Maksimisasi Laba Perusahaan Saat

3 pemerintah tidak memiliki kebijakan untuk mengendalikan harga, 4 ada halangan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar ini, 5 setiap perusahaan menganggap perubahan tingkat produksi lawan takkonstan.

3.1 Maksimisasi Laba Perusahaan Saat

Perubahan Tingkat Produksi Lawan Takkonstan Setiap perusahaan dalam pasar oligopoli menyadari bahwa keputusannya turut memengaruhi ekuilibrium pasar maka perlu diasumsikan bahwa perubahan tingkat produksi perusahaan lawan takkonstan. Namun dalam tulisan ini dibatasi hanya untuk perubahan tingkat produksi dengan laju = ≠ 0, ∀ ≠ dengan adalah tingkat produksi perusahaan , adalah tingkat produksi perusahaan , adalah banyaknya perusahaan dalam pasar oligopoli sehingga merupakan bilangan bulat positif dan adalah elastisitas permintaan produk Keen Standish 2006. Setiap perusahaan dalam pasar oligopoli dianggap memiliki tujuan utama untuk memaksimumkan labanya. Seperti dalam definisi fungsi laba pada subbab 2.1 maka fungsi laba suatu perusahaan, misalkan perusahaan , dapat dirumuskan sebagai fungsi dari nilai keluaran dan nilai masukan. Nilai keluaran berupa tingkat produksi perusahaan dikalikan dengan harga produk yang berlaku di pasar , sedangkan nilai masukan adalah biaya total untuk memproduksi sebanyak . Jadi = − . 3.1 Fungsi permintaan produk dinyatakan sebagai dengan = ∑ dan fungsi ini juga menunjukkan harga pasar, yaitu, = = + + ⋯ + Nicholson 1999. Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan . Menurut teorema Fermat, mencapai maksimum jika = [ − ] = 0 , + − = 0 , Karena = , maka + − = 0 . 3.2 Karena = dengan = + + ⋯ + dan = 1, 2, …, , maka berdasarkan aturan rantai = = . , = + + ⋯ + , = + ⋯ + + ⋯ + , = [ 1 + + ⋯ + + + ⋯ + ] , = 1 + ∑ . Karena = , ∀ ≠ , maka = 1 + ∑ , = 1 + + + ⋯ + , = 1 + − 1 , = 1 + . 3.3 = + , = 1 + + . 3.3a Dari persamaan 3.3, persamaan 3.2 men- jadi + − = 0 , 1 + + − = 0 . 3.4 Persamaan 3.4 adalah kondisi orde pertama untuk fungsi laba pada persamaan 3.1. Kondisi ini biasa disebutsebagai syarat perlu bagi agar mencapai maksimum. Nilai yang akan mengoptimumkan fungsi laba dapat ditentukan menggunakan persamaan tersebut. Untuk memastikan bahwa nilai yang diperoleh dalam persamaan 3.2 memaksimumkan laba maka selanjutnya akan dibahas mengenai kondisi orde kedua atau syarat cukup bagi agar maksimum. , [ − ] 0 , , , [ ] . Berdasarkan persamaan 3.3a diperoleh 1 + + [ ] . 3.5 Penurunan 1 + + adalah sebagai berikut, 1 + + = 1 + + + , = 1 + + + . 3.6 Karena = dengan = + ⋯ + dan = 1, 2, …, , maka berdasarkan aturan rantai = = . , = + + ⋯ + , = + ⋯ + + ⋯ + , = [ 1 + + ⋯ + + + ⋯ + ], = 1 + ∑ . Karena = , ∀ ≠ , maka = 1 + ∑ , = 1 + 1 + 1 + ⋯ + 1 , = 2 2 1 + − 1 , = 2 2 1 + . 3.7 Dari persamaan 3.3 dan 3.7, persamaan 3.6 menjadi 1 + + + = 1 + + 1 + −1 + 1 + −1 , = 1 + + 1 + + 1 + , = 1 + + 2 1 + . Pertaksamaan 3.5 menjadi 1 + + 2 1 + [ ]. 3.8 Jika nilai titik kritis dalam persamaan 3.4 memenuhi pertaksamaan 3.8 maka dijamin bahwa keuntungan perusahaan akan maksi- mum saat perusahaan memproduksi sebanyak sesuai dengan persamaan 3.4. Persaingan antarperusahaan dalam menentukan jumlah produksi memaksa setiap perusahaan untuk memiliki strategi tertentu dalam menghadapi perusahaan saingannya, khususnya strategi untuk menambah atau mengurangi jumlah produksi pada periode selanjutnya.

3.2 Aplikasi Maksimisasi Laba Perusahaan