P-Series Sebagai Bahan Bakar Alternatif Minyak Jelantah Batok Kelapa

lagi memproduksi kendaraan berbahan bakar metanol. Namun, metanol bisa menjadi bahan bakar alternatif yang penting di masa depan.

8. P-Series Sebagai Bahan Bakar Alternatif

P-Series merupakan perpaduan bahan bakar etanol, gas alam cair dan methyltetrahydrofuran MeTHF. P-Series merupakan bahan bakar yang bersih dan beroktan tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi lain. Akan tetapi, hingga sekarang belum ada produsen kendaraan yang menciptakan kendaraan dengan bahan bakar fleksibel. Berdasarkan banyak penelitian yang telah dilakukan, bahan-bahan yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif oleh orang Indonesia diantaranya adalah minyak jelantah, batok kelapa, serbuk gergaji, singkong dan kelapa sawit.

1. Minyak Jelantah

Bahan bakar ini ditemukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT. BPPT melakukan percobaan membuat kompor yang menggunakan minyak jelantah sebagai bahan bakarnya. Minyak jelantah yang merupakan minyak bekas menggoreng dapat membertikan akibat buruk terhadap kesehatan jika digunakan lebih dari dua kali. Namun, ternyata minyak jelantah masih bisa memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai bahan bakar alternatif, BPPT menyebutkan bahwa emisi gas buangan sulfur dan CO2 dapat diturunkan hinggan 100. Sementara emisi gas CO dapat diturunkan hinggan 50. Selain itu, pencemaran lingkungan pun bisa berkurang karena minyak jelantah tidak dibuang begitu saja.

2. Batok Kelapa

Bahan bakar alternatif yang berasal dari batok kelapa ini ditemukan oleh Bambang Sujarnoko. Warga asal Mojokerto ini melakukan eksperimen selama 3 tahun, dari tahun 1990 hingga 1993. Untuk menjadikan batok kelapa sebagai bahan bakar, Bambang membakar batok kelapa tersebut. Dari hasil pembakaran tersebut diperoleh arang yang berfungsi sebagai bahan bakar dan karbon yang berfungsi sebagai penjernih air. Bahan bakar alternatif buatan Bambang sudah sering digunakan oleh restoran dan hotel. Untuk mendapatkan batok kelapa, Bambang mencarinya ke Blitar dan juga pasar-pasar. Ia membeli batok kelapa tersebut seharga Rp.300,00kg.

3. Serbuk Gergaji