Sandi, Balita Perokok Perlu Pendampingan

Sandi, Balita Perokok Perlu Pendampingan
Minggu, 04 April 2010
MALANG--Psikolog Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Yudi Hartono, M.Psi
menyatakan, Sandi (4), balita asal Kota Malang, Jawa Timur, perlu pendampingan secara intensif
dari orang-orang terdekatnya. Balita tersebut sudah kecanduan rokok sejak berusia 1,5 tahun.
"Kondisi seperti itu kalau dibiarkan dan terus berlanjut, secara psikologis akan membahayakan
dirinya sehingga perlu pendampingan untuk menuntun dia agar secara perlahan bisa
meninggalkan kebiasaan bahkan kecanduan merokoknya," katanya di Malang, Minggu.
Selain pendampingan secara intensif dari orang-orang terdekatnya, kata Yudi, lingkungan
sekitarnya juga harus memberikan dukungan penuh untuk tidak mengajari atau memberikan
contoh merokok. Apalagi, lanjutnya, balita tersebut juga sudah fasih mengeluarkan kalimatkalimat yang tidak seharusnya (kata-kata kotor), sehingga harus benar-benar dijaga dan diberi
pengertian bahwa kata-kata seperti itu tidak sopan.
Menurut dia, Sandi sejak kecil sudah mendapatkan "modelling" dari lingkungan sekitarnya yang
rata-rata perokok berat dan merokok dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan. Kondisi ini
harus segera dihentikan.
Ia mengakui, untuk memberikan pemahaman dan pengertian bagi Sandi memang cukup sulit.
Yudi pung mengaku ia sendiri tidak tahu apa yang dilakukannya dan tidak paham terhadap apa
yang diucapkannya.
Sebenarnya, kata Yudi, Sandi secara psikologis juga ingin mengungkapkan dan mengekspresikan
apa yang ada dalam benaknya. Mengingat bahasa yang dipelajarinya terbatas dan perilaku yang
menjadi panutan dari lingkungannya juga seperti itu, maka Sandi pun hanya paham dengan apa

yang dilihat dan didengar setiap hari.

Harvested from : http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/kesehatan/10/04/04/109412sandi-balita-perokok-perlu-pendampingan