- Titik Articulare Ar: Titik perpotongan batas posterior ramus ascendens dan batas luar basis kranialis.
- Bidang palatal PNS-ANS: Garis yang ditarik lurus dari titik posterior nasal spine PNS ke anterior nasal spine ANS.
- Tinggi wajah anterior AFH: Jarak linear dari titik menton tegak lurus bidang palatal.
- Tinggi wajah posterior PFH: Jarak linear garis singgung posterior ramus ascendens ke bidang mandibula Ar-Go.
- Indeks tinggi wajah FHI: Perbandingan tinggi wajah posterior dengan tinggi wajah anterior.
- Perubahan indeks tinggi wajah: Selisih nilai indeks tinggi wajah sebelum dan setelah perawatan.
- Sudut mandibula Frankfort FMA: sudut yang dibentuk oleh bidang mandibula Go-Me dengan bidang Frankfort horisontal FHP.
- Perubahan sudut mandibula Frankfort: selisih besar sudut mandibula Frankfort sebelum dan setelah perawatan.
3.7 Alat dan Bahan
3.7.1 Alat - Kotak illuminator untuk tracing
- Kertas acetat tracing merek Ortho Organizers tebal 0.003 inchi, 8 x 10 inchi
- Pensil 4 H, rautan, penghapus merek faber castel - Jangka sorong digital merek Prohex Germany
Gambar 5. Alat dan bahan penelitian: A.Tracing box.
B. Pinsil 4 H, penggaris dan penghapus. C. Jangka geser digital merek Prohex Germany.
D. Kertas tracing tebal 0,003 inci, 8x10 inci merek Ortho Organizer. E. Foto Sefalometri lateral
3.7.2 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sefalogram lateral pasien yang
telah memenuhi kriteria yang diambil sebelum perawatan dimulai sebelum alat cekat dipasang dan sefalogram lateral setelah retraksi anterior dimana kondisi gigi
E C
B A
D
kaninus telah berkontak rapat dengan gigi premolar kedua dan gigi-gigi insisivus telah berkontak rapat dengan kaninus.
3.8 Cara Penelitian
Sampel adalah pasien perawatan maloklusi Klas I dengan pencabutan empat gigi premolar pertama, yang berkunjung ke Klinik ortodonti RSGMP FKG USU
antara tahun 2006-2010.
Pada sefalogram lateral sebelum dan setelah retraksi anterior, yang telah memenuhi kriteria dibuat penapakan berupa titik-titik dan garis-garis referensi untuk
mendapatkan data perubahan indeks tinggi wajah sebagai hasil perawatan ortodonti. Pada sefalogram lateral sebelum perawatan, dilakukan penapakan jaringan
lunak dan jaringan keras pada kertas asetat di atas kotak iluminator menggunakan pensil 4H. Apabila terdapat dua bayangan , maka yang dipakai adalah garis tengah
antara kedua bayangan. Kemudian dilakukan identifikasi titik referensi pada jaringan keras yaitu ANS, PNS,Me, Ar, Go, Po, Or. Selanjutnya ditarik garis referensi yaitu
tinggi wajah posterior PFH dengan mengukur jarak Ar-Go, sebelum perawatan P0 dan setelah retraksi anterior P1, tinggi wajah anterior AFH dengan mengukur jarak
ANS-PNS bidang palatal-Me, sebelum perawatan A0 dan setelah retraksi anterior A1, kemudian dibandingkan antara PFH dengan AFH untuk melihat adanya
perubahan indeks tinggi wajah FHI. Sudut mandibular Frankfort FMA dibentuk oleh bidang Frankfort horisontal Po-Or dengan bidang mandibula Go-Me.
Selanjutnya dilakukan perhitungan yaitu sudut mandibula Frankfort FMA sebelum perawatan F0 dan setelah retraksi anterior F1.
Uji coba sudah di lakukan dengan mengambil 4 sampel, hasilnya bervariasi bahkan ada yang FHI nya menunjukkan angka yang lebih besar dari standar normal.
Penapakan sefalogram masing-masing dilakukan dua kali oleh operator yang sama. Pengulangan pengukuran dilakukan dengan jarak satu minggu antara
pengukuran pertama dan kedua, kemudian diambil nilai rata-ratanya dan diuji secara statistik.
3.9 Analisa Data