3. Menghargai valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4. Bertanggung jawab responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi.
2.2. ANATOMI DAN HISTOLOGI SERVIKS
2.2.1 Anatomi serviks
Serviks cervix uteri yang berada dibawah isthmus uteri, terbagi dua menjadi portio supravaginalis cervicis dan portio vaginalis cervicis oleh dinding depan
vagina. Portio supravaginalis terpisah dari rectum oleh excavatio recto uterina dan disebelah depan berbatasan dengan vesica urinaria. Di sebelah lateral dari portio
supravaginalis terdapat ureter dan arteria uterina. Portio vaginalis masuk ke dalam vagina dan mempunyai ostium uteri, yang pada nullipara berupa lubang atau celah
yang sempit, sedangkan pada perempuan yang sudah melahirkan menjadi lebih lebar dan irregular sehingga terbentuk labium anterius dan labium posterius Wibowo,
2010
Universitas Sumatera Utara
.
Gambar 2.1. Uterus dan vagina.
2.2.2. Histologi serviks
Serviks adalah bagian bawah uterus yang silindris, dan struktur histologinya berbeda dari bagian lain uterus. Lapisannya terdiri atas epitel selapis silindris
penghasil-mukus pada endoserviks. Serviks memiliki sedikit serabut otot polos dan terutama 85 terdiri atas jaringan ikat padat. Bagian luar serviks ektoserviks yang
menonjol ke dalam lumen vagina dilapisi epitel gepeng berlapis Junqueira, 2007. Kedua tipe sel ini bertemu pada suatu tempat yang dinamakan transformation zone
T-zone. Kebanyakan kanker serviks berawal dari T-zone ini American Cancer Society, 2014.
Mukosa serviks mengandung kelenjar serviks berisi mukus, yang banyak bercabang. Mukosanya tidak banyak berubah selama siklus menstruasi dan tidak
terlepas selama menstruasi. Selama kehamilan, kelenjar mukus serviks berproliferasi dan menyekresi lebih banyak mukus yang lebih kental Junqueira, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Sekret serviks berperan penting pada pembuahan oosit. Saat ovulasi terjadi, sekret mukosanya menjadi encer dan memungkinkan masuknya sperma ke dalam
uterus. Pada fase luteal atau selama kehamilan, kadar progesterone mengubah secret mukosa sehingga menjadi lebih kental dan mencegah masuknya sperma beserta
mikroorganisme ke dalam korpus uterus Junqueira, 2007.
2.3. KANKER SERVIKS