commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Cokelat merupakan sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao Theobroma cacao. Cokelat pertama kali dikonsumsi oleh
penduduk Mesoamerika kuno sebagai minuman. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau
perhatian bahkan sebagai pernyataan cinta Wikipedia. Arti Cokelat, selain itu, cokelat juga menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia. Cokelat
dikemas dengan sajian batangan dan bubuk untuk dikonsumsi oleh masyarakat umum yang diperjual belikan di pertokoan. Namun, semakin berkembangnya
jaman, cokelat mulai mengalami perubahan dalam penyajian dan kemasannya. Cokelat yang mulanya batangan kini dibuat berbagai macam makanan maupun
minuman yang dikemas dengan menarik, cantik dan menggoda lidah untuk dimakan atau diminum. Seperti di kota-kota besar misalnya cokelat mulai
melengkapi sajian menu yang banyak di minati. Salah satunya di kota Solo. Solo merupakan salah satu kota yang diperhitungkan dalam berbisnis
kuliner. Banyaknya minat masyarakat tentang kuliner membuat bisnis kuliner di Solo semakin berkembang. Mulai dari hidangan istimewa kampung atau HIK,
commit to user
rumah makan, kedai, bahkan lapak semua ramai dikunjungi pengunjung, khususnya anak muda.
Kedai dengan menu varian cokelat saat ini menjadi salah satu primadona dikalangan remaja baik itu SMA ataupun Mahasiswa. Hal inilah yang membuat
Fatra Satria Devara membuka usaha kedai di kawasan Jl. Slamet Riyadi No. 510 Purwosari, Surakarta dan memberi nama kedai tersebut dengan sebutan Kedai
Gerobak Cokelat. Kedai Gerobak Cokelat menampilkan konsep sederhana yang menawarkan nuansa keakraban dan menyajikan menu cokelat pada makanan dan
minumannya agar lebih identik dengan kawula muda, yaitu nongkrong. Berbagai varian menu disajikan di Kedai Gerobak Cokelat antara lain untuk menu
minuman cokelat seperti delish, choco tiramisu, dan choco mocca. Snack dan makan besarnya juga cukup komplit, seperti roti kompeni, gorengan belanda, nasi
goreng, mie rempah, pancake dan masih banyak lagi. Harga di Kedai Gerobak Cokelat sangat terjangkau bagi kantong mahasiswa yaitu berkisar antara Rp 2000-
Rp 10.000. Namun dalam segi promosinya, promosi yang telah dilakukan Gerobak
Cokelat selama ini menggunakan spanduk, jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, namun dirasa promosi ini kurang berhasil karena masih kurang memadai,
belum dapat menjangkau target marketnya. Melalui perancangan Desain Komunikasi Visual, akan dirancang sebuah
pembaharuan desain Kedai Gerobak Cokelat agar identitas Kedai Gerobak
Cokelat lebih menarik minat masyarakat guna berkunjung ke kedai tersebut.
commit to user
B. Rumusan Masalah