Ayam Kampus (Hasil FGD)

TUGAS
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Ayam Kampus
(Hasil Focus Group Discussion dan Debat)

Disusun Oleh
Jusmawandi
NIM : E5112275 Angkatan 2012

ATROPOLOGI SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

Ayam Kampus
(Hasil Focus Group Discussion dan Class Debate)
Oleh : Jusmawandi1
Latar Resume
Ayam kampus merupakan istilah yang identik bagi mahasiswa yang tidak
hanya belajar di kampus namun juga bekerja pada sebagai pekerja seks. Penghasilan

ayam kampus bisa dibilang tinggi, dimana dalam semalam mereka mampu meraup
hingga jutaan rupiah. Ayam kampus pun memberika dua tipe jenis pengalaman yaitu
pelayanan dengan jangaka short time dan long time. Bagi pelanggan yang memilih
pelayanan Short time, maka para pelanggan cukup membayar Rp 300.000,- hingga
Rp 1.500.000,-. Dan bagi pelanggan yang memilih pelayanan Long time maka ratarata pelanggan akan membayar sekitar Rp 1.500.000,- hingga Rp 3.000.000,-.
Sehingga penghasilan mereka dalam sebulan mampu memenuhi kebutuhannya.
Mengingat tarif yang cukup mahal, rata-rata pelanggan mereka dari kalangan
elit, sehingga segala kebutuhan mereka dapat terpenuhi. Berbicara dengan tarif ayam
kampus memang sudah sama dengan pelacur, hanya saja mereka selektif dalam
memilih pelanggan yang mereka minati. Beberapa ayam kampus yang menjajakan
dirinya kepada pelanggan melalui perantara mucikari, teman dekat, supir taksi,
hingga staf tempat karoke. Namun ada juga yang masih secara mandiri mencari
pelanggan melalui media sosial. Peranan mucikari juga sangat berpengaruh dalam
mendapatkan pelanggan, dimana mereka juga dapat memilih pelanggan yang sesuai
pilihannya. Sehingga bagi pelaku ayam kampus tidak perlu repot dalam mencari
pelanggan.
Pola transaksi mereka sangat beragam mulai dari yang secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung kebanyakan mereka yang telah memiiki
pelanggan tetap, dimana mereka tinggal menjadwalkan waktu bertemu, dan kemudian
bertemu dan melakukan hubungan seks. Secara tidak langsung bentuknya melalui

proses yang cukup panjang, mulai dari perkenalan antara pelanggan dan pelaku,
kemudian dilanjutkan dengan jalan di tempat-tempat hiburan, dan jika pada akhirnya
1 Mahasiswa Antropologi Sosial, Angkatan 2012, NIM E51112275

sesuai atau merasa cocok maka perjalanan mereka akan di linajutkan pada puncak
hubungan. Namun jika tidak sesuai maka hubungan mereka hanya sebatas kenal.
Berkencan dengan ayam kampus kebanyakan juga mendapat bayaran tinggi,
meskipun beberapa diantaranya juga ada yang gratis. Bagi yang ayam kampus, jalan
bersama di tempat-tempat hiburan juga menghabiskan waktu sehingga layaknyalah
waktu mereka diganti dengan uang. Namun bagi mereka yang kencan gratis, hal ini
tidak mesti dibayar karena bayaran hanya diberikan kepada orang yang butuh
dilayanis secara seksual.
Orientasi pekerjaan ayam kampus beberapa diantaranya yaitu

untuk

memenuhi kebutuhan ekonomi dan just fun (hanya sekedar senang-senang). Ada yang
dibayar dan ada juga yang hanya sekedar senang-senang belaka. Namun bagi mereka
yang kencan di tempat-tempat hiburan bahkan beberapa diantara barter dengan
minuman atau makanan yang tersedia ditempat itu, baik dengan ciuman hingga

berhubungan seks. Dalam mengidentifikasi pelaku ayam kampus, memang sangat
sulit. Mengingat public secret mereka hanya diketahui oleh para teman dekat dan
pelanggannya. Beberapa style mereka di tempat umum mengikuti pergaulan
mahasiswa secara umum, dimana mereka tetap memakai kerudung ketika hendak ke
kampus, bahkan ada yang memakai jilbab yang besar layaknya orang arab. Adapun
penampilan mereka identik dengan menggunakan kerudung yang cerah, koas sepatu
yang berwarnah cerah, serta memakai sepatu high hills. Meskipun simbol yang dapat
dilihat masih sangat sulit, namun setidaknya ini menjadi pengantar untuk
mengidentifikasi mereka di ruang publik.
Dampak
Latar yang menyebabkan seseorang memilih menjadi ayam kampus yaitu; (1).
Faktor ekonomi, dimana mereka terdorong menjadi ayam kampus karena adanya
kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi seperti makan, minum, tempat tinggal, selain itu
meningkatnya biaya pendidikan yang harus dibayar; (2). Lingkungan, teman bergaul
menjadi salah satu pendorong mahasiswi untuk tertarik dalam dunia pelacuran.
Mereka mampu memberikan iming-iming kesenangan kepada target pelaku sehingga
bagi mahasiswi yang belum memiliki dasar pemahaman yang kuat, maka mereka

akan mudah terbawa arus pergaulan; (3). Pendidikan, lingkungan kampus tidak
selamanya sesuai dengan minat mahasiswa. Bagi mereka yang malas belajar di

kampus maka tentunya nilainya akan bermasalah. Strategi yang dapat dilakukan
mahasiswi biasanya adalah mendekati dosennya. Beberapa ayam kampus telah
berhubungan seksual dengan dosennya, karena alasan agar mendapat nilai yang
bagus; (4). Frustasi, beberapa alasan ayam kampus karena mereka tidak mendapat
kasih sayang dari keluarganya, hilangnya keperawanan sejak SMP atau SMA hingga
putus dengan kekasihnya, .
Berbagai aktivitas telah dilakukan oleh si ayam kampus, hingga adapun
dampak dari profesi ini meliputi dampak ekonomi, pendidikan dan tubuh pelaku.
Dilihat dari sisi ekonomi yaitu 1). Terpenuhinya segala kebutuhan pelaku, dimana
berbagai fasilitas pelaku bisa dapatkan dengan mudah melalui bayaran dari
pelanggan; 2). Tidak bergantung lagi pada orang tua. Sudah bukan rahasia lagi
penghasilan dari ayam kampus. Setiap bulannya mereka mampu meraup hingga
puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah sehingga tak mesti menunggu kiriman uang
dari orang tua; 3). Kepemilikan barang yang bermerek. Para ayam kampus erat
kaitannya dengan style high class, yang mana mereka menggunakan barang-barang
mewah; 4). Membantu orang tua mencari uang. dengan penghasilan yang tinggi, para
ayam kampus sebagian bahkan mampu menghidupi keluarganya dari hasil kerjanya.
Dengan berbagai fasilitas yang didapatkan bahkan uang yang banyak membuat
mereka mampu surplus penghasilan; 5). Banyaknya penghasilan yang diperoleh,
tentunya para ayam kampus mampu membayar uang kuliah yang setiap tahun

mengalami peningkatan. Bahkan beberapa pelaku biasanya dibayarkan oleh
pelanggan tetapnya; 6). Terkait penghasilan yang melimpah, beberapa pelaku
mensiasati keuangannya yang berlebihan dengan melakukan investasi. Hal tersebut
disadari oleh pelaku bahwa suatu saat nanti dirinya tidak akan lakuk lagi, sehingga
mereka perlu melakukan strategi yang tepat; 7). Liburan adalah hal yang menjadi
primadona bagi kalangan ayam kampus, dimana mereka bisa berlibur ke tempattempat yang berkelas tanpa mengeluarkan uang. langganan biasa-biasa saja biasanya
makan gratis di restaurant, apalagi orang yang memiliki kedudukan dalam instansi;

8). Bergelimang berbagai aksesoris kecantikan yang Luxurious, membuatnya mampu
bergaul dengan kaum high class. Di lingkungan inilah mendapatkan pengakuan
sebagai orang yang berkelas; 9). Pelaku ayam kampus juga tak ketinggalan dalam
kegiatan beramal. Beberapa di antaranya menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
berbagi dengan anak-anak dipanti asuhan dan anak jalanan.
Adapun dampak pada pendidikan ayam kampus yaitu: 1). sebagian mendapat
nilai yang tinggi di dalam kelas. Beberapa ayam kampus menjajakan tubuhnya
kepada dosen-dosen, sehingga nilai mereka bisa dijamin dengan mudah. Nilai eror
tidak akan menjadi masalah cukup mengirim sms pasca kuliah maka nilai eror bisa
menjadi A; 2). Kebanyakan ayam kampus juga sangat memperhatikan pendidikannya,
hingga ia menyisihkan sebagian penghasilannya untuk mengikuti kursus bahasa
inggris, dan kursus keterampilan lainnya; 3). Namun tidak semua ayam kampus

nilainya bagus, beberapa pelaku ayam kampus bahkan sangat hancur nilai
akademiknya. Mengapa bisa terjadi?. Karena mereka memfokuskan diri untuk
melayani orang yang diluar kampus serta acuh dengan kuliahnya; 4). Tidak semua
pelaku ayam kampus terlena dengan pekerjaannya, beberapa pelaku bahkan mampu
meraih prestasi yang gemilang, baik dibidang akademik maupun ekstrakurikuler. Hal
ini dilakukan untuk menutupi profesi negatifnya; 5) hal fatal yang dilakukan oleh
ayam kampus adalah ketika ia berhenti kuliah. Tidak semua ayam kampus dapat
menyelesaikan kuliahnya sesuai target, ada yang terlena dengan pekerjaannya hingga
ia berpikir bahwa kuliah adalah hal yang menghabiskan waktu.
Dari berbagai aktivitas seksual yang telah dilakukan, tentunya akan
membahayakan tubuhnya. Adapaun dampak negatifnya yaitu; 1). Penyakit kulit
kelamin, aktivitas seksual yang tidak teratur mengakibatkan terjadinya iritasi bagian
alat kelamin, nyeri, hingga berujung pada kanker serviks; 2). Aktivitas seks yang
sering berganti-ganti pasangan akan mengakibatkan mudahnya terinfeksi virus HIVAIDS. Kebanyakan pelanggan dari ayam kampus tidak mau menggunakan alat
pelindung (kondom) ketika berhubungan seks, tidak hanya itu pelanggan yang sudah
berkeluarga sudah bisa dipastikan akan berganti-ganti pasangan sehingga hal ini juga
membuat para ayam kampus cemas; 3). Kecanduan seks, bagi pelaku ayam kampus

kecanduan merupakan hal sudah banyak mengalaminya. Bagi mereka yang super
aktif, tiga kali sehari berhubungan seks belum cukup sehingga terkadang pacar

bahkan teman menjadi langganan setiap harinya; 4). Mrs V menjadi longgar. Tak bisa
dipungkiri, berhubungan seks dengan bebagai macam pria akan membuat alat
kelamin mengalami perubahan kerapatan. Sehingga beberpa ayam kampus rela
melakukan operasi plastik untuk tetap menjaga kenyamanan pelanggan dalam
berhubungan seks; 5). Terisolasi dari lingkungan. Beberapa ayam kampus yang
akhirnya ketahuan oleh lingkungan sekitarnya akhirnya dikucilkan. Mereka dianggap
menyimpan dari perilaku masyarakat umum sehingga pelaku ayam kampus akan
mengalami tekanan batin dalam lingkungan sosialnya; 6). Jika berhubungan tanpa
menggunakan kondom atau alat kontrasepsi lainnya, maka tentunya para ayam
kampus memiliki kemungkinan untuk hamil. Bagi mereka yang akhirnya hamil salah
satu jalannya agar tidak ketahuan oleh orang-orang disekitarnya dengan aborsi; 7).
Aktivitas aborsi tentunya sangat berbahaya, karena rahim dipaksa untuk
mengugurkan janinnya. Sehingga aktivitas ini bisa berujung pada mandulnya ayam
kampus.
Dampak lain dari aktvitas ayam kampus yaitu; 1). Teropsesi dengan
kecantikan. Dimana mereka rela mengubah bentuk tubuhnya untuk mempercantik
wajahnya, memperbesar payudara dan bokongnya. Baginya dengan melaukan ini
mereka bisa memberikan kepuasan kepada pelanggan; 2). Bagi mereka yang
menderita kanker payudara, beberapa dari ayam kampus mampu sembuh dari
penyakitnya karena aktivitas seksualnya; 3). Dengan terpenuhinya segala

kebutuhannya baik segi penampilan tubuh hingga kepemilikan luxurious product
maka akan mendatangkan sikap percaya diri.
Referensi
Danandjaja, J. 1988, Antropologi Psikologi, Rajawali, Jakarta
Koentjaraningrat, 2009, Pengantar Ilmu Antropologi, PT. Rineka Cipta, Jakarta
Sarwono WS. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2012

Islahul Fikriyah, dkk (2013). Gaya Hidup Seksual “Ayam Kampus”dan Dampaknya
Terhadap Risiko Penularan Infeksi Menular Seksual (IMS). Jurnal Pustaka
Kesehatan, vol. 1 (no. 1)
Setiawan A. Gambaran Konsep Diri pada Mahasiswa yang Melacurkan Diri/ Terlibat
Prostitusi (‘Ayam Kampus’). [Internet]. 2008 [30 Maret 2013] Available from
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125680-155.2%20SET%20g%20-%20Gambaran
%20Konsep%20-%20Pendahuluan.pdf