Sejarah Berdiri Data Perusahaan

commit to user 4 BAB II IDENTIFIKASI DATA

A. Data Perusahaan

1. Sejarah Berdiri

Kedai Gerobak Cokelat berdiri pada tanggal 7 Januari 2012 lalu, yang terletak di Jalan Slamet Riyadi no. 510, Solo, tak jauh dengan Stasiun Purwosari Solo. Sebelum membangun kedai Fatra Satria Devara atau yang biasa dipanggil Deva adalah penikmat kuliner. Awalnya suka menjajal Kafe, Resto, dan sebagainya, lalu dia terpikir membangun kedai cokelat, karena orang-orang mengenal minuman cokelat itu ada di bistro, kafe, dan sebagainya. Minuman cokelat merakyat tetapi tidak murah. Pemilik kedai sengaja membangun kedai Cokelat yang sederhana, tak seperti produk minuman Cokelat yang ditawarkan di kafe-kafe mahal, Pemilik kedai justru sebaliknya yaitu minuman bertema cokelat itu disajikan di kedai bambu lesehan di malam hari. Awalnya pemilik kedai mempelajari rasanya dan mencoba membuat minuman cokelat dengan mengkombinasikan sendiri. Saat mencoba menggabungkan berbagai bahan akhirnya pemilik kedai memiliki resep yang membuat rasa minuman cokelatnya nikmat dan aman dikonsumsi. Dengan ide-idenya pemilik kedai mengajak tiga sahabatnya untuk menjadi koki dan salah satunya menjadi kasir, dua lainnya menjadi koki yang sekarang menjadi koki andalannya. Sebuah lahan kosong dekat commit to user kompleks rumah-rumah PT. KAI di Purwosari dirubahnya menjadi kedai sederhana. Kebetulan Solo belum banyak memiliki tempat kuliner yang menawarkan konsep serupa, apalagi di tengah kota. Tak lupa Fatra Satria Devara yang menjadi mahasiswa jurusan Manajemen Pemasaran UNS ini memberi nama kedainya dengan nama Gerobak Cokelat sesuai dengan konsep sederhananya. Karena mengincar anak-anak muda, termasuk mahasiswa, minuman di kedai Gerobak Coklat dibanderol sekitar Rp.3000 – Rp.10000. Konsep sederhana itu pula yang membawa beberapa kaum muda Solo untuk nongkrong setiap malam. Mereka asyik melakukan pertemuan, acara ulang tahun, rapat kecil hingga reuni. Ada yang sibuk dengan berbagai gadget mereka, ada juga yang bermain kartu yang disediakan di kedai. Sedangkan untuk merangkul pelanggannya, mereka memiliki cara sederhana “kami sok akrab saja dengan para tamu” kata pemilik kedai ini. Hal ini memang didukung dengan usia mereka yang hampir sepantaran dengan para tamu. Pemilik kedai juga rajin berkomunikasi lewat jejaring sosial Twitter. Akun bernama GerobakCoklat. Saat ini sudah memiliki 1200-an followers di Jejaring sosial tersebut.

2. Struktur Organisasi