xxxv
Kesulitan ini yang timbul adalah di sebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor dalam, yakni sikap jiwa dan pemikiran seorang hafizh itu sendiri maupun
faktor luar yaitu penerimaan dan penghargaan masyarakat terhadap para hafizh. Pada waktu menghafal yang dihadapi oleh calon hafizh adalah hanya Al-quran
dan ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengannya. Selain itu tempat ia tinggal pun biasanya lembaga pendidikan, baik pesantren Al-Quran maupun sekolah khusus
yang suasanannya sangat mendukung dalam menyelesaikan pekerjaan menghafal yang ditekuninya serta mendapat bimbingan dari seorang setiap saat. Sedangkan
apabila ia telah hafal atau menjadi hafizh dan terjun ditengah-tengah masyarakat maka keadaanya menjadi lain. Sebab kehadiran para hafizh di tengah-tengah
masyarakat langsung dihadapkan pada berbagai masalah, bukan saja masalah kehidupan dan penghidupan mereka tetapi juga dihadapkan kepada sikap
masyarakat terhadapnya.
19
b. Syarat-Syarat Menghafal Al-Quran
Diantara beberapa hal yang harus terpenuhi sebelum seseorang memasuki periode menghafal Al-quran adalah:
1 Mampu mengosongkan benaknya dari pikiran-pikiran dan teori-
teori atau permasalahan-permasalahan yang sekirannya akan mengganggunya. Dan juga harus membersihkan diri dari segala
sesuatu perbuatan yang kemungkinan dapat merendahkan nilai studinya, kemudian menekuni secara baik dengan hati terbuka,
lapang dada dan dengan tujuan yang suci. 2
Niat yang ikhlas dan sungguh-sungguh akan mengantarkan seseorang ketempat tujuan dan akan membentengi atau menjadi
perisai terhadap kendala-kendala yang mungkin akan datang merintanginya.
19
Ibid, h. 39
xxxvi
3 Memiliki keteguhan dan kesabaran. Ini merupakan faktor-faktor
yang sangat penting bagi orang yang sedang menghafal Al- quran.
4 Istiqamah yaitu konsisten tetap menjaga minat yang tinggi
dalam proses menghafal Al-quran. Menjauhkan diri dari maksiat dan sifat-sifat tercela.
20
5 Kekuatan konsentrasi.
6 Mengulang-ngulang hafalan secara rutin dan teratur.
7 Menentukan target hafalan.
21
8 Mampu membaca dengan baik. Sebelum seorang penghafal
melangkah pada periode menghafal seharusnya ia terlebih dahulu meluruskan dan melancarkan bacaannya.
9 Mencari pembimbing atau guru yang tepat.
10 Selalu aktif mencari strategi-strategi yang dapat mendukung
hafalanya. 11
Selalu mohon bimbingan dan pertolongan Allah.
22
c. Faktor-Faktor Pendukung Menghafal Al-Quran
Di samping syarat-syarat menghafal Al-quran sebagaimana yang diterangkan di atas, terdapat beberapa hal yang dianggap penting sebagai
pendukung tercapainya tujuan menghafal Al-quran. Faktor-faktor pendukung yang dimaksud adalah:
1 Usia yang ideal. Sebenarnya tidak ada batasan usia tertentu
secara mutlak untuk menghafal Al-quran, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat usia seseorang memang berpengaruh
terhadap keberhasilan menghafal Al-quraan. Seorang yang usia masih mudah tentu lebih potensial daya serap terhadap ayat-ayat
20
Ibid, h. 48-52
21
Amjad Qasim, Sebulan Hafal Al-Quran. Cet. 1 Solo: Zamzam, 2010, h. 64-66
22
M. Samsul Ulum, Menangkap Cahaya Al-Quran, Cet. 1 Malang: UIN Malang Press, 2007, h. 141
xxxvii
yang dihafal. Asumsi ini didukung oleh perkataan Imam Abu Hamid Al-Ghazali mengatakan bahwa anak merupakan amanat
bagi kedua orang tuanya, hatinya yang masih bersih murni merupakan mutiara yang bening dan indah bersih dari segala
coretan, lukisan maupun tulisan. 2
Manajemen waktu, adapun waktu-waktu yang dianggap sesuai dan baik untuk menghafal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
waktu sebelum terbit fajar, setelah fajar sehingga terbit matahari, setelah bangun dari tidur siang, setelah shalat, waktu di antara
magrib dan isya. 3
Tempat menghafal. Situasi tempat dan kondisi suatu tempat ikut mendukung tercapainya program menghafal Al-quran. Suasana
yang bising, kondisi lingkungan yang tak sedap dipandang mata, oleh karena itu untuk menghafal diperlukan tempat yang ideal
untuk terciptanya konsentrasi.
23
d. Metode Menghafal Al-quran.