Bukan itu saja, sebagian guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak mengajar. Kualitas guru dan pengajar yang rendah ini
juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.
Dengan keadaan yang demikian itu rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru pencapaian prestasi siswa
pun menjadi tidak memuaskan. Misalnya pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional
sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study TIMSS 2003 2004, siswa Indonesia hanya berada di ranking
ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal
ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.
3.3.2 Dinamika Sistem Pendidikan Dunia
1. Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik
Berikut adalah 5 negara dengan Pendidikan Terbaik versi Mizan.com :
a. Finlandia. Sistem pendidikan di negara yang terletak di ujung Benua Eropa ini sangat unik. Mulai dari gratisnya biaya
pendidikan, tidak adanya seragam dan UN, hingga suasana belajar yang tergolong santai dan informal. Meskipun
demikian, Finlandia justru menjadi negara terbaik di dunia dalam hal sistem pendidikannya. Kuncinya, mereka hanya
memilih orang-orang terbaik untuk menjadi guru dan menerapkan kecintaan membaca kepada warganya sejak dini.
b. Cina. Beberapa daerah di Cina memiliki kualitas pendidikan tinggi. Daerah tersebut khususnya adalah Shanghai dan
Hongkong, yang memiliki peringkat tinggi dalam PISA Programme for International Student Assessment, program
yang melakukan studi mengenai prestasi anak-anak berusia
15 tahun yang dilakukan oleh OECD, sebuah organisasi yang menaungi perkembangan perekonomian dunia.
c. Kanada. Negara Amerika Utara ini dikenal memiliki standar dan kualitas pendidikan tinggi. Ada banyak alasan atas hal
itu. Di antaranya, Kanada mengeluarkan anggaran yang besar, setiap tahunnya, untuk dana pendidikan. Negara itu
juga mewajibkan setiap daerah di negeri itu untuk bertanggung jawab atas sistem pendidikannya sendiri. Selain
itu, meskipun tidak gratis, biaya hidup dan pendidikan di Kanada cenderung lebih rendah ketimbang negara Eropa dan
Amerika Utara lainnya. Karenanya, negara itu sering menjadi pilihan mahasiswa melanjutnya studi kesarjanaannya.
Stabilitias negara ini di bidang politik, hingga menempati peringkat yang tinggi dalam Global Peace Index dan Human
Development Index PBB, menjadi faktor penting baik dan tumbuh pesatnya pendidikan di negara itu.
d. Korea Selatan. Pendidikan di Negeri Ginseng ini juga tercatat mengalami pertumbuhan pesat. Teknologi menjadi poin
utama dalam perkembangan pendidikan negara ini. Salah satu implementasinya yakni Korea Selatan menjadi negara
pertama yang menyediakan layanan akses internet berkecepatan tinggi untuk siswa-siswi di sekolah dasar,
menengah, dan atas. e. Selandia Baru. Selandia Baru menempati peringkat ke-7
dalam PISA tahun 2009 lalu. Sementara berdasarkan indeks pendidikan yang diumumkan oleh Human Development
Index Indeks Pembangunan Manusia PBB tahun 2008 lalu, Selandia Baru menempati peringkat tertinggi bersama
beberapa negara lainnya, seperti Denmark, Finlandia, dan Australia. Salah satu kunci kesuksesannya yakni karena
pendidikan wajib di negara ini diberikan kepada anak usia 6 hingga 16 tahun secara cuma-cuma.
2. Pembandingan Sistem Pendidikan Finlandia Sistem Pendidikan Terbaik di dunia dengan Indonesia
Berdasarkan hasil survei internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation
and Development OECD Peringkat 1 kategori Pendidikan terbaik dunia ini dimenangkan Finlandia. Survei tersebut dikenal
dengan nama PISA Programme for International Student Assesment.
Survei ini mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga Matematika. Hebatnya lagi, Finlandia bukan
hanya unggul secara akademis tapi juga menunjukkan unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental. Intinya Finlandia
berhasil mencerdaskan semua anak didiknya. Berikut akan dibahas hal-hal yang perlu diperhatikan dari
pendidikan sistem pendidikan di Finlandia dan dibandingkan dengan sistem pendidikan di Indonesia adalah :
a. Dalam masalah anggaran pendidikan Finlandia sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara di Eropa, tetapi masih di
bawah beberapa negara lainnya. Perlu diperhatikan juga angka korupsi di Finlandia relatif kecil. Sedangkan
Indonesia, dengan anggaran yang tidak terlalu besar ditambah dengan korupsi.
b. Finlandia tidaklah menekan siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban PR tambahan, menerapkan
disiplin tentara, atau memborbardir siswa dengan berbagai tes. Sedangkan Indonesia, PR adalah bagian dari kewajiban
dan guru member ujian secara mendadak yang akan membuat siswa menjadi tertekan.
c. Siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu pada usia 7
tahun. Sementara Indonesia, bangga dengan anak yang dimasukan ke sekolah dengan usia yang masih dini. Padahal
umur anak belum siap yang akan menimbulkan kejenuhan tersendiri bagi si anak.
d. Jam sekolah lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Sedangkan Indonesia, data dari UNESCO antara lain
menyebutkan, jam belajar anak-anak sekolah di Indonesia mencapai 1.680 jam pertahun untuk SMP SMA atau 42
jam dalam seminggu. e. Di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik
dengan pelatihan terbaik pula, artinya yang menjadi guru adalah lulusan terbaik dari universitasnya. Profesi guru
adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Sedangkan Indonesia, praktik KKN
terdengar saat penerimaan tenaga kependidikan. f. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar
untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih
ketat daripada masuk ke fakultas hukum atau kedokteran. Sedangkan Indonesia, sekolah pendidikan masuk kategori
nomor dua, atau bahkan nomor sekian. g. Finlandia justru percaya bahwa ujian menghancurkan tujuan
belajar siswa. Terlalu banyak ujian membuat pendidik cenderung mengajarkan siswa untuk semata lolos dari ujian
saja. Sedangkan Indonesia, Ujian Nasional begitu didewa- dewakan. Belum lagi Ujian Harian, Ujian Blok, Ujian
Praktik, Ujian Mid Semester, Ujian Semester, Try Out dan
lain lain. Keadaan geografi Indonesia yang begitu luas, menyebabkan keadaan setiap daerah berbeda-beda, fasilitas
pendidikan antara mereka yang di pusat dan di daerah bagaikan langit dan bumi. Sebenarnya cukup banyak
kekurangan pelaksanaan Ujian Nasional, namun berbagai cara dilakukan untuk menutupi kekurangan Ujian Nasional,
bahkan rencananya tahun 2013 SNPTN ditiadakan dan hanya akan menggunakan nilai UN.
h. Pada usia 18 tahun siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga
lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi. Jadi Ujian di Finladia hanya untuk mengetahui kecendrungan siswa di
bidang tertentu. Sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memilih jurusan di Perguruan
Tinggi. i. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Terlalu banyak
komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan, dan mengakibatkan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan.
Sedangkan Indonesia, selalu membiasakan kelas dengan suasana hening, kalau bisa jangan sampai ada satu katapun
keluar dari mulut siswa saat guru sedang berbicara. j. Kelompok siswa yang lambat, mendapat dukungan intensif.
Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses. Sementara kita cendrung lebih intensif memberikan perhatian kepada siswa
yang rajin dan pintar. Sementara mereka yang mempunyai keterbatasan seperti terseok-seok dalam mengikuti
pembelajaran. k. Sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara
siswa yang berprestasi baik dan yang buruk. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai
kesempatan untuk memperbaiki. Sementara kita, remedial seperti dijadikan stempel kegagalan siswa. Bahkan tidak
jarang daftar nama siswa yang remedial ditempel di papan pengumuman dengan huruf yang sangat besar.
l. Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu
salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat
mereka dalam belajar. m. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka
hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Sedangkan kita,
langsung menjudgedengan angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Tanpa menyertakan jawaban yang benar. Dan setelah itu
materi tetap dilanjutkan. n. Setiap siswa diharapkan dan ditekankan agar bangga
terhadap dirinya masing-masing, apapun hasil yang mereka capai, selama itu memang pekerjaan mereka sendiri. Ranking
hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.
o. Finlandia pelajaran bahasa Inggris mulai diajarkan dari kelas III SD. Alasan kebijakan ini adalah memenangkan persaingan
ekonomi di Eropa, membuka kesempatan kerja lebih luas bagi lulusan, mengembangkan wawasan menghargai
keanekaragaman kultural. p. Setiap anak diwajibkan mempelajari bahasa Inggris serta
wajib membaca satu buku setiap minggu. q. Wajib belajar diterapkan kepada setiap anak sejak umur 7
tahun hingga 14 tahun.
r. Setiap guru wajib membuat evaluasi mengenai perkembangan belajar dari setiap siswa.
s. Ada perhatian yang khusus terhadap siswa-siswa pada tahap sekolah dasar, karena bagi mereka, menyelesaikan atau
mengatasi masalah belajar bagi anak umur sekitar 7 tahun adalah jauh lebih mudah daripada siswa yang telah berumur
14 tahun. t. Negara membayar biaya kurang lebih 200 ribu Euro per
siswa untuk dapat menyelesaikan studinya hingga tingkat universitas.
u. Biaya pendidkan datang dari pajak daerah, provinsi, serta dari tingkat nasional.
v. Mengenai para prospek karier dan kesejahteraan, setiap guru menerima gaji rata-rata 3400 euro per bulan setara 42 juta
rupiah. Guru disiapkan bukan saja untuk menjadi seorang profesor atau pengajar, melainkan disiapkan juga khususnya
untuk menjadi seorang ahli pendidikan. Makanya, untuk menjadi guru pada sekolah dasar atau TK saja, guru itu harus
memiliki tingkat pendidikan universitas. Memang belum semua hal tersebut bisa diterapkan di
negara kita, karena semuanya merupakan sistem yang saling memiliki keterkaitan. Namun sekecil apapun pasti ada upaya
untuk melakukan hal tersebut.
3.4 Teori Sistem dalam Pendidikan
Pengertian pendidikan sebagai sebuah sistem adalah pendidikan sebagai suatu keseluruhan, baik teori mengenai sistem hingga sistem pendidikan nasional
dan sekolah Suparlan: 2008. Landasan Teori system