Dermatomusculoskeletal System dms 2009
(2)
Buku Panduan Mahasiswa
LATAR BELAKANG
Di Indonesia permasalahan kulit banyak dijumpai dan terdapat pada semua tingkatan mulai dari sosio ekonomi rendah sampai sosio ekonomi tinggi. Permasalahan bervariasi mulai masalah infeksi, jamur, parasit, virus, alergi, tumor, penyakit kulit karena penyakit sistemik, penampilan dan penyakit kulit karena ketidakmampuan kulit berfungsi secara normal.
Kulit adalah organ yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan. Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya penyakit kulit terutama jamur, sehingga infeksi oleh karena jamur di Indonesia khususnya di Sumatera Utara banyak ditemukan.
Di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU, RSUP H. Adam Malik, dan RSUD dr. Pirngadi Medan, infeksi jamur menempati urutan kedua terbanyak dari insiden penyakit kulit. M. Nasution, dkk melaporkan jumlah penderita dermatomikosis pada tahun 1996-1998 sebanyak 4.162 orang dari 20.951 penderita baru penyakit kulit yang berkunjung ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU, RSUP H. Adam Malik, RSUD dr. Pirngadi Medan. Pada tahun 2002 penyakit dermatofitosis merupakan penyakit kulit yang menduduki urutan pertama dibandingkan dengan penyakit kulit yang lain.
Data Survei Kesehatan Nasional tahun 2001, penyakit kulit merupakan salah satu dari sepuluh penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat, termasuk penyakit kusta. Penyakit kulit secara umum dapat mengganggu kualitas hidup dan produktifitas penderitanya.
Modul sistem dermatologi dan integumentari ini merupakan bagian dari Blok Dermatology & Musculoskeletal System, dengan beban kredit keseluruhan sebesar 6.5 SKS. Modul ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu, Kemudian dilanjutkan dengan Modul sistem musculoskeletal yang juga dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu.
Tujuan umum Modul ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menegakkan diagnosa penyakit, pengobatan, menilai kesembuhan, menilai prognosis, dan pencegahan penyakit-penyakit pada sistem dermatologi dan integumentari yang sering dijumpai di layanan primer.
Referensi:
Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof.dr. Mansyur Amirsyam Nasution, SpKK (K) Survei Kesehatan Nasional tahun 2001
(3)
Buku Panduan Mahasiswa Blok Dermatologi ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences) dalam struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah melalui Tahap I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan generik yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.
III.
TUJUAN
TUJUAN MODUL
Tujuan umum
Melalui Modul Dermatologi ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif 2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran 4. Pengelolaan masalah kesehatan 5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan Modul Dermatologi ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya mengelola pasien dermatologi dengan mengintegrasikan penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah dermatologi.
2. melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien dengan kelainan kulit dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik.
4. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan hasilnya.
5. melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah kulit dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata laksananya.
6. mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut masalah kulit dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan status kesehatan pasien.
7. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan dengan gangguan kulit.
8. mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan masalah-masalah kulit.
(4)
Buku Panduan Mahasiswa
Sasaran pembelajaran terminal
Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit kulit, mahasiswa tahap II yang telah menjalani Modul sistem dermatologi mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
Sasaran pembelajaran penunjang
Setelah menyelesaikan Modul sistem dermatologi, maka:
1. Apabila diberi data sekundertentang kelainan sistem dermatologi, mahasiswa mampu: a. Merumuskan masalah kesehatan pasien.
b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan sistem dermatologi.
c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik dalam sistem dermatologi.
d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit dermatologi. e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem
dermatologi (farmakodinamik dan farmakokinetik)
h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem dermatologi.
i. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem dermatologi beserta alasan yang mendasarinya.
j. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem dermatologi melalui sistem teknologi informasi (IT system).
l. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem dermatologi.
m. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem dermatologi serta rencana penanggulangannya.
2. Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan/penyakit dermatologi, mahasiswa mampu:
a. Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem dermatologi dengan menerapkan kemampuan komunikasi efektif.
b. Melakukan pemeriksaan fisik sistem dermatologi.
c. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan sistem dermatologi.
d. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem dermatologi. e. Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta
menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.
f. Menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit dermatologi secara komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan).
3. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit dermatologi dalam suatu komunitas, mahasiswa mampu:
a. Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit dermatologi dalam masyarakat. b. Menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit dermatologi dan dapat
menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit dermatologi yang didapat. c. Membuat rencana pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi
(5)
Buku Panduan Mahasiswa
OUTLINE
PERKULIAHAN
Pokok Bahasan
Sub Pokok
Bahasan Departemen Kode Waktu Buku Rujukan
Pendahuluan Pemutaran film dermatologi dan sistem
integumentari
MEU & TIM BLOK
DS-F1 50’
Lingkup Bahasan: Struktur Histologi Dan Fisiologi Kulit
Histologi Jaringan Kulit
Epidermis Dermis Subkutan Struktur pembuluh dan reseptor sensorik kulit
Struktur khusus pada kulit
Histologi: DS-K1 50’ 1. Basic Histology Text & Atlas, LC Junquira, J Carneiro, Lange Medical Books, Mc Graw-Hill, 2003, 10thed. Hal. 369-381 2. Bloom &
Fawcett a Textbook of Histology, Gartner LP, Hiatt JL, WB Saunders Company, Philadelphia, Pennsylvania, 2001, 2nded. Hal. 325-342 Struktur Dasar
dan Fungsi Kulit
1. Luas Kullit 2. Berat kulit 3. Garis-garis
kulit 4. Adnexa kulit 5. Lapisan dan
sifat 6. Pigmentasi
kulit 7. Berbagai
jenis fungsi kulit
IKKK : DS-K2 50’ 1. Andrew’s
Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9thEd. Hal. 1-12
Patogenase gambaran kelainan Kulit Infeksi Pada Kulit
Ruam Kulit DS-K2 2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin, Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Hal. 1-3 3. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin, Wasitaatmaja SM, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3 Prosedur
Pemeriksaan Penyakit Kulit
(6)
Buku Panduan Mahasiswa
Bahasan Bahasan
Infeksi Kulit Parasit penyebab penyakit kulit
Parasitologi: DS-K3 DS-K4 DS-K5
3*50’ 1. Foundation of Parasitology, Gerald Schmidt & Larry S, 7th Ed.
Pediculosis: 570-573, Scabies: 654 2. Hunter’s
Tropical Medicine & Emerging Infectious Disease, Strickland, 8th ed, Larva Migrans: 797-798
1. M.W. service, Medical Entomology, Chapman & Hall, 1996:247-251
2. Gerald Schmidt & Larry S; Foundation of Parasitology, 7th Ed.: 652 -655 3. Gerald Schmidt
& Larry S; Foundation of Parasitology, 7th Ed.: 599-610 4. Gerald Schmidt
& Larry S; Foundation of Parasitology, 7th Ed.: 417-424 Penyakit kulit
akibat Parasit
IKKK : DS-K6 50’ 1. Andrew’s
Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9thEd. Virus: 473-525, Parasit: 526-573
2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Virus: 88-103, Parasit: 104-115
3. Ilmu Penyakit Kulit dan Penyakit kulit
(7)
Buku Panduan Mahasiswa
Bahasan Bahasan
Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Virus: 107-115, Parasit: 116-121
Jamur penyebab penyakit kulit
Mikrobiologi DS-K7 50’ Fungal Infection Diagnosis & Management, Richardson MD, Warnock DW, Blackwel Scientific Publication, Oxford, 1993, Hal. 44-60, 155, 159, 167, 170, 176, 183, 186 Mikosis
superficialis
IKKK: DS-K8 50’ 1. Andrew’s
Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9thEd. Superficial: 358-391, Dalam: 391-416
2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Superficial: 73-87, Dalam: 83-97
3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Hal. 87-102 Mikosis dalam
Bakteri penyebab penyakit kulit
Mikrobiologi: DS-K9 50’ Medical Microbiology & Immunology, Examination & Board Review, Levinson W, Jawetz E, Mc Graw-Hill, 2003, 7thed. Hal. 218-267
(8)
Buku Panduan Mahasiswa
Bahasan Bahasan
Penyakit Pioderma
IKKK: DS-K10 50’ 1. Andrew’s
Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9thEd. TB Kulit: 419-425, Pioderma : 307-321 2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, TB Kulit: 260-273, Pioderma: 46-60
3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, TB Kulit: 62-70, Pioderma: 55-61
Tuberkulosa kutis
Penyakit Kusta IKKK; DS-K11 50’ 1. Andrew’s
Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9thEd. 2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2 3. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3 Non Dermato
Fitosis (T. Versicolor, Candidiasismuco cutan)
Pemeriksaan Patologi Anatomi
Gambaran pada infeksi kulit
Patologi Anatomi
DS-K12 50’ 1. Basic Pathology, Robbin Kumar, WB Sanders 2004 2. Pathology,
Rubin & Farber, Lippincott Williams & Wilkins3rd ed. 1999
(9)
Buku Panduan Mahasiswa Bahasan Bahasan Farmakologi pada infeksi kulit Farmakologi obat kusta
Farmakologi DS-K13 50’ Basic & Clinical Pharmacology, Bertram G. Katzung, Lange-Mc Graw Hill, 2004, Hal. 576, 790-792, 1015. Farmakologi obat
jamur Dermatitis
Macam-macam penyakit dermatitis
Insidens
Penyebab dan gejala Patogenesis Gambaran klinis Pemeriksaan khusus Diagnosis Diagnosis banding Pengobatan Komplikasi
IKKK : DS-K14 50’ 1. Andrew’s
Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9thEd. Hal. 126-138 2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Hal. 6-30
3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Hal. 123-138 Ictiosis,
Dermatitis Atopi, Napkin Ezema
Penyakit kulit oleh karena alergi Urticaria, Angioedema,v asculitis alergi, scleroderma, lupus eritematosus
IKKK : DS-K15 50’ 1. Andrew’s
Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9thEd. 2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2 3. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3 Kelainan Pigmentasi Kulit Vitiligo,Melas ma, Albinisme, Hiperpigmenta si dan hipopig-mentasi pasca inflamasi Pemeriksaan patologi anatomi pada Ruam Kulit Gambaran patologi anatomi pada Ruam Kulit
Patologi Anatomi
DS-K16 50’ 1. Basic Pathology, Robbin Kumar, WB Sanders 2004 2. Pathology,
Rubin & Farber, Lippincott Williams & Wilkins3rded.
(10)
Buku Panduan Mahasiswa Bahasan Bahasan 1999 Penyakit erythro skwamosa Macam-macam penyakit erythro skwomosa Insidens Penyebab Gambaran klinis dan pengobatan
IKKK : DS-K17 50’ 1. Andrew’s
Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9thEd. Erytro: 214-283, Kulit Berlepuh: 574-605
2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Erytro: 116-133, Kulit Berlepuh: 134-144
3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Erytro: 173-185, Kulit Berlepuh: 186-199
Penyakit kulit
berlepuh
Macam-macam penyakit kulit berlepuh
Insidens
Penyebab dan gejala Patogenesis Gambaran klinis Diagnosis Diagnosis banding Pengobatan Komplikasi Kelainan pada kelenjar Ekrin dan Sebasea
Acne Vulgaris, Rosasea, Hydradenitis Supuratif, Dermatitis Perioral, Miliria
IKKK : DS-K18 50’ 1. Andrew’s
Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, 9thEd. Hal. 284-323 2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Hal. 31-45
3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Hal. 235-245
Kelainan-kelainan pada rambut Alopesia areata, alopesia androgenik, trikotilomania, telogen efluvium Inflamasi pada kulit (non infeksi) Liken planus, Granuloma annulare, Liken sklerosus et
IKKK : DS-K19 50’ 1. Andrew’s
Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes
(11)
Buku Panduan Mahasiswa
Bahasan Bahasan
atrophikus TG, WB
Saunders Co, 9thEd. 2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2 3. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Tumor
kulit,epitel, premaligna,ma ligna
Tumor Jinak Epitel
Keratosis Seboroik
Kista Epithel
Keratosis Aktinik
Bowen’s disease
Karsinoma Sel Skuamosa
Karsinoma Sel Basal Tumor Dermis, Sel imigran Xantoma, Hemangioma, Lymphangioma, Angiosarkamo. Mikosis fungiodes, Mastosistosis, Histiositosissel Langerhans
IKKK : DS-K20 50’ 1. Penyakit Kulit
Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, 2. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Tumor sel Melanosit Lentigo, Nervus pigmentosus, Melanoma Maligna Pemeriksaan Patologi Anatomi Gambaran kelainan kulit berlePuh dan Pertumbuhan Kulit Patologi Anatomi
DS-K21 50’ 3. Basic Pathology, Robbin Kumar, WB Sanders 2004 4. Pathology,
Rubin & Farber, Lippincott Williams & Wilkins3rd ed. 1999 Farmakologi kulit Topical agents+ Kortikosteroid Farmakologi: DS-K22 DS-K23
2*50’ Basic & Clinical Pharmacology, Bertram G. Katzung, Lange-Mc Graw Hill, 2004, Hal. 576, 790-792, 1015. Peran nutrisi
bagi kulit & manifestasi kulit karena gangguan nutrisi
Peran nutrisi bagi kulit dan Manifestasi kulit karena
gangguan nutrisi
Gizi: DS-K24 50’ 1. Modern
Nutrition in Health and Disease Shills ME, Olson JA, Moshe S, Cathar R9th ed, p:305-347 2. Krause’s
FoodNutrition Mahan LKEscott-Stump S WB Saunders
(12)
Buku Panduan Mahasiswa
Bahasan Bahasan
Company200 0/10th ed.p:67-100, 131, 141
OUTLINE PROBLEM BASE LEARNING (PBL)
Pertemuan Tutorial(Diskusi Kelompok)
Tujuan Kode Tahapan Waktu
Pemicu 1 Menjaring kemampuan mahasiswa
mengintegrasikan konsep struktur dan fisiologi kulit, kelainan dan pemeriksaan dalam
penyelesaian masalah
DS-Pc.1-T1 DS-Pc.1-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit
Pleno Pemicu 1 DS-Pc.1-Pleno 3 x 50 menit
Pemicu 2 Menjaring kemampuan mahasiswa
mengintegrasikan konsep infeksi pada kulit, pemeriksaan dan penatalaksanaan dalam penyelesaian masalah
DS-Pc.2-T1 DS-Pc.2-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit
Pleno Pemicu 2 DS-Pc.2-Pleno 3 x 50 menit
Pemicu 3 Menjaring kemampuan mahasiswa
mengintegrasikan konsep kelainan lain pada kulit, pemeriksaan dan penatalaksanaan dalam penyelesaian masalah
DS-Pc.3-T1 DS-Pc.3-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit
Pleno Pemicu 3 DS-Pc.3-Pleno 3 x 50 menit
OUTLINE
PRAKTIKUM
Uraian Praktikum Kode Tahapan Jam Laboratorium
Bentuk sediaan obat topical dan Interaksi Obat Efek Histamin dan Anti histamine pada dermatomuskuloskeletal
DMS-Pr1 3 x 50’ menit Farmakologi
OUTLINE
SKILLS LAB
Uraian Kegiatan Skills Lab Kode
Tahapan
Jam Ruangan
Anamnese kelainan kulit DMS-SL1 3 x 50 menit Ruang skills Lab
Penatalaksanaan luka robek DMS-SL2 3 x 50 menit Ruang skills Lab
Teknik penjahitan luka DMS-SL3 3 x 50 menit Ruang skills Lab
(13)
Buku Panduan Mahasiswa dikeluhkan pasien di tingkat layanan primer, mulai dari keluhan paling ringan seperti kejang otot sampai osteoartritis yang menyebabkan kecacatan dan deformitas sendi. Laporan WHO menyatakan bahwa 1 dari 4 konsultasi ke pelayanan primer adalah karena kelainan muskuloskeletal, dan 60% kecacatan pada kalangan usia lanjut adalah karena masalah muskuloskeletal.
Data Survei Kesehatan Nasional tahun 2001, penyakit muskuloskeletal merupakan salah satu dari sepuluh penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Keluhan yang paling sering dijumpai adalah rasa nyeri yang pada tahap lanjut dapat mengganggu produktifitas penderitanya, terutama penyakit Reumatoid Artritis. Penyakit kulit secara umum dapat mengganggu kualitas hidup dan produktifitas penderitanya. Masalah ini menimbulkan double burden (beban ganda) bagi dunia kesehatan. Menurut WHO, diperkirakan banyak negara mengalami kerugian hingga miliaran dollar akibat penyakit muskuloskeletal.
Modul sistem muskuloskeletal ini merupakan bagian dari Blok Dermatology & Muskuloskeletal System, dengan total beban kredit sebesar 6.5 SKS. Blok ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu yang merupakan lanjutan dari Modul dermatologi dan sistem integumentari sehingga keseluruhan blok Dermatology & Musculoskeletal Systemakan diselesaikan dalam 6 minggu.
Tujuan umum Modul ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menegakkan diagnosa penyakit, pengobatan, menilai kesembuhan, menilai prognosis, dan pencegahan penyakit-penyakit pada sistem muskuloskeletal yang sering dijumpai di layanan primer.
Referensi:
Survei Kesehatan Nasional tahun 2001
(14)
Buku Panduan Mahasiswa dalam struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah melalui Tahap I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan generik yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.
III.
TUJUAN
TUJUAN BLOK
Tujuan umum
Melalui Modul muskuloskeletal ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif 2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran 4. Pengelolaan masalah kesehatan 5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan Modul muskuloskeletal ini mahasiswa diharapkan
mampu:
1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya mengelola pasien dengan masalah muskuloskeletal dengan mengintegrasikan penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah muskuloskeletal.
2. melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien dengan kelainan muskuloskeletal dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik.
4. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan hasilnya.
5. melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah muskuloskeletal dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata laksananya.
6. mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut masalah muskuloskeletal dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan status kesehatan pasien.
7. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan dengan gangguan muskuloskeletal.
8. mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan masalah-masalah muskuloskeletal.
(15)
Buku Panduan Mahasiswa
Sasaran pembelajaran terminal
Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit muskuloskeletal, mahasiswa tahap II yang telah menjalani Modul muskuloskeletal mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
Sasaran pembelajaran penunjang
Setelah menyelesaikan Modul muskuloskeletal, maka:
1. Apabila diberi data sekundertentang kelainan sistem muskuloskeletal, mahasiswa mampu:
a. Merumuskan masalah kesehatan pasien.
b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan sistem muskuloskeletal.
c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik dalam sistem muskuloskeletal.
d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit muskuloskeletal. e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem
muskuloskeletal (farmakodinamik dan farmakokinetik)
f. h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem muskuloskeletal .
g. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem muskuloskeletal beserta alasan yang mendasarinya.
h. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem muskuloskeletal melalui sistem teknologi informasi (IT system).
i. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem muskuloskeletal.
j. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem muskuloskeletal serta rencana penanggulangannya.
2. Apabila diberi kasusatau pasien simulasidengan kelainan/penyakit muskuloskeletal, mahasiswa mampu:
a. Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem muskuloskeletal dengan menerapkan kemampuan komunikasi efektif.
b. Melakukan pemeriksaan fisik sistem muskuloskeletal.
c. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan sistem muskuloskeletal.
d. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem muskuloskeletal.
e. Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.
f. Menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit muskuloskeletal secara komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan).
3. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit muskuloskeletal dalam suatu komunitas, mahasiswa mampu:
a. Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit muskuloskeletal dalam masyarakat.
b. Menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit muskuloskeletal dan dapat menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit muskuloskeletal yang didapat.
(16)
Buku Panduan Mahasiswa
IV.
LINGKUP BAHASAN
OUTLINE
PERKULIAHAN
Pokok Bahasan Sub Pokok
Bahasan Departemen Kode Waktu
Pendahuluan Pemutaran film sistem
muskuloskeletal
MEU & TIM BLOK
MS-F1 50’
Lingkup Bahasan: Struktur Organ Muskuloskeletal
Anatomi alat gerak
Anatomi Umum
Osteologi
Arthrologi
Myologi
Anatomi MS-K1
MS-K2
2*50’
Anatomi ektremitas superior
Tulang-tulang pada
ektremitas superior
Articulatio
Otot-otot
Regio Axilla
Innervasi
Vaskularisasi Anatomi ektremitas Inferior
Batas regio femoris
Tulang-tulang pada
ektremitas inferior
Articulatio Otot-otot
Innervasi
Vaskularisasi Histologi
muskuloskeletal
Histologi tulang dan tulang rawan
Histologi MS-K3 50’
Histologi Jaringan otot
Histologi MS-K4 50’
Biokimia Jaringan
Mineralisasi tulang
Biokimia MS-K5 50’
Matriks ekstraseluler : Protein
struktural, protein khusus,
proteoglikan Nutrisi dan
kesehatan tulang
Nutrition and bone
(17)
Buku Panduan Mahasiswa Bone mass &
bone density Otot dan gaya Bagaimana
gaya mempe-ngaruhi tubuh
Gaya otot dan sendi, gaya gesekan
Gaya momentum
Fisika Kedokteran
MS-K7 50’
Fungsi dan sifat otot
Sifat otot-otot Fisiologi MS-K8 MS-K9
2*50’ Kontraksi Otot
Pengaturan kontraksi otot Kerja sistem
muskulo skeletal
Mekanisme gerak sistem muskulo skeletal
Bedah MS-K10 50’
Sensasi somatik Mekanisme sensasi somatik
Fisiologi MS-K11 50’
Mekanisme Nyeri Farmakologi nyeri dermato-muskuloskeletal
Farmakologi MS-K12 50’
Infeksi Infeksi tulang Bedah MS-K13 50’
Infeksi pada sendi
Trauma Bedah
Trauma pada sendi
Neoplasma sistem skeletal
Neoplasma Bedah MS-K14 50’
Kelainan kongenital
Kelainan kongenital secara umum dan penanganan Scoliosis Kelainan
scoliosis dan penanganan Penyakit Dalam
1. Prof.O.K. Moehad Syah, SpPD (K-R) 2. dr. Blondina
Marpaung, SpPD
MS-K15 MS-K16 MS-K17 MS-K19
4*50’
Peny. Dalam 1. Prof. O.K.
Moehad Syah, SpPD (K-R) 2. dr. Blondina
Marpaung, SpPD
(18)
Buku Panduan Mahasiswa Kelainan lain
pada sistem syaraf dan otot
Infeksi jaringan lunak
Bedah MS-K20 50’
Trauma, infeksi, kelainan kongenital
Neurologi MS-K21 50’
Pemeriksaan dasar ortopedi
Anamnesis Bedah MS-K22 50’
Pemeriksaan fisik
Konsep pengukuran Pencitraan
sistem muskulo-skeletal
Gambaran radiologi kelainan sistem muskulo-skeletal
Radiologi MS-K23
MS-K24
2*50’
Histopatologi infeksi dan kelainan kongenital
Patogenesis infeksi akut dan kronis pada tulang
Patologi Anatomi MS-25 MS-26
2*50’
Patogenesis pyogenic osteomyelitis Patogenesis akibat kelainan sistem tulang dan gangguan proses metabolisme pada tulang Histopatologi
pada neoplasma tulang
Neoplasma jinak pada tulang Neoplasma Ganas Pada Tulang Biopsi Tumor
Tulang
Peranan biopsi tulang dan pewarnaan immuno-histokimia Traumatologi
forensik
Trauma tumpul dan tajam, luka tembak, luka listrik, luka bakar
Forensik MS-27 50’
Pharmacology skeletal
Bone
metabolism & drugs used in bone disorders
Farmakologi: MS-28 50’
Medical Nutritional therapy
Osteopenia & osteoporosis
Gizi MS-29 50’
Osteoarthritis Rheumatoid arthritis
(19)
Buku Panduan Mahasiswa Gout
OUTLINE PROBLEM BASE LEARNING (PBL)
Pertemuan Tutorial(Diskusi Kelompok)
Tujuan Kode Tahapan Waktu
Pemicu 1 Menjaring kemampuan mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran struktur dan fisiologi sistem muskuloskeletal
MS-Pc.1-T1 MS-Pc.1-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit
Pleno Pemicu 1 MS-Pc.1-Pleno 3 x 50 menit
Pemicu 2 Menjaring kemampuan mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran kelainan pada sistem musculoskeletal
MS-Pc.2-T1 MS-Pc.2-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit
Pleno Pemicu 2 MS-Pc.2-Pleno 3 x 50 menit
OUTLINE
PRAKTIKUM
Uraian Praktikum Kode Tahapan Jam Laboratorium
Osteologi dan Ekstremitas Superior DMS-Pr2 3 x 50 menit Anatomi Histologi jaringan kulit dan otot DMS-Pr3 3 x 50 menit Histologi Rangsangan-rangsangan yang bermanfaat DMS-Pr4 3 x 50 menit Fisiologi
Penentuan kadar kreatinin DMS-Pr5 3 x 50 menit Biokimia
Ekstremitas Inferior DMS-Pr6 3 x 50 menit Anatomi
Akibat rangsangan yang berturut-turut dan Kelelahan
DMS-Pr7 3 x 50 menit Fisiologi
Histologi jaringan tulang DMS-Pr8 3 x 50 menit Histologi
Efek obat anestesi lokal dalam menghilangkan rasa nyeri sistem muskuloskeletal
DMS-Pr9 3 x 50 menit Farmakologi
Dermatomuskuloskeletal DMS-Pr10 3 x 50 menit Patologi Anatomi
OUTLINE
SKILLS LAB
Uraian Kegiatan Skills Lab Kode
Tahapan
Jam Ruangan
Tindakan aseptik dan pengenalan alat bedah minor DMS-SL4 3 x 50 menit Ruang skills Lab
Bandaging DMS-SL5 3 x 50 menit Ruang skills Lab
Splinting DMS-SL6 3 x 50 menit Ruang skills Lab
V.
LINGKUP BAHASAN BLOK PENDUKUNG
(20)
Buku Panduan Mahasiswa
Bahasan Materi Tahapan Waktu Pengantar
EBM
Pengantar EBM
CRP4-K1 CRP4-K2
2*50’
Asking Answerable Klinis Searching Literature
CRP4-K3 50’
COMMUNITY HEALTH ORIENTED PROGRAM
Pokok
Bahasan Subpokok Bahasan Departemen
Kode
Tahapan Waktu Posyandu
Lansia
Faktor
penyebab/risiko kelainan/penyakit sistem
musculoskeletal di masyarakat
Pencegahan primer dan sekunder Kegiatan posyandu
lansia
IKK CHOP3-K1
CHOP3-K2
2*50’
Pemberantas an penyakit kusta dan pencegahan penyakit kulit lainnya
Program
Puskesmas dalam pemberantasan penyakit kusta Pencegahan primer
dan sekunder dan rencana rehabilitasi kelainan penyakit kulit
IKK CHOP3-K3
CHOP3-K4
2*50’
VI.
REFERENSI
REFERENSI
DERMATOLOGY & MUSCULOSKELETAL SYSTEM
Departemen Judul Buku Penulis Penerbit Tahun/Edisi Fisiologi Review of Medical
Physiology
Ganong WF Mc Graw Hill 2001/ 21thed. Textbook of Medical
Physiology
Guyton AC 2004/9thed.
Human Physiology; From Cells to Systems
Sherwood L International Student Edition, Thomson-Brooks/Cole
2002/3thed.
Biokimia Textbook of Biochemistry with Clinical Correlations
Devlin MT Willey Liss 2002/5thed. Harper’s Biochemistry Murray RK, Granner
DK, Mayes PA
Lange Medical Books, Mc Graw-Hill
2003/26thed.
Anatomi Hand atlas of Human Anatomy
Spatelhotz J.B. Lippincott Company
Seventh Ed
(21)
Buku Panduan Mahasiswa
Histologi Basic Histology Text & Atlas
LC Junquira, J Carneiro
Lange Medical Books, Mc Graw-Hill
2003/10thed. Color Textbook of
Histologi
Gartner LP, Hiatt JL WB Saunders Company, Philadelphia, Pennsylvania.
2001/2nded.
Bloom & Fawcett a Textbook of Histology
Don Wayne Fawcett, Ronald P Jensh
Chapman & Hall, New York
1997/12thed. Wheater’s Functional
Histology a Text & Colour Atlas
B. Young, JW Heath Churchill Livingstone 2000
Parasitologi Foundation of Parasitology
Gerald Schmidt & Larry S
7thEd Hunter’s Tropical
Medicine & emerging infectious disease
Strickland 8thed.
Mikrobiologi Medical Microbiology & Immunology, Examination & Board Review
Levinson W, Jawetz E
Mc Graw-Hill 2003/7thed
Fungal Infection
Diagnosis & Management
Richardson MD, Warnock DW Blackwel Scientific Publication, Oxford 1993 Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Andrew’s Disease of the Skin
Odom RB, James WD, Gerbes TG
WB Saunders Co 9thEd. Penyakit Kulit Dan
Kelamin
Harahap M FKUI, Jakarta 2000, edisi 2 Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin
Djuanda A, FKUI, Jakarta 2003, edisi 3
Gizi Modern Nutrition in Health and Disease
Shills ME, Olson JA, Moshe S, Cathar R
9thed 305-347 Krause’s Food Nutrition Mahan LK Escott-Stump S WB Saunders Company
2000/10thed. 67-100, 131, 141
Human Nutrition and dietetics
Garrow JS, James W/PT
10thed 731-746
Farmakologi & Terapeutik
Basic & Clinical Pharmacology
Bertram G. Katzung Lange-Mc Graw Hill 2004 Principle of
Pharmacology : The Pathophysiologic Basis of Drug Therapy
Golan David .E, et al Lippincott Williams & Wilkins
2005
Katzung & Trevor’s Pharmacology : Examination & Board Review
Trevor A.J Katzung B.G Masters S.B
Lange-Mc Graw Hill 2002/6th ed.
Patologi Anatomi
Basic Pathology Robbin, Kumar WB Sanders 2004
Pathology Rubin & Farber Lippincott Williams & Wilkins
3rd ed. 1999
Patologi Klinik
Textbook of Endocrinology
William Larsen 2005/10thed
Pathophysiology Kathryn L.McCane, Sue E.Huether
2006/5thed
(22)
Buku Panduan Mahasiswa Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materi-materi yang berhubungan dengan dermatologi dan sistem integumentari, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuan untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada mahasiswa diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.
PROBLEM-BASED LEARNING
(PBL)
Kegiatan belajar Problem Base Learning(PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali diskusi untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok dermatologi dan sistem integumentari
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15 mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator bukan narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial.
Metode pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai konsep materi yang telah diberikan sebelumnya, mampu mengintegrasikannya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan dalam pemicu, sehingga akan mengasah keterampilan berfikir kritis (critical thinking) mahasiswa, dan mengkomunikasikannya secara efektif dalam diskusi maupun presentasi. Tutorial pada blok ini terdiri atas:
BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan sebagai berikut :
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep dalam menyelesaikan masalah.
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.
PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia, Farmakologi, Patologi Anatomi, sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per-kelompok, yang akan dibimbing oleh dua orang staf pengajar.
Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum dan mahasiswa diwajibkan membuat laporan hasil praktikum. Kegiatan praktikum diharapkan akan meningkatkan kemampuan mahasiwa dalam bekerjasama dengan anggota kelompok, baik dalam mengerjakan maupun dalam membahas hasil praktikum.
(23)
Buku Panduan Mahasiswa 2. Menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan.
3. Menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan. 4. Menyimpulkan hasil praktikum.
5. Membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain.
6. Membuat laporan hasil praktikum yang antara lain menjelaskan kaitan hasil praktikum dengan konsep-konsep yang mendasarinya.
7. Menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada praktikum sebagaimana adanya.
SKILLS LAB.
Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok (sesuai kelompok praktikum selama ini), yang akan dibimbing oleh fasilitator.
VIII.
SARANA & PRASARANA
RUANG KULIAH
Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Semester V/VI (untuk kelas A1 dan B1) dan Ruang Kuliah Semester V/VI (untuk kelas A2 dan B2).
RUANG DISKUSI/TUTORIAL
Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut ini:
No. Kelompok Diskusi Ruang Diskusi
1. A1 & B1 Ruang Diskusi Anatomi 1 2. A2 & B2 Ruang Diskusi Anatomi 2 3. A3 & B3 Ruang Diskusi Anatomi 3 4. A4 & B4 Ruang Diskusi Kimia 1 5. A5 & B5 Ruang Diskusi Kimia 2 6. A6 & B6 Ruang Diskusi Kimia 3 7. A7 & B7 Ruang Diskusi Kimia 4 8. A8 & B8 Ruang Diskusi Fisika 1 9. A9 & B9 Ruang Diskusi Fisika 2 10. A10 & B10 Ruang Diskusi Fisika 3 11. A11 & B11 Ruang Diskusi Fisika 4 12. A12 & B12 Ruang Diskusi Fisika 5 13. A13 & B13 Ruang Diskusi Fisika 6 14. A14 & B14 Ruang Diskusi Fisika 7 15. A15 & B15 Ruang Diskusi Fisika 8 Pleno Pakar dilasanakan di Ruang Seminar.
RUANG PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di ruang laboratorium Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia, Farmakologi, Patologi Anatomi,
(24)
Buku Panduan Mahasiswa
IX.
EVALUASI
A. KEBERHASILAN MAHASISWA
Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan blok berupa Ujian Akhir Blok (Midterm). Kemudian pada akhir semester dilakukan Final Exam untuk masing-masing blok.
Bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Remedialpada akhir semester.
EVALUASI MATA KULIAH
Syarat mengikuti ujian :
Menghadiri perkuliahan minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas.
Bentuk evaluasi : Multi Disciplinary Examination(MDE) Bobot Ujian Akhir Blok : 25% dari keseluruhan penilaian evaluasi Bobot Ujian Akhir Semester : 15% dari keseluruhan penilaian evaluasi
EVALUASI TUTORIAL
Syarat mengikuti ujian :
Menghadiri diskusi kelompok (pertemuan tutorial) minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas.
Evaluasi Bentuk Evaluasi Bobot
penilaian Pelaksanaan
Proses tutorial
Lembar ceklis oleh Tutor di setiap pertemuan tutorial, terdiri dari:
Knowledge mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 12%
Attitude mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 8%
Skill mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 10%
30% Di setiap tutorial
Materi tutorial
PAQ (Problem Analyse Questions)
20% Pada ujian akhir blok
Materi tutorial
Makalah individual 10% Pada akhir blok
EVALUASI PRAKTIKUM
Syarat mengikuti ujian :
- Mahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang dijadwalkan, dan apabila tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan fakultas/ departemen yang berlaku. - Mahasiswa diharuskan membuat laporan/ jurnal praktikum setelah praktikum selesai
dan selambat-lambatnya sudah diserahkan sebelum praktkum berikutnya Bentuk evaluasi:
- Quiz / responsi (bila ada) - Proses pelaksanaan praktikum
(25)
Buku Panduan Mahasiswa
SISTEM PENILAIAN:
Komponen-komponen penilaian:
1. MDE (ilmu pengetahuan terpadu) diadakan akhir blok; 2. OSCE (Ketrampilan laboratorium) diadakan akhir semester Evaluasi Skills Lab:
Ujiannya adalah OSCE (Objective Structure Clinical Examination) dan mahasiswa wajib lulus semua station.
Nilai akhirnya adalah Lulus (A) atau kalah(E).
Ketidakhadiran Mahasiswa:
Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan yang dapat dibenarkan, seperti: a. Sakit
b. Terkena musibah
c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas
d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah diajukan dan mendapat persetujuan sebelumnya dapat meninggalkan kegiatan pendidikan setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak berwenang (pimpinan fakultas).
Surat keterangan tersebut diserahkan kepada koordinator perkuliahan blok tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah ketidak hadiran kecuali untuk alasan (d) paling lambat 2 hari sebelum ketidak hadirin. Kegiatan pendidikan yang ditinggalkan diganti dengan kegiatan yang sama atau kegiatan lainnya seperti pemberian tugas berdasarkan kebijakan dosen atau bagian yang terkait.
Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas kehadirannya dianggap tidak memenuhi syarat.
Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas tidak boleh mengikuti ujian akhir blok, OSCE dan ujian remedial; dan nilainya menjadi 0 (Nol).
B. KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus blok jika nilai rata-rata minimal 60.
C SYARAT MENGIKUTI UJIAN REMEDIAL
Memperoleh nilai D atau E, nilai yang diambil adalah nilai tertinggi.
(26)
Buku Panduan Mahasiswa
1. Anatomi dr. Sufitni, M.Kes. dr. Lita Feriyawati 2. Histologi dr. Alya A. Fitrie M. Kes
dr. Zukesti Effendi dr. Esther R. D. Sitorus dr. Lokot Donna Lubis dr. Radita N. A Ginting 3. Fisiologi Prof. Em. Dr. Yasmeini Yazier
dr. Nuraiza Meutia, M.Biomed. 4. Biokimia Dr. dr. Yahwardiah Siregar, Ph.D
dr. Hidayat
dr. Mutiara Indah Sari
5. Gizi dr. Murniati Manik, MSc, SpKK, SpGK dr. Zaimah Z. Tala, MS. SpGK
6. Radiologi dr. Hondo Supeno, SpR dr. Rudolf Pakpahan, SpR 7. Farmakologi Prof. Dr. Aznan Lelo
dr. Datten Bangun, MSc.Sp.FK dr. Zulkarnain Rangkuti
dr. Tri Widyawati
Prof.Dr.dr. Rozaimah Zein-Hamid, MS, Sp.FK 8. Mikrobiologi dr. Sofyan Lubis DMM
dr. Nurdin Siregar, SpMK Dra. Sitti Zuleiha
dr. Dian Dwi Wahyuni
9. Parasitologi dr. Makmur Husaini MPH, Sp.ParK dr. Dewi Maysithah DAP&E, MPH
10. Penyakit Kulit & Kelamin Prof. dr. Irma D. Roesyanto Mahadi SpKK dr. Archianda SpKK
dr. Chairiyah Tanjung SpKK dr. Syahril Lubis SpKK dr. Lukmanul Hakim SpKK dr. Oratna Ginting SpKK dr. Daratia I Kadri SpKK dr. Yuwono S SpKK dr. Salia Lakswinar SpKK dr. Kristo A. Nababan SpKK dr. Rointan Simanungkalit SpKK
dr. Imam Budi Putra SpKK dr. Nelva K Yusuf SpKK dr. Sri Wahyuni SpKK dr. Meidina Wardani SpKK dr. Ramona Lubis SpKK
11. Bedah dr. Emir Taris Pasaribu, SpBOnk
Prof. dr. Nazar Moesbar, SpOT
dr. Ronald Sitohang, SpB dr. Nino Nasution, SpOT
12. Ilmu Penyakit Dalam Prof. O.K. Moehad Syah, SpPD (K-R) dr. Blondina Marpaung, SpPD
13. Penyakit Saraf dr. Rusli Dhanu, SpS dr. Cut Aria Arina, SpS 14. Kedokteran Kehakiman dr. Guntur Bumi Nasution, SpF
dr. Rita Mawarni, SpF 15. Patologi Anatomi dr. Soekimin, SpPA
(27)
Buku Panduan Mahasiswa
dr. T. Intan Kemala dr. T. Ibnu Alferali, SpPA
16. Kedokteran Komunitas dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.CM-FM dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes dr. Juliandi Harahap, MA dr. Ismiralda S
dr. Rina Amelia dr. Yuki Yunanda Sri Lestari, SP
(1)
KULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materi-materi yang berhubungan dengan dermatologi dan sistem integumentari, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuan untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada mahasiswa diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.
PROBLEM-BASED LEARNING
(PBL)
Kegiatan belajar Problem Base Learning(PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali diskusi untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok dermatologi dan sistem integumentari
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15 mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator bukan narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial.
Metode pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai konsep materi yang telah diberikan sebelumnya, mampu mengintegrasikannya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan dalam pemicu, sehingga akan mengasah keterampilan berfikir kritis (critical thinking) mahasiswa, dan mengkomunikasikannya secara efektif dalam diskusi maupun presentasi. Tutorial pada blok ini terdiri atas:
BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan sebagai berikut :
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep dalam menyelesaikan masalah.
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.
PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia, Farmakologi, Patologi Anatomi, sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per-kelompok, yang akan dibimbing oleh dua orang staf pengajar.
Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum dan mahasiswa diwajibkan membuat laporan hasil praktikum. Kegiatan praktikum diharapkan akan meningkatkan kemampuan mahasiwa dalam bekerjasama dengan anggota kelompok, baik dalam mengerjakan maupun dalam membahas hasil praktikum.
(2)
Buku Panduan Mahasiswa 1. Meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan
belajar mandiri.
2. Menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan.
3. Menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan. 4. Menyimpulkan hasil praktikum.
5. Membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain.
6. Membuat laporan hasil praktikum yang antara lain menjelaskan kaitan hasil praktikum dengan konsep-konsep yang mendasarinya.
7. Menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada praktikum sebagaimana adanya.
SKILLS LAB.
Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok (sesuai kelompok praktikum selama ini), yang akan dibimbing oleh fasilitator.
VIII.
SARANA & PRASARANA
RUANG KULIAHKuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Semester V/VI (untuk kelas A1 dan B1) dan Ruang Kuliah Semester V/VI (untuk kelas A2 dan B2).
RUANG DISKUSI/TUTORIAL
Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut ini:
No. Kelompok Diskusi Ruang Diskusi
1. A1 & B1 Ruang Diskusi Anatomi 1 2. A2 & B2 Ruang Diskusi Anatomi 2 3. A3 & B3 Ruang Diskusi Anatomi 3 4. A4 & B4 Ruang Diskusi Kimia 1 5. A5 & B5 Ruang Diskusi Kimia 2 6. A6 & B6 Ruang Diskusi Kimia 3 7. A7 & B7 Ruang Diskusi Kimia 4 8. A8 & B8 Ruang Diskusi Fisika 1 9. A9 & B9 Ruang Diskusi Fisika 2 10. A10 & B10 Ruang Diskusi Fisika 3 11. A11 & B11 Ruang Diskusi Fisika 4 12. A12 & B12 Ruang Diskusi Fisika 5 13. A13 & B13 Ruang Diskusi Fisika 6 14. A14 & B14 Ruang Diskusi Fisika 7 15. A15 & B15 Ruang Diskusi Fisika 8 Pleno Pakar dilasanakan di Ruang Seminar.
RUANG PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di ruang laboratorium Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia, Farmakologi, Patologi Anatomi,
(3)
Kegiatan skills lab.dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU sesuai dengan kelompok praktikum selama ini.
IX.
EVALUASI
A. KEBERHASILAN MAHASISWA
Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan blok berupa Ujian Akhir Blok (Midterm). Kemudian pada akhir semester dilakukan Final Exam untuk masing-masing blok.
Bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Remedialpada akhir semester.
EVALUASI MATA KULIAH
Syarat mengikuti ujian :
Menghadiri perkuliahan minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas.
Bentuk evaluasi : Multi Disciplinary Examination(MDE) Bobot Ujian Akhir Blok : 25% dari keseluruhan penilaian evaluasi Bobot Ujian Akhir Semester : 15% dari keseluruhan penilaian evaluasi
EVALUASI TUTORIAL
Syarat mengikuti ujian :
Menghadiri diskusi kelompok (pertemuan tutorial) minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas.
Evaluasi Bentuk Evaluasi Bobot
penilaian Pelaksanaan Proses
tutorial
Lembar ceklis oleh Tutor di setiap pertemuan tutorial, terdiri dari:
Knowledge mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 12%
Attitude mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 8%
Skill mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 10%
30% Di setiap tutorial
Materi tutorial
PAQ (Problem Analyse Questions)
20% Pada ujian akhir blok
Materi tutorial
Makalah individual 10% Pada akhir blok
EVALUASI PRAKTIKUM Syarat mengikuti ujian :
- Mahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang dijadwalkan, dan apabila tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan fakultas/ departemen yang berlaku. - Mahasiswa diharuskan membuat laporan/ jurnal praktikum setelah praktikum selesai
dan selambat-lambatnya sudah diserahkan sebelum praktkum berikutnya Bentuk evaluasi:
(4)
Buku Panduan Mahasiswa - Laporan/ jurnal
- Ujian praktikum: MCQ dimasukkan dalam evaluasi kuliah
SISTEM PENILAIAN:
Komponen-komponen penilaian:
1. MDE (ilmu pengetahuan terpadu) diadakan akhir blok; 2. OSCE (Ketrampilan laboratorium) diadakan akhir semester Evaluasi Skills Lab:
Ujiannya adalah OSCE (Objective Structure Clinical Examination) dan mahasiswa wajib lulus semua station.
Nilai akhirnya adalah Lulus (A) atau kalah(E). Ketidakhadiran Mahasiswa:
Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan yang dapat dibenarkan, seperti: a. Sakit
b. Terkena musibah
c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas
d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah diajukan dan mendapat persetujuan sebelumnya dapat meninggalkan kegiatan pendidikan setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak berwenang (pimpinan fakultas).
Surat keterangan tersebut diserahkan kepada koordinator perkuliahan blok tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah ketidak hadiran kecuali untuk alasan (d) paling lambat 2 hari sebelum ketidak hadirin. Kegiatan pendidikan yang ditinggalkan diganti dengan kegiatan yang sama atau kegiatan lainnya seperti pemberian tugas berdasarkan kebijakan dosen atau bagian yang terkait.
Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas kehadirannya dianggap tidak memenuhi syarat.
Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas tidak boleh mengikuti ujian akhir blok, OSCE dan ujian remedial; dan nilainya menjadi 0 (Nol).
B. KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus blok jika nilai rata-rata minimal 60.
C SYARAT MENGIKUTI UJIAN REMEDIAL
Memperoleh nilai D atau E, nilai yang diambil adalah nilai tertinggi.
(5)
No. Departemen Narasumber
1. Anatomi dr. Sufitni, M.Kes. dr. Lita Feriyawati 2. Histologi dr. Alya A. Fitrie M. Kes
dr. Zukesti Effendi dr. Esther R. D. Sitorus dr. Lokot Donna Lubis dr. Radita N. A Ginting 3. Fisiologi Prof. Em. Dr. Yasmeini Yazier
dr. Nuraiza Meutia, M.Biomed. 4. Biokimia Dr. dr. Yahwardiah Siregar, Ph.D
dr. Hidayat
dr. Mutiara Indah Sari
5. Gizi dr. Murniati Manik, MSc, SpKK, SpGK dr. Zaimah Z. Tala, MS. SpGK
6. Radiologi dr. Hondo Supeno, SpR dr. Rudolf Pakpahan, SpR 7. Farmakologi Prof. Dr. Aznan Lelo
dr. Datten Bangun, MSc.Sp.FK dr. Zulkarnain Rangkuti
dr. Tri Widyawati
Prof.Dr.dr. Rozaimah Zein-Hamid, MS, Sp.FK 8. Mikrobiologi dr. Sofyan Lubis DMM
dr. Nurdin Siregar, SpMK Dra. Sitti Zuleiha
dr. Dian Dwi Wahyuni
9. Parasitologi dr. Makmur Husaini MPH, Sp.ParK dr. Dewi Maysithah DAP&E, MPH
10. Penyakit Kulit & Kelamin Prof. dr. Irma D. Roesyanto Mahadi SpKK dr. Archianda SpKK
dr. Chairiyah Tanjung SpKK dr. Syahril Lubis SpKK dr. Lukmanul Hakim SpKK dr. Oratna Ginting SpKK dr. Daratia I Kadri SpKK dr. Yuwono S SpKK dr. Salia Lakswinar SpKK dr. Kristo A. Nababan SpKK dr. Rointan Simanungkalit SpKK
dr. Imam Budi Putra SpKK dr. Nelva K Yusuf SpKK dr. Sri Wahyuni SpKK dr. Meidina Wardani SpKK dr. Ramona Lubis SpKK
11. Bedah dr. Emir Taris Pasaribu, SpBOnk Prof. dr. Nazar Moesbar, SpOT dr. Ronald Sitohang, SpB dr. Nino Nasution, SpOT
12. Ilmu Penyakit Dalam Prof. O.K. Moehad Syah, SpPD (K-R) dr. Blondina Marpaung, SpPD
13. Penyakit Saraf dr. Rusli Dhanu, SpS dr. Cut Aria Arina, SpS 14. Kedokteran Kehakiman dr. Guntur Bumi Nasution, SpF
dr. Rita Mawarni, SpF 15. Patologi Anatomi dr. Soekimin, SpPA
(6)
Buku Panduan Mahasiswa
No. Departemen Narasumber
dr. T. Intan Kemala dr. T. Ibnu Alferali, SpPA
16. Kedokteran Komunitas dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.CM-FM dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes dr. Juliandi Harahap, MA dr. Ismiralda S
dr. Rina Amelia dr. Yuki Yunanda Sri Lestari, SP