ini adalah membangun Sistem Informasi Manajemen Keuangan di KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang untuk memudahkan Manajer cabang dalam melakukan manajemen keuangannya.


(10)

3

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Membantu Manajer cabang dalam melakukan pengawasan terhadap arus masuk dan keluar kas KSP.Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang.

2. Membantu Manajer cabang dalam melakukan perencanaan keuangan/modal untuk mempermudah bisnis pada KSP.Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dilakukan agar memfokuskan penelitian sehingga penelitian yang dilakukan lebih terarah. Batasan masalah dalam Sistem Informasi Manajemen Keuangandi KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang ini, adalah sebagai berikut :

1. Data yang digunakan adalah data transaksi simpan pinjam dan data nasabah pada bulan Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

2. Data yang digunakan adalah data modal pada bulan Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

3. Data yang digunakan adalah data gaji karyawan pada bulan Januari 2014 sampai dengan Desember 2014

4. Metode peramalan yang digunakan untuk perencanaan target modal adalah single moving average 6 bulan, metode tersebut dipilih berdasarkan hasil perbandingan metode yang sudah dilakukan sebelumnya(lampiran F). 5. Perencanaan keuangan KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang

Karawang dilakukan untuk merencanakan jumlah modal , setoran pinjaman untuk arus keluar dan masuk setiap bulan, simpanan dan angsuran untuk arus masuk kas setiap bulannya, serta penggajian karyawan.

6. Hasil keluaran sistem informasi KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang berupa laporan informasi tentang kondisi keuangan koperasi dan analisa laporan keuangan.

7. Hasil keluaran peramalan di sistem informasi KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang berupa grafik hasil dari modal perbulan, peramalan perbulan dan realisasi/monitoring perbulan.


(11)

8. Sistem yang dibangun berbasis web

9. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah pendekatan analisis prosedural atau terstruktur.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan yang telah ditentukan dalam melakukan sebuah penelitian yang berguna sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. alur Penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Studi Pendahuluan

a. Wawancara b. Observasi

Studi Literatur

Perumusan Masalah

Bagaimana membangun sistem informasi manajemen keuangan dan nasabah di KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang

Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: a. Wawancara tidak terstruktur b. Observasi

c. Studi Pustaka

- Jurnal - Buku - Paper

- Bacaan pendukung

A

Identifikasi Masalah


(12)

5

Analisis Masalah Melakukan masalah yang ada pada KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang berdasarkan hasil wawancara

Analisis Sistem Yang Akan Dibangun

A

Analisis Internal Pada analisis internal akan membahas mengenai kekuatan dan kelemahan KSP.Rajawali Citra Mandiri dengan menggunakan :

- Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)

Analisis External Pada analisis external akan membahas mengenai peluang dan ancaman KSP.Rajawali Citra Mandiri dengan menggunakan :

- Matriks Faktor Strategi External (EFAS)

Tema Strategi Point point dari hasil analisis Internal dan Eksternal

Analisis SWOT

Analisis aturan bisnis Analisis aturan bisnis merupakan suatu identifikasi dan pencatatan terhadap aturan-aturan baik yang tertulis maupun lisan

Analisis data Entity Relationship Diagram (ERD)

Analisis kebutuhan non-fungsional a. Analisis kebutuhan pengguna b. Analisis perangkat keras c. Analisis perangkat lunak Analisis fungsional a. Diagram konteks b. Data flow diagram. c. Spesifikasi proses d. Kamus data

Analisis PDCA a. Plan / Merencanakan meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi. b. Do / Kerjakan

Implementasi proses c. Check / cek

Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya.

d. Act / Tindak Lanjuti menindak lanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan.

B


(13)

Perencangan sistem a. Perencangan tabel relasi b. Perencangan struktur tabel c. Perencangan struktur menu d. Perencangan antarmuka e. Perencangan pesan

f. Perencangan jaringan simantik

Pengujian sistem

a. Pengujian blackbox

b. Pengujian beta

B

Sistem Informasi Manajemen Keuangan

Gambar 1.1 Alur Penelitian (2)

Keterangan dari masing-masing tahapan metodologi penelitian adalah sebagai berikut :

1. Studi Pendahuluan

Tahap ini dilakukan penelitian di KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang dengan melakukan :

a. Wawancara dengan pihak KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang .

b. Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan dilingkunagn KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang.


(14)

7

2. Studi Literatur

Tahap ini penulis mengacu dari berbagai sumber yaitu dari buku maupun tugas akhir untuk dijadikan referensi dalam memperoleh teori-teori yang dibutuhkan.

3. Perumusan masalah

Tahap ini menjelaskan rumusan masalah berdasarkan fakta dan data yang ada dilapangan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana membangun Sistem Informasi Manajemen Keuangandi KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang.

4. Pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu:

a. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.

b. Observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian.

c. Studi Pustaka dilakukan dengan mempelajari dokumen tertulis maupun elektronik dari lembaga/institusi.

5. Analisis sistem yang akan dibangun

Tahap ini menggambarkan sistem seperti apa yang akan dibangun. Adapun tahapan – tahapan dalam melakukan analisis sistem, yaitu:

a. Analisis masalah terhadap masalah yang ada pada tempat penelitian. b. Analisis SWOT untuk menentukan tema strategi.

c. Analisis aturan bisnis yang ada pada tempat penelitian. d. Analisis data

e. Analisis kebutuhan non-fungsional.

Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan kebutuhan spesifikasi sistem. Adapaun analisis yang diperlukan pada tahap ini, yaitu:

1. Analisis kebutuhan pengguna. 2. Analisis perangkat keras. 3. Analisis perangkat lunak.


(15)

f. Analisis kebutuhan fungsional

Analisis kebutuhan fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menggambarkan aliran data, perencanaan dan pembuatan sketsa yang akan digunakan. Adapun analisis yang digunakan pada tahap ini, yaitu:

1. Diagram konteks 2. Data flow diagram 3. Spesifikasi proses 4. Kamus data 6. Perancangan sistem

Tahap perancangan sistem dilakukan untuk menggambarkan hasil dari analisis sistem. Adapun kegiatan - kegiatan dalam perancangan sistem, yaitu: a. Perancangan table relasi

b. Perancangan struktur table c. Perancangan antarmuka d. Perancangan pesan

e. Perancangan jaringan semantik 7. Implementasi sistem

Tahap ini merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang akan diimplementasikan yang diharapkan dapat digunakan secara optimal dan sesuai dengan kebutuhan. Adapun kegiatan-kegiatan dalam proses implementasi, yaitu:

a. Implementasi perangkat keras b. Implementasi perangkat lunak c. Implementasi basis data d. Implementasi antarmuka 8. Pengujian sistem

Tahap ini dilakukan untuk menilai apakah sistem yang telah dibangun sesuai dengan kebutuhan dan untuk mengevaluasi keunggulan sistem yang baru dengan sistem yang lama. Adapun kegiatan-kegiatan dalam tahap ini, yaitu: a. Pengujian Blackbox


(16)

9

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi analisis dalam pembangunan sistem yaitu gambaran umum sistem, analisis basis data, analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non fungsional. Pada perancangan berisi mengenai perancangan data, perancangan menu, perancangan antarmuka dan jaringan semantik.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi pembahasan mengenai implementasi dalam bahasa pemprograman yaitu implemntasi kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, implemntasi basis data, implementasi antarmuka dan tahap-tahap dalam melakukan pengujiam perangkat lunak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi hal-hal yang bisa disimpulkan dari hasil keseluruhan penelitian yang dilakasanakan di KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang dan aplikasi yang dibangun, serta saran untuk pengembangan sistem selanjutnya.


(17)

(18)

11

2. BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang

Tahap tinjauan perusahaan ini merupakan peninjauan terhadap tempat penelitian studi kasus yang dilakukan di KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang. Tinjauan perusahaan meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi tugas yang ada di KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang.

2.1.1 Sejarah KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang

KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang merupakan sebuah koperasi yang bergerak dalam bidang simpan dan pinjam kepada masyarakat. KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang pertama kali didirikan oleh Tonny Panjaitan pada Tanggal 24 April 2006, dengan berbadan hukum No : 518/12/BH/BKKUKM/2006.

KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang didirikan bertujuan untuk membantu masyarakat terutama masyarakat kecil dan menengah. KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang memegangan peranan penting bagi masyarakat sekitarnya dalam memajukan pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan menawarkan pinjaman dengan bunga yang kecil serta penyimpanan uang untuk seluruh anggota/nasabah . KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang Sendiri berlokasi di Perum Regensi Jl. Cempaka 5 No. 12 Karawang Jawa Barat.

KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang memiliki sebuah logo. Logo merupakan symbol, tanda gambar, merek dagang (trademark) yang berfungsi sebagai lambing identitas diri dari suatu badan usaha dan tanda pengenal yang merupakan ciri khas perusahaan. Gambar 2.1 merupakan logo dari KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang.


(19)

Gambar 2.1Logo KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM) Karawang

2.1.2 Visi dan Misi KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang

Organisasi memerlukan visi dan misi tertentu sesuai bidang yang di geluti organisasi. KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang memiliki visi dan misi untuk menjalankan bisnis KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang agar terarah untuk mencapai tujuan bisnis berikut ini visi dan misi KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang :

1. Visi KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang

1. Mewujudkan terpenuhinya kesejahteraan anggota.

2. Membatu dalam program pemberdayaan ekonomi karyawan.

2. Misi KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang

1. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan kepentingan ekonomi anggota, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan pendapatan anggota pada khususnya Membatu dalam program pemberdayaan ekonomi karyawan

2. Ikut serta membangun tatanan perakonomian nasional dalam rangka masyarakat adil dan makmur


(20)

13

2.1.3 Struktur Organisasi KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang

Dalam sebuah organisasi agar semua kegiatan berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan, perlu adanya suatu struktur organisasi dan pembagian kerja (job description) yang jelas. Struktur organisasi yang baik harus menggambarkan dengan jelas wewenang dan tanggung jawab serta fungsi-fungsi dari setiap bagian yang ada dalam perusahaan, yang mana dalam hal ini merupakan salah satu syarat terciptanya suatu pengendalian internal yang memadai. Adapun struktur organisasi KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang dapat dilihat seperti pada Gambar 2.2.


(21)

KOPERASI SIM PAN P INJAM RAJAWALI CITRA MANDIRI

CEO Tonny Panjait an

Sekretaris : Sella P an garibu an, S.E Penasehat :

Maria Simb olon, S.H.

CABANG TANGG ERANG

MANAGER : Sumanto Situ mo ran g

PENGA WAS 1 : Suryadi Siringo

PENGA WAS 2 : Renaldi Sihombing

PENGA WAS 3 : Benardo Situmorang

Co llecto r 3 : Niko Sin aga Co llecto r 2 : Hu din Marbu n

Co llecto r 1 : Ber ton Tob in g

Co llecto r 4 : Rian Sih ombing

Co llecto r 6 : Julyanto Situ mo ran g Co llecto r 5 :

Mo ses Situ mo ran g

KASIR : Dora Hasibuan ADM REKAP: Lilis Sitanggang TABUNGAN: Suryadi Siringo CABANG BOGOR MANAGER : Tingkos Panjaitan

PENGA WAS 1 : Benny Panjaita n PENGA WAS 2 : Edo Gultom

PENGA WAS 3 : Tigor Sitorus

Co llecto r 3 : Sab ar Lu bis Co llecto r 2 :

Vande Togatorop Co llecto r 1 : Ben ny Siliton g

Co llecto r 4 : Joko Sinambela

Co llecto r 6 : Roy Sih omb ing Co llecto r 5 : Roy Parded e

KASIR : Je lita Panja itan

ADM REKAP: Yanti Ma nurung

TABUNGAN: Debora Naibaho CABANG Karaw ang MANAGER : Hasan Panjaitan

PENGA WAS 1 : Ja nri Hutahaean

PENGA WAS 2 : Hasan Sanusi PENGA WAS 3 :

Hermanto Panjaitan

Co llecto r 3 : Han ter hu tah aean Co llecto r 2 :

Frian us Sip ah utar Co llecto r 1 :

Luter Naibaho

Co llecto r 4 : Robintar Nad eak

Co llecto r 6 : Heh e h utasoit Co llecto r 5 :

Samuel Naiggolan

KASIR : Judika Sinag a

ADM REKAP: Flora Panga ribuan

TABUNGAN: Evi Siagian

Co llecto r 7 : Vicky Sihombing CABANG SU BANG MANAGER : Tigo r Simanjuntak

PENGA WAS 1 : Jonatan A ritonang

PENGA WAS 2 : Herman Pasaribu

PENGA WAS 3 : Isha k Bimo

Co llecto r 3 : Robert Silalah i

Co llecto r 2 : Darson o Sianipar Co llecto r 1 : Tegar Naib ah o

Co llecto r 4 : Apriyan to Saragi

Co llecto r 6 : Do ni M ar paung

Co llecto r 5 : James Simanjuntak

KASIR : Jenita Sihaan ADM REKAP:

Melani Simanjuntak TABUNGAN: Lucys ya Mondong

Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Rajawali Citra Mandiri (RCM)


(22)

15

Pengawas

Collector

Tabungan Kasir Manager Cabang

Adm. Rekap

Gambar 2.3 Struktur Organisasi KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang

2.1.4 Deskripsi Tugas

Struktur organisasi suatu perusahaan diperlukan untuk menguraikan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing – masing fungsi dalam perusahaan. Uraian tugas pada KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang adalah sebagai berikut :

1. Manager Cabang uraian tugasnya sebagai berikut : a. Memimpin kegiatan usaha secara keseluruhan b. Memanage seluruh pegawai

c. Menerima laporan sipan dan pinjaman

d. Mengatur keuangan KSP. Rajawali Citra Mandiri ( RCM ) Karawang

e. Mengatur gaji karyawan f. Mengelola modal usaha

g. Mengkoordinator perumusan dan perencanaan program kerja 2. Pengawas uraian tugasnya sebagai berikut :

a. Mengatur, mengkoordinir dan menangani semua aktivitas yang berhubungan dengan simpan pinjam.


(23)

b. Mengamati posisi setiap pembiayaan, memantau dan memberikan pembinaan serta mengusahakan agar perlunasan dapat sesuai dengan perjanjian.

c. Memberikan solusi pada keluhan anggota/nasabah dalam kasus pembiayaan.

3. Tabungan uraian tugasnya sebagi berikut :

a. Mengkoordinir semua simpanan anggota/nasabah 4. Kasir uraian tugasnya sebagai berikut :

a. Mengelola transaksi pinjaman b. Mengelola transaksi simpanan c. Mengelola data anggota/nasabah d. Membuat laporan keuangan

5. Adm. Rekap uraian tugasnya sebagai berikut :

a. Menyusun dan menyiapkan neraca dan perhitungan hasil usaha koperasi 6. Collector uraian tugasnya sebagai berikut :

a. Mengawasi secara langsung kondisi lapangan

2.2 Landasan Teori

Landasan teori yang digunakan dalam menyusun laporan tugas akhir dan pembangunan Sistem Informasi Manajemen Keuangandi KSP.Rajawali Citra Mandiri (RCM) Cabang Karawang adalah sebagai berikut :

2.2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari [1] : 1. Blok Masukan (Input Block)


(24)

17

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

6. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.2.2 Manajemen

Manajemen pada puncak hierarki organisasi seperti direktur dan para wakil direktur, sering disebut berada pada tingkat perancanaan strategi (strategic planning level). Dalam pembahasan sistem informasi keuangan, yang akan dibahas


(25)

lebih lanjut adalah para pelaku dan pemakai dari kelompok Manajer.Manajer dijumpai pada semua jenjang, sesuai dengan tingkatan manajemen, yaitu [2]: a. Tingkat perencanaan Strategis (Strategic Planing Level)

Merupakan manajer puncak organisasi. Mereka mempunyai pengaruh atas keputusan yang diambil pada seluruh organisasi selama beberapa tahun mendatang. Istilah lain yang digunakan yakni eksekutif.

b. Tingkat Pengendalian Manajemen (Management Control Level)

Merupakan manajer tingkat menegah, yang memiliki tanggung jawab untuk merubah rencana menjadi tindakan dan memastikan agar tujuannya tercapai. c. Tingkat Pengendalian Operasional (Operational Controi Level)

Merupakan manajer tingkat bawah, yang bertanggung jawab menyelesaikan rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer ditingkat yang lebih tinggi.

Adapun untuk mengambarkan tingkatan manajemen seperti terliat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Tingkatan Manajemen

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari hal-hal atau elemen- elemen yang bekerja sama untuk membentuk suatu kesatuan dan saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem informasi manajemen [3]:


(26)

19

1. Menurut Gordon B. Davis, bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah manusia/mesin yang terpadu utnuk menyajiakn informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi .

2. Menurut Suhardiman Yowono Sistem Informasi Manajemen adalah keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pemimpin untuk keperluan pelaksanaan fungsi manajemen bagi pemimpin terutama dalam menentukan keputusan yang tepat.

3. Menurut The Liang Gie , Sistem Informasi Manajemen adalah keseluruhan jalinan dan satuan-satuan jaringan lalu lintas macam-macam keterangan, artinya adalah jaringan antara bagian-bagian dan sub-sub bagian. Dan yang dimaksud dengan keterangan adalah data dan informasi.

Kesimpulan bahwa konsep sistem informasi manajemen memiliki beberapa karakteristik [4]:

1. Dalam suatu organisasi terdapat satu bagian khusus sebagai pengelola SIM. 2. SIM merupakan jalian lalu lintas data dan informasi dari setiap bagian di dalam

organisasi yang terpusat di bagian SIM.

3. SIM merupakan jalinan hubungan antar bagian dalam organisasi melalui satu bagian SIM.

2.2.4 Manajemen Keuangan

Semua aktivitas perusahaan untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk mengendalikan dana tersebut seefisien mungkin.

Fungsi-fungsi utama dari para manajer keuangan adalah merencanakan untuk (planning for), mendapatkan dan menggunakan dana-dana dengan cara-cara tertentu sehingga aktivitas-aktivitas organisasi akan tercapai melalui efisiensi yang paling maksimal. Hal ini tentunya membutuhkan pengetahuan tentang pasar uang dan modal dari mana dana-dana tersebut diambil dan pengambilan-pengambilan keputusan yang sehat tentang investasi. Para manajer harus mempelajari berbagai sumber dan berbagai penggunaan dana alternatif, pada saat mereka mengambil keputusan-keputusan.


(27)

Pada dasarnya pengambilan keputusan manajemen keuangan terbagi kedalam tiga kategori, yaitu :

1. Pengambilan keputusan mengenai investasi (investment decisions), yaitu kekayaan yang harus diperoleh perusahaan.

2. Pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan/keuangan (financial decisions), yaitu bagaimana kekayaan tersebut dibiayai

3. Pengambilan keputusan mengenai pembagian dividen (dividend decisions), yaitu bagaimana keuntungan yang diperoleh perusahaan harus dibagi-bagi antara para pemilik san apa yang tinggal dalam perusahaan.

2.2.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Keuangan

Sistem Informasi Manajemen Keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan. Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi.

Sistem Informasi Manajemen Keuangan adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIMKEU pada sebuah organisasi antara lain [5]:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem sistem informasi akuntasi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri dari 3 subsistem:

1. Sistem pemrosesan transaksi.

2. Mendukung proses operasi bisnis harian. 3. Sistem buku besar/ pelaporan keuangan.

4. Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup


(28)

21

5. Menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak,dll.

2.2.6 Konsep Laporan Keuangan

Konsep laporan keuangan yaitu berisi teori-teori yang digunakan dalam penelitian. Laporan keuangan ini terdiri dari tujuan, karakteristik kualitatif, jenis-jenis, laporan laba-rugi serta kelebihan dan kekurangan dari laporan keuangan. Berikut akan dijelaskan teori-teori yang memaparkan tentang laporan keuangan.

2.2.6.1Tujuan Laporan Keuangan

Seorang akuntan tidak dapat menentukan kriteria perngakuan yang dibutuhkan, pengukuran yang berguna dan cara terbaik untuk melaporkan informasi akuntansi, pelaporan akuntansi keuangan yang utama disebutkan dalam kerangka konseptual adalah. [6]

1. Kegunaan.

2. Dapat dimengerti.

3. Target pembaca : investor dan kreditor. 4. Penilaian terhadap arus kas masa depan. 5. Evaluasi sumber daya ekonomi.

6. Fokus utama pada laba.

2.2.6.2Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut. Masing-masing laporan keuangan memiliki arti sendiri dalam melihat kondisi keuangan perusahaan, baik secara bagian, maupun secara keseluruhan. Namun, dalam praktiknya perusahaan dituntut untuk menyusun beberapa jenis laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan, terutama untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain. Penyusunan laporan keuangan terkadang disesuikan juga dengan kondisi perubahan kebutuhan perusahaan. Artinya jika tidak ada perubahan dalam laporan tersebut, tidak perlu dibuat, sebagai contoh laporan perubahan modal atau laporan catatan atas laporan keuangan. Atau dapat pula laporan keuangan dibuat hanya sekedar tambahan, untuk


(29)

memperkuat laporan yang sudah dibuat. Dalam prakteknya, secara umum ada lima jenis laporan keuangan yang biasa disusun, yaitu [6]:

1. Neraca.

2. Laporan Laba Rugi.

3. Laporan Perubahan Modal. 4. Laporan Arus Kas.

5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan.

2.2.6.3Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

Laporan laba rugi (profit and lost statement) yang disusun oleh perusahaan memiliki struktur yang terdiri atas pendapatan pada periode berjalan dan seluruh beban perusahaan, baik itu beban usaha ataupun beban diluar usaha perusahaan pada periode berjalan.

Rumus untuk menghitung laporan laba rugi yaitu: 1. Laba Bersih/Rugi = Penghasilan – Biaya

2. Hasil/Laba Usaha (Rugi Usaha) = Penjualan – (Harga Pokok Penjualan + Biaya Operasi).

3. Biaya Lain- Lain = Hasil/Laba Bersih (Rugi Bersih)

Format laporan laba/rugi perlu kita ketahui, umumnya, format sederhananya adalah pada header laporan laba rugi harus ditulis identitas perusahaan, jenis laporan keuangan yang disajikan (laporan laba/rugi) dan periode laporan. lalu kemudian tepat dibawahnya memuat tiga komponen utama, yaitu total pendapatan, total beban dan laba ataupun rugi. ke-3 komponen utama itulah yang akan jadi intisari dari laporan laba rugi perusahaan. komponen pendapatan serta beban bisa diambil atau kita kutip dari neraca saldo (kertas kerja) pada kolom laba/rugi, sedangkan komponen laba ataupun rugi adalah selisih atas pendapatan total dan beban total, bila pendapatan total lebih besar


(30)

23

daripada bebannya, maka diakui sebagai laba, pun sebaliknya jika pendapatan ternyata lebih kecil daripada total beban maka diakui sebagai rugi [6].

Adapun Penyusunan Laporan Laba Rugi Perusahaan memiliki tujuan seperti berikut:

1. Untuk mengetahui besar kecilnya pajak yang akan ditanggung.

2. Untuk mengevaluasi serta mengecek histori dari perolehan laba dari waktu ke waktu.

Mengecek efektivitas dan efisiensi usaha berdasar pada nilai biaya usaha.

2.2.6.4Laporan Arus Kas

Arus kas ( Cash flow ) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode. Laporan arus kas ( cash flow ) memiliki 2 macam aliran / arus kas yaitu :

A. Cash Inflow

Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas. Arus kas masuk ( cash inflow ) terdiri dari [5] : 1. Hasil penjualan produk/jasa perusahaan

2. Penagihan piutang dari penjualan kredit 3. Penjualan aktivia tetap yang ada.

4. Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas. 5. Pinjaman/hutang dari pihak lain

6. Penerimaan sewa dan pendapatan lain. B. Cash Out Flow

Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar ( cash out flow ) terdiri dari: 1. Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya lain-lain 2. Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan. 3. Pemebelian aktivia tetap.


(31)

5. Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.

6. Pembayaran sewa, pajak,deviden,bunga dan pengeluaran lain-lain.

2.2.6.5Kategori Arus Kas

Dalam laporan arus kas , penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan menurut 3 kategori utama [5]:

A. Aktivitas operasi

Aktivitas operasi adalah transaksi – transaksi dan kejadian kejadian yang akan menentukan laba rugi. Penerimaan kas dari penjualan barang atau pemberian jasa adalah arus kas masuk utama bagi kebanyakan bisnis.jumlah kas bersih yang diterima atau dikeluarkan untuk aktivitas operasi merupakan angka utama dalam laporan arus kas. Sama halnya laba bersih yang digunakan untuk mengikhtisarkan segala sesuatu pada laporan laba rugi, kas bersih dari aktivitas oprasi merupakan hal yang paling penting atau dari laporan arus kas.

B. Aktivitas investasi

Aktivitas investasi yang utama adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan peralatan dan aktivia lain yang tidak dibeli untuk dijual kembali. Aktivitas investasi juga termasuk pembelian dan penjualan instrument keuangan yang tidak ditujukan untuk diperdagangkan, seperti halnya memberi dan menagih pinjaman. Aktivitas- aktivitas tersebut terjadi secara rutin dan menyebabkan adanya penerimaan dan pengeluarana kas, tetapi tidak dikelompokan sebagai aktivitas operasi karena hanya berhubungan secara tidak langsung dengan aktivitas operasi bisnis yang berjalan.

C. Aktivitas pendanaan

Aktivitas pendanaan adalah transaksi dan kejadian di mana kas diperoleh dari dan dibayarkan kembali kepada pemilik ( pendanaan dengan ekuitas atau modal ) dan para kreditor ( pendanaan dengan utang ). Sifat aktivitas pendanaan adala sama, apa pun jenis industrinya,tetapi aktivitas operasi dan aktivitas investasi berbeda untuk masing – masing jenis industri.


(32)

25

2.2.6.6Pola Arus Kas

Pola normal dari arus kas masuk positif atau arus kas keluar negative dilaporkan pada laporan arus kas sebagai berikut :

1. Arus kas dari aktivitas operasi, + 2. Arus kas dari aktivitas investasi, -

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan, + atau –

Pada Gambar 2.5 sebuah perusahaan baru atau yang sedang bertumbuh pesat membutuhkan kas dari aktivitas pendanaan untuk membayar perluasan modalnya ( aktivitas investasi ) dan untuk menutupi arus kas negatif dari aktivitas operasi akibat penambahan persediaan ataupun tagihan-tagiahan.

Investasi

Operasi

Pendanaan

Start – Up, High-Growth Company

Investasi

Operasi

Pendanaan Dividen

Stedy-State Company

Investasi

Operasi

Pendanaan Pembelian Kembali Saham

Cash Cow Pembayaran Utang

Dividen

Gambar 2.5 Pola Hidup Arus Kas Perusahan

2.2.6.7Kelebihan dan Kekurangan Laporan Keuangan

Berikut adalah kelebihan laporan keuangan antara lain [5]:

1. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan pasti dalam mengetahui informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan perubahan modal perusahaan di masa lalu.

2. Laporan keuangan layak dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan perusahaan di masa mendatang.

3. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan untuk mengevaluasi segala aktifitas usaha yang sedang dijalankan di perusahaan.

4. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan bagi karyawan untuk mengetahui stabilitas dan pofitiabilitas perusahaan tempat mereka bekerja.


(33)

5. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai bahan pertanggungjawaban atas keuangan yang dijalankan perusahaan selama kurun waktu tertentu, serta dapat dijadikan sebagai pengatur keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran perusahaan selama kurun waktu tertentu.

6. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan dalam memberikan informasi akan kebutuhan pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan.

Sedangkan kekurangan laporan keuangan antara lain:

7. Laporan keuangan tidak bisa disajikan secara rinci, karena hanya dikelompokkan pada akun-akun atau tabel-tabel dengan kode tertentu.

8. Laporan keuangan tidak selalu bisa disajikan tepat waktu, karena proses pengerjaannya rumit dan membutuhkan waktu lebih lama.

9. Laporan keuangan menjadi tolak ukur kemajuan/ kemunduran suatu perusahaan yang hanya melihat dari angka-angka tanpa melihat aspek-aspek lainnya, seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, dan budaya perusahaan.

10. Laporan keuangan tidak dapat menggambarkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.

2.2.7 Pengertian Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weknesses serta lingkungan Ekternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal ( strengths) dan kelemahan (weaknesses) [7].

Menurut Sun Tzu bahwa apabila kita telah mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dan mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan, sudah dapat kita pastikan bahwa kita dapat memenangkan pertempuran.


(34)

27

A. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar

B. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.

C. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan

perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber

peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

D. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

2.2.7.1Fungsi Analisis SWOT

Fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman) berikut adalah beberapa sungsi SWOT [7]:

a. Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau


(35)

memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

b. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.

2.2.7.2Model- Model Analisis SWOT

Memanfaatkan semua informasi ke dalam model – model perumusan strategi untuk memperoleh analisis yang lebih lengkap dan akurat. Model – model strategi yang digunakan pada penyusunan tugas akhir ini [8] :

A. Matrik TOWS atau Matrik SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapai perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. Dapat dilihat pada Gambar 2.6.


(36)

29

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesarbesarnya.

2. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

B. Matrik InternalEksternal (IE)

Matrik internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Dapat dilihat pada Gambar 2.7.


(37)

Gambar 2.7 Diagram Matrik Internal Eksternal (IE)

Diagram tersebut dapat mengidentifikasi 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokan menjadi tiga strategi utama, yaitu :

a. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri ( sel 1,2 dan 5 ) atau upaya diversifikasi ( sel 7 dan 8 ).

b. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.

c. Retrenchment strategy ( sel 3, 6 dan 9 ) adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.

Untuk memperoleh penjelasan secara lebih detail mengenai kesembilan strategi yang terdapat yang terdapat pada Sembilan sel IE matrik yang telah terlihat pada Gambar 2.7 , menjelaskan tindakan dari masing-masing strategi tersebut

C. Matrik SPACE

Selanjutnya setelah menggunakan model analisis Matrik IE, perusahaan itu dapat menggunakan matrik space untuk mempertajam analisisnya. Tujuannya adalah agar perusahaan itu dapat melihat posisinya dan arah perkembangan selanjutnya. Berdasarkan matrik space, analisis tersebut dapat memperlihatkan dengan jelas garis vector yang bersifat positif baik untuk kekuatan keuangan (KU)


(38)

31

maupun kekuatan Industri ( KI ). Hal ini menunjukan bahwa perusahaan itu secara finansial relatif cukup kuat sehinnga dia dapat mendayagunakan keuntungan kompetitifnya secara optimal melalui tindakan yang cukup agresif untuk merebut pasar. Dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Diagram Matrik Space

2.2.8 Pengertian Analisis PDCA

Teknik PDCA (Plan, Do, Check, Actioni) merupakan suatu metode untuk melakukan perbaikan proses secara kontinu. Teknik ini merupakan sebuah siklus yang dipopulerkan oleh W. Edwards Deming (14 Oktober 1900 – 20 Desember 1993) yaitu seorang professor, pengarang buku, pengajar dan konsultan. Ia dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga siklus ini sering

disebut juga dengan Siklus Deming. Siklus PDCA atau Siklus ‘rencanakan, kerjakan, cek, tindak lanjuti’ adalah suatu proses pemecahan masalah empat

langkah yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas

2.2.8.1Siklus PDCA

Siklus PDCA memberikan tahapan proses pemecahan masalah yang terukur dan akurat. Siklus PDCA ini efektif untuk:

1. Membantu penerapan Kaizen atau proses perbaikan terus menerus. Ketika siklus PDCA ini diulangi kembali ia akan membuka kemungkinan untuk menemukan area baru yang perlu ditingkatkan.

2. Mengindentifikasi solusi-solusi baru untuk meningkatkan proses berulang secara signifikan.


(39)

3. Membuka cakrawala yang lebih luas akan solusi masalah yang ada, mengujinya dan meningkatkan hasilnya dalam proses yang terkontrol sebelum diimplementasikan secara luas.

4. Menghindari pemborosan sumber daya secara luas.

Siklus PDCA adalah proses empat langkah untuk meningkatkan mutu, seperti pada Gambar 2.9 berikut [2] :

a. Plan (Perencanaan)

Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. Dalam tahapan plan pada siklus PDCA ini dilakukan perencanaan terhadap target penjualan barang.

b. Do (Kerjakan)

Do (Kerjakan) Artinya melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya dan memantau proses pelaksanaan. Ukuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN. Mengacu pada penerapan dan pelaksanaan aktivitas yang direncanakan.

c. Check (Cek)


(40)

33

Pada tahap ini kita mengukur seberapa efektif percobaan yang telah dilakukan pada tahap siklus PDCA sebelumnya, yaitu Do. Selain itu, tahapan ini juga menarik pembelajaran sebanyak mungkin sehingga nantinya bisa dihasilkan hasil yang lebih baik. Dalam tahapan siklus PDCA Do dan Check dengan melihat skala dan area perbaikan yang akan dilakukan, kita dapat mengulangi tahapan ini sebelum ke tahapan berikutnya jika dirasa perlu. Jika hasilnya sudah memuaskan barulah kita dapat menuju ke tahap siklus PDCA berikutnya yaitu Act.

d. Act (Tindaklanjuti)

Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan, berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya. Jika tahapan ini sudah selesai dan kita sudah sampai di tahapan berikutnya yang lebih baik, kita bisa mengulang proses ini dari awal kembali untuk mencapai tahapan yang lebih tinggi.

2.2.9 Peramalan

Peramalan adalah kegiatan mengestimasi pemakaian yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Teknik peramalan akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan yang dibuat.

Terdapat beberapa metode dalam peramalan, dimana metode-metode tersebut terlihat pada Gambar 2.10 [9].


(41)

Gambar 2.10 Tksonomi Peramalan

Gambar 2.10 menunjukan metode yang terdapat pada peramalan yang tersusun secara hirarki. Kasus-kasus dalam peramalan dapat dipecahkan dengan metode yang tergambar pada Gambar 2.10, dimana kesesuaian metode yang dipilih dilihat dari pola data, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji. Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis siklis dan trend, yaitu :

a. Pola horisontal (H), terjadi bilamana nilai data berfluktuasi di sekitar nilai

rata-rata yang konstan (deret seperti itu “stasioner” terhadap nilai rata-ratarata-rata\nilainya).


(42)

35

Gambar 2.11 Pola Horizontal

b. Pola musiman (S), terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh factor musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan data hari-hari pada minggu tertentu). Untuk pola musiman kuartalan terlihat pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12 Pola Musiman

c. Pola siklis (C), terjadi bilamana datanya diperngaruhi oleh fluktuasi ekomoni jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Pola ini terlihat Gambar 2.13.

Gambar 2.13Pola Siklis

d. Pola trend (T), terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Pola trend terlihat pada Gambar 2.14.


(43)

Gambar 2.14 Pola Trend

2.2.10 Moving Average

Moving Averages (rata-rata bergerak) adalah metode peramalan perataan nilai dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan yang kemudian dicari rata-ratanya, lalu menggunakan rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode berikutnya. Istilah rata-rata bergerak digunakan, karena setiap kali data observasi baru tersedia, maka angka rata-rata yang baru dihitung dan dipergunakan sebagi ramalan [10].

2.2.10.1Single Moving Average

Rata-rata bergerak tunggal (Single Moving Average) adalah suatu metode peramalan yang dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari nilai rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang. Metode Single Moving Average mempunyai karakteristik khusus yaitu ;

a. Untuk menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan data historis selama jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan 3 bulan moving average, maka ramalan bulan ke 5 baru dibuat setelah bulan ke 4 selesai/berakhir. Jika bulan moving averages bulan ke 7 baru bisa dibuat setelah bulan ke 6 berakhir.

b. Semakin panjang jangka waktu moving average, efek pelicinan semakin terlihat dalam ramalan atau menghasilakan moving average yang semakin halus.


(44)

37

(II.1)

Dimana:

Mt = Moving Average untuk periode t

Ft+1 = Ramalan Untuk Periode t + 1

Yt = Nilai Riil periode ke t

n = Jumlah batas dalam moving average

2.2.10.2Pengukuran Kesalahan Peramalan

Dalam pemodelan deret berkala, sebagian data yang diketahui dapat digunakan untuk meramalkan sisa data berikutnya sehingga dapat dilakukan perhitungan ketepatan peramalan secara lebih baik. Ketepatan peramalan pada masa yang akan datang adalah yang sangat penting [10].

Jika Yt merupakan data riil untuk periode t dan Ft merupakan ramalan untuk periode yang sama, maka kesalahannya dapat dituliskan sebagai berikut :

(II.2)

keterangan :

et = Kesalahan pada periode t

Yt = data aktual pada periode t

Ft = peramalan periode t

Jika terdapat nilai pengamatan dan peramalan untuk n periode waktu, maka akan terdapat n buah kesalahan dan ukuran statistik standar yang dapat didefinisikan sebagai berikut:


(45)

a. Mean Absolute Error (MAE)

Mean Absolute Error atau nilai tengah kesalahan obsolut adalah rata-rata mutlak dari kesalahan meramal, tanpa menghiraukan tanda positif maupun negatif.MAE dapat dihitung dengan rumus :

(II.3) b. Rata kuadrat kesalahan (Mean Squared Error = MSE)

MSE merupakan metode alterntif untuk mengevaluasi teknik peramalan masing-masing kesalahan (selisih data aktual terhadap data peramalan) dikuadratkan, kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah data. MSE dihitung dengan rumus :

(II.4)

2.2.11 Tools

Pada sub bab ini akan menjelaskan tools yang dibutuhkan untuk memodelkan, membangun perangkat lunak, dan pengujian perangkat lunaknya dalam penelitian ini.

2.2.11.1 Pengertian Web

Web atau lengkapnya WWW (World Wide Web) adalah sebuah koleksi keterhubungan dokumen-dokumen yang disimpan di internet dan diakses menggunakan protocol (HTTP/Hypertext Transfer Protocol). Intinya bahwa pengguna internet bisa memanfaatkan berbagai macam fasilitas informasi dengan biaya murah tanpa harus dating langsung ketempatnya. Informasi atau dokumen yang dapat diakses dapat berupa data teks, gambar atau image,animasi, video, suara atau kombinasi dan komunikasi bisa dilakukan secara langsung dengan suara dan video. WWW tidak hanya berfungsi sebagai media untuk mencari informasi, tetapi web sudah banyak digunakan secara komersial oleh hampir semua perusahaan-perusahaan di seluruh dunia untuk mengiklankan usaha mereka. Web saat ini telah semakin dinamis , interaktif dan cerdas dengan bahasa pemrograman yang dikembangkan untuk menutupi kekurangan yang terdapat pada HTML.Sebagai


(46)

39

bahasa standar untuk web. Kalau dulu suatu web hanya dapat menyajikan informasi saat ini suatu web telah berinteraksi dengan pengguna melalui pengisian form, validasi input atau transaksi online. Untuk mengakses web, dapat digunakan web browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Neoplanet, Mosaic dll [13].

2.2.11.2 HTML

Hyper Text Markup Language adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML merupakan pengembangan dan standar pemformatan dokumen teks yaitu Standard Generalized Merkup Language (SGML). HTML sebenarnya adalah dokumen ASCII atau teks biasa yang dirancang untuk tidak tergantung pada satu sistem operaasi tertentu.

HTML dibuat oleh Tim Berners-Lee ketika masih bekerja untuk CERN dan dipopulerkan pertama kali oleh browser Mosaic. Selama awal tahun 1990 HTML mengalami perkembangan yang sangat pesat. Setiap pengembangan HTML pasti akan menambahkan kemampuan dan fasilitas yang lebih baik dari feversi sebelumya. Namun perkembangan tersebut tidak sampai mengubah cara kerja dari HTML. HTML 2.0 secara resmi dikeluarkan pada bulan November 1995 oleh IETF (Internet Engineering Task Force). HTML 2.0 ini merupakan penyempurnaan dari HTML + (1993)

2.2.11.3 PHP

PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, seorang pemrogram C yang andal. Semula PHP hanya digunakan untuk mencatat jumlah pengunjung pada homepagenya. Rasmus adalah seorang pendukung open source. Karena itulah ia mengeluarkan personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis.setelah mempelajari YACC dan GNU Bison, Rasmus menambah kemampuan PHP 1.0 dan menerbitkan PHP 2.0.

Sebagian besar orang mungkin menganggap bahwa Perl dan CGI telah cukup membuat situs mereka interaktif. Ketika e-commerce semakin berkembang, situs yang statis semakin ditinggalkan. Situs harus tetap dinamis dan berjalan selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Perl dan CGI sudah ketinggalan


(47)

jaman, saatnya digunakan PHP yang lebi baik dari keduanya. PHP memiliki beberapa kelebihan diantaranya :

1. Mudah dibuat dan cepat dijalankan. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. Seperti UNIX, indows 98, Windows NT dan Macintosh.

2. PHP diterbitkan secara gratis. PHP jug dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS dan sebagainya. PHP juga termasuk bahasa yang embedded (bisa diletakka di dalam tag HTML).

2.2.11.4 MySQL

MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management System) freeware yang sangat populer. Kebutuhan resource bagi MySQL tidaklah besar, walaupun demikian kemampuan keamanannya sanagt bisa diandalkan. MySQL juga mampu menangani data bervolume besar. MySQL database server tersedia untuk berbagai sistem operasi

2.2.12 Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi

Analisis data masukan adalah suatu analisis yang dilakukan terhadap data-data dari entitas luar yang dimasukkan kedalam sistem. Dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman sistem secara keseluruhan, tentang sistem yang berjalan sekarang sehingga permasalahan dapat dipecahkan dan kebutuhan pemakai sistem dapat diindentifikasi dengan benar.

Pada tahapan analisis ini menggunakan beberapa alat bantu untuk dapat menggambarkan sistem secara keseluruhan. Alat bantu yang digunakan adalah : Flow Map, Diagram Konteks yang dilanjutkan dengan Data Flow Diagram (DFD) beserta diagram rincinya. Informasi yang disajikan dengan penggambaran flowmap ini lebih menekankan pada urutan aktivitas disetiap entitas yang berada dalam sistem. Sedangkan Diagram Konteks menggambarkan aliran data yang mengalir dari setiap entitas ke sistem, dan Data Flow Diagram merupakan penjelasan atau pemecahan dari Diagram Konteks yang menggambarkan aliran data, spesifikasi proses serta penyimpanan data hasil proses.


(48)

41

2.2.12.1 Flow Map

Flowmap merupakan suatu diagram untuk menggambarkan aliran data / informasi antar bagian-bagian yang terkait dalam sistem. Informasi yang disajikan dengan penggambaran flowmap ini lebih menekankan pada urutan aktivitas disetiap entitas yang berada dalam sistem. Flow Map mempunyai fungsi sebagai mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual / berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan).

2.2.13 Pendekatan Terstruktur

Karena banyak terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan klasik, maka kebutuhan akan pendekatan pengembangan sistem yang lebih baik mulai terasa dibutuhkan. Sayangnya sampai sekarang masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa hanya dengan mengikuti tahapan di life cycle saja tidak akan membuat pengembangan sistem informasi menjadi berhasil. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan pengembangan sistem yang baru yang dilengkapi dengan beberapa alat dan teknik supaya membuatnya berhasil.

Pendekatan ini yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur (structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Dalam melakukan pendekatan sistem terdapat beberapa metodologi. Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-kosep pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan dalam mengembangkan suatu sistem. Sedangkan metode merupakan suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi tersebut dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok, yaitu :

1. Metodologi pemecahan fungsional (fungtional decomposition methodoligies). Metodologi yang menekankan pada pemecahan sistem kedalam sub-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan mudah dipahami, dirancang dan diterapkan


(49)

2. Metodologi berorientesi data (data-oriented methodoligies). Metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan diperoses. Metodologi ini dikelompokan kedalam dua kelas, yaitu :

a. Data-flow oriented methodoligies. Secara umum didasarkan pada pemecahan sistem kedalam modul-modul berdasarkan elemen data dan tingkah laku logika modul tersebut dalam sistem. Secara logika digambarkan dari arus data dan hubungan antar fungsinya didalam modul- modul sistem

b. Data-flow structured methodoligies. Metodologi ini menekankan struktur input dan output sistem. Kemudian akan digunakan sebagai dasar struktur sistemnya. Hubungan fungsi antar modul atau elemen-elemen sistem kemudian dijelaskan dari struktur sistem tersebut

3. Prescriptive methodologies. Metodologi ini merupakan metodologi yang dikembangkan oleh system house dan pabrik-pabrik perangkat lunak dan tersedia secara komersial dalam paket-paket program.

2.2.14 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah model atau gafik yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungansistem. Untuk dapat menggambarkan diagram konteks, terlebih dahulu data dideskripsikan sehingga data apa saja yang akan di butuhkan oleh sistem dan dari mana sumber data, serta informasi apa saja yang akan dihasilkan aleh sistem tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan. Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. Dalam diagram Konteks ini yang dibutuhkan adalah :

a. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem. b. Data apa saja yang diberikannya kesistem

c. Kepada siapa sistem harus memberikan informasi atau laporan d. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.


(50)

43

2.2.14.1 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) yaitu alat bantu yang dapat menggambarkan sistem secara lengkap dan jelas, baik sistem yang sudah ada maupun sistem yang masih dalam rancangan. Dalam DFD dijelaskan mengenai aliran data, informasi proses, basis data dan sumber tujuan data yang dilakukan oleh sistem. Tingkatan atau level DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan dan menggambarkan sistem secara umum, terdiri dari beberapa elemen-elemen di luar sistem yang memberikan input ke dalam sistem. Diagram konteks tersebut akan dirinci ke dalam beberapa proses yang ada dalam sistem sehingga menghasilkan uraian sistem dalam level yang lebih rinci.

2.2.14.2 Perancangan Basis Data

Proses perancangan basis data dibagi menjadi 3 tahapan: a. Perancangan basis data secara konseptual

Perancangan data secara konseptual merupakan upaya untuk membuat model yang masih bersifat konsep.

b. Perancangan basis data secara logis

Perancangan basis data secara logis merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual ke model basis data yang akan dipakai (model relasional, hirarkis, atau jaringan).

c. Perancangan basis data secara fisis

Perancangan basis data secara fisis merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis data fisis yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal (yang spesifik terhadap DBMS).

2.2.15 Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian menyajikan anomali yang menarik bagi perekayasa perangkat lunak. Pada proses perangkat lunak, perekayasa pertama-tama berusaha membangun perangkat lunak dari konsep abstark ke implementasi yang dapat dilihat, baru kemudian dilakukan pengujian. Perekayasa menciptakan sederatan test case yang dimaksud untuk “ membongkar” perangkat lunak yang sudah dibangun.


(51)

Pada dasarnya pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap (paling tidak secara psikologis) sebagai hal yang destruktif dari pada konstruktif.

2.2.15.1 Pengujian Black-Box

Pengujian black-box berfokus pada persyartan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk program. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

- Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, - Kesalahan interface,

- Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, - Kesalahan kinerja,

- Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian, karena pengujian black-box memperhatikan struktur kontrol, maka perhatian berfokus pada domain informasi.

2.2.15.2 Pengujian Beta

Pengembang perangkat lunak tidak dapat meramalkan bagaimana pelanggan akan benar-benar menggunakan progam. Instruksi-instruksi yang digunakan mungkin bisa disalah artikan; kombinasi yang aneh dapat dipakai secara regular,output yang tampak jelas untuk penguji mungkin saja tidak dimengerti oleh pengguna lapangan. Pengujian beta dilakukan pada satu atau lebih pengguna akhir, pengembang biasanya tidak hadir, oleh karena itu pengujian beta adalah aplikasi

“Hidup” dari perangkat lunak dalam sebuah lingkungan yang tidak dapat

dikendalikan oleh pengembang. Pelanggan mencatat semua masalah yang ditemui selama pengujian beta , pengembang perangkat lunak membuat perubahan dan kemudian mempersiapkan diri untuk merilis produk perangkat lunak kepada seluruh pelanggan. Sebuah variasi dari pengujian beta, yang disebut pengujian


(1)

number of customers, the amount of the final balance of the cash, the amount of capital out, loan amount, number of entries, and the number of installments. Reports received by the Branch Manager was just a number of the less informative calculations result in difficult Branch Manager in conducting surveillance against the outflow of cash that its impact could not Branch Manager

see financial growth and client at the KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Branch Of Karawang.

In addition, the branch manager of the KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) branch of Karawang requires time because to provide the capital Branch Manager should wait for all transactions save loan capital provided and reception centre entered into cash, so from that Branch Manager for this often mentafsirkan capital to be issued because the capital in cash not always fulfill the plan to run a business from the KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Branch Jakarta, because it is sometimes prepared less capital and slow down the business and performance of the KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) branch of Karawang. The target should be achieved, due to wrong in planning capital, KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) branch of Karawang frequently suffered losses such as customer growth is declining, growth and profits declined and loan store.

Based on the problems described earlier, then it takes a management information system (SIM) who can plan, organize, monitor financial flows that exist in the KSP. Rajawali Citra Mandiri, either inflows or current out. Thus, the research in this thesis titled "Financial management information system in the KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Branch Of Karawang. "

1.1 Definitions Management Information System

The system can be defined as a collection of things or the elements that work together to form a unity and working together to achieve a goal. Here is some sense of management information systems: 1. According to Gordon b. Davis, that management information systems is a human/machine that is integrated to present information to support the functions of the operations, management, and decision making within an organization [1].

2. According to Suhardiman Yowono management information system is the whole network of the information headed to the leaders for the purposes of the implementation of the management functions for the leaders, especially in determining the right decision.

3. According to The Liang Gie, management information systems are all interwoven and units of the network traffic of all kinds of information, meaning that it is a network between sections and sub sections. And what is meant by the description is data and information.

1.2 PDCA Cycle

The technique of PDCA (Plan, Do, Check, Action) is a method for doing process improvement continuously. This technique is a cycle that was popularized by w. Edwards Deming (October 14, 1900 – December 20, 1993) is a professor, author, lecturer and consultant. He is considered the father of modern quality control so that this cycle is often called also with a cycle of Deming. PDCA cycle or the cycle of ' plan, do, check,Act' is a four-step problem-solving process commonly used in quality control . According to Syahu Sugiano, cycle PDCA can be likened to such a ball to push up towards the direction of the objectives that have been set that is located above . The following is an overview of the

PDCA cycle in Figure 2-1.

Figure 2-1 PDCA cycle

1.Plan

Planning is selection and connecting facts, making and using assumptions relating to future by describing and formulating certain activities that are believed to be needed to achieve a certain result. In the stage of PDCA cycle plan done against the planning target of sales of goods.

2. Do

Do Means do the planning process that has been fixed in advance and monitor the implementation process. Sizes of this process has also been set out in the PLAN stage. Refer to the application and implementation of the planned activities.

3. Check

At this stage we measure how effective the experiments that have been performed on the stage of PDCA cycle of previously which is DO. In addition, this step also draw learning as much as possible so that later can be produced better results. In PDCA cycle stage Do and CHECK,with saw scale and improvement area that will be done,we can repeat this stage before to next stage if necessary. If the outcome is already satisfying that we can go to the next stage of PDCA cycle which is the Act.

4. Act

ACT results for make needed improvements, means also reviewing the whole step and modify the process to fix it before the next implementation. If


(2)

this step is completed and we've reached the next stage, we can repeat this process from the beginning again to reach a higher stage.

1.2 Single Moving Average

Single Moving Average that a method of forecasting is done by take a group of observation values, find the average value as the forecast for the period to come. Mathematical equations single moving average are as follows:

Dimana:

Mt = Moving Average for periode t Ft+1 = forcasting for periode Periode t + 1 Yt = Riil value periode at t

n = Sum limit

2. BASIC THEORY

2.1 Analisys Plan Fund

In the planning stages of the target capital forecasting experiments have been conducted with some of the methods that have been previously selected.

Of these three methods tested to be drawn the conclusion that the Single method of Moving Average with the period of 6 months may be taken as an appropriate forecasting methods because it has the most value for RMSE of all methods that have been tested with RMSE value = 31.097.205 .32. RMSE value itself is the possibility of error that occurs between forecasting and achievement. To target the capital reached in March 2016 is Idr 629.781.917. According to a Manager of a branch of the target capital specified in proporsikan will be the target of a loan that is 40%, 20% payroll target and a target of 40% for asset

2.2 Analisys Do Fund

At this stage of the implementation of the activities performed is capital spending per month to meet the plans that are already taken into account previously i.e. Rp 629,781,917 to plan capital KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Branch Of Karawang.

A plan that must be met are Rp 629,781,917 for one month, one month has 30 days, so that the obtained estimate: (USD 629.781.917)/30 = Rp 20,992, 730.57. So to reach the capital plan of the KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) branch of the Karawang daily must do planning capital of at least Rp 20,992, 730.57

2.3Analisis Check Faud

On the stage of the examination that is done is to conduct surveillance of capital spending results. Based on the results of interviews with the Manager of the branch of the achievement of maximum prensentase target is 75% of the target had already been determined early if it exceeds 75% of the then Branch Manager expense should press cooperative. the process of surveillance results of capital expenditures with a graph with two curves. With the y axis is the capital in Indonesian rupiah (Idr) and x is the examination period of 1 month. Indicators in the process of supervision capital cooperative capital i.e. monthly

Capital transactions in January 2015 is a process that has taken place there in Figure 3.3.

Figure 3.2 Graph KSP January Capital. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Karawang

Capital expenditure on supervision on the process of KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) branch of Karawang was going on in January 2015 there is on in Fifure r3.2.

The monitoring process will be evaluated by calculating the prensentase comparison between recana and realization already determined.

Example: Evaluation in January 2016

� �� � ∶

� ��� � �

� � ×

%

� �� � � ��

Rp

,

,

,

,

×

%

=

.9 %

Evaluation of January 2016 can be seen that the results of 71.97% did not reach specified target


(3)

of 75%.

Figure 3.3 Graph KSP March in capital. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Karawang

-

March 2016 in Figure 3.3 planned capital for the month, but has not yet been terrealisasikan. evaluation for March 2016:

-

-If the capital is planned for March 2016 hit a target that is 75% the target is said to be successful and,

-

-If the capital direncankan in March 2016 does not reach the target that is less than 75% the remaining capital will return again to cash for the planning of the month URberikutnya.dan,

-

-If the capital is planned for March 2016 does not exceed the specified target more than 75% then the branch manager must press accounts payable KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Branch Karawang.

2.3Analisis Act Fund

On the process of action, target capital has done is to do action/evaluation of results monitoring has been done. The action that is performed every month on the next month. If cash spending exceeding planned capital at the beginning, then it should be done re capital planning. But, if capital spending less than planning, then the remaining capital will be put back into cash so that it can be re-used for capital planning next month. based on the percentage of capital planning are obtained more than 71.97% then the excess capital to be stored back into cash KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) branch of Karawang to the capital next month

Examples of cases, from the results of the scrutiny that has been done, the action that is performed on each month that is can be seen in Table 2.3.

Tabel 0.1 Hasil Evaluasi Pengeluaran Modal KSP.Rajawali Citra Mandiri (RCM)

Cabang Karawang

Bulan

Hasil Evaluasi

(%)

Aksi

Januari 71.97 -

Februari 106% Lakukan

Penekanan

Maret 0 -

The conclusion of the results of the action undertaken in January 2015 i.e. KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) branch of the Falkirk store leftover cash on capital if capital exceeds 75% and will hit the capital or waiting for months ahead if fulfilled a capital of less than 75%.

2.4 Desaign Of Data

Table relation is used to classify data into table-a table that shows the entities and relationships that functions to access data. A diagram of the tables in


(4)

User Kas Perencanaan Nasabah Simpanan Pengambilan Pinjaman Angsuran Jenis Simpanan Penggajian Id_user PK Password Nama Jabatan Foto Id_kas PK id_user FK Ket Tahun Passiva Id_perencanaan PK Id_Kas FK Tahun Target Bulan Status Id_nasabah PK Alamat Nama No_telp Id_simpanan PK Id_Nasabah FK Id_User FK Tanggal Simpanan Jumlah Id_jenis FK Id_ambil PK Id_simpanan FK Jml Id_pinjaman PK Id_Nasabah FK Id_User FK Tanggal Pinjam Jumlah Lama Id_angsuran PK Id_pinjaman FK Cicilan Angsuran Realita Aktiva Bulan Id_jenis PK Nama_jenis Besar Bunga Jml_bunga tgl_jatuh_tempo tanggal_bayar jml_bayar Tanggal_anggsuran Kantor Tanggal Ambil Status_Tinggal No_Ktp ttl JK TahanKesertaan Foto Id_Penggajian PK Id_User FK Bulan Tanggal Total Penggajian

Presentase email Tgl_perencanaan

id_nasabah FK id_user FK id_jenis FK

Gambar 0.1 Diagram Relasi

3

CLOSING

3.1 Conclusion

Based on the results from the making of the final project, the conclusion can be drawn as follows: 1. Financial Management information systems can help the Manager of the branch in conducting surveillance against incoming and outgoing cashflow KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Branch Karawang

2. Financial Management information systems can already help Branch Manager in doing financial planning/capital to facilitate performance on KSP. Rajawali Citra Mandiri (RCM) Branch Karawang.

3.2 Sugestion

Based on all the results that have been achieved at this time financial management information system, it still has some shortcomings. It is recommended to menbahkan things that can

will include dating, adding a decision support system (SPK) for granting a credit the customer.

References

[1] Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi, 2005.

[2] G. M. Scott, Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 1999.

[3] G. B. Davis, Kerangka Dasar Sistem

Informasi Manajemen, Jakarta Pusat: PT. Ikrar Mandiri Abadi, 1999.

[4] E. Indrayani and Humdiana, Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006. [5] E. K. Stice, J. D. Stice and K. F. Skousen,

Akutansi Intermediate, Jakarta: Salemba Empat, 2004.

[6] B. Rahardjo, Memahami Laporan Keuangan, Yogyakarta: Andi Offset, 1994.

[7] Jogiyanto, Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif, Yogyakarta: Andi Offset, 2005.

[8] F. Rangkuti, Analisis Swot : Teknik Membedah Kasus Bisnis, 1997: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

[9] S. Adler Haymans Manurung, Teknik Peramalan Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

[10] D. P. S. Forecasting Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: BPFE, 1997.

[11] M. Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprodjo,

Business Forcasting, Yogyakarta: BPFE, 1995.

[12] M. R, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: Bina Alumni Indonesia, 2000.

[13] A. Supriyanto, Web dengan HTML & XML, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.


(5)

[14] A. B. B. Ladjamudin, Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006 . [15] R. S. Ph.d., Rekayasa Perangkat Lunak,


(6)