PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGELASAN YANG DIAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PRAKTIK TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 KISARAN.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGELASAN YANG DIAJAR
DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PRAKTIK TERBIMBING
DAN DIRECT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS XI
SMK NEGERI 2 KISARAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh
ARFIAN DARMA
5111521001
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
(2)
(3)
i
ABSTRAK
Arfian Darma: Perbedaan Hasil Belajar Pengelasan Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran Praktik Terbimbing dan Direct Instruction Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Kisaran. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan. 2015.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pengelasan kelas XI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Praktik terbimbing dengan Direct instruction pada mata pelajaran pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual kelas XI-TPM. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan Nopember 2015. Lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Kisaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-TPM di SMK Negeri 2 Kisaran yang terdiri dari 2 kelas. Dengan teknik random sampling terpilih 2 kelas sebagai kelas Praktik terbimbing dan kelas
Direct instruction dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 66 siswa. Kelas
Praktik terbimbing diberi perlakuan strategi pembelajaran Praktik terbimbing dan kelas Direct instruction diberi perlakuan strategi Pembelajaran direct instruction . Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah soal tes objektif dan observasi teknik pengelasan dengan busur manual.Teknik analisa data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis kesamaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian, Strategi pembelajaran Praktik terbimbing dan direct instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan perolehan nilai rata-rata 85,49 pada kelas Praktik terbimbing dan 82,85 pada kelas Direct
instruction. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal
dan berasal dari kelompok yang homogen. Setelah dilakukan uji ‘t’ diperoleh nilai thitung sebesar 2,06 dan ttabel sebesar 1,67 atau thitung > ttabel. Dapat disimpulkan Ha
diterima dan menolak Ho, menyatakan Hasil belajar pengelasan yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran praktik terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran direct Instruction siswa kelas XI SMK Negeri 2 Kisaran T.A 2015/2016
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Praktik Terbimbing, Strategi Pembelajaran
(4)
ii
ABSTRACT
Arfian Darma: The Difference of Welding’s Achievement which teachable with
practice guided learning strategies and Direct instruction of students class XI SMK Negeri 2 Kisaran. Thesis. Engineering Faculty State University of Medan.
2015.
This research was motivated by the lack of student’s achievement in
welding lessons of class XI. The main of this research was to know: 1 ) The
difference of student’s achievement which teachable with practice guided
learning strategies and Direct instruction in welding lessons of material welding manual arc welding technique of class XI-TPM. This research was conducted in the first semester of November 2015. The location of research at SMK Negeri 2 Kisaran . The population of research were all students of class XI - TPM at SMK Negeri 2 Kisaran which consists of two classes. By random sampling technique
was chosen 2 classes as guided practice’s class and instruction direct’s class with
the overall number of students are 66 students. Guided Practice’s class treated
guided practice learning strategy and instruction Direct’s class treated direct
learning strategy instruction . The instrument used to collect data is a matter of objective tests and observation with manual arc welding techniques. Data analysis technique using normality test, homogeneity test, and similarity hypothesis test two averages . Based on this research, guided practice learning strategies and
direct instruction can improve student’s achievement with an average acquisition
value of 85.49 of guided practice’s class and 82.85 of Direct instruction’s class. The analysis showed that both of classes is normally distributed and have
homogenous group. After ‘t’ test the result is tcount 2.06 and ttable 1.67 or tcount >
ttabel. It can be concluded Ha accepted and Ho refused, stating achievement’s
welding teachable using guided practice learning strategies higher than the Direct Instruction learning strategies of students class XI at SMK Negeri 2 Kisaran T.A 2015/2016.
Keywords: Practice Guided Learning Strategies, Direct Instruction Learning
(5)
iii
KATAPENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Karunia dan Rahmat-Nya yang selalu melindungi dan memberikan yang terbaik bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Perbedaan hasil belajar pengelasan yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Praktik Terbimbing Dan Direct Instruction pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Kisaran. Shalawat beriringkan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan risalahnya kepada seluruh umat manusia.
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan pernghargaan kepada Bapak Drs. Husni Wardi Tanjung, M.Pd selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing, membantu, mengarahkan dan memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud. Ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.
2. Ibu Hj.Rosnelli,M.Pd selaku Plt Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.
(6)
iv
5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan
6. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan
7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin yang telah mencurahkan ilmu yang dimilikinya
8. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.
9. Bapak Kepala Sekolah, guru-guru pengajar dan staff pegawai SMK Negeri 2 Kisaran yang telah memberi izin mulai dari melakukan observasi sampai penelitian.
10. Bapak Kepala Sekolah, guru-guru pengajar dan staff pegawai SMK Negeri 1 Setiajanji yang telah memberi izin untuk melaksanakan uji instrumen penelitian.
11. Teristimewa kepada orang tua penulis yang terkasih ayahanda Mahyudidan ibunda Asmawati serta abangda Andi Saddam dan adinda Alfi noviandi yang senantiasa memberikan motivasi, dukungan moril, materil dan do’a yang tulus serta bimbingan kepada penulis selama perkuliahan sampai selesainya penulisan skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat terdekat penulis, Ali M Yunus RKT, M.Irfan, Khairuddin Nst, Reza Taher Pulungan, M.Syafrial Azmi, M. Arifin Afandi, M. Rahmarn
Nursa’ada, , Kustiawan, Dede Ilhamsyah dan yang tercinta dan teristimewa kepada Eka Rezki Nopianty yang memberi semangat dan motivasi.
(7)
v
13. Teman-teman Prodi Pendidikan Teknik Mesin 2011 yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis.
Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan Skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik segi isi, maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya Skripsi ini.
Medan, Februari 2016 Penulis
Arfian Darma NIM. 5111521001
(8)
vi DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ... 9
1. Hakikat Hasil Belajar ... 9
a. Pengertian Hasil Belajar ... 9 b. Hasil Belajar Hasil Belajar Pengelasan
(9)
vii
(Las Busur Manual) ... 15
c. Pelajaran Pengelasan ( Las busur manual) ... 16
d. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Proses Dan Hasil Belajar ... 19
2. Strategi Pembelajaran ... 20
a. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran ... 22
b. Strategi Pembelajaran Praktik terbimbing ... ... 24
1). Pengertian strategi Praktik terbimbing... 24
2). Langkah-Langkah strategi Praktik terbimbing... 26
3).Ciri-ciri dan Prinsip Pembelajaran Praktik terbimbing... 29
4). Tujuan dan Kesuksesan teknik Praktik terbimbing... 29
5). Kelemahan dan Kelebihan strategi Praktik terbimbing.. 30
c. Strategi Pembelajaran Direct instruction... 32
1). Pengertian Strategi Pembelajaran Direct instruction... 32
2). Langkah-langkah Pembelajaran Direct instruction... 33
3). Kelebihan Pembelajaran Direct instruction ... 34
4). Kelemahan Pembelajaran Direct instruction ... 35
d. Penggunaan Strategi Pembelajaran Praktik Terbimbing dan Direct Instruction... 35
B. Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan ... 37
C. Kerangka Berfikir ... 39
(10)
viii BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 43
B. Populasi dan Sampel ... 43
1. Populsai ... 43
2. Sampel ... 43
C. Metode Penelitian ... 44
D. Variabel Penelitian ... 46
E. Defenisi Operasional ... 47
F. Teknik Pengumpulan Data ... 48
G. Instrumen Penelitian ... 49
1. Uji Coba Instrument Penelitian ... 50
2. Uji Validitas Instrument ... 50
3. Uji Reliabilitas Instrument ... 51
4. Uji Tingkat Kesukaran instrument ... 51
5.Uji Daya Beda Instrument... 52
H. Teknik Analisis Data ... 53
1. Uji persyaratan Analisis ... 53
a. Uji Normalitas ... 53
b. Uji Homogenitas ... 54
(11)
ix BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian... 57
1. Deskripsi Hasil ... ... ... 57
a. Deskripsi hasil belajar kelas praktik terbimbing dan direct instruction... 57
B. Pengujian Persyratan Analisis ... ... 59
1. Uji Normalitas ... 59
2. Uji Homogenitas... 60
C. Pengujian Hipotesis ... .... 61
D. Pembahasan ... ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68
(12)
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Mata pelajaran Pengelasan ... 5
Tabel 2. Tahap-Tahap strategi Pembelajaran Praktik terbimbing ... 28
Tabel 3. Pembagian Waktu Praktik terbimbing ... 35
Tabel 4. Pembagian Waktu Direct Instruction ... 36
Tabel 5. Tahap-Tahap Strategi Pembelajaran Praktik terbimbing dan Direct Instruction ... 36
Tabel 6. Rincian Jumlah siswa ... 43
Tabel 7. Desain Penelitian ... 46
Tabel 8. Data Hasil belajar kelas praktik terbimbing dan direct instruction ... 58
Tabel 9. Ringkasan Rata-Rata Hasil Belajar ... 58
Tabel 10. Ringkasan hasil Uji Normalitas ... 60
Tabel 11. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas ... 60
(13)
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Pendekatan Analisis Sistem ... 19 Gambar 2. Kerangka Berpikir ... 41 Gambar 3. Diagram rata-rata hasil belajar kedua kelas ... 59
(14)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 70
Lampiran 2 RPP Praktik terbimbing ... 73
Lampiran 3 RPP direct Instruction ... 79
Lampiran 4 Materi pengelasan ... 84
Lampiran 5 Kisi kisi instrument... 95
Lampiran 6 Instrumen Penelitian ... 96
Lampiran 7 Kunci Jawaban ... 99
Lampiran 8 Lembar Jawaban ... 100
Lampiran 9 Jobshet ... 101
Lampiran 10 Lembar Observasi ... 103
Lampiran 11 Kriteria Penilaian Observasi ... 104
Lampiran 12 Data validitas Instrumen ... 106
Lampiran 13 Perhitungan Validitas Instrumen ... 108
Lampiran 14 Data Reabilitas Instrumen ... 111
Lampiran 15 Perhitungan reabilitas instrumen ... 113
Lampiran 16 Data Tingkat Kesukaran Tes ... 114
Lampiran 17 Perhitungan Tingkat kesukaran tes ... 116
Lampiran 18 Data hasil daya beda tes ... 117
Lampiran 19 Perhitungan Daya Beda Tes... ... 119
Lampiran 20 Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Beda Instrumen ... 120
Lampiran 21 Hasil Tes eksperimen 1... 121
(15)
xiii
Lampiran 23 Hasil Penilaian Observasi eksperimen 1 ... 125
Lampiran 24 Hasil Penilaian Observasi Eksperimen 2 ... 127
Lampiran 25 Hasil Akhir kelas Eksperimen 1 ... 129
Lampiran 26 Hasil Akhir kelas Eksperimen 2 ... 130
Lampiran 27 Perhitungan Normalitas,Homogenitas,Hipotesis... 131
Lampiran 28 Tabel F ... 142
Lampiran 29 Tabel uji liliefors,normalitas dan t ... 145
Lampiran 30 Dokumentasi Penelitian ... 148
Lampiran 31 Surat Penugasan Dosen Pembimbing ... 154
Lampiran 32 Surat Permohonan Izin Observasi ... 155
Lampiran 33 Surat Balasan Izin Observasi ... 156
Lampiran 34 Surat Permohonan Izin Uji Coba Instrumen Penelitian ... 157
Lampiran 35 Surat Balasan Izin Uji Coba Instrumen Penelitian ... 158
Lampiran 36 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 159
Lampiran 37 Surat Balasan Izin Penelitian ... 160
(16)
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang berkualitas dan berguna bagi kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan menjadi salah satu perhatian utama pemerintah untuk berusaha ditingkatkan mutunya. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan seperti peningkatan mutu para guru, pembaharuan kurikulum, penyelenggaraan berbagai jenis perlombaan ilmiah, penambahan berbagai fasilitas belajar, pengadaan beasiswa dan sebagainya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) teknik adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang memberikan bekal pengetahuan teknologi, keterampilan, sikap disiplin dan etos kerja. SMK teknik sebagai salah satu sumber penghasil tenaga kerja tingkat menengah yang terampil di berbagai jenis keterampilan teknik. Terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan berkualitas akan dapat mengisi berbagai lapangan kerja di dunia usaha dan industri. Hal ini sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, berkepribadian, dan beretos kerja, serta bertanggung jawab dan produktif (Undang-undang No.20 Tahun 2003).
(17)
2
Menurut Undang-undang No.20 tahun 2003 pasal 15, SMK sebagai bagian dari pendidikan menegah di dalam Sistem Pendidikan Nasional mempunyai tujuan khusus, yaitu : Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam bidang keahlian yang dipilihnya;. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya;. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi;. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan bidang Keahlian yang dipilih. Lulusan SMK diharapkan menguasai materi pelajaran baik secara teori maupun secara praktik, supaya dapat mandiri dengan penerapan ilmu yang diperolehnya sesuai dengan bidangnya di lapangan kerja.
Mata pelajaran praktik adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar kompetensi yang disepakati oleh lembaga yang mewakili dunia usaha atau industri. Pelajaran praktik diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian. Pelajaran produktif (praktik) mempunyai jumlah jam yang banyak dibandingkan dengan jumlah jam pelajaran normatif atau adaptif (teori) (GBPP,2004;8). Menurut Syahni (2006:1) pembelajaran di SMK sebesar 70 % diisi dengan praktik
(18)
3
dan hanya 30 % teori, dikarenakan lulusan SMK dituntut memiliki keahlian tertentu. Mata pelajaran produktif lebih menekankan pada aspek psikomotor peserta didik. Psikomotor adalah kemampuan yang menekankan kepada keterampilan motorik atau gerakan motorik, keterampilan otot, dan beberapa kegiatan yang menghendaki koordinasi syaraf otot sebagai hasil belajar.
Hasil belajar merupakan perwakilan dari penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan peserta didik setelah melalui proses pembelajaran secara teori dan praktik. Hasil belajar tidak hanya dilihat dari nilai akhir yang diperoleh siswa, melainkan juga proses pembelajaran itu sendiri. Hasil belajar yang maksimal dapat diupayakan melalui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Setiap kegiatan evaluasi pembelajaran harus memperhatikan faktor isi pembelajaran dan proses pembelajaran (Purwanto 2009:12).
Bidang mengelas adalah salah satu bidang keahlian yang sangat potensial yang dibutuhkan di dunia kerja maupun dalam berwiraswasta. Oleh karena itu, di dalam Kurikulum SMK, semua Bidang Keahlian pada Program Studi Teknik Permesinan dibekali Mata Pelajaran Pengelasan. Dengan mata pelajaran pengelasan, siswa lulusan SMK diharapkan menguasai segala sesuatu yang relevan dengan bidang pengelasan sehingga dapat dijadikan modal dalam memenuhi tuntutan di dalam dunia kerja dan industri maupun dalam membuka usaha (berwiraswata). Mata pelajaran pengelasan diajarkan dengan teori dan praktik, sehingga siswa dapat mengusai kompetensi yang di harapkan baik secara praktik maupun teori.
(19)
4
Berdasarkan hasil observasi, wawancara peneliti kepada guru dan beberapa siswa di SMK Negeri 2 Kisaran pada saat pelajaran pengelasan, bawasannya siswa kurang mengerti tentang materi yang disampaikan pada saat teori dikelas dan tidak bersemangat juga pembagian waktu teori dan praktik tidak sesuai dimana semestinya 70 % diisi dengan praktik dan hanya 30 % teori bahkan terkadang hampir satu semester pembelajaran dilakukan secara teori tanpa adanya praktik. Tentu hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa, dimana siswa dituntut tidak hanya berprestasi pada saat teori saja tetapi juga pada pembelajaran praktik. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran pengelasan masih tergolong rendah, meskipun ada beberapa siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 75 dilihat dari nilai rata-rata mata pelajran pengelasan pada tahun 2014/2015 hanya mencapai nilai 67,58. Siswa beranggapan mata pelajaran pengelasan yang diajarakan secara teori sulit di pahami karena siswa tidak melihat dan memperagakan langsung tentang apa yang di sampaikan guru. Siswa kurang bersemangat pada saat pembelajaran teori, berbanding terbalik pada saat siswa melakukan praktik, siswa terlihat sangat serius dan bersemangat karena mereka dapat mempraktikkan langsung dan mempelajari nya secara bersamaan. Kondisi dan situasi tersebut, sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Siswa yang berprestasi pada saat teori belum tentu berprestasi pada saat praktik, begitupun sebaliknya. Untuk lebih jelas dampak dari hal ini di SMK Negeri 2 Kisaran pada pelajaran pengelasan pada tebel 1 berikut ini.
(20)
5
Tabel 1
Rekapitulasi Nilai Mata Pelajaran Pengelasan
Sumber: Daftar Kumpulan Nilai Guru Mata Pelajaran Pengelasan Nilai Ujian Semester Ganjil T.A 2014/2015)
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai kompetensi pengelasan T.A. 2014/2015 kelas XI-TPM 1, terdapat 22 siswa (64,7%) yang tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan dinyatakan tidak lulus. Sedangkan 12 siswa (35,3%) lainnya mencapai nilai KKM atau dinyatakan lulus. Pada kelas XI-TPM 2, terdapat 18 siswa (56,2%) yang tidak mencapai nilai KKM atau dinyatakan tidak lulus. Sedangkan 14 siswa (43,8%) lainnya mencapai nilai KKM atau dinyatakan lulus dimana nilai KKM itu sendiri adalah 75.
Strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru agar menciptakan suasana belajar yang menarik dan menghasilkan hasil belajar siswa secara teori dan praktik yang baik diantaranya adalah dengan Strategi pembelajaran pembelajaran praktik terbimbing dan Direct instruction.
Strategi pembelajaran praktik terbimbing merupakan upaya untuk memberi kesempatan kepada peserta mendapatkan pengalaman langsung. Ide dasar belajar berdasarkan pengalaman mendorong peserta pelatihan untuk merefleksi atau melihat kembali pengalaman-pengalaman yang mereka pernah alami.
No Kelas Jumlah siswa
KKM Siswa yang memperoleh
nilai ≤ KKM
Dalam %
Siswa yang memperoleh
nilai ≥ KKM
Dalam %
1 XI-TPM 1 34 75 22 64,7 12 35,3 2 XI-TPM 2 32 75 18 56,2 14 43,8
(21)
6
Strategi pembelajaran direct instruction dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa baik menyangkut pengetahuan prosedural maupun pengetahuan deklaratif dan Pembelajaran ini berpusat pada guru, tetapi tetap harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa.
Berdasarkan uraian masalah-masalah yang diperoleh, penulis melihat bahwa keterkaitan Strategi Pembelajaran praktik terbimbing dan direct instruction sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Pengelasan Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Praktik Terbimbing Dan Direct Instruction Pada
Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Kisaran.”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar pengelasan masih rendah.
2. Siswa kurang mengerti tentang materi yang di ajarkan saat teori di kelas. 3. Siswa lebih bersemangat belajar pada saat praktik dari pada teori.
4. Guru lebih sering melakukan teori dari pada praktik.
C. Batasan Masalah
Agar lebih fokus pada permasalahan yang akan diteliti, penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini yaitu pada siswa yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran praktik terbimbing dan direct instruction pada mata pelajaran pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan di SMKN 2 Kisaran.
(22)
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah maka rumusan masalah penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran praktik terbimbing dan direct instruction pada mata pelajaran pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual kelas XI-TPM SMK Negeri 2 Kisaran ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitin ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran praktik terbimbing dan direct instruction pada mata pelajaran pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual kelas XI-TPM SMK Negeri 2 Kisaran.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti tentang penggunaan strategi pembelajaran praktik terbimbing mata pelajaran pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual kelas XI-TPM SMK Negeri 2 Kisaran.
2. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti tentang penggunaan menggunakan strategi pembelajaran direct instruction pada mata pelajaran pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual kelas XI-TPM SMK Negeri 2 Kisaran.
(23)
8
3. Untuk memperkenalkan kepada siswa variasi strategi pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pengelasan.
4. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi para guru berkaitan dengan strategi pembelajaran yang dapat dipilih dan dimanfaatkan dalam pembelajaran.
5. Sebagai bahan referensi dan sebagai bahan masukan bagi rekan-rekan mahasiswa calon guru atau peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama atau berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.
(24)
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa kelas XI-TPM SMK Negeri 2 Kisaran T.A 2015/2016 pada materi teknik pengelasan dengan busur manual yang diajar dengan strategi pembelajaran praktik terbimbing lebih tinggi yang memiliki nilai rata-rata 85,495 dari pada yang diajar dengan strategi pembelajaran direct
instruction yang memiliki nilai rata-rata 82,85.
B. Saran
1. Guru hendaknya menggunakan strategi pembelajaran praktik terbimbing maupun strategi pembelajaran direct instruction sebagai alternatif guna meningkatkan hasil belajar khususnya pada pelajaran pengelasan.
2. Bagi peneliti lain yang berminat menggunakan strategi pembelajaran praktik terbimbing ataupun strategi pembelajaran direct instruction pada pelajaran pengelasan diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut terhadap materi dalam pembelajaran pengelasan.
3. Mengingat hasil penelitian ini sangat sederhana, sehingga apa yang didapat dari hasil penelitian ini bukanlah hasil akhir. Adanya keterbatasan dan kelemahan dalam penelitian ini yaitu keterbatasan jumlah populasi dimana hanya dilakukan pada satu sekolah yang dua kelas dan hanya pada pelajaran
(25)
67
pengelasan sehingga dapat dijadikan dasar untuk diadakan penelitian lebih lanjut.
(26)
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdorrakman Ginting. (2008). Esensi Praktis Belajar Mengajar. Bandung: PT Humaniora.
Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Daryanto. (2009). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. (2003). Undang-undang, Nomor 20, tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Djamarah, S.B dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. (2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Roesdakarya
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Hamzah B. Uno. (2011). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi
Aksara.
Istarani dan Muhammad Ridwan. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan : Media Persada
Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo.
Made, W. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mudjiono dan Dimyati. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Ngalim Purwanto. (1993). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roesdakarya.
Poerwadarminto W.J.S. (2003).Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Pupuh Fathurrohman. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Aditama Purwanto. (2009). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roesdakarya.
(27)
69
Rachmat Syahni. (2006). Eksistensi SMK di Persimpangan Jalan utara. http:dikmentidki.go.id.
Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan
PenelitiPemula. Bandung: Alfa Beta.
Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ruseffendi. (2005). Dasar-Dasar penelitian Pendidikan Dan Bidang Non-Eksakta
Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.
Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memcahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta
Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sevilla, Consuelo.Dkk. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sri Widharto. (2003). Petunjuk Kerja Las. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :PT Remaja Roesdakarya.
Sudjana.(2005).Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan : Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Syaiful Bahri Djamarah. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka. Syaodih Sukmadinata, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
PT Remaja Roesdakarya.
Wina Sanjaya. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
(1)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah maka rumusan masalah penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran praktik terbimbing dan direct instruction pada mata pelajaran pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual kelas XI-TPM SMK Negeri 2 Kisaran ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitin ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran praktik terbimbing dan direct instruction pada mata pelajaran pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual kelas XI-TPM SMK Negeri 2 Kisaran.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti tentang penggunaan strategi pembelajaran praktik terbimbing mata pelajaran pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual kelas XI-TPM SMK Negeri 2 Kisaran.
2. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti tentang penggunaan menggunakan strategi pembelajaran direct instruction pada mata pelajaran pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual kelas XI-TPM SMK Negeri 2 Kisaran.
(2)
8
3. Untuk memperkenalkan kepada siswa variasi strategi pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pengelasan.
4. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi para guru berkaitan dengan strategi pembelajaran yang dapat dipilih dan dimanfaatkan dalam pembelajaran.
5. Sebagai bahan referensi dan sebagai bahan masukan bagi rekan-rekan mahasiswa calon guru atau peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama atau berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.
(3)
66 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa kelas XI-TPM SMK Negeri 2 Kisaran T.A 2015/2016 pada materi teknik pengelasan dengan busur manual yang diajar dengan strategi pembelajaran praktik terbimbing lebih tinggi yang memiliki nilai rata-rata 85,495 dari pada yang diajar dengan strategi pembelajaran direct instruction yang memiliki nilai rata-rata 82,85.
B. Saran
1. Guru hendaknya menggunakan strategi pembelajaran praktik terbimbing maupun strategi pembelajaran direct instruction sebagai alternatif guna meningkatkan hasil belajar khususnya pada pelajaran pengelasan.
2. Bagi peneliti lain yang berminat menggunakan strategi pembelajaran praktik terbimbing ataupun strategi pembelajaran direct instruction pada pelajaran pengelasan diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut terhadap materi dalam pembelajaran pengelasan.
3. Mengingat hasil penelitian ini sangat sederhana, sehingga apa yang didapat dari hasil penelitian ini bukanlah hasil akhir. Adanya keterbatasan dan kelemahan dalam penelitian ini yaitu keterbatasan jumlah populasi dimana hanya dilakukan pada satu sekolah yang dua kelas dan hanya pada pelajaran
(4)
67
pengelasan sehingga dapat dijadikan dasar untuk diadakan penelitian lebih lanjut.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Abdorrakman Ginting. (2008). Esensi Praktis Belajar Mengajar. Bandung: PT Humaniora.
Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Daryanto. (2009). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. (2003). Undang-undang, Nomor 20, tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Djamarah, S.B dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. (2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Roesdakarya
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Hamzah B. Uno. (2011). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi
Aksara.
Istarani dan Muhammad Ridwan. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan : Media Persada
Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo.
Made, W. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mudjiono dan Dimyati. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Ngalim Purwanto. (1993). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roesdakarya.
Poerwadarminto W.J.S. (2003).Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Pupuh Fathurrohman. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Aditama Purwanto. (2009). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roesdakarya.
(6)
69
Rachmat Syahni. (2006). Eksistensi SMK di Persimpangan Jalan utara. http:dikmentidki.go.id.
Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan PenelitiPemula. Bandung: Alfa Beta.
Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ruseffendi. (2005). Dasar-Dasar penelitian Pendidikan Dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.
Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memcahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Sevilla, Consuelo.Dkk. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sri Widharto. (2003). Petunjuk Kerja Las. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :PT Remaja Roesdakarya.
Sudjana.(2005).Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan : Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Syaiful Bahri Djamarah. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka. Syaodih Sukmadinata, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
PT Remaja Roesdakarya.
Wina Sanjaya. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.