III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau. Studi tentang penentuan luas hutan kota berdasarkan penyerapan
karbondioksida CO
2
ini dilakukan selama dua bulan yaitu dari bulan Mei - Juni 2008.
3.2. Bahan dan Alat
Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Kamera Digital untuk mendokumentasikan bentuk dan tipe hutan kota yang ada dan seperangkat PC
komputer yang digunakan dalam proses penyusunan skripsi. Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data tata guna lahan
Kota Pasir Pengaraian, jumlah konsumsi energi yang meliputi konsumsi minyak tanah, bahan bakar bensin dan solar serta pemanfaatan LPG.
3.3. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data-data dan informasi yang diperlukan serta menganalisis data sesuai dengan yaitu
perencanaan pembangunan hutan kota. Tahapannya adalah sebagai berikut :
3.3.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan untuk memperoleh gambaran nyata tentang biofisik, terutama mengenai lokasi-
lokasi taman kota, jalur hijau, kebun atau pekarangan dan bentuk hutan kota lainnya, pusat-pusat keramaian dan lokasi pencemaran udara, bau serta
kebisingan. Data-data sekunder diperoleh dari berbagai instansi dan studi literatur, terdiri dari :
a Data tata guna lahan Kota Pasir Pengaraian. b Tingkat konsumsi minyak tanah, bahan bakar bensin dan solar serta LPG
diperoleh dari PT. Pertamina Unit Pemasaran Pekanbaru Propinsi Riau. c Jumlah penduduk diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten
Rokan Hulu.
d Jumlah kendaraan bermotor diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Rokan Hulu.
e Rencana Umum Tata Ruang Kota RUTRK Pasir Pengaraian untuk kawasan terbuka hijau tahun 2007 yang diperoleh dari BAPPEDA
Kabupaten Rokan Hulu. f Jumlah bangunan tempat tinggal penduduk Pasir Pengaraian yang
diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Rokan Hulu. g Bentuk, luas dan jumlah hutan kota yang ada di Pasir Pengaraian yang
diperoleh dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Rokan Hulu.
3.3.2. Pengolahan data
Analisa data digunakan untuk mengetahui apakah luasan hutan kota yang ada di Pasir pengaraian saat ini telah memenuhi terutama berdasarkan kebutuhan
kawasan yang harus dilindungi dihijaukan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan kebutuhan oksigen oleh manusia dan kendaraan bermotor.
a. Penentuan Luas Hutan Kota berdasarkan PP No. 63 Tahun 2002 Analisa kebutuhan luas hutan kota dapat dilakukan berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan kota . Dalam kebijakan tersebut dilihat berapa luas hutan kota yang harus tersedia di lingkungan perkotaan dan
ditetapkan dalam 10 persen dari total luas areal kota yang bersangkutan. b. Penentuan Luas Hutan Kota Berdasarkan Fungsi sebagai Penyerap
Karbondoksida CO
2
. Analisis data dilakukan berdasarkan kemampuan hutan kota dalam
menyerap CO
2
yang dihasilkan oleh penduduk dan pembakaran BBM bensin, solar dan minyak tanah dan LPG. Untuk menghitung pendugaan populasi
penduduk dan tingkat pemakaian konsumsi BBM dan LPG sampai tahun 2020 digunakan Rumus:
Rumus: K
eZ dY
cX bW
aV L
Keterangan : L
: Luasan hutan kota ha a
: CO
2
yang dihasilkan seorang manusia gjam
b : CO
2
yang dihasilkan dari pembakaran bensin gl c
: CO
2
yang dihasilkan dari pembakaran solar gl d
: CO
2
yang dihasilkan dari pembakaran minyak tanah gl e
: CO
2
yang dihasilkan dari pembakaran LPG gl V
: Jumlah penduduk jiwa W
: Jumlah konsumsi bensin ljam X
: Jumlah konsumsi solar ljam Y
: Jumlah konsumsi minyak tanah ljam Z
: Jumlah konsumsi LPG gjam K
: Kemampuan hutan dalam menyerap karbondioksida 8.000 gjamha Prabang 2009
IV. KONDISI UMUM LAPANGAN