orangtua semakin aktif dalam mendidik anak,
selektif terhadap budaya aasing yang masuk, dan
menjaga kelangsungan nilai dan norma masyarakat.
c. Perubahan Sosial-Budaya pada Masyarakat
Perubahan sosial budaya merupakan gejala normal dan berkelanjutan. Perubahan terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia itu sendiri. Manusia
selalu berubah dan menginginkan perubahan dalam hidupnya. Manusia merupakan makhluk yang dinamis, aktif, novatif, dan agresif yang selalu berkembang dan
responsif terhadap perubahan yang terjadi di sekitar atau di lingkungan budaya mereka. Perubahan sosial dapat berlangsung secara cepat dan lambat. Revolusi
merupakan bentuk perubahan sosial secara cepat, sedangkan evolusi merupakan bentuk perubahan sosial secara lambat. Perubahan sosial juga dapat berpengaruh
secara luas dan tidak luas. Apabila berpengaruh luas, perubahan tersebut merupakan perubahan besar. Sebaliknya apabila berpengaruh tidak luas, perubahan
tersebut merupakan perubahan kecil. Selain itu, perubahan sosial juga dapat terjadi karena direncanakan atau tidak direncanakan.
Teori tentang perubahan sosial budaya, antara lain teori evolusioner menilai bahwa perubahan sosial memiliki arah yang tetap dilalui oleh semua masyarakat dari
yang paling awal menuju tahap perkembangan terakhir. Manakala tahap terakhir telah dicapai maka pada saat itu perubahan berakhir. Teori siklus juga melihat
adanya siklus-siklus yang dilalui masyara-kat menuju perubahan. Akan tetapi teori ini berpandangan bahwa proses perubahan masyarakat bukan berakhir pada tahap
terakhir yang sempurna, melainkan berputar kembali ke tahap awal untuk peralihan selanjutnya. Perubahan bisa secara cepat, tetapi ada pula yang berlangsung secara
lambat. Perubahan evolusioner adalah perubahan yang berjalan secara lambat dari bentuk sederhana. Perubahan sosial ini meliputi perubahan teknologi, perilaku,
norma, nilai, pola-pola, dan keyakinan. Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang mencakup semua bagian kebudayaan baik kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi, filsafat, maupun bentuk serta aturan organisasi sosial. Perubahan sosial disebabkan adanya faktor dari dalam dan dari luar masyarakat itu.
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat mengakibatkan terjadinya perubahan nilai-nilai dan norma. Oleh karena itu masyarakat Indonesia hendaknya
menyikapi perubahan apapun dengan selektif. Perubahan tersebut harus diantisipasi dengan perilaku-perilaku yang positif, tidak terlalu apriori. Sebab sikap apriori dapat
menyebabkan ketertinggalan kebudayaan. Perubahan sosial budaya akan terjadi dalam masyarakat selama masyarakat itu masih ada.
d. Lembaga Keuangan dan Perdagangan Internasional