PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEMBACA GAMBAR TEKNIK PADA MATERI POKOK MENENTUKAN GAMBAR PANDANGAN ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI KELAS XI SMK NEGERI 2 PEMATANG SIANTAR TAHUN AJARAN

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEMBACA GAMBAR TEKNIK PADA MATERI POKOK MENETUKAN GAMBAR PANDANGAN

ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI

PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

KELAS XI SMK NEGERI 2 PEMATANG SIANTAR TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI :

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

EVAN PURBA

508121030

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat kasih dan karuni-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Membaca Gambar Teknik Pada Materi Pokok Menentukan Gambar Pandangan Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Kontekstual Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2013/2014.”

Penulis Penyusunan Skripsi Penelitian ini merupakan satu diantara beberapa syarat akademik untuk memenuhi kredit semester di Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan. Skripsi Penelitian ini disusun berdasarkan observasi lapangan serta peninjauan langsung terhadap objek yang diteliti. Selama penyusunan Skripsi Penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, kritik, saran, serta bantuan, baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, selaku Sekertaris Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Selamat Riadi, M.T, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik dalam Skripsi Penelitian ini.


(3)

iii

8. Bapak Drs Mansur Sinaga, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Pematang Siantar yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di SMK Negeri 2 Pematang Siantar.

9. Teristimewa kepada kedua Orangtua (J. Purba) dan (L. br, Sirait) yang menjadi inspirasi dan motivasi, serta memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis dalam penyusunan Skripsi Penelitian ini.

10.Abang Frangky Roby, Fernius, Obed Rich Purba, kakanda Tika, Mariemly Gultom beserta adik yang saya cintai Lasmian, Novita Purba, yang senantiasa selalu memberikan dukungan kepada penulis.

11.Terimaksih kepada HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Teknik Mesin dan teman-teman stambuk 2008 yang banyak memberikan masukan, motivasi dan inspirasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi Penelitian ini. 12.Terima kasih kepada teman-teman kost rela 94/98 yang telah membantu dan

memotivasi penulis dalam penyelesaian Skripsi Penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Skripsi Penelitian ini di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga Skripsi Penelitian ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca Skripsi Penelitian ini pada umumnya.

Medan, Maret 2014 Penulis,

Evan Purba NIM. 508121030


(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

EVAN PURBA. NIM. 508121030. Perbedaan Hasil Belajar Membaca Gambar Teknik Pada Materi Pokok Menentukan Gambar Pandangan Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Kontekstual Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi, Medan: Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar Membaca Gambar Teknik kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Kontekstual lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI (Sebelas) Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Pematang Siantar yang terdiri dari 3 (tiga) kelas, yang masing masing kelas memiliki jumlah 36 siswa. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling dan untuk kelompok perlakuan dipilih dengan cara mengundi secara acak yaitu kelompok perlakuan dengan strategi pembelajaran Kontekstual sebanyak 36 orang dan kelompok perlakuan dengan strategi pembelajaran Ekspositori sebanyak 36 orang. Data penelitian dikumpul dengan menggunakan tes hasil belajar Membaca Gambar Teknik, dianalisis dengan uji kesamaan dua rata-rata dengan uji t satu pihak pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai hasil belajar Membaca Gambar Teknik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Kontekstual adalah 76,79 dengan kecenderungan tinggi dan rata-rata hasil belajar Membaca Gambar Teknik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori adalah 68,35 dengan kecenderungan cukup. Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa sebaran data hasil belajar Membaca Gambar Teknik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Kontekstual adalah berdistribusi normal dimana LHitung 0,0953 < LTabel 0,1477 dan data hasil belajar Membaca Gambar Teknik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori adalah berdistribusi normal dimana LHitung 0,1252 < LTabel 0,1477 dan kedua varians data adalah Homogen karena FHitung 1,43FTabel1,76.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar Membaca Gambar Teknik kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan nilai tHitung 3,80 > tTabel 1,69.

Kata Kunci : Strategi Kontekstual, Strategi Ekspositori, Hasil Belajar Membaca Gambar Teknik


(7)

iv

DAFTAR ISI

Abstrak ………... i

Kata Pengantar ………. ii

Daftar Isi ……… iv

Daftar Tabel ……….. vi

Daftar Lampiran ……… vii

Daftar Gambar ……….. viii

BAB I. PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Identifikasi Masalah ...

7

C.

Batasan Masalah ...

7

D.

Rumusan Masalah ...

8

E.

Tujuan Penelitian ...

8

F.

Manfaat Penelitian ...

9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. KerangkaTeoritis ...

10

1.

Hakekat Strategi Pembelajaran ...

10

2. Strategi pembelajaran kontekstual dan Ekspositori ...

11

a. Pengertian Strategi Kontekstual……. ...

11

b. Pengertian Strategi Ekspositori ...

20

3. Hasil Belajar Membaca Gambar Teknik ...

24


(8)

v

B. Kerangka Berpikir ...

42

C.

Pengajuan Hipotesis ...

45

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A.

Tempat Dan Waktu Penelitian ...

46

B.

Populasi dan Sampel Penelitian ...

46

C.

Metode dan RancanganPenelitian ...

47

D.

Variabel Penelitian ...

48

E.

Prosedur dan PelaksanaanPenelitian ...

48

F.

Instrumen Penelitian ...

48

G.

Uji Coba Instrumen ...

49

H.

Teknik Analisis Data ...

54

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penenlitian ...

57

B. Uji Persyaratan Analisis ...

63

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ...

64

D. Pembahasan Hasil Penelitian……… 66

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ...

69

B. Implikasi ...

69

C. Saran ……… 70

DAFTAR PUSTAKA ...

71


(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Hal

Gambar 1

.

Proyeksi ...

31

Gambar 2

. Proyeksi Dari Sebuah Benda...

32

Gambar 3

.

Kedudukan Sumbu Isometri……… ….

32

Gambar 4

.

Proyeksi Dimetri ...

33

Gambar 5.

Proyeksi Trimetri ...

34

Gambar 6.

Penerapan Proyeksi Eropa………

….

37

Gambar 7.

Penerapan Proyeksi Amerika...

37

Gambar 8.

Lambang Cara Proyeksi ...

38

Gambar 9.

Gambar Satu Pandangan………

….

39

Gambar 10

Gambar Pandangan ...

40

Gambar 11

Perbedaan Bentuk Benda Dengan Satu Pandangan ...

40

Gambar 12

Pemilihan Pandangan Utama……… ….

40

Gambar 13

Pandangan Utama ...

41

Gambar 14

Penggunaan Dua Pandangan ...

41

Gambar 15

Penggunaan Tiga Pandangan……… ….

42

Gambar 16

Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas

Yang Diajar dengan Strategi Kontekstual ...

59

Gambar 17

Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas

Yang Diajar dengan Strategi Ekspositori ...

62


(10)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal

Tabel 1.

Perolehan

Nilai Hasil Belajar Membaca Gambar Teknik ...

4

Tabel 2.

Rancangan Penelitian ...

47

Tabel 3.

Spesifikasi Tes Hasil Belajar Pada Materi Menentukan Gambar

Pandangan………..

49

Tabel 4.

Ringkasan Hasil Uji Validitas Instrumen ...

51

Tabel 5.

Daftar Nilai Hasil Belajar Pre Test dan Post Test Siswa yang

diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran

Kontekstual ...

57

Tabel 6.

Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Yang Diajar

Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kontekstual ...

58

Tabel 7.

Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran Kontekstual ...

60

Tabel 8.

Daftar Nilai Hasil Belajar Pre Test dan Post Test Siswa

yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran

Ekspositori ...

61

Tabel 9.

Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Yang Diajar

Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori……

62

Tabel 10.

Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran Ekspositori ...

63

Tabel 11.

Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Data Hasil

Belajar ...

63

Tabel 12.

Tabel Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Membaca Gambar

Teknik ...

64

Tabel 13.

Tabel Ringkasan Uji Hipotesis Kesamaan Dua Rata-rata


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1

. Silabus ...

73

Lampiran 2

. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual ...

75

Lampiran 3

. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual ... 83

Lampiran 4

. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual ... 92

Lampiran 5

. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ekspositori ...

97

Lampiran 6

. Instrumen Pre Tes Hasil Belajar ...

103

Lampiran 7

. Instrumen Pre Tes Hasil Belajar ...

110

Lampiran 8

. Sebaran Data Uji Coba Instrumen ...

116

Lampiran 9

. Uji Validitas dan Realibilitas ...

117

Lampiran 10

. Data Hasil Belajar Membaca Gambar Teknik ...

123

Lampiran 11

. Perhitungan Distribusi Frekuensi ...

124

Lampiran 12

. Perhitungan Kecenderungan Variabel Penelitian ...

126

Lampiran 13

. Uji Normalitas Masing-Masing Kelas ...

128

Lampiran 14

. Uji Homogenitas Data Penelitian ...

131

Lampiran 15

. Pengajuan Hipotesis Penelitian ...

133


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya adalah misi pendidikan. Pendidikan yang berorientasi pada kualitas ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa ditanggulanggi dengan paradigma yang lama. Guru tidak cukup hanya menyampaikan materi kepada siswa di kelas karena materi yang diperolehnya tidak selalu sesuai dengan perkembangan masyarakat. Untuk menghadapi hal tersebut perlu dilakukan penataan terhadap sistem pendidikan secara menyeluruh terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan.

Seiring dengan kemajuan zaman, maka ilmu pengetahuan dan teknologi memegang peranan yang besar. Abad 21 ditandai oleh pesatnya perkembangan teknologi dan sains, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan (Slameto:2003).

Oleh karena itu, pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting. Untuk menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha meningkatan kualitas sumber daya manusia, yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban


(13)

2

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan tingkat menengah yang mengolah pendidikan kejuruan merumuskan tujuan tersebut dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), sebagai berikut ; (1) Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) Belajar untuk memahami dan menghayati dalam mengembangkan sikap profesionlisme ; (3) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif ; (4) Belajar untuk bersama dan berguna untuk orang lain; (5) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan; (6) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industry pada saat ini maupun yang akan datang.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah banyak melakukan berbagai upaya dan kebijaksanaan seperti mengadakan perbaikan kurikulum, perubahan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang penyusunan kurikulumnya dilakukan oleh pemerintah menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) yaitu kurikulum yang operasionalnya dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/ sekolah, menambah sarana dan prasarana pendidikan, memperbaiki sitem pengajaran dan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru-guru diberbagai daerah yang bertujuan untuk meningkatkan skill dan pengetahuan mengajar guru.


(14)

3

Salah satu mata pelajaran yang dapat memperhatikan kemampuan dan penguasaan siswa dalam program studi kompetensi keahlian di SMK Negeri 2 Pematang Siantar adalah Membaca Gambar Teknik. Membaca Gambar Teknik meliputi penerapan kemampuan teori dan keterampilan siswa yang dapat dilihat dari hasil yang diperolehnya dalam mata pelajaran tersebut. Salah satu pengetahuan dasar yang harus dimiliki dengan baik dalam Membaca Gambar Teknik adalah, kemampuan membaca gambar kerja/ jobsheet. Pada umumnaya dunia usaha atau industri memberikan lembar kerja atau jobsheet yang memuat bentuk dan ukuran benda kerja kepada pekerja/ teknisi. Dengan kemampuan membaca gamabar teknik mesin yang baik maka seorang pekerja/ teknisi mampu menghasilkan benda kerja yang tepat sesuai dengan pesanan dan keinginan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap guru mata pelajaran Membaca Gambar Teknik SMK Negeri 2 Pematang Siantar, proses belajar mengajar yang selama ini dilakukan hanya berpusat pada guru (teacher centered approach), dikatakan demkian, sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat dominan, hal ini mengacu kepada strategi pembelajaran Ekspositori, dimana strategi pembelajaran tersebut menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal, siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu, materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena itu strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur maka sering juga dinamakan “chalk and talk”.

Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori, pertama, strategi Ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya berturut secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh


(15)

4

karena itu sering orang mengidentifikasikannya dengan ceramah. Kedua, biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. Ketiga, tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri, artinya setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

Hal ini menyebabkan timbulnya kebosanan belajar bagi siswa yang menyebabkan efektifitas hasil belajar siswa tidak tercapai, sehingga untuk mata pelajaran Membaca Gambar Teknik nilai siswa masih berada di bawah standar rata-rata yang ditetapkan oleh Kemendikbud, untuk mata diklat produktif yaitu 7,00 dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas XI untuk standar kompetensi Membaca Gambar Teknik pada Tahun Ajaran 2012/2013 dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar Membaca Gambar Teknik Kelas XI

Tahun Pelajaran Kelas Nilai Jumlah Siswa Presentase

2012/2013 XI TP 1 XI TP 2

6,00 – 6,90 7,00 – 7,90 8,00 – 8,90 9,00 – 10

38 17 13 7 54,28 % 24,28 % 18,57 % 10 %

Berdasarkan tabel di atas, nilai dibawah 70 (69,25) masih mendominasi kedua kelas atau dengan kata lain 54 % tidak tuntas dan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)sesuai ketentuan nilai produktif dari Kemendikbud.

Berdasarkan pengamatan penulis sewaktu melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) terlihat jelas bahwa kegiatan pembelajaran Membaca Gambar


(16)

5

Teknik hanya berpusat pada guru dan pemilihan strategi pembelajaran yang bersifat tradisional tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk melibatkan diri. Sesuai dengan pendapat Kunandar (2007:294) yang menyatakan bahwa “ sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta –fakta yang harus dihapal, kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar”. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi belajar yang baru yang lebih memberdaya peserta didik. Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa manghapal fakta-fakta, sebuah strategi yang mendorong siswa mengkontruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri.

Pembelajaran yang berorientasi pada penugasan materi dianggap gagal menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif, dan inovatif. Peserta didik berhasil “mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali peserta didik memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Oleh karena itu, perlu ada perubahan strategi pembelajaran yang lebih bermakna sehingga dapat membekali peserta didik dalam menghadapi permasalahan hidup yang dihadapi sekarang maupun yang akan datang.

Melalui landasan Wina Sanjaya (2006:262-266) filosofi kontruktivisme Strategi Kontekstual dipromosikan menjadi alternatif strategi belajar yang baru. Strategi Kontekstual merupakan konsep belajar yang beranggapan bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah, artinya belajar akan lebih bermakna jika anak “bekerja” dan “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan sekedar “mengetahuinya.

Pembelajaran tidak hanya sekedar kegiatan mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi bagaimana siswa memaknai apa yang dipelajarinya itu. Dalam


(17)

6

hal ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka menyadari apa yang mereka pelajari akan berguna bagi hidupnya kelak. Dengan demikian, mereka akan belajar lebih semangat dan penuh kesadaran.

Dalam pembelajaran kontekstual tugas guru adalah memfasilitasi siswa dalam menemukan sesuatu yang baru (pengetahuan dan keterampilan) melalui pembelajaran secara sendiri bukan apa kata guru. Siswa benar-benar mengalami dan menemukan sendiri apa yang dipelajari sebagai hasil konstruksi sendiri. Dengan demikian siswa akan lebih produktif dan inovatif.

Menurut Johnson (2008:58) “Pembelajaran kontekstual adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan membentuk siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadinya, sosialnya, dan budayanya”.

Hal yang sama yang juga dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2008:253) yang mendefenisikan “Strategi kontekstual adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka”.

Berdasarkan penelitian Leli Asrina (2007) menyatakan ada peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran kontekstual.

Dari uraian latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Membaca Gambar Teknik pada materi pokok Menentukan Gambar Pandangan yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual dan yang diajar menggunakan starategi pembelajaran Ekspositori kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2013/2014.


(18)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apakah strategi belajar yang selama ini digunakan sudah efektif ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Membaca Gambar Teknik pada materi pokok Menentukan Gambar Pandangan ?

3. Apakah kesediaan fasilitas belajar dapat mempengaruhi hasil belajar Membaca Gambar Teknik pada materi pokok Menentukan Gambar Pandangan ?

4. Apakah Strategi Pembelajaran yang berbeda akan memberi perbedaan terhadap hasil belajar Membaca Gambar Teknik pada materi pokok Menentukan Gambar Pandangan ?

5. Bagaimana hasil belajar siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori?

6. Bagaimana hasil belajar siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual?

7. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual dengan yang menggunakan strategi pembelajaran ekspositori?

C. Batasan Masalah

Mengingat begitu luasnya masalah yang terkait dalam penelitian ini yang tidak mungkin diteliti sekaligus dan agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus, masalah yang diteliti dibatasi hanya pada perbedaan hasil belajar Membaca Gambar Teknik pada materi pokok Menentukan Gambar Pandangan antara siswa yang diajar


(19)

8

dengan strategi pembelajaran Kontekstual dan siswa yang diajar dengan strategi Ekspositori kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar Membaca Gambar Teknik pada materi pokok Menentukan Gambar Pandanga yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual dengan yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hasil belajar membaca gambar teknik pada materi pokok menentukan gambar pandangan kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar yang diajar dengan strategi pembelajaran Kontekstual.

2. Hasil belajar membaca gambar teknik pada materi pokok menentukan gambar pandangan kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori.

3. Perbedaan hasil belajar Membaca Gambar Teknik pada materi pokok Menentukan Gambar Pandangan antara siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual dengan siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar. F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi dunia pendidikan, antara lain :


(20)

9

1. Mengungkap secara empiris adanya perbedaan strategi pembelajaran Kontekstual dan Ekspositori terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar.

2. Membantu para pendidik khususnya guru SMK Negeri 2 Pematang Siantar dalam memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efesien.

3. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi perpustakaan yaitu dapat dimanfaatkan sebagai perbandingan atau referensi bagi peneliti berikutnya.

5. Bagi penelitian lanjutan sebagai bahan bandingan untuk penulisan yang relevan.


(21)

69 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada hasil penelitian ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil Belajar Membaca Gambar Teknik siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Kontekstualmemiliki rata-rata 76,79 dengan kecenderungan tinggi.

2. Hasil Belajar Membaca Gambar Teknik siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori memiliki rata-rata 68,35 dengan kecenderungan cukup.

3. Hasil belajar Membaca Gambar Teknik siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual lebih tinggi dibandingkan pada siswa yang diajar menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Pematang Siantar yang dibuktikan dengan analisis statistik dengan uji t satu pihak yang menunjukkan nilai tHitung 3,80 > tTabel 1,69. B. Implikasi

Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh karena itu, pemilihan strategi pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam merencanakan kegiatan pembelajaran. Suasana belajar Ekspositori yang selama ini diterapkan guru di SMK Negeri 2 Pematang Siantar tidak harus sepenuhnya dilakukan karena hanya akan berdampak terhadap suasana belajar yang membentuk siswa menjadi pasif. Ada baiknya jika penggunaan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dengan


(22)

70 mengembangkan pola pikir dan penalaran berdasarkan pengalaman individu lebih dioptimalkan walaupun tidak sepenuhnya harus meninggalkan strategi pembelajaran Ekspositori yang sudah diterapkan selama ini. Penerapan strategi pembelajaran Kontekstualmenjadi salah satu bukti bahwa pembelajaran juga menuntut keaktifan siswa untuk mengembangkan potensi dirinya sendiri sehingga hasil belajar yang didapat akan lebih optimal dan siswa lebih bersemangat dalam belajar.

C. Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh, ada beberapa saran yang dapat diajukan yaitu:

1. Dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, strategi pembelajaran Kontekstualterbukti sangat efektif, sehingga peneliti menyarankan agar penerapannya dapat diaplikasikan dalam pembelajaran yang efektif di sekolah.

2. Strategi pembelajaran Kontekstual sebaiknya digunakan untuk menyelesaikan bahan-bahan pelajaran yang memiliki penjabaran yang banyak, sehingga target-target pembelajaran lebih cepat tercapai dengan tidak mengurangi kualitas pembelajaran itu sendiri.

3. Sebelum menerapkan strategi pembelajaran Kontekstual disarankan agar memiliki persiapan yang baik dalam mengembangkan potensi siswa dan terlebih dahulu memperkenalkan strategi pembelajaran ini kepada siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan waktu yang lebih efektif.


(23)

71

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Asrina Leli, (2010). Pengaruh Strategi Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII SMP Negeri 3 T.P 2009/2010, Skripsi, Medan: UNIMED.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Dodi Eka, Sanjaya Heri (2011). Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Menguasai Dasar-Dasar Elektronika Pada Siswa Tingkat X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Swasta Sinar Husni Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Laporan akhir penelitian

student grant, Medan: UNIMED.

Jhonson, Elaine, B. (2007). Contextual Teaching & Learning. Bandung: MLC.

Kunandar, (2007), Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Gravindo.

Mulich, M. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, E, (2004), Implementasi Kurikulum 2004, Remaja Rodakarya, Bandung. Mursid.R. Menggambar Teknik I & II. Medan: Universitas Negeri Medan.

Nazir, Moh, 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nurhadi, (2003), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK, Malang: Universitas Negeri Malang.

Nurhadi, (2006), Pendekatan Kontekstual, Jakarta: Depdikbud.

Panjaitan Binsar (2009). Buku Panduan Penulisan Skripsi. Medan: UNIMED Sutrisno Hadi,Wasito, H.,( 1992), Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta : Gramedia.

Sanjaya, W, (2006), Strategi Pembelajaran Berbasis StandarProses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada.

Sanjaya, W. (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta Media Grup

Sato, G. Takeshi. (2005). Menggambar Mesin Menurut Standar ISO. Jakarta: PT.Pradnya Paramita.


(24)

72

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Bandung: Tarsito.

UU Sisdiknas no.20 tahun 2003. diakses 06 April 2013, dari www.google.com/repository.upi.edu/operator/upload/s_psi_0704679_chapter1 .pdf. hal 2

Widarto, (2008). Teknik Permesinan. Jakarta: PT. Mancana Jaya Cemerlang.


(1)

8

dengan strategi pembelajaran Kontekstual dan siswa yang diajar dengan strategi Ekspositori kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar Membaca Gambar Teknik pada materi pokok Menentukan Gambar Pandanga yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual dengan yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hasil belajar membaca gambar teknik pada materi pokok menentukan gambar pandangan kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar yang diajar dengan strategi pembelajaran Kontekstual.

2. Hasil belajar membaca gambar teknik pada materi pokok menentukan gambar pandangan kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori.

3. Perbedaan hasil belajar Membaca Gambar Teknik pada materi pokok Menentukan Gambar Pandangan antara siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual dengan siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar. F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi dunia pendidikan, antara lain :


(2)

9

1. Mengungkap secara empiris adanya perbedaan strategi pembelajaran Kontekstual dan Ekspositori terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematang Siantar.

2. Membantu para pendidik khususnya guru SMK Negeri 2 Pematang Siantar dalam memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efesien.

3. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi perpustakaan yaitu dapat dimanfaatkan sebagai perbandingan atau referensi bagi peneliti berikutnya.

5. Bagi penelitian lanjutan sebagai bahan bandingan untuk penulisan yang relevan.


(3)

69 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada hasil penelitian ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil Belajar Membaca Gambar Teknik siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual memiliki rata-rata 76,79 dengan kecenderungan tinggi.

2. Hasil Belajar Membaca Gambar Teknik siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori memiliki rata-rata 68,35 dengan kecenderungan cukup.

3. Hasil belajar Membaca Gambar Teknik siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual lebih tinggi dibandingkan pada siswa yang diajar menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Pematang Siantar yang dibuktikan dengan analisis statistik dengan uji t satu pihak yang menunjukkan nilai tHitung 3,80 > tTabel 1,69. B. Implikasi

Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh karena itu, pemilihan strategi pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam merencanakan kegiatan pembelajaran. Suasana belajar Ekspositori yang selama ini diterapkan guru di SMK Negeri 2 Pematang Siantar tidak harus sepenuhnya dilakukan karena hanya akan berdampak terhadap suasana belajar yang membentuk siswa menjadi pasif. Ada baiknya jika penggunaan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dengan


(4)

70

mengembangkan pola pikir dan penalaran berdasarkan pengalaman individu lebih dioptimalkan walaupun tidak sepenuhnya harus meninggalkan strategi pembelajaran Ekspositori yang sudah diterapkan selama ini. Penerapan strategi pembelajaran Kontekstual menjadi salah satu bukti bahwa pembelajaran juga menuntut keaktifan siswa untuk mengembangkan potensi dirinya sendiri sehingga hasil belajar yang didapat akan lebih optimal dan siswa lebih bersemangat dalam belajar.

C. Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh, ada beberapa saran yang dapat diajukan yaitu:

1. Dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, strategi pembelajaran Kontekstual terbukti sangat efektif, sehingga peneliti menyarankan agar penerapannya dapat diaplikasikan dalam pembelajaran yang efektif di sekolah.

2. Strategi pembelajaran Kontekstual sebaiknya digunakan untuk menyelesaikan bahan-bahan pelajaran yang memiliki penjabaran yang banyak, sehingga target-target pembelajaran lebih cepat tercapai dengan tidak mengurangi kualitas pembelajaran itu sendiri.

3. Sebelum menerapkan strategi pembelajaran Kontekstual disarankan agar memiliki persiapan yang baik dalam mengembangkan potensi siswa dan terlebih dahulu memperkenalkan strategi pembelajaran ini kepada siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan waktu yang lebih efektif.


(5)

71

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Asrina Leli, (2010). Pengaruh Strategi Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII SMP Negeri 3 T.P 2009/2010, Skripsi, Medan: UNIMED.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Dodi Eka, Sanjaya Heri (2011). Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Menguasai Dasar-Dasar Elektronika Pada Siswa Tingkat X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Swasta Sinar Husni Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Laporan akhir penelitian student grant, Medan: UNIMED.

Jhonson, Elaine, B. (2007). Contextual Teaching & Learning. Bandung: MLC.

Kunandar, (2007), Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Gravindo.

Mulich, M. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, E, (2004), Implementasi Kurikulum 2004, Remaja Rodakarya, Bandung. Mursid.R. Menggambar Teknik I & II. Medan: Universitas Negeri Medan.

Nazir, Moh, 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nurhadi, (2003), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK, Malang: Universitas Negeri Malang.

Nurhadi, (2006), Pendekatan Kontekstual, Jakarta: Depdikbud.

Panjaitan Binsar (2009). Buku Panduan Penulisan Skripsi. Medan: UNIMED Sutrisno Hadi,Wasito, H.,( 1992), Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta : Gramedia.

Sanjaya, W, (2006), Strategi Pembelajaran Berbasis StandarProses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada.

Sanjaya, W. (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta Media Grup

Sato, G. Takeshi. (2005). Menggambar Mesin Menurut Standar ISO. Jakarta: PT.Pradnya Paramita.


(6)

72

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Bandung: Tarsito.

UU Sisdiknas no.20 tahun 2003. diakses 06 April 2013, dari www.google.com/repository.upi.edu/operator/upload/s_psi_0704679_chapter1 .pdf. hal 2

Widarto, (2008). Teknik Permesinan. Jakarta: PT. Mancana Jaya Cemerlang.


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGELASAN YANG DIAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PRAKTIK TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 2 27

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN SISWA YANG DIAJAR MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA KOMPETENSI INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DI KELAS XI TITL SMK NEGERI 2 SIAT

0 3 23

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SUB MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 2 18

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT ANTARA YANG DIAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DENGAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR.

0 4 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS ANTARA KELAS YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI KARTU ARISAN DENGAN KELAS Perbedaan Hasil Belajar IPS Antara Kelas Yang Diajar Menggunakan Strategi Kartu Arisan Dengan Kelas Yang Diajar Menggunakan Strategi Take And Give Pada

0 1 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS ANTARA KELAS YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI KARTU ARISAN DENGAN KELAS Perbedaan Hasil Belajar IPS Antara Kelas Yang Diajar Menggunakan Strategi Kartu Arisan Dengan Kelas Yang Diajar Menggunakan Strategi Take And Give Pada

0 1 13

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERSTRUKTUR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 1 19

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM-BASED LEARNING) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK.

0 1 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI SMK NEGERI 2 PEMATANG SIANTAR.

0 2 10

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEPPADA MATERI POKOK BAHASAN STRUKTURDAN FUNGSI SEL DI KELAS XI SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 13