13
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
Sebanyak 53 64 siswa sepaham bahwa guru berkomunikasi dengan baik.
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikanberbagai potensi yang dimiliki.
Sebanyak 69 83 siswa sepaham bahwa guru mengarahkan siswa untuk belajar mandiri.
Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Sebanyak 55 66 siswa sepaham bahwa guru memberikan pemberitahuan mengenai perkembangan dalam pembelajaran.
Adapun saran atau pendapat yang diberi siswa yakni 30 36 siswa mengatakan bahwa guru terlalu cepat dalam pemberian materi. 10 13 siswa
mengatakan bahwa materi yang diberikan oleh guru kurang detail, 7 9 siswa mengatakan bahwa guru kurang dekat dengan siswa. Juga 7 9 siswa
mengatakan bahwa pengajaran guru baik. 7 9 siswa mengatakan bahwa guru tidak dekat dengan siswa. 3 4 siswa mengatakan guru harus lebih tegas. 11
14 siswa kelu karena banyaknya tugas. 20 24 siswa mengatakan kurangnya fasilitas, seperti penyediaan jaringan internet lab.
Hasil yang ditunjukan siswa tentang pedagogik pengajaran guru, hampir semua siswa tidak bermasalah tetang pedagogik pengajaran guru atau rata-rata
77 mengatakan baik. Hanya pada saran dan pendapat siswa banyak yang mengeluh bahwa pengajaran yang diberikan oleh guru terlalu cepat dan tidak
mengimbangi daya tangkap siswa ini dilihat dari jumlah prosentasi yang lebih tinggi dari tanggapan yang lain yakni 36.
Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika pembelajaran tersebut memperoleh hasil yang sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan yang diharapkan
[21]. Selain itu dikatakan bahwa guru sukses dalam pelaksanaan pembelajaran apabila ia dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pengertian, persiapan,
dan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran. Selain itu dapat juga dikatakan guru sukses dalam pelaksanaan pembelajaran apabila dapat merealisasikan
pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan [22]. guru program studi multimedia dapat dikatakan cukup baik dalam memberikan pemahaman kepada
siswa hal ini terlihat dari tingginya pemahan siswa pada pengajaran guru.
c. Guru Multimedia
Memahami karateristik peserta didik
Hasil yang diperoleh melalui wawancara diketahui bahwa pedadogik pengajaran guru dalam memahami peserta didik, dapat diketahui melalui berbagai
cara, pertama sebuah kelompok diskusi yang dibentuk, perkembangan siswa dalam kelompok diskusi akan dapat diperhatikan yang dimulai dari kelompok
diskusi kemudian kepada individu. Diskusi adalah percakapan ilmiah yang
responsive
berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan
problemat
[23]
.
Diskusi merupakan suatu cara penyajian bahan pengajaran dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa atau kelompok-kelompok untuk
mengadakan perbincangan ilmiah untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan dalam memecahkan suatu masalah [24].
Berdasarkan kedua pendapat
14
tersebut, dapat dikatakan bahwa diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisikan pertukaran pendapat mengenai bahan pengajaran yang diberikan guru kepada
siswa untuk mengumpulkan pendapat serta membuat kesimpulan guna memecahkan suatu masalah.
Kedua dengan penerapkan metode pembelajaran seperti PTK Penelitian Tindakan Kelas dan Jigsaw. Dalam penerapan metode pembelajaran tidak
dilakukan dengan cara dan metode pembelajaran yang sama karena di setiap kelas membutuhkan perhatian yang khusus dan berbeda pendekatannya dan disesuaikan
dengan kondisinya. PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang ditujukan untuk memperdalam pemahaman terhadap
tindakan yang dilakukan selama proses pembelajaran, serta untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang masih terjadi [25]. Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga, hasil belajar siswa
meningkat [26]. Dengan demikian penelitian tindakan adalah bagaimana memperbaiki dasar pemikiran atau kelemahan-kelemahan kinerja maka dengan itu
hasil belajar akan meningkat.
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
Dalam menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik, guru di program studi multimedia SMK Saraswati Salatiga terus melakukan
pengembangan melalui berbagai sumber seperti internet, buku dan lainnya. Adapun penerapan teori yang diterapkan di sekolah seperti teori pengembangan
kognitif, behavioristik, konstruktivisme. Teori kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perseptual, yaitu proses untuk
membangun atau membimbing siswa dalam melatih kemampuan mengoptimalkan proses pemahaman terhadap suatu objek. Teori behaviorisme adalah teori belajar
yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia, pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka [28]. Sedangkan teori belajar kontruktivisme
adalah pengetahuan secara aktif berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya [29].
Dari pengetian diatas dapat dikatakan bahwa guru program studi multimedia SMK Saraswati Salatiga terlihat melakukan pengembangan dalam
melaksansan pemebejaran yang mendidik juga penerapan teori pembelajaran yang di antara untuk melatih kemampuan dan pengoptimalan pemahaman siswa, juga
dalam melihat sikap dan tingka laku yang membentuk siswa, kemudian guru juga berperan dalam pengetahuan siswa berdasarakan pengalamannya secara aktif,
membimbing dan mengembangkan potensinya.
Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.
Penyelenggaraan kurikulum terkait dengan mata pelajaran yang diampu terus dilakukan pengembangan mengingat teknologi informasi yang selalu
mengalami perkembangan. Begitu juga pembelajaran dan materi yang dipelajari disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang. Guru
program studi mulimedia SMK Saraswati Salatiga telihat melakukan pengembangan materi dan pembelajaran secara mandiri namun mengacu pada
standar kompetensi yang ada hal ini dikarenakan perkembangan teknologi informasi yang berubah begitu cepat. Sebagaimana dalam undang-undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
15
sebagaimana tercantum pada Bab X pasal 36, pasal 37, dan pasal 38 [29]. Bahwa Pengembangan kurikulum dilakukan mengacu pada standar nasional pendidikan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional pasal 36 ayat 1, lebih lanjut pasal 36 ayat 2 dikatakan kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Hal ini dapat dikatakan menjadi dasar program
studi multimedia SMK Saraswati Salatiga saat menyadari bahwa pengembangan kurikulum perlu dilakukan namun agar pembelajaran dan materi tidak tertinggal
dengan tuntutan zaman.
Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik dilakukan di Program studi multimedia SMK Saraswati Salatiga dapat dilihat dari berbagai tugas berupa yang
diberikan poster, pembuatan kartu undangan, video film pendek dan siswa diarahkan untuk melibatkan lingkungannya yakni masyarakat dalam proyek yang
dibuatnya dan kemudian projeknya bisa juga dijual. Menindak lanjuti temuan ini, dikatakan [30] bahwa pembelajaran yang mendidik adalah; 1melaksanakan
aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru
mengerti tentang tujuannya, 2 melaksanakan aktivitas yang bertujuan membantu proses belajar peserta didik, 3 mengkomunikasikan informasi baru, 4 Guru
menyikapi kesalahan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, 5 melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum dengan konteks kehidupan
sehari
‐hari, 6 melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi, 7 mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi, 8 mampu audio
‐visual untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik,9 Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya dan berinteraksi dengan peserta didik lain, 10 mengatur pelaksanaan pembelajaran secara sistematis,11 menggunakan
alat bantu mengajar audio ‐visual untuk meningkatkan motivasi belajar peserta.
Dari hasil temuan dan pendapat diatas, maka dapat dikatakan bahwa penyelenggraraan pembelajaran yang mendidik di program studi multimedia SMK
Saraswati Salatiga dapat dikatakan sudah berjalan karena telah menerapkan beberapa prinsip mendidik seperti yang telah diuraikan diatas.
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikanberbagai potensi yang dimiliki.
Dalam hal mengaktualisasi siswa dan memfasilitasinya, guru-guru program studi multimedia SMK Saraswati Salatiga dalam pengajaran biasanya
membuat kelompok diskusi yang mana gunanya agar siswa yang paham dapat membantu teman yang belum paham. Adapun yang kegiatan sepeti LKS Lomba
Kompetensi Siswa, Ekstrakulikuler teknologi informasi sekolah diadakan agar siswa diikutsertakan. Juga kegiatan luar sekolah, siswa diarahkan untuk ikut serta,
seperti lomba pengambilan gambar, poster dan siswa difasilitasi untuk dapat ikut serta. Dalam hal pengikutan kegiatan-kegiatan seperti ini diberikan pahamanan
dan motivasi. siswa yang kurang tetap diberikan perhatian agar dapat berkembangan dan teraktualiasasikan. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan agar siswa
dapat mengatualisasi dirinya. Hal ini sejalan dengan undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 [31] bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan
16
diri siswa dapat di lakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik serta kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja [32]. Jadi dapat dilihat bahwa guru dan sekolah
SMK Saraswati Salatiga terus memberi tempat kepada siswa unuk dapat mengaktualisasi dirinya.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
Dalam hal berkomunikasi di program studi multimedia SMK Saraswati Salatiga, terlihat dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia baku. Juga
komunikasi yang terjadi tidak hanya dengan berkata-kata namun juga cara berpakaian dan sikap yang ditunjukan. Adapun dalam komunikasi dalam
pembelajaran tidak dilakukan dengan menggunakan bahasa yang tinggi bagi siswa namun harus mudah dipahami dan perlu kreaktif dalam penyampaian atau
berkomunkasi saat pembelajaran berlangsung. Guru yang mampu berkomunikasi mengartikan guru tersebut dapat memberikan respon yang lengkap dan relevan
kepada peserta didik yang antara lain: menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, memberikan perhatian dan
mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan tanpa menginterupsi peserta didik, menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat dan sesuai tujuan
pembelajaran dan isi kurikulum, menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerjasama yang baik, mendengarkan dan memberikan perhatian
terhadap semua jawaban peserta didik, memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap [27]. Hal ini menunjukan bahwa
peran guru program studi multimedia dalam berkomunikasi dengan siswa dapat dikatakan masih dalam taraf yang baik.
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar.
Pelaksaan penilaian dan evaluasi di program studi multimedia SMK Saraswati terlihat berjalan dengan baik. Penilaan yang dilakukan dinilai dengan
objetif hal ini terjadi dikarenakan adanya nilai seni dalam pembelajaranya. Penilaan siswa biasanya dilakukan lembar kerja Jobsheet siswa masing-masing
dimana di dalamnya terdapat rincian setiap detail tugas yang diberikan. Penilaian sesuai rincian yang telah diselesaikan siswa. Dalam penilaian sendiri diutamakan
proses pembelajarannya dari pada tugas diberikan. Kemudian semuanya Nilai dimasukin dalam jurnal yang berisi deskripsi dari kegiatan-kegiatan tersebut untuk
keoentingan lebih kanjut.
Dari hasil rumusan diatas maka dapat disimpulkan bahwa guru-guru program studi multimedia SMK Saraswati Salatiga dalam melakukan penilaan
berjalan dengan baik dan tetap menjungjung standar mutu penilaan yang baik. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
Pemanfaatan teknologi informasi SMK Saraswati Salatiga program studi multimedia sebagai berikut.
a. Sekolah Kurikulum