Gambar 2.3. Kerangka Teori Sumber: Modifikasi dari PDPI 2003, Sylvia A.Price 2005, Kemenkes 2008,
Megantara Supriyadi  2013, dan Helmi Niagara 2013
BAB III METODE PENELITIAN
3.1  Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara  konsep  satu  terhadap  konsep  yang  lainnya  atau  antara  variabel  yang  satu
dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti Soekidjo Notoatmodjo, 2010.  Dalam  penelitian  ini  faktor  yang  berhubungan  dengan  kejadian  Penyakit
Paru Obstruktif Kronik PPOK yang akan diteliti adalah jenis kelamin, kebiasaan merokok,  sosial  ekonomi,  status  pekerjaan,  dan  riwayat  penyakit  saluran
pernafasan.
Variabel Bebas
1. Kebiasaan Merokok  Jenis Rokok yang
Dihisap  Jumlah Rokok
yang DihisapHari 2. Status Pekerjaan
3. Jenis Kelamin 4. Sosial Ekonomi
Variabel Perancu
Usia
Derajat Keparahan Penyakit Paru Obstruktif
Kronik PPOK Variabel Terikat
Gambar 3.1.  Kerangka Konsep Keterangan:
: Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti
3.2.  Variabel Penelitian
3.2.1. Variabel Bebas Variabel  bebas  dalam  penelitian  ini  adalah  faktor  jenis  kelamin,  kebiasaan
merokok  jenis  rokok  yang  dihisap  dan  jumlah  rokok  yang  dihisaphari, sosial ekonomi, dan status pekerjaan..
3.2.2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah derajat keparahan Penyakit Paru
Obstruktif Kronik PPOK. 3.2.3. Variabel Perancu
Selain  variabel  di  atas,  terdapat  variabel  yang  diduga  dapat  merancukan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu usia.
Pengendalian  variabel  perancu  Faktor  dengan  responden  yang  berusia  lebih  dari 40 tahun karena lebih berisiko terkena PPOK.
3.3.  Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
3.3.1. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan derajat keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronik PPOK di Puskesmas Bangetayu
38
3.3.2.  Ada  hubungan  antara  kebiasaan  merokok  dengan  derajat  keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronik PPOK di Puskesmas Bangetayu
3.3.3.  Ada  hubungan  antara  jenis  rokok  yang  dihisap  dengan  derajat  keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronik PPOK di Puskesmas Bangetayu
3.3.4. Ada hubungan antara jumlah batang rokok yang dihisaphari dengan derajat keparahan  Penyakit  Paru  Obstruktif  Kronik  PPOK  di  Puskesmas
Bangetayu. 3.3.5.  Ada  hubungan  antara  sosial  ekonomi  dengan  derajat  keparahan  Penyakit
Paru Obstruktif Kronik PPOK di Puskesmas Bangetayu. 3.3.6.  Ada  hubungan  antara  status  pekerjaan  dengan  derajat  keparahan  Penyakit
Paru Obstruktif Kronik PPOK di Puskesmas Bangetayu.
3.4.  Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel