Wewenang Pemerintah Daerah Perpustakaan Pasca Terbitnya Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan

kemampuan teknis yang memadai tetapi dituntut untuk menguasi teknologi informasi seperti komputer. Perpustakaan sebagai lembaga pengumpul, pengolah, penyimpan pelestarian, pemanfaatan, dan penyebarluasan informasi, untuk pekerjaan ini sudah seharusnya dilakukan oleh pustakawan yang profesional, karena pelayanan yang prima merupakan ukuran objektif dari kompetensi aparat dan dinamika tuntutan masyarakat atas bahan pustaka dan informasi. Pustakawan sebagai pelayan dituntut untuk memiliki sikap ramah, sopan santun, kejujuran, gaya dan tingkah laku, kemampuan berkomunikasi dalam melaksanakan layanan, senang membantu pengguna untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan serta melayananinya dengan cepat dan efesien. Membangun citra yang baik dari perpustakaan sebenarnya sangat mudah karena bukankah kita semenjak kecil sudah dididik dan diajari seperti sifat-sifat yang tersebut di atas, kalaulah ini sudah terlaksana dengan baik mudah-mudahan perpustakaan akan banyak mendapat perhatian dan apresiasi yang positif dari pengguna.

3. Wewenang Pemerintah Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia dan ditambah Peraturan Pemerintah, yaitu : a UURI No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dalam BAB IV pasal 7 yang isinya pemeiintah daerah memiliki kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter, fiskal, agama b UURI No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Universitas Sumatera Utara Pusat dan Daerah, dalam BAB II pasal 2 ayat 1 yang isinya penyelenggaraan tugas daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dibiayai atas beban APBD, sedangkan pada ayat 4 yang isinya penyerahan atau pelimpahan kewenangan Pemerintah Pusat kepada Gubernur atau penyerahan kewenangan atau penugasan Pemerintah Pusat kepada BupatiWalikota diikuti dengan pembiayaan c PPRI No. 8 tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, dalam BAB II pasal 2 ayat 1 Organisasi Perangkat Daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan: a Kewenangan pemerintah yang dimiliki oleh Daerah b Karakteristik, potensi, dan kebutuhan Daerah c Kemampuan keuangan Daerah d Ketersediaan sumber daya aparatur e Pengembangan pola kerjasama antar daerah danatau dengan pihak ketiga d Undang-Undang No. 43 tahun 2007 Pasal 40 1 Pendanaan perpustakaan didasarkan pada prinsip kecukupan dan berkelanjutan. 2 Pendanaan perpustakaan bersumber dari: a. anggaran pendapatan dan belanja negara danatau anggaran pendapatan dan belanja daerah; b. sebagian anggaran pendidikan; c. sumbangan masyarakat yang tidak mengikat; d. kerja sama yang saling menguntungkan; e. bantuan luar negeri yang tidak mengikat; f. hasil usaha jasa perpustakaan; danatau g. sumber lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 41 Pengelolaan dana Universitas Sumatera Utara perpustakaan dilakukan secara efisien, berkeadilan, terbuka, terukur, dan bertanggung jawab. Dari ketiga Undang-Unadang dan Peraturan Pemerintah seperti yang tersebut di atas sudah jelas bagi kita bahwa Pemerintah Daerah memiliki wewenang dalam membentuk perangkat daerah seperti badan, lembaga dan dinas serta dapat menentukan alokasi jumlah anggaran pembiayaan operasionalnya, tidak ada alasan lagi bagi Pemerintah Daerah untuk tidak membentuk lembaga atau badan Perpustakaan di Daerah masing-masing terutama di Kabupaten dan Kota yang belum memilikinya

4. Perpustakaan masa depan