Analisis dan Refleksi Pelaksanaan Tindakan

Inovasi Pendidikan Jilid 8 No. 2, November 2007, ISSN 0216 - 1303 Inovasi Pendidikan Jilid 8 No. 2, November 2007, ISSN 0216 - 1303 KBM, b suasana pembelajaran kurang rileks, c masih tampak be- berapa mahasiswa yang kurang memperhatikan dosennya. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dosen telah meningkatkan ke- mampuannya dalam melaksanakan PBM. Hal ini dapat dilihat dari kemam- puannya menyusun RPP, maupun da- lam pelaksanaannya di kelas. Namun demikian kemampuan tersebut masih perlu ditingkatkan berdasarkan kele- mahan-kelemahan yang masih dite- mui. Peningkatan kemampuan dosen dapat dilakukan melalui hal-hal seba- gai berikut: a. Meskipun dosen telah mampu me- nyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan baik, namun masih dianggap perlu untuk mem- perbaiki RPP nya, terutama dikait- kan dengan kelemahan-kelemah- an yang masih tampak pada saat pelaksanaan pembelajaran sebe- lumnya. b. Supaya pembelajaran lebih efektif dan mampu meningkatkan aktivi- tas belajar mahasiswa, maka do- sen perlu mencoba metode lain yang lebih inovatif. Dalam hal ini dosen disarankan menggunakan model investigasi Kelompok . c. Dalam hal pengelolaan kelas, do- sen disarankan bersikap tegas ter- hadap mahasiswa yang dianggap mengganggu ketertiban kelas. Na- mun dosen hendaknya tetap men- jaga hubungan yang baik dengan mahasiswa, dan tetap menjaga si- kap disiplin. Sabtu, 26 April 2008 bertempat di ruang dosen Prodik Sejarah FKIP UNS

4. Analisis dan Refleksi

Siklus II 1. Persiapan Tindakan group investigation diadakan diskusi. Dalam kesempatan tersebut disimpulkan bahwa dalam si- klus pertama dosen telah mampu me- ningkatkan profesionalismenya dalam PBM. Meskipun demikian, dalam siklus pertama masih tampak ada beberapa kelemahan, misalnya: dosen menjelas- kan materi terlalu cepat, metode yang digunakan masih didominasi oleh me- tode ceramah sehingga mahasiswa pa- sif, dan dosen kurang tegas terhadap mahasiswa yang mengganggu suasa- na pembelajaran sehingga mahasiswa kurang memperhatikan dan cenderung seenaknya sendiri dalam mengikuti pembelajaran. Hal-hal tersebut diang- gap cukup mengganggu efektivitas pembelajaran, sehingga dosen disa- rankan: 1 tetap rajin dan selalu me- nyusun RPP sebelum melaksanakan prosedur pembelajaran, dan 2 meng- adakan latihan mengajar dalam bentuk . Pada hari Senin, 5 Mei 2008 do- sen mengajar mata kuliah sejarah so- sial di semester dua Prodik Sejarah FKIP UNS dengan materi tentang Ge- rakan Sosial abad 19 dan 20 di Indone- sia. Sesuai juga dengan tindakan yang telah direncanakan, maka dalam per- kuliahan tersebut dosen menggunakan model investigasi kelompok, adapun pelaksanaannya adalah sebagai ber- ikut: a. Sebagai pembukaan dosen me- nyapa dan mengabsen maha- siswa, kemudian dilanjutkan de- ngan orientasi materi. Hal ini di- maksudkan untuk menciptakan suasana, agar mahasiswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran b. Dosen masuk ke materi dengan penjelasan secara berturut-turut tentang: pengertian, ciri-ciri atau sifat gerakan sosial, Idiologi atau unsur yang mendorong gerakan peer teaching

2. Pelaksanaan Tindakan

177 sosial, dan diakhiri dengan ma- cam-macam gerakan sosial yang terjadi selama akhir abad 19 dan awal abad 20. Di setiap akhir pen- jelasan, dosen memberi kesem- patan pada mahasiswa untuk dis- kusi dan tanya jawab mengenai kerangka teori tersebut. c. Dosen membagi kelas menjadi li- ma kelompok, yang masing-ma- sing beranggotakan tujuh sampai delapan mahasiswa secara hete- rogen dilihat dari jenis kelamin dan prestasi berdasar arsip penilaian dosen, sedangkan aspek suku daerah, agama, dan latar bela- kang ekonomi tidak dipertimbang- kan karena dianggap tidak terlalu berpengaruh pada tugas yang akan disampaikan. d. Dengan cara diundi masing-ma- sing kelompok mendapatkan satu permasalahan kasus yang akan dikaji bersama kelompoknya. Per- masalahan yang dimaksud dalam hal ini adalah macam-macam ge- rakan sosial, yaitu: a gerakan me- lawan pemerasan, b gerakan ratu adil, c gerakat tariqat, d gerakan sekte keagamaan, dan e gerak- an Sarikat Islam di pedesaan. Dari setiap permasalahan tersebut, masing-masing kelompok bertu- gas mengkaji sebab-sebab terjadi- nya, sifat-sifat ciri umum kejadian, idiologi yang mendorong terjadi- nya peristiwa, dan contoh kasus serta kronologi peristiwa. e. Masing-masing kelompok ber- kumpul dalam kelompoknya untuk merencanakan kegiatan dalam rangka menyelesaikan tugas ma- sing-masing. f. Pada akhir pertemuan hari terse- but, dosen kembali menegaskan agar masing-masing kelompok da- lam waktu satu minggu telah mam- pu melaksanakan: 1. mengumpulkan dan memanfa- atkan berbagai sumber, infor- masi, data, dan fakta yang rele- van dengan tugas masing-ma- sing. 2. Pembahasan, analisis dan sin- tesis dari berbagai sumber, dan membuat tulisan singkat seki- tar 5 sampai 7 halaman secara menarik dan komunikatif yang akan disajikan pada pertemuan berikutnya Senin, tanggal 12 Mei 2008. Setelah langkah-langkah terse- but, pertemuan hari itu ditutup. Seming- gu kemudian, yaitu Senin tanggal 12 Mei 2008, tepat pukul 09.00 WIB dosen melanjutkan pembelajaran sejarah so- sial di semester dua. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan pada sa- at itu adalah: 1 Pembukaan, yaitu dimulai dengan menyapa dan mengabsen maha- siswa, dilanjutkan pada orientasi tu- gas, kemudian menjelaskan tata ca- ra presentasi tugas kelompok dan diskusi, serta mengundi kelompok yang maju. 2 Setiap kelompok secara bergantian sesuai nomor undian maju untuk mempresentasikan hasil kerja ke- lompoknya. Setelah presentasi, ma- ka anggota kelompok lain diijinkan memberikan pertanyaan, tanggap- an, maupun saran, sedangkan ke- lompok yang bersangkutan bertugas memberikan tanggapan balik. Pada saat itulah suasana kelas menjadi sangat hidup, karena setiap maha- siswa berkesempatan menyampai- kan argumentasinya. 3 Sambil memimpin diskusi, dosen memberikan penilaian baik secara kelompok berdasar sajian maupun secara individual berdasar kemam- puan dalam menyampaikan penda- Perbaikan Kualitas Pembelajaran.... 178 Inovasi Pendidikan Jilid 8 No. 2, November 2007, ISSN 0216 - 1303 Inovasi Pendidikan Jilid 8 No. 2, November 2007, ISSN 0216 - 1303 179 pat dan argumentasi. 4 Berdasar masukan dari anggota ke- lompok yang lain, maka setiap ke- lompok bertugas merevisi makalah- nya, dan makalah yang telah diper- baiki harus sudah dikumpulkan pada pertemuan berikutnya, yaitu Senin tanggal 19 Mei 2008. 5 Pada akhir pertemuan, dosen ber- sama-sama mahasiswa mengada- kan pematangan konsep tentang berbagai permasalahan yang telah dipresentasikan. Hasil pantauan terhadap proses belajar mengajar sejarah sosial pada hari senin tanggal 5 Mei 2008 dan tang- gal 12 Mei 2008 dapat dikemukakan se- bagai berikut: a. Penyusunan RPP yang pada si- klus pertama dinilai sudah cukup baik, pada siklus kedua semakin baik. b. Dalam siklus kedua, dosen sema- kin dapat meningkatkan kemam- puannya dalam melaksanakan prosedur pembelajaran. c. Kekurangan yang masih terlihat dalam pembelajaran pada siklus pertama dapat diperbaiki dalam siklus kedua. Miasalnya, metode ceramah telah diganti model in- vestigasi kelompok sehingga se- luruh mahasiswa terlibat aktif da- lam KBM. d. Demikian juga beberapa kelebih- an yang sudah terlihat dalam si- klus pertama, juga tetap dapat di- pertahankan, bahkan ditingkat- kan lagi pada siklus kedua. Misal- nya dalam hal penguasaan mate- ri, suara yang jelas, dan sikap yang rileks dan fleksibel. e. Setelah diadakan perbaikan tin- dakan pada siklus kedua, maka suasana pembelajaran menjadi kondusif. Mahasiswa yang pada

3. Pemantauan dan Evaluasi