Laporan Pratikum DC Chopper
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
Laporan Pratikum Unit VII
DC Chopper
1. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
Memahami prinsip kerja dari DC Chopper
Merancang dan membuat rangkaian DC Chopper
2. Dasar Teori
Tegangan searah (DC) pada sistem tenaga listrik sangat diperlukan. Hal ini dapat ditemui pada berbagai macam perlatan rumah tangga disekitar kita. Salah satu aplikasi yang berhubungan dengan tegangan searah (DC) tersebut adalah konverter DC-DC. Konverter DC-DC merupakan salah satu jenis rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk mengkonversikan tegangan masukkan searah konstan menjadi tegangan keluaran searah yang dapat divariasikan berdasarkan perubahan duty cycle rangkaian kontrolnya. Sumber tegangan dc dapat diperoleh dari baterai atau dengan menyearahkan sumber tegangan AC yang kemudia di filter dengan kapasitor untuk mengurangi riak atau ripple.
Pengubah daya DC-DC tipe peralihan atau dikenal dengan sebutan DC Chopper dimanfaatkan untuk menyediakan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan pada beban. Komponen yang digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut disebut switch seperti thyristor dan mosfet. Secara umum ada dua fungsi pengoperasian dari DC Chopper yaitu penaikan tegangan dimana tegangan keluaran yang dihasilkan lebih tinggi dari tegangan masukan, dan penurunan tegangan dimana tegangan keluaran lebih rendah dari tegangan masukan.
(2)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
Gambar 1. Rangkaian DC Chopper
(3)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
3. Alat dan Bahan
Pada pratikum ini menggunakan alat dan bahan sebagai berikut
Mosfet IRF540n
IC IRS2186
Dioda 1N4002
Kapasitor 2,2 uF
Kapasitor 100 nF
Resistor 68 ohm
Obeng + -
Kabel Jumper
Multimeter
Osciloscope
Power Supply
Function Generator
4. Langkah Percobaan
1. Buatlah rangkaian seperti pada Gambar 3 ( Rangkaian DC-Chopper).
2. Aktifkan power supply kemudian atur tegangan Vcc = 10Vdc dan Vs = 12Vdc
3. Aktifkan function generator, kemudian atur function generator dengan amplitudo =
2,5; frekuensi (2 kHz, 10 kHz dan 50kHz); offset = 1,5 Volt ; impedansi = High Z dan Duty cycle berdasarkan pada tabel 1
4. Amati bentuk gelombang yang dihasilkan oleh dc chopper
5. Ukur nilai tegangan luaran, arus masukkan dan arus setelah terpasang dengan
beban.
6. Ulangi langkah-langkah diatas berdasarkan duty cycle pada tabel 1.
(4)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
Gambar 3. Rangkaian Percobaan
5. Hasil Pengukuran
No Duty
Cycle Frekuensi Vin Vout I-in I-out P-in P-out Efisiensi
(%) (kHz) (Volt) (Volt) (mA) (mA) (Watt) (Watt) (%)
1 20% 2 kHz 12.4 2.34 30.9 31.32 0.38 0.05 14.29
2 30% 2 kHz 12.4 3.54 42.5 42.9 0.52 0.12 23.77
3 40% 2 kHz 12.4 4.73 53.5 53.7 0.66 0.22 33.72
4 50% 2 kHz 12.4 5.91 63.8 64 0.79 0.34 44.15
5 60% 2 kHz 12.4 7.09 73.5 73.8 0.91 0.50 55.15
6 70% 2 kHz 12.4 8.27 83.5 83.3 1.03 0.68 66.05
7 80% 2 kHz 12.4 9.44 91.9 92.5 1.13 0.89 78.20
No Duty
Cycle Frekuensi Vin Vout I-in I-out P-in P-out Efisiensi
(%) (kHz) (Volt) (Volt) (mA) (mA) (Watt) (Watt) (%)
1 20% 10 kHz 13.2 2.67 31.71 32.73 0.41 0.07 17.03
2 30% 10 kHz 13.2 3.93 43.3 44.4 0.57 0.15 27.02
3 40% 10 kHz 13.2 5.07 53.8 55.1 0.71 0.25 36.19
IRS 2186
IRF P 460 Power Supply
1A 10V 2A 12V +
- - +
Function Generator 20%
(5)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
4 50% 10 kHz 13.2 6.25 64.1 65.4 0.84 0.39 46.16
5 60% 10 kHz 13.2 7.44 74.4 75.1 0.98 0.55 56.36
6 70% 10 kHz 13.2 8.62 83.3 84.7 1.09 0.74 67.57
7 80% 10 kHz 13.2 9.81 93 93.9 1.22 0.96 78.39
No
Duty
Cycle Frekuensi Vin Vout I-in I-out P-in P-out Efisiensi
(%) (kHz) (Volt) (Volt) (mA) (mA) (Watt) (Watt) (%)
1 20% 50 kHz 18 3.23 35.35 39.9 0.63 0.10 16.39
2 30% 50 kHz 20 4.61 47 51.6 0.94 0.21 22.60
3 40% 50 kHz 20 5.69 48.1 52.3 0.96 0.32 33.65
4 50% 50 kHz 20 4.28 51.7 54 1.03 0.18 17.71
5 60% 50 kHz 20 6.32 55.3 58.3 1.10 0.39 36.11
6 70% 50 kHz 20 5.16 60 62.9 1.2 0.26 22.18
7 80% 50 kHz 18 7.35 63.6 65.3 1.14 0.54 47.18
Tabel 1. Data Pratikum
6. Wiring Gambar
(6)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
7. Gambar Gelombang
Frekuensi 2 Khz
Gambar 5. Duty Cycle 20% Gambar 6. Duty Cycle 30%
Gambar 7. Duty Cycle 40% Gambar 8. Duty Cycle 50%
(7)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
Gambar 11. Duty Cycle 80% Frekuensi 10 Khz
Gambar 12. Duty Cycle 20% Gambar 13. Duty Cycle 30%
(8)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
Gambar 16. Duty Cycle 60% Gambar 17. Duty Cycle 70%
Gambar 18. Duty Cycle 80% Frekuensi 50 Khz
(9)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
Gambar 21. Duty Cycle 40% Gambar 22. Duty Cycle 50%
Gambar 23. Duty Cycle 60% Gambar 24. Duty Cycle 70%
(10)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
8. Analisa
1. Perhitungan dengan menggunakan data teori:
a. Hitunglah Vo
VS Duty cycle Vo 2Khz=Vs x D Vo 10Khz=Vs x D Vo 50Khz=Vs x D
12 20% 2.4 2.4 2.4
12 30% 3.6 3.6 3.6
12 40% 4.8 4.8 4.8
12 50% 6 6 6
12 60% 7.2 7.2 7.2
12 70% 8.4 8.4 8.4
12 80% 9.6 9.6 9.6
b. Hitunglah P dan S!
Vs Duty cycle I = Vo / 100 P 2Khz = Vo2 / RL S = Vs x IL
12 20% 0.024 0.0576 0.288
12 30% 0.036 0.1296 0.432
12 40% 0.048 0.2304 0.576
12 50% 0.06 0.36 0.72
12 60% 0.072 0.5184 0.864
12 70% 0.084 0.7056 1.008
12 80% 0.096 0.9216 1.152
c. Hitunglah effisiensi !
Vs Duty cycle P = Vo2 / RL S = Vs x IL N (%) = P / S
12 20% 0.0576 0.288 20
12 30% 0.1296 0.432
30
12 40% 0.2304 0.576
40
12 50% 0.36 0.72
50
12 60% 0.5184 0.864
60
12 70% 0.7056 1.008
70
12 80% 0.9216 1.152
(11)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
2. Perbandingan hasil teori dan praktek
a. Hitunglah persentase error dari Vo!
Vo Teori Vo Praktek 2Khz Vo Praktek 10Khz Vo Praktek 50Khz
% error Vo 2 Khz
% error Vo 10 Khz
% error Vo 50 Khz
2.4 2.34 2.67 3.23 2.5 11.25 34.58
3.6 3.54 3.93 4.61
1.66 9.16 28.05
4.8 4.73 5.07 5.69
1.45 5.62 18.54
6 5.91 6.25 4.28
1.50 -4.16 28.66
7.2 7.09 7.44 6.32
1.52 3.33 12.22
8.4 8.27 8.62 5.16
1.54 2.61 38.57
9.6 9.44 9.81 7.35
1.66 2.18 23.43
b. Hitunglah persentase error dari P dan S!
P Teori S Teori
P 2Khz Pratikum
S
Pratikum % error P %error S
P 10Khz Pratikum
S
Pratikum % error P %error S
0.0576 0.288 0.05476 0.38316 4.9375 33.04167 0.07129 0.41857 23.765625 45.3375
0.1296 0.432 0.12532 0.527 3.305556 21.99074 0.15445 0.57156 19.17361111 32.30555556
0.2304 0.576 0.22373 0.6634 2.895399 15.17361 0.25705 0.71016 11.56640625 23.29166667
0.36 0.72 0.34928 0.79112 2.9775 9.877778 0.39063 0.84612 8.506944444 17.51666667
0.5184 0.864 0.50268 0.9114 3.032215 5.486111 0.55354 0.98208 6.777777778 13.66666667
0.7056 1.008 0.68393 1.0354 3.071287 2.718254 0.74304 1.09956 5.306689342 9.083333333
(12)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
Pertanyaan
1. Jelaskan prinsip kerja dari DC Chopper?
Konverter dc-dc dikenal juga sebagai dc-chopper atau pensaklaran regulator dan suatu rangkaian transistor chopper. Tegangan keluaran rata-rata dikendalikan dengan mengubah-ubah conduction time (t) dari mosfet. DC-Chopper dibagi menjadi dua, yaitu step-down chopper dan step-up chopper.
A. Step-Down Chopper
Gambar dibawah merupakan prinsip dasar kerja chopper penurun tegangan. Jika sakelar S di ON kan sampai dengan DT, maka tegangan masukan VS akan dipindahkan ke beban menjadi Vo, selanjutnya jika sakelar S di off kan sampai dengan T, tegangan pada beban menjadi nol. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tegangan luaran ditentukan oleh proses ON dan OFF sakelar S. Ratio antara waktu sakelar OFF terhadap jumlah waktu sakelar ON dan OFF disebut siklus kerja (duty cycle). Nilai siklus kerja (D) ditentukan dengan persamaan berikut:
Persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa pengaturan siklus kerja dapat dilakukan melalui dua operasi, yaitu: (a) operasi frekuensi konstan, dan (b) operasi frekuensi variabel. Operasi frekuensi konstant dilakukan dengan cara menjaga frekuensi. Kerja
Dasar Chopper selalu konstan dan ton diatur. Pengaturan ton ini lazim disebut pengaturan
lebar pulsa atau modulasi lebar pulsa (pulse width modulation). Operasi frekuensi
variabel dilakukan dengan mengatur waktu ton dan menjaga frekuensi selalu konstan.
(13)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
Gambar dibawah ini mengilustrasikan prinsip kerja chopper penurun tegangan
yang ditunjukkan dengan SCR di dalam kotak. Selama perioda Ton, ketika chopper ON,
tegangan sumber akan terhubung dengan terminal beban. Selanjutnya, selama perida
Toff, ketika chopper OFF, arus beban akan mengalir pada dioda komutasi (Df),
sehingga terminal beban terhubung singkat dengan Df dan tegangan beban menjadi nol
selama Toff.
Be ba n
(14)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
B. Step-Up Chopper
Gambar 6.3 merupakan rangkaian chopper penaik tegangan. Jika chopper di-ON-kan, induktor (L) akan terhubung dengan tegangan sumber dan induktor
akan menyimpan energi selama perioda Ton. Selanjutnya, jika chopper
di-OFFkan, induktor akan mengalirkan arus ke dioda (D) dan ke beban, serta terjadi tegangan emf pada induktor.
Jika energi yang disimpan saat Ton, Wi, sama dengan energi yang
dilepaskan saat Toff, Wo, maka tegangan luaran pada beban (Eo) dapat ditentukan
dengan persamaan berikut:
2. Jelaskan pengaruh dari frekuensi switching?
Menambahkan banyaknya pulsa dari penyearah atau meninggikan frekuensi switching biasanya dilakukan untuk mengurangi besarnya nilai pasif filter yang dibutuhkan.
Menambah/meninggikan frekuensi swiching saklar maka riak arus yang dihasilkan pada
sisi keluaran akan semakin kecil. Hal ini berarti dengan menaikan frekuensi swiching
(15)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A
Kesimpulan
Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga dengan
sebutan DC Chopper dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang
bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan pada beban. Daya masukan dari proses DC-DC tersebut adalah berasal dari sumber daya DC-DC yang biasanya memiliki tegangan masukan yang tetap. Pada dasarnya, penghasilan tegangan keluaran DC yang ingin dicapai adalah dengan cara pengaturan lamanya waktu penghubungan antara sisi keluaran dan sisi masukan pada rangkaian yang sama. Komponen yang digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch (solid state electronic switch) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO. Secara umum ada dua fungsi pengoperasian dari DC Chopper yaitu penaikan tegangan dimana tegangan keluaran yang dihasilkan lebih tinggi dari tegangan masukan, dan penurunan tegangan dimana tegangan keluaran lebih rendah dari tegangan masukan.
Setelah melakukan pratikum ini, didapat kesimpulan bahwa pada Vo tidak berpengaruh terhadap frekuensi yang diberikan dari function generator. Jadi semua Vo secara teori adalah sama. Tetapi dalam pratikum hamper sama dan hanya memiliki sedikit perbedaan yang dikarenakan berbagai faktor. Untuk daya input dan daya output, effisiensi yang di hasilkan kecil.
(1)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A8. Analisa
1. Perhitungan dengan menggunakan data teori: a. Hitunglah Vo
VS Duty cycle Vo 2Khz=Vs x D Vo 10Khz=Vs x D Vo 50Khz=Vs x D
12 20% 2.4 2.4 2.4
12 30% 3.6 3.6 3.6
12 40% 4.8 4.8 4.8
12 50% 6 6 6
12 60% 7.2 7.2 7.2
12 70% 8.4 8.4 8.4
12 80% 9.6 9.6 9.6
b. Hitunglah P dan S!
Vs Duty cycle I = Vo / 100 P 2Khz = Vo2 / RL S = Vs x IL
12 20% 0.024 0.0576 0.288
12 30% 0.036 0.1296 0.432
12 40% 0.048 0.2304 0.576
12 50% 0.06 0.36 0.72
12 60% 0.072 0.5184 0.864
12 70% 0.084 0.7056 1.008
12 80% 0.096 0.9216 1.152
c. Hitunglah effisiensi !
Vs Duty cycle P = Vo2 / RL S = Vs x IL N (%) = P / S
12 20% 0.0576 0.288 20
12 30% 0.1296 0.432
30
12 40% 0.2304 0.576
40
12 50% 0.36 0.72
50
12 60% 0.5184 0.864
60
12 70% 0.7056 1.008
70
12 80% 0.9216 1.152
(2)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A2. Perbandingan hasil teori dan praktek a. Hitunglah persentase error dari Vo!
Vo Teori Vo Praktek 2Khz Vo Praktek 10Khz Vo Praktek 50Khz
% error Vo 2 Khz
% error Vo 10 Khz
% error Vo 50 Khz
2.4 2.34 2.67 3.23 2.5 11.25 34.58
3.6 3.54 3.93 4.61
1.66 9.16 28.05
4.8 4.73 5.07 5.69
1.45 5.62 18.54
6 5.91 6.25 4.28
1.50 -4.16 28.66
7.2 7.09 7.44 6.32
1.52 3.33 12.22
8.4 8.27 8.62 5.16
1.54 2.61 38.57
9.6 9.44 9.81 7.35
1.66 2.18 23.43
b. Hitunglah persentase error dari P dan S!
P Teori S Teori
P 2Khz Pratikum
S
Pratikum % error P %error S
P 10Khz Pratikum
S
Pratikum % error P %error S
0.0576 0.288 0.05476 0.38316 4.9375 33.04167 0.07129 0.41857 23.765625 45.3375 0.1296 0.432 0.12532 0.527 3.305556 21.99074 0.15445 0.57156 19.17361111 32.30555556 0.2304 0.576 0.22373 0.6634 2.895399 15.17361 0.25705 0.71016 11.56640625 23.29166667 0.36 0.72 0.34928 0.79112 2.9775 9.877778 0.39063 0.84612 8.506944444 17.51666667 0.5184 0.864 0.50268 0.9114 3.032215 5.486111 0.55354 0.98208 6.777777778 13.66666667 0.7056 1.008 0.68393 1.0354 3.071287 2.718254 0.74304 1.09956 5.306689342 9.083333333 0.9216 1.152 0.89114 1.13956 3.305556 -1.07986 0.96236 1.2276 4.422851563 6.5625
(3)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3APertanyaan
1. Jelaskan prinsip kerja dari DC Chopper?
Konverter dc-dc dikenal juga sebagai dc-chopper atau pensaklaran regulator dan suatu rangkaian transistor chopper. Tegangan keluaran rata-rata dikendalikan dengan mengubah-ubah conduction time (t) dari mosfet. DC-Chopper dibagi menjadi dua, yaitu step-down chopper dan step-up chopper.
A. Step-Down Chopper
Gambar dibawah merupakan prinsip dasar kerja chopper penurun tegangan. Jika sakelar S di ON kan sampai dengan DT, maka tegangan masukan VS akan dipindahkan ke beban menjadi Vo, selanjutnya jika sakelar S di off kan sampai dengan T, tegangan pada beban menjadi nol. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tegangan luaran ditentukan oleh proses ON dan OFF sakelar S. Ratio antara waktu sakelar OFF terhadap jumlah waktu sakelar ON dan OFF disebut siklus kerja (duty cycle). Nilai siklus kerja (D) ditentukan dengan persamaan berikut:
Persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa pengaturan siklus kerja dapat dilakukan melalui dua operasi, yaitu: (a) operasi frekuensi konstan, dan (b) operasi frekuensi variabel. Operasi frekuensi konstant dilakukan dengan cara menjaga frekuensi. Kerja Dasar Chopper selalu konstan dan ton diatur. Pengaturan ton ini lazim disebut pengaturan
lebar pulsa atau modulasi lebar pulsa (pulse width modulation). Operasi frekuensi variabel dilakukan dengan mengatur waktu ton dan menjaga frekuensi selalu konstan.
(4)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3AGambar dibawah ini mengilustrasikan prinsip kerja chopper penurun tegangan yang ditunjukkan dengan SCR di dalam kotak. Selama perioda Ton, ketika chopper ON,
tegangan sumber akan terhubung dengan terminal beban. Selanjutnya, selama perida Toff, ketika chopper OFF, arus beban akan mengalir pada dioda komutasi (Df),
sehingga terminal beban terhubung singkat dengan Df dan tegangan beban menjadi nol
selama Toff.
Be ba n
(5)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3AB. Step-Up Chopper
Gambar 6.3 merupakan rangkaian chopper penaik tegangan. Jika chopper di-ON-kan, induktor (L) akan terhubung dengan tegangan sumber dan induktor akan menyimpan energi selama perioda Ton. Selanjutnya, jika chopper
di-OFFkan, induktor akan mengalirkan arus ke dioda (D) dan ke beban, serta terjadi tegangan emf pada induktor.
Jika energi yang disimpan saat Ton, Wi, sama dengan energi yang
dilepaskan saat Toff, Wo, maka tegangan luaran pada beban (Eo) dapat ditentukan
dengan persamaan berikut:
2. Jelaskan pengaruh dari frekuensi switching?
Menambahkan banyaknya pulsa dari penyearah atau meninggikan frekuensi switching biasanya dilakukan untuk mengurangi besarnya nilai pasif filter yang dibutuhkan. Menambah/meninggikan frekuensi swiching saklar maka riak arus yang dihasilkan pada sisi keluaran akan semakin kecil. Hal ini berarti dengan menaikan frekuensi swiching sistem filter yang dibutuhkan untuk meminimisasi riak semakin kecil pula.
(6)
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307
Tugas 7 / 5-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3AKesimpulan
Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga dengan sebutan DC Chopper dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan pada beban. Daya masukan dari proses DC-DC tersebut adalah berasal dari sumber daya DC-DC yang biasanya memiliki tegangan masukan yang tetap. Pada dasarnya, penghasilan tegangan keluaran DC yang ingin dicapai adalah dengan cara pengaturan lamanya waktu penghubungan antara sisi keluaran dan sisi masukan pada rangkaian yang sama. Komponen yang digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch (solid state electronic switch) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO. Secara umum ada dua fungsi pengoperasian dari DC Chopper yaitu penaikan tegangan dimana tegangan keluaran yang dihasilkan lebih tinggi dari tegangan masukan, dan penurunan tegangan dimana tegangan keluaran lebih rendah dari tegangan masukan.
Setelah melakukan pratikum ini, didapat kesimpulan bahwa pada Vo tidak berpengaruh terhadap frekuensi yang diberikan dari function generator. Jadi semua Vo secara teori adalah sama. Tetapi dalam pratikum hamper sama dan hanya memiliki sedikit perbedaan yang dikarenakan berbagai faktor. Untuk daya input dan daya output, effisiensi yang di hasilkan kecil.