LINGKUP BAHASAN Dermatomusculoskeletal System dms 2009

Buku Panduan Mahasiswa Dermatology Musculoskeletal System Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Departemen Kode Waktu Buku Rujukan Infeksi Kulit Parasit penyebab penyakit kulit Parasitologi: DS-K3 DS-K4 DS-K5 350’ 1. Foundation of Parasitology, Gerald Schmidt Larry S, 7 th Ed. Pediculosis: 570-573, Scabies: 654 2. Hunter’s Tropical Medicine Emerging Infectious Disease, Strickland, 8 th ed, Larva Migrans: 797- 798 1. M.W. service, Medical Entomology, Chapman Hall, 1996:247- 251 2. Gerald Schmidt Larry S; Foundation of Parasitology, 7 th Ed.: 652 -655 3. Gerald Schmidt Larry S; Foundation of Parasitology, 7 th Ed.: 599-610 4. Gerald Schmidt Larry S; Foundation of Parasitology, 7 th Ed.: 417-424 Penyakit kulit akibat Parasit IKKK : DS-K6 50’ 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9 th Ed. Virus: 473-525, Parasit: 526- 573 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Virus: 88-103, Parasit: 104- 115 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Penyakit kulit akibat virus Buku Panduan Mahasiswa Dermatology Musculoskeletal System Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Departemen Kode Waktu Buku Rujukan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Virus: 107-115, Parasit: 116- 121 Jamur penyebab penyakit kulit Mikrobiologi DS-K7 50’ Fungal Infection Diagnosis Management, Richardson MD, Warnock DW, Blackwel Scientific Publication, Oxford, 1993, Hal. 44-60, 155, 159, 167, 170, 176, 183, 186 Mikosis superficialis IKKK: DS-K8 50’ 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9 th Ed. Superficial: 358-391, Dalam: 391- 416 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Superficial: 73- 87, Dalam: 83- 97 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Hal. 87-102 Mikosis dalam Bakteri penyebab penyakit kulit Mikrobiologi: DS-K9 50’ Medical Microbiology Immunology, Examination Board Review, Levinson W, Jawetz E, Mc Graw-Hill, 2003, 7 th ed. Hal. 218- 267 Buku Panduan Mahasiswa Dermatology Musculoskeletal System Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Departemen Kode Waktu Buku Rujukan Penyakit Pioderma IKKK: DS-K10 50’ 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9 th Ed. TB Kulit: 419-425, Pioderma : 307-321 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, TB Kulit: 260-273, Pioderma: 46- 60 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, TB Kulit: 62-70, Pioderma: 55- 61 Tuberkulosa kutis Penyakit Kusta IKKK; DS-K11 50’ 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9 th Ed. 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3 Non Dermato Fitosis T. Versicolor, Candidiasismuco cutan Pemeriksaan Patologi Anatomi Gambaran pada infeksi kulit Patologi Anatomi DS-K12 50’ 1. Basic Pathology, Robbin Kumar, WB Sanders 2004 2. Pathology, Rubin Farber, Lippincott Williams Wilkins3 rd ed. 1999 Buku Panduan Mahasiswa Dermatology Musculoskeletal System Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Departemen Kode Waktu Buku Rujukan Farmakologi pada infeksi kulit Farmakologi obat kusta Farmakologi DS-K13 50’ Basic Clinical Pharmacology, Bertram G. Katzung, Lange- Mc Graw Hill, 2004, Hal. 576, 790-792, 1015. Farmakologi obat jamur Dermatitis  Macam- macam penyakit dermatitis  Insidens  Penyebab dan gejala  Patogenesis  Gambaran klinis  Pemeriksaan khusus  Diagnosis  Diagnosis banding  Pengobatan  Komplikasi IKKK : DS-K14 50’ 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9 th Ed. Hal. 126-138 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Hal. 6- 30 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Hal. 123-138 Ictiosis, Dermatitis Atopi, Napkin Ezema Penyakit kulit oleh karena alergi Urticaria, Angioedema,v asculitis alergi, scleroderma, lupus eritematosus IKKK : DS-K15 50’ 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9 th Ed. 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3 Kelainan Pigmentasi Kulit Vitiligo,Melas ma, Albinisme, Hiperpigmenta si dan hipopig- mentasi pasca inflamasi Pemeriksaan patologi anatomi pada Ruam Kulit Gambaran patologi anatomi pada Ruam Kulit Patologi Anatomi DS-K16 50’ 1. Basic Pathology, Robbin Kumar, WB Sanders 2004 2. Pathology, Rubin Farber, Lippincott Williams Wilkins3 rd ed. Buku Panduan Mahasiswa Dermatology Musculoskeletal System Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Departemen Kode Waktu Buku Rujukan 1999 Penyakit erythro skwamosa  Macam- macam penyakit erythro skwomosa  Insidens  Penyebab  Gambaran klinis dan pengobatan IKKK : DS-K17 50’ 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9 th Ed. Erytro: 214-283, Kulit Berlepuh: 574- 605 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Erytro: 116-133, Kulit Berlepuh: 134- 144 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Erytro: 173- 185, Kulit Berlepuh: 186- 199 Penyakit kulit berlepuh  Macam- macam penyakit kulit berlepuh  Insidens  Penyebab dan gejala  Patogenesis  Gambaran klinis  Diagnosis  Diagnosis banding  Pengobatan  Komplikasi Kelainan pada kelenjar Ekrin dan Sebasea Acne Vulgaris, Rosasea, Hydradenitis Supuratif, Dermatitis Perioral, Miliria IKKK : DS-K18 50’ 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9 th Ed. Hal. 284-323 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Hal. 31- 45 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Hal. 235-245 Kelainan- kelainan pada rambut  Alopesia areata, alopesia androgenik, trikotilomania, telogen efluvium Inflamasi pada kulit non infeksi Liken planus, Granuloma annulare, Liken sklerosus et IKKK : DS-K19 50’ 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes Buku Panduan Mahasiswa Dermatology Musculoskeletal System Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Departemen Kode Waktu Buku Rujukan atrophikus TG, WB Saunders Co, 9 th Ed. 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Tumor kulit,epitel, premaligna,ma ligna  Tumor Jinak Epitel  Keratosis Seboroik  Kista Epithel  Keratosis Aktinik  Bowen’s disease  Karsinoma Sel Skuamosa  Karsinoma Sel Basal Tumor Dermis, Sel imigran Xantoma, Hemangioma, Lymphangioma, Angiosarkamo. Mikosis fungiodes, Mastosistosis, Histiositosissel Langerhans IKKK : DS-K20 50’ 1. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, 2. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Tumor sel Melanosit Lentigo, Nervus pigmentosus, Melanoma Maligna Pemeriksaan Patologi Anatomi Gambaran kelainan kulit berlePuh dan Pertumbuhan Kulit Patologi Anatomi DS-K21 50’ 3. Basic Pathology, Robbin Kumar, WB Sanders 2004 4. Pathology, Rubin Farber, Lippincott Williams Wilkins3 rd ed. 1999 Farmakologi kulit Topical agents+ Kortikosteroid Farmakologi: DS-K22 DS-K23 250’ Basic Clinical Pharmacology, Bertram G. Katzung, Lange- Mc Graw Hill, 2004, Hal. 576, 790-792, 1015. Peran nutrisi bagi kulit manifestasi kulit karena gangguan nutrisi Peran nutrisi bagi kulit dan Manifestasi kulit karena gangguan nutrisi Gizi: DS-K24 50’ 1. Modern Nutrition in Health and Disease Shills ME, Olson JA, Moshe S, Cathar R9 th ed, p:305-347 2. Krause’s FoodNutrition Mahan LKEscott- Stump S WB Saunders Buku Panduan Mahasiswa Dermatology Musculoskeletal System Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Departemen Kode Waktu Buku Rujukan Company200 010 th ed.p:67-100, 131, 141 OUTLINE PROBLEM BASE LEARNING PBL Pertemuan Tutorial Diskusi Kelompok Tujuan Kode Tahapan Waktu Pemicu 1 Menjaring kemampuan mahasiswa mengintegrasikan konsep struktur dan fisiologi kulit, kelainan dan pemeriksaan dalam penyelesaian masalah DS-Pc.1-T1 DS-Pc.1-T2 3 x 50 menit 3 x 50 menit Pleno Pemicu 1 DS-Pc.1-Pleno 3 x 50 menit Pemicu 2 Menjaring kemampuan mahasiswa mengintegrasikan konsep infeksi pada kulit, pemeriksaan dan penatalaksanaan dalam penyelesaian masalah DS-Pc.2-T1 DS-Pc.2-T2 3 x 50 menit 3 x 50 menit Pleno Pemicu 2 DS-Pc.2-Pleno 3 x 50 menit Pemicu 3 Menjaring kemampuan mahasiswa mengintegrasikan konsep kelainan lain pada kulit, pemeriksaan dan penatalaksanaan dalam penyelesaian masalah DS-Pc.3-T1 DS-Pc.3-T2 3 x 50 menit 3 x 50 menit Pleno Pemicu 3 DS-Pc.3-Pleno 3 x 50 menit OUTLINE PRAKTIKUM Uraian Praktikum Kode Tahapan Jam Laboratorium Bentuk sediaan obat topical dan Interaksi Obat Efek Histamin dan Anti histamine pada dermatomuskuloskeletal DMS-Pr1 3 x 50’ menit Farmakologi OUTLINE SKILLS LAB Uraian Kegiatan Skills Lab Kode Tahapan Jam Ruangan Anamnese kelainan kulit DMS-SL1 3 x 50 menit Ruang skills Lab Penatalaksanaan luka robek DMS-SL2 3 x 50 menit Ruang skills Lab Teknik penjahitan luka DMS-SL3 3 x 50 menit Ruang skills Lab

I. PENDAHULUAN

Buku Panduan Mahasiswa Dermatology Musculoskeletal System Keluhan masalah muskuloskeletal merupakan salah satu masalah yang paling banyak dikeluhkan pasien di tingkat layanan primer, mulai dari keluhan paling ringan seperti kejang otot sampai osteoartritis yang menyebabkan kecacatan dan deformitas sendi. Laporan WHO menyatakan bahwa 1 dari 4 konsultasi ke pelayanan primer adalah karena kelainan muskuloskeletal, dan 60 kecacatan pada kalangan usia lanjut adalah karena masalah muskuloskeletal. Data Survei Kesehatan Nasional tahun 2001, penyakit muskuloskeletal merupakan salah satu dari sepuluh penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Keluhan yang paling sering dijumpai adalah rasa nyeri yang pada tahap lanjut dapat mengganggu produktifitas penderitanya, terutama penyakit Reumatoid Artritis. Penyakit kulit secara umum dapat mengganggu kualitas hidup dan produktifitas penderitanya. Masalah ini menimbulkan double burden beban ganda bagi dunia kesehatan. Menurut WHO, diperkirakan banyak negara mengalami kerugian hingga miliaran dollar akibat penyakit muskuloskeletal. Modul sistem muskuloskeletal ini merupakan bagian dari Blok Dermatology Muskuloskeletal System, dengan total beban kredit sebesar 6.5 SKS. Blok ini akan dilaksanakan selama 3 tiga minggu yang merupakan lanjutan dari Modul dermatologi dan sistem integumentari sehingga keseluruhan blok Dermatology Musculoskeletal System akan diselesaikan dalam 6 minggu. Tujuan umum Modul ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menegakkan diagnosa penyakit, pengobatan, menilai kesembuhan, menilai prognosis, dan pencegahan penyakit-penyakit pada sistem muskuloskeletal yang sering dijumpai di layanan primer. Referensi: Survei Kesehatan Nasional tahun 2001

II. PRASYARAT MAHASISWA