Persiapan Ikan Uji Analisis Proksimat Pemeliharaan Ikan dan Pengumpulan Data

3 II. BAHAN DAN METODE Udang rebon merupakan pakan alami yang mengandung astaxanthin alami yang dapat meningkatkan pigmen warna pada ikan. Konsep yang digunakan dalam peningkatan warna ikan rainbow kurumoi Melanotaenia sp. melalui repeleting dengan penepungan udang rebon terlebih dahulu yang dicampur pelet komersial. Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan yang masing-masing diberi tiga kali ulangan. Perlakuan yang diberikan berupa penambahan tepung udang rebon pada pelet komersial dengan dosis tepung udang rebon berbeda yaitu 0, 15, 30 dan 45. 2.1 Prosedur Kerja 2.1.1 Pembuatan Pakan Perlakuan Tahap pembuatan pakan perlakuan meliputi pembuatan tepung udang rebon dan dilanjutkan dengan pembuatan pelet dengan penambahan tepung udang rebon pada pelet komersial dengan kandungan tepung udang rebon sebanyak 0, 15, 30 dan 45.

2.1.2 Persiapan Ikan Uji

Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan rainbow kurumoi dengan bobot rata-rata 2,28 ± 0,24 g dan panjang total tubuh rata-rata 5 ± 0,05 cm. Ikan ditebar sebanyak 10 ekor per akuarium. Sebelum dipelihara selama 40 hari, ikan diadaptasikan terlebih dahulu dengan kondisi wadah penelitian selama 7 hari.

2.1.3 Analisis Proksimat

Analisis proksimat ini dilakukan menurut prosedur Watanabe 1988. Prosedur analisis proksimat yang diuji meliputi analisa kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu dan kadar serat kasar.

2.1.4 Pemeliharaan Ikan dan Pengumpulan Data

Wadah yang digunakan adalah akuarium berjumlah 12 akuarium yang berukuran 50x40x25 cm 3 . Akuarium dan tandon dicuci menggunakan deterjen dan dikeringkan. Setelah itu, akuarium dan tandon didisinfeksi menggunakan larutan PK 20 ppm. Desinfeksi dilakukan selama 24 jam selanjutnya akuarium dan tandon dibilas dan dikeringkan selama 2 hari. Air yang digunakan berasal dari 4 tandon yang sebelumnya telah diendapkan selama 3 hari. Setelah itu, akuarium diisi dengan air sekitar 75 dari volumenya. Air didisinfeksi dengan kaporit 20 ppm lalu diaerasi kuat selama 24 jam, kemudian diberi sodium thiosulfat sebanyak 10 ppm. Ikan uji yang digunakan yaitu ikan rainbow kurumoi yang berasal dari Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias BPPIH Depok. Sebelumnya ikan diadaptasikan terlebih dahulu terhadap media budidaya dan diberi pakan komersial secara at satiation. Setelah masa adaptasi selesai ikan dipuasakan selama 24 jam dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh sisa pakan dalam tubuh ikan. Kemudian, ikan ditimbang dan dimasukkan ke dalam akuarium. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 40 hari dengan pemberian pakan secara at satiation sekenyangnya sebanyak tiga kali sehari yakni pada jam 08.00, 12.00 dan 16.00 WIB dengan pakan sesuai masing-masing perlakuan. Pengamatan pertumbuhan biomassa dan warna ikan dilakukan melalui sampling ikan setiap 10 hari sekali. Untuk mengetahui kualitas warna dilakukan pengukuran warna dengan menggunakan alat standar warna yaitu TCF Toca Color Finder dan untuk mengetahui laju pertumbuhan harian, dilakukan pengukuran bobot pada masing-masing perlakuan. Sistem kontrol air dilakukan dengan menerapkan sistem resirkulasi air sehingga tidak terjadi pemborosan air dan kualitas air tetap terjaga karena digunakan filter yang terdiri dari zeolit dan busa dakron pada sistem tersebut. Parameter kualitas air juga dilakukan untuk mengetahui kondisi air. Kualitas air yang diukur adalah suhu, pH, oksigen terlarut, alkalinitas, kesadahan, amonia, nitrit dan nitrat. Pengukuran suhu dilakukan setiap hari, sedangkan pH, oksigen terlarut, alkalinitas, kesadahan, amonia, nitrit dan nitrat diukur pada awal, tengah dan akhir masa pemeliharaan.

2.2 Pengukuran Warna